Roosje J Poluan
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RUMAH SAKIT KANKER DI MANADO (Implementasi “Holistic Medicine” Dalam Rancangan Arsitektur) Supit, Syalom M; Poluan, Roosje J
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Indonesia yang adalah negara berkembang, seiring dengan negaranya, Sulawesi Utara juga merupakan salah satu provinsi yang yang sedang berkembang yang ada dinegara Indonesia. Segala hal yang berhubungan dengan perkembangan seringkali memicu timbulnya berbagai aspek masalah didalamnya terlebih khusus masalah kesehatan, khususnya penyakit Kanker. Rumah Sakit Kanker selayaknya bisa dibangun di Kota Manado diperuntukan bagi masyarakat Sulawesi Utara, bahkan daerah sekitarnya. Selain melaksanakan fungsinya dalam melayani pasien, Rumah Sakit ini juga melaksanakan program pendidikan dibidang kanker yang diperuntukan bagi para dokter, mahasiswa, tenaga medis, bahkan masyarakat umum, dengan cara memberikan kesempatan dalam memperoleh informasi dan penelitian. Untuk mencapai tujuan di atas, proses perancangan Rumah Sakit ini dilaksanakan dengan suatu konteks tematik implementasi “Holistic Medicine” dalam rancangan Arsitektur sebagai strategi yang akan diterapkan pada perancangannya. “Holistic Medicine” ialah suatu proses penerapan pengobatan secara menyeluruh, dengan harapan konsep ini teraplikasikan ke dalam rancangan arsitektur untuk pemenuhan fungsi dari Rumah Sakit Kanker sendiri. Dalam hal ini penggunaan komponen desain yang bertanggung jawab menghasilkan rancangan Rumah Sakit Kanker yang sehat. Hal ini mengacu pada proses penyembuhan dan pengobatan bagi penderita kanker. Perbedaan ini diharapkan dapat makin meningkatkan dan mengintensifkan fungsi Rumah Sakit sebagai suatu fasilitas publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kata Kunci : Rumah Sakit, Arsitektur, Holistic Medicine.
KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DAN KRITERIA KHUSUS KAWASAN MINAPOLITAN DI KECAMATAN NUANGAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Mokoginta, Dei Cita; Poluan, Roosje J; Lakat, Ricky M S
SPASIAL Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kawasan Minapolitan bertujuan untuk mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat salah satunya pada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang hampir sebagian besar daerahnya berada dibagian pesisir yang kaya akan hasil alamnya pada bidang perikanan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana ketersediaan prasarana sarana dan kriteria khusus kawasan minapolitan di Kecamatan Nuangan Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan prasarana sarana pendukung serta menganalisis ketersediaan dan mengetahui tingkat ketersediaan prasarana sarana terhadap kriteria khusus pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Nuangan. Metode analasisi yang deskriptif kuantitatif dan dalam analisis data menggunakan analisis skala likert. Dari hasil penelitian disimpulkan menjadi 2 dari hasil identifikasi di kategorikan sedang dan rendah di karenakan prasarana sarana yang ada saat ini pada lokasi penelitian masih dalam tahap pengembangan dan prasarana yang di butuhkan yaitu pembangunan jaringan air bersih dapat di kembangkan, untuk jaringan telekomunikasi perlu ditambah tower untuk jarinagan hp pada beberapa desa seperti pada desa Mata Bulu dan Jiko Belanga dan kebutuhan dermaga yang belum ada. Sedangkan sarana yaitu kebutuhan lembaga masyarakat (kelompok tani/nelayan), TPI, industri pengolahan ikan, lapangan penjemuran, pabrik es, lembaga keuangan, SPBU/SPDN, gedung pengolahan/pengepakkan, penyediaan benih, lemari pendingin dan bengkel perahu.Kata Kunci : Sarana, Prasarana, Minapolitan, Nuangan
KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN WILAYAH PESISIR DI KECAMATAN MANDOLANG Apena, Osiani; Rondonuwu, Dwight M; Poluan, Roosje J
SPASIAL Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesesuaian lahan land suitability merupakan kecocokan adaptability suatu lahan untuk tujuan penggunaan tertentu, melalui penentuan nilai (kelas) lahan serta pola tata guna lahan yang dihubungkan dengan potensi wilayahnya, sehingga dapat diusahakan penggunaan lahan yang lebih terarah berikut usaha pemeliharaan kelestariannya. Pesisir merupakan wilayah yang rentan terhadap perubahan, baik perubahan yang terjadi karena proses alami dan perubahan karena campur tangan manusia. Kegiatan-kegiatan di kawasan pesisir seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya (tambak), pelabuhan, pariwisata, permukiman dan suaka alam dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem dan geomorfologi kawasan pesisir. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian di kawasan pesisir Kecamatan  Mandolang untuk mengetahui pemanfaatan lahan dan kesesuaiannya sehingga dapat memberikan masukan untuk kebijakan lingkungan yang dapat diterapkan di kawasan pesisir Kecamatan Mandolang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola perubahan pemanfaatan lahan terbangun di wilayah pesisir Kecamatan Mandolang dan Menganalisis tingkat kesesuaian pemanfaatan lahan di wilayah pesisir Kecamatan Mandolang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial untuk mengetahui kesesuaian lahan pemanfaatan lahan pesisir di kecamatan mandolang. Bedasarkan hasil analisis kesesuaian lahan Kawasan pesisir di kecamatan mandolang, dapat di interpretasikan terdapat tiga fungsi lahan yang ada di Kecamtan Mandolang yaitu lahan yang sesuai, lahan yang kurang sesuai dan lahan yang tidak sesuai. Hasil dari analisis diketahui luas untuk kategori lahan sesuai adalah 713,34  Ha dengan presentase 53%, luas untuk kategori lahan kurang sesuai adalah 215,39 Ha dengan presentase 16% dan luas untuk kategori lahan tidak sesuai adalah 419,59Ha dengan presentase 31% dari luas wilayah. Kata Kunci : Kesesuaian Lahan, Pemanfaatan Kawasan Pesisir, Kecamatan Mandolang.
TIPOLOGI URBAN SPRAWL BERDASARKAN ATRIBUT KONTINUITAS AREA TERBANGUN DI KECAMATAN BIRINGKANAYA DAN KECAMATAN TAMALANREA, KOTA MAKASSAR Lolokada, Theresia Wangi; Rogi, Octavianus H. A.; Poluan, Roosje J
SPASIAL Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mekanisme perkembangan Kota Makassar menyebabkan perkembangan kawasan perkotaan di kawasan pinggiran atau sub urban yang ditunjukkan melalui urban sprawl, yaitu suatu perkembangan wilayah perkotaan yang terjadi di kawasan pinggiran secara tidak teratur .Beberapa kecamatan yang mengalami urban sprawl di Kota Makassar adalah Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea yang mengalami pertumbuhan penduduk cukup pesat dari tahun ke tahun. Didukung dengan luas wilayah Kecamatan Biringkanaya sebesar 48,22 km2 atau 27,43% dari total luas daratan Kota Makassar dan luas wilayah Kecamatan Tamalanrea  31,84 km² atau 18,2%  dari total luas daratan kota Makassar, tentunya akan berpengaruh pula terhadap pertumbuhan penduduk di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas urban sprawl berdasarkan atribut kontinuitas area terbangun dan mengidentifikasi tipe sprawl di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan analisis dengan metode penelitian kuantitaif dengan pendekatan deskriptif.Hasil penelitian terdapat 2 tingkatan urban sprawl di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea, yaitu tingggi, dan rendah dan tipe urban sprawl adalah tipe lompatan katak (leapfrog development),tipe linier (ribbon development) dan tipe konsetris.Kata Kunci: urban sprawl, intensitas, atribut
KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DAN KRITERIA KHUSUS KAWASAN MINAPOLITAN DI KECAMATAN NUANGAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Mokoginta, Dei Cita; Poluan, Roosje J; Lakat, Ricky M S
SPASIAL Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kawasan Minapolitan bertujuan untuk mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat salah satunya pada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang hampir sebagian besar daerahnya berada dibagian pesisir yang kaya akan hasil alamnya pada bidang perikanan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana ketersediaan prasarana sarana dan kriteria khusus kawasan minapolitan di Kecamatan Nuangan Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan prasarana sarana pendukung serta menganalisis ketersediaan dan mengetahui tingkat ketersediaan prasarana sarana terhadap kriteria khusus pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Nuangan. Metode analasisi yang deskriptif kuantitatif dan dalam analisis data menggunakan analisis skala likert. Dari hasil penelitian disimpulkan menjadi 2 dari hasil identifikasi di kategorikan sedang dan rendah di karenakan prasarana sarana yang ada saat ini pada lokasi penelitian masih dalam tahap pengembangan dan prasarana yang di butuhkan yaitu pembangunan jaringan air bersih dapat di kembangkan, untuk jaringan telekomunikasi perlu ditambah tower untuk jarinagan hp pada beberapa desa seperti pada desa Mata Bulu dan Jiko Belanga dan kebutuhan dermaga yang belum ada. Sedangkan sarana yaitu kebutuhan lembaga masyarakat (kelompok tani/nelayan), TPI, industri pengolahan ikan, lapangan penjemuran, pabrik es, lembaga keuangan, SPBU/SPDN, gedung pengolahan/pengepakkan, penyediaan benih, lemari pendingin dan bengkel perahu.Kata Kunci : Sarana, Prasarana, Minapolitan, Nuangan
KAJIAN BENTUK STRUKTUR SPASIAL BERDASARKAN POLA PERGERAKAN MASYARAKAT DI KOTA TOMOHON TERKAIT FENOMENA PANDEMI COVID-19 SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI LOKAL Wenur, Fabian Bill; Rogi, Octavianus H. A.; Poluan, Roosje J
SPASIAL Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Through a 2020 study, Winda Palindang¹, Octavianus HA Rogi² & Johannes Van Rate³, "Analysis of Tomohon City Transportation Policy Based on Community Movement Plans as an Indicator of City Spatial Structure" researchers identified the type of spatial structure of the city of Tomohon through a dynamic density approach with indicators of people's daily movement patterns as a result. the tendency of a polycentric spatial structure. From this statement, the researcher feels interested in developing this research, still with the same indicators, but by comparing the three periods that are currently happening, namely the period before, during and after the COVID-19 pandemic began to be under control. The purpose of this study is to see whether the state of the COVID-19 pandemic affects the shape of the existing spatial structure as well as to elaborate on the choice of the type of transportation network policy that is compatible with the identified spatial structure. The methods used are quantitative techniques and profit tabulation of origin-destination matrix development with a structured questionnaire or interview format, as well as visualization of the origin-destination matrix in the form of a desire line map or called a "desire line map". The conclusions of this research are; (1) The form of the spatial structure of the city of Tomohon in three types of periods, namely before, during, and after the COVID-19 pandemic has not changed, namely in the form of polycentric. (2) The transportation network policies that need to be considered include: accelerating the execution of the transportation network development plan according to the RTRW of Tomohon City, namely the plan for a type B terminal at the gates of the city of Tomohon, accelerating the procurement of transportation routes between sub-districts. Then the need to strengthen the carrying capacity of local service centers that can be an alternative for community activities to minimize the accumulation of trips to one area. It is recommended for the main corridor of the city of Tomohon to use the concept of a larger mass transportation considering that so many people travel using the main corridor of the city of Tomohon, as well as optimizing microbuses as a mode of transportation for inter-district destinations. And the last is improving the quality of the transportation network for the convenience of its users.Keywords: Spatial Structure, Movement Pattern, Origin-Destination Matrix, Transportation Network