Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE FARMING AND MARKETING OF ORGANIC LETTUCE: STUDY AT BOBOSAN VILLAGE, KEDUNGBANTENG SUB-DISTRICT, BANYUMAS irine Kartika Eka Wijayanti; Indah Widyarin; Ratna Satriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 19, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.264 KB)

Abstract

 Banyumas has great potential as a producer of organic lettuce in term of condition of natural, human resources and availability of market. The centre producer of organic lettuce is located in district of Kedungbanteng, and managed by farmers group "abdi tani". The aim of this study is to analyze: 1). The cost and income farming of organic lettuce; 2). Financial feasibility of organic lettuce farm; 3). The channel and structure of organic lettuce market. Processing and data analysis performed qualitatively and quantitatively. The data used is to the production and marketing of organic lettuce in period of June-July 2016. Quantitative analysis performed using analysis of cost, farm income, and R/C. Qualitative analysis was conducted to determine the channel and structure of organic lettuce market. The results showed that organic lettuce farm income generating positive value and the value of R/C is greater than one (R/C >1), the farming is profitable and feasible. Organic lettuce marketing channels through the use of one channel, such farmers, traders, retailers (supermarket). Farmers faced monopsony market structure, while traders and retailers deal with oligopoly one.
Daya Saing Ekspor Minyak Kelapa (Crude Coconut Oil) Indonesia di Pasar Internasional Ambarwati Dwi Pangestu; Budi Dharmawan; Ratna Satriani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.6

Abstract

Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Minyak kelapa mentah  merupakan produk unggulan ekspor Indonesia, serta termasuk dalam ekspor terbesar kedua di dunia. Peningkatan konsumsi minyak kelapa mentah dunia menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor minyak kelapa mentah. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui posisi daya saing ekspor minyak kelapa mentah Indonesia di pasar internasional, (2) Mengetahui daya saing ekspor minyak kelapa mentah Indonesia apakah menunjukkan tren positif atau negatif, (3) Mengetahui kinerja ekspor minyak kelapa mentah Indonesia di pasar internasional.Penelitian ini dilaksanakan tanggal 20 Maret sampai 9 April 2020. Obyek penelitian ini adalah ekspor crude coconut oil (kode HS 151311) Indonesia. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Competitiveness Index (ECI), dan Products Mapping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor Indonesia berada pada kelompok A yang artinya memiliki keunggulan komparatif dengan spesialisasi ekspor. Daya saing ekspor Crude Coconut Oil Indonesia menunjukkan tren daya saing yang positif. Hasil analisis TBI menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan spesialisasi ekspor Crude Coconut Oil.
TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI SAYURAN ORGANIK DI KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Nur Istia Utami; Indah Widyarini; Ratna Satriani
Agrin Vol 24, No 1 (2020): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2020.24.1.509

Abstract

Kecamatan Kedungbanteng merupakan daerah sentra produksi sayuran organik di Kabupaten Banyumas. Harga jual yang tinggi dari produk organik akan memberikan tingkat pendapatan dan kemampuan petani dalam memenuhi kebutuhan dasarnya untuk mencapai kesejahteraan rumah tangga petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pendapatan yang diterima petani dalam usahatani sayuran organik dan kontribusinya terhadap pendapatan total rumah tangga petani; 2) distribusi pendapatan petani; 3) tingkat kesejahteraan rumah tangga petani sayuran organik di Kecamatan Kedungbanteng. Penelitian ini dilaksanakan di desa Melung dan desa Windujaya kecamatan Kedungbanteng pada bulan September hingga Oktober 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penentuan responden menggunakan metode sensus diperoleh 18 orang petani sayur organik. Analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan usahatani, analisis kontribusi pendapatan, analisis distribusi pendapatan, dan analisis tingkat kesejahteraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendapatan usahatani sayuran organik yang diterima petani yaitu Rp7.892.252,00 per tahun dan kontribusinya terhadap pendapatan total sebesar 20,23%; 2) kondisi pemerataan pendapatan petani sayuran organik di kecamatan Kedungbanteng tidak merata; 3) rumah tangga petani sayuran organik di kecamatan Kedungbanteng tergolong sejahtera. Kata kunci: petani sayur organik, pendapatan, kontribusi pendapatan, distribusi pendapatan, dan kesejahteraan.
ANALISIS FINANSIAL PEMBUATAN SAPU GLAGAH DI KABUPATEN PURBALINGGA (Studi Kasus Pada Industri Kecil Sapu Glagah) Kusmantoro Edy Sularso; Ratna Satriani; Nurul Hidayat
Agrin Vol 18, No 2 (2014): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2014.18.2.218

Abstract

Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah merupakan sentra penghasil sapu glagah. Sapu glagah adalah sapu yang terbuat dari ijuk rumput glagah. Permintaan tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga luar negeri,seperti Korea Selatan, Malaysia dan Taiwan, mencapai 200.000 unit/bulan. Tujuan  penelitian: 1) menganalisis biaya dan pendapatan usaha pembuatan sapu glagah; 2) melakukan analisis kelayakan usaha pada Industri Kecil pembuatan sapu glagah di Kabupaten Purbalingga. Sampel ditentukan secara purposif, yaitu Industri Kecil  dengan omset lebih dari 10 ribu per bulan, yaituBina Remaja , Sumber Rezeki, Sumber Rayung dan Rayung Abadi. Lokasi penelitian Kabupaten Purbalingga, metode penelitian  studi kasus. Metode analisis yaitu analisis biaya dan pendapatan serta analisis finansial . Hasil penelitian menunjukan bahwa produk yang dihasilkan  antara 50-60 persen untuk di ekspor. Tahun 2011, Bina Remaja memperoleh profit tertinggi yaitu sebesar Rp628,187,500.  Sumber Rayung mendapatkan profit negative sebesar Rp97,830,000. Hanya ada dua perusahaan yang secara finansial menguntungkan yaitu Sumber Rejeki, dengan NPV sebesar Rp173.395.192,00, IRR sebesar 58,70% dan B/C 3,2.  Bina Remaja, dengan NPV sebesar Rp396.859.412,00, IRR sebesar 47,14% dan B/C sebesar 2,1.  Sedangkan Rayung Abadi dan Sumber Rayung menunjukan NPV negatif.  Hasil observasi dan pengamatan ternyata para IKM sapu glagah belum mengadakan  pembukuan dalam mengelola usahanya.  Hal inilah yang diduga  menyebabkan pada saat  dianalisis secara finansial menghasilkan NPV negatif. Kendala yang dihadapi oleh IKM antara lain sifat musiman dari bunga glagah sebagai bahan baku utama dari sapu glagah, harga glagah yang tidak stabil serta pengrajin tidak dapat menentukan harga jual produknya. Harga ditentukan oleh para eksportir, sehingga IKM hanya sebagai price taker.  Pemilik Industri Kecil juga tidak pernah tahu harga sapu glagah di luar negeri, karena keterbatasan pengetahuan.  Kata kunci: glagah, kelayakan, industri  kecil price taker
PENGARUH STATUS PENGUASAAN LAHAN TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN BANYUMAS Rifki Andi Novia; Ratna Satriani
JURNAL AGRICA Vol 13, No 1 (2020): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.039 KB) | DOI: 10.31289/agrica.v13i1.3318

Abstract

This study aimed to determine the effect of agricultural land tenure status on rainfed lowland rice production in Banyumas Regency. One of the most important factors of production affecting the production of rainfed lowland rice is the land used. This study used  survey method by taking primary data and secondary data. Primary data obtained through a list of questions that have been prepared, while secondary data obtained from the relevant agencies. The sampling method is carried out by stratified random sampling. Each stratum of the sample is drawn with a total sample of 50 farmer respondents. Data were analyzed used one-way analysis of variance (One-way ANOVA). The results of this study indicated that the amount of rainfed lowland rice production in Banyumas District showed significant difference between farmers who were not owners and farmers who own land. Non-owner farmers get an average production yield greater than those of farmers who own rainfed lowland rice in Banyumas Regency.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRODUKSI BIBIT ALBASIA DI DESA KROYO LOR KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO Wawar Kristvarah; Anny Hartati; Ratna Satriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi benih albasia (Albizia falcataria) merupakan tanaman kecil yang tumbuh dengan nilai ekonomis pada kayunya. Pembibitan albasia dilakukan untuk memperoleh pendapatan yang maksimal dengan mengetahui faktor yang memengaruhi produksi benih albasia dan besarnya kontribusi benih albasia terhadap pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bibit albasia dan 2) kontribusi bibit albasia di Desa Kroyo Lor Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Tujuan ini menggunakan dua alat analisis, yaitu analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis kontribusi (%). Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini menggunakan dimensi cross sectional tahun 2019, menggunakan metode penelitian survey dan menggunakan metode rumus Slovin untuk menentukan besar sampel, dimana sampel responden sebanyak 85 responden. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel luas lahan dan polibag berpengaruh nyata terhadap produksi bibit albasia, sedangkan variabel umur petani, pendidikan petani, pengalaman pembibitan albasia, tenaga kerja, benih albasia dan pupuk tidak berpengaruh nyata. berpengaruh nyata terhadap produksi bibit albasia di Desa Kroyo Lor Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Kontribusi pendapatan benih albasia terhadap total pendapatan petani adalah sebesar 80,1722%, hal ini menunjukkan nilai support atau kontribusi atau kontribusi terhadap pendapatan benih albasia dikatakan tinggi.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Bibit Albasia di Desa Kroyo Lor Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Wawar Kristvarah; Anny Hartati; Ratna Satriani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.01.7

Abstract

Produksi benih albasia (Albizia falcataria) merupakan tanaman kecil yang tumbuh dengan nilai ekonomis pada kayunya. Pembibitan albasia dilakukan untuk memperoleh pendapatan yang maksimal dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi benih albasia dan besarnya kontribusi atau kontribusi benih albasia terhadap pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bibit albasia dan 2) kontribusi bibit albasia di Desa Kroyo Lor Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Tujuan ini menggunakan dua alat analisis, yaitu analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis kontribusi (%). Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini menggunakan dimensi cross sectional tahun 2019, menggunakan metode penelitian survey dan menggunakan metode rumus Slovin untuk menentukan besar sampel, dimana sampel responden sebanyak 85 responden. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel luas lahan dan polibag berpengaruh nyata terhadap produksi bibit albasia, sedangkan variabel umur petani, pendidikan petani, pengalaman pembibitan albasia, tenaga kerja, benih albasia dan pupuk tidak berpengaruh nyata. berpengaruh nyata terhadap produksi bibit albasia di Desa Kroyo Lor Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Kontribusi pendapatan benih albasia terhadap total pendapatan petani adalah sebesar 80,1722%, hal ini menunjukkan nilai support atau kontribusi atau kontribusi terhadap pendapatan benih albasia dikatakan tinggi.