p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Trias Politika
Ronald Parlindungan
Universitas Riau Kepulauan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KINERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) DALAM MENYELESAIKAN SERTIFIKAT GANDA DI KOTA BATAM Silvie Dwi Permatasari; Parlindungan Ronald Hasibuan
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v4i2.2707

Abstract

Sertifikat Ganda adalah sertifikat-sertifikat yang menguraikan satu bidang tanah yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kinerja Badan Pertanahan Nasional dalam menyelesaikan sertifikat ganda di Kota Batam memiliki yang dilihat dari indikator kinerja yakni Kualitas, Kuantitas, Tanggung Jawab, Kerjasama dan Inisiatif. Metode penelitian mengunakan  penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kinerja Badan Pertanahan Nasional Dalam Menyelesaikan Sertifikat Ganda Di Kota Batam Sudah Baik, dilihat dari 5 (lima) indikator yaitu Dari segi Kualitas sudah dapat dikatakan baik hal ini dilihat dari tanggapan pegawai Badan Pertanahan Nasional Kota Batam terhadap harapan, aspirasi dan juga keluhan yang dialami pemohon sertifikat ganda. Dari segi Kuantitas juga dapat dikatakan baik karena sudah memenuhi Standart Prosedur Operasi Pengaturan. Dari segi Tanggung Jawab dapat dikatakan cukup baik meskipun belum optimal. Dari segi Kerjasama sudah baik dapat dibuktikan bahwa BPN mampu bekerjasama dalam menyelesaikan kasus sertifikat ganda. Dari segi Inisiatif bisa dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari cara pegawai BPN Batam dalam menyelesaikan sengketa tanah masih menggunakan penyelesaian sistem kekeluargaan.
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BATAM TAHUN 2017 Muhammad Solihin; Ronald Parlindungan
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.652 KB) | DOI: 10.33373/jtp.v2i2.1470

Abstract

Permasalahan pengangkutan sampah di Kota Batam menjadi masalah utama pemerintah karena gap tonase sampah dan armada pengangkut yang tidak berimbang sehingga menyebabkan tidak terangkutnya sampah di TPS hingga menimbulkan bau dan sumber penyakit. Manfaat penelitian ini dapat menjadi masukan pemerintah khususnya Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Bagi masyarakat penelitian ini memberikan pengetahuan masyarakat tentang implementasi pengangkutan sampah di Kota Batam. Metode penelitian mengunakan pedekatan kualitatif dengan analisa deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2018. Tempat penelitian di Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam. Tempat lain di lokasi Mitra pengangkutan sampah. Sumber data dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengeumpulan data dengan mengunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data mengunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dan Pembahasan pada indicator input terdiri dari (1) Peraturan Daerah yang menjadi panduan Hukum, (2) Organisasi Pelaksana terdiri dari DLH Kota Batam, Kecamatan, dan Mitra, dan (3) Sumberdaya terdapat sumberdaya manusia, armada pengangkutan dan keuangan. Indicator output, (1) Akses, (2) Frekuensi (3) Cakupan, (4) Bias, dan (5) Ketepatan layanan secara umum dilakukan dengan baik walaupun terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan umumnya berjalan baik namun ada permasalahan krusial yakni kondisi lingkungan dan sumberdaya yang perlu ditingkatkan terus menerus sesuai dengan kondisi tonase.Kesimpulan pengangkutan sampah di Kota Batam pada Tahun 2017 sekitara 82 persen sampah telah ditanggulangi oleh Pemerintah dengan baikkecuali Kecamatan Belakang Padang, Galang Baru dan Bulang. Ada beberapa masalah teknis pengangkutan yang mesti diperhatikan seperti jumlah dan perawatan armada, jumlah satuan tugas, bin container yang tidak memakai tutup dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan, perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialiasi dan lebih meminimalkan rumah liar, sumberdaya perlu ditingkatkan sesuai dengan kondisi tonase.
PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES KEBIJAKAN DI MASA REFORMASI Ronald Parlindungan
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 3, No 1 (2019): April 2019, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.267 KB) | DOI: 10.33373/jtp.v3i1.2407

Abstract

Partisipasi publik adalah konsekuensi dari kehidupan demokrasi. Namun pada prakteknya peran serta masyarakat dalam partisipasi publik sering kali diabaikan. Padahal dikatakan dalam perundang-undangan Negara wajib menyediakan ruang bagi peran serta publik terutama dalam proses penetapan kebijakan di era reformasi. Tulisan ini berusaha mendeskripsikan bagaimana pentingnya partisipasi publik, kendala-kendala yang dihadapi serta beberapa kemungkinan solusi untuk menyikapi kendala-kendala yang ada. Pendekatan utama yang dilakukan adalah studi dokumentasi serta hasil pengamatan penulis dilapangan. Adapun kesimpulan dari tulisan ini memperlihatkan bahwa partisipasi publik akan terwujud apabila ada kesepahaman antara pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya hal ini serta meningkatnya kapasitas tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat.
BUDAYA MELAYU DALAM BUDAYA KERJA BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BATAM Rahmayandi Mulda; Nurfadila Nurfadila; Ronald Parlindungan; Meri Enita Puspita Sari; Nurhayati Nurhayati
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021, Jurnal Trias Politika
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v5i2.5594

Abstract

ABSTRACT Local culture in government bureaucracy is important to study as an effort to understand the characteristics of bureaucratic culture in a region. As time goes by, local culture is increasingly disappearing. The aim of this research is to see how Malay culture grows and develops within the government bureaucracy in the city of Batam. The aim of the research is to determine the bureaucratic culture of the regional government of Batam City as one of the centers of Malay culture. The research method used is a descriptive qualitative method where the researcher uses an interview approach to parties who are related to the object under study such as state civil servants and society, a documentation approach analyzes documents in the form of books, pictures and other media that are related to the research object and the observation approach in the field sees directly and interacts more deeply with the research object. The results of this research found that by using several indicators of Malay culture such as the values of openness and truth, respect, cooperation, understanding, self-adaptation, politeness, forgiveness, politeness, trust and consideration, it was found that Malay culture is still growing and developing in the government bureaucratic environment. Batam city. This can be seen from various material and non-material elements such as the way of communicating, the style of the building and the way of dressing. ABSTRAK Budaya lokal dalam birokrasi pemerintahan penting dikaji sebagai upaya memahami karakteristik budaya birokrasi di suatu daerah, seiring berkembangnya waktu dan zaman budaya lokal semakin menghilang. Tujuan penelitian ini peneliti berupaya melihat bagaimana budaya melayu tumbuh dan berkembang dilingkungan birokrasi pemerintahan di kota Batam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui budaya birokrasi pemerintah daerah kota Batam sebagai salah satu pusat kebudayaan melayu. Metode penelitian digunakan adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana peneliti menggunakan pendekatan wawancara kepada pihak yang memiliki keterkaitan terhadap objek yang diteliti seperti aparatur sipil negara dan masyarakat, pendekatan dokumentasi menganalisis dokumen baik dalam bentuk buku,gambar, maupun media lainnya yang memiliki kaitan terhadap objek penelitian dan pendekatan observasi dilapangan melihat secara langsung dan melakukan interaksi lebih mendalam terhadap objek penelitian. Adapun hasil penelitian ini menemukan bahwa dengan menggunakan beberapa indikator budaya melayu seperti nilai keterbukaan dan kebenaran, penghargaan, kerja sama, kesepahaman, penyesuain diri, kesantunan, pemafan, kesantunan, kepercayaan dan bertimbang rasa, ditemukan bahwa budaya melayu masih tumbuh dan berkembang dilingkungan birokrasi pemerintah kota Batam. hal tersebut dapat dilihat dari berbagai unsur materil dan non materil seperti cara berkomunikasi dan corak bangunan serta cara berpakaian.