Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The First Response of Family to Patient with Heart Attack in Banjarese Community South Kalimantan: A Phenomenological Study M. Sobirin Mohtar; Hamzah; Yuliani Budiyarti; Solikin
International Journal of Clinical Inventions and Medical Sciences Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.ijcims-0302.248

Abstract

Family first response in patients with heart attacks is very important in increasing patient safety. Friedman's familiy theory views that the family has a major role and function indecide the prompt and appropriate course of action. Orem's Wholly Compensatory System Theory looked at that familymust provide partial assistance when a family member is sick. Theory Cultural care Leininger looked at that family tend to maintain their culture when doing help. Indonesia, especially in Banjarmasin, has different social and cultural conditions so that the experience of making its first response will of course also be different. This study aims to explore the family experience of the first response to patients with heart attacks. This study used a qualitative method with a phenomenological study approach to 8 participants from Banjar community in South Kalimantan with purposive sampling technique. Collecting data using in-depth interviews with a tape recorder and field notes. The method of analysis uses Creswell. There are 6 themes found namely (1) The initial understanding of a family about heart attack is in the form of menyamak or angin duduk, (2) The family's first action in a patient with an attackheart in the form of cabut angin, (3) family onset in doing his first response against attacks in the form of estimated time (4) Family delay factors in doing the first response in the form of a cause(5) The emotional response of the family in facing a heart attack such as neutral response, anxiety and shock. (6) Meaning as a helper for family members such as pride, relief and pleasure. Nurses need to rectify the culture that is in conflict with health by changing the family mindset of their understanding of diseases, especially heart attacks.
MAKNA MENJADI SUPERVISOR BAGI KEPALA RUANGAN DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Dewi Setya Paramitha; Yati Afiyanti; Yuliani Budiyarti
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i1.89

Abstract

Supervisi di rumah sakit adalah salah satu kunci untuk tetap mempertahankan kualitas asuhan keperawatan. Kompetensi kepala ruangan dalam melaksaksanakan perannya sebagai supervisor di ruang rawat harus menitik beratkan pada pengembangan sikap professional, keterampilan klinis serta peningkatan karir staf. Oleh karena itu penelitian ini berusaha untuk mengungkap makna pengalaman yang dirasakan kepala ruangan saat berperan menjadi supervisor di ruang rawat. Studi ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi melalui wawancara mendalam pada enam orang kepala ruangan di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menjadi seorang supervisor bagi kepala ruangan juga berarti sebagai pengarah dalam mengembangkan pengetahuan perawat, sebagai bagian tugas dan kewajiban dalam pekerjaan dan sebagai bagian pencapaian aktualiasasi diri. Supervisor memainkan peran penting untuk mendukung pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Hasil penelitian ini diharapkan agar kepala ruangan selalu berupaya menjadi role model bagi perawat pelaksana, meningkatkan pengetahuan tentang supervisi dan manajemen kepemimpinan secara berkesinambungan.
STUDY FENOMENOLOGI: PSIKOLOGIS PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Agustina Lestari; Yuliani Budiyarti; Bahrul Ilmi
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i1.196

Abstract

Latar Belakang: Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak terutama di negara berkembang. Penatalaksanaan untuk kanker ada beberapa macam yaitu melalui pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Kemoterapi memiliki dampak dalam berbagai aspek kehidupan antara lain dampak terhadap fisik dan psikologis. Seringkali perawatan pada pasien kanker hanya terfokus pada kondisi fisik saja sedangkan kondisi psikologis terabaikan. Terganggunya kondisi psikologis akan berpengaruh terhadap semakin memburuknya kondisi kesehatan pasien kanker. Tujuan: Untuk mengekplorasi aspek psikologis pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Metode: Desain penelitian di rancang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dimana pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam (indept interview). Partisipan yang digunakan sebanyak 8 orang yaitu pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Hasil:Penelitian menemukan 9 tema yaitu (1) respon psikologis pasien saat terdiagnosa kanker, (2) proses pengambilan keputusan pengobatan pada pasien kanker, (3) faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pengobatan, (4) respon psikologis pasien kanker selama menjalani kemoterapi, (5) dampak yang dialami pasien kanker selama menjalani kemoterapi, (6) upaya dalam menghadapi dampak yang dialami selama menjalani kemoterapi, (7) keyakinan terhadap keberhasilan pengobatan, (8) perubahan yang dirasakan selama menjalani kemoterapi, (9) harapan selama menjalani pengobatan kemoterapi.
SUPPORT SISTEM KELUARGA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD ULIN BANJARMASIN 2020 Helda Iriani; Hamzah Hamzah; Yuliani Budiyarti
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i1.200

Abstract

Latar Belakang: Proses hemodialisa yang lama pada pasien GGK akan menimbulkan stress fisik dan juga psikologis, gangguan proses berfikir dan konsentrasi serta gangguan dalam hubungan sosial yang berdampak pada segi fisik, mental, dan sosial. Terapi hemodialisa juga cukup berdampak pada kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik, sehingga diperlukanya dukungan keluarga. Menarik untuk mengetahui pengalaman keluarga memberikan dukungan pada pasien gagal ginjal kronis untuk menjalani hemodialisa. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam (indept interview). Partisipan yang digunakan sebanyak 6 orang yaitu keluarga pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Ulin Banjarmasin. Hasil: Penelitian ini menemukan 9 tema yaitu Sumber Informasi tentang Hemodialisa/cuci darah, Cara Keluarga Memberikan Dukungan, Dukungan yang diberikan, Pentingnya Dukungan Keluarga, Sumber Informasi Dukungan yang diberikan, Harapan Keluarga setelah Memberikan Dukungan, Hambatan Saat Memberikan Dukungan, Cara Keluarga mengatasi Hambatan saat Memberikan Dukungan, Keyakinan akan Dukungan yang Diberikan bisa Meningkatkan Kesehatan. Kesimpulan: Tenaga kesehatan diharapkan mampu menguasai dan memahami edukasi dan cara pemberian motivasi yang baik pada keluarga pasien gagal ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa selama dirawat dirumah sakit. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa, Support Sistem Keluarga