Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan dengan Media Booklet Terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan DDTK pada Anak Usia 1-36 bulan Ayuro Cumayunaro; Helda Helda; Yonaniko Dephinto; Yelly Herien
Ners Jurnal Keperawatan Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.732 KB) | DOI: 10.25077/njk.16.1.18-26.2020

Abstract

Usia anak 1-36 bulan  merupakan jendela kesempatan bagi anak untuk mengasah seluruh aspek perkembangan motorik, penglihatan, kemampuan berpikir, kemampuan bahasa, perkembangan sosial, serta kecerdasan emosional karena 80% otak anak berkembang pada periode emas tersebut. Namun berbagai masalah pertumbuhan dan perkembangan justru  banyak terjadi di rentang usia ini. Deteksi dan intervensi dini sangat membantu agar tumbuh kembang anak berlangsung optimal. Booklet menjadi media yang efektif karna berisi panduan lengkap, bahasa yang mudah dimengerti, dengan tampilan yang menarik dapat secara praktis dibawa  ibu kemanapun dan menjadi petunjuk dalam deteksi secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan dengan media booklet terhadap perilaku ibu (pengetahuan dan sikap) dalam melakukan deteksi tumbuh kembang anak 1-36 bulan. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Penelitian berupa pendidikan kesehatan melalui media booklet pada 51 ibu yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengukuran pengetahuan dan sikap ibu menggunakan kuesioner serta hasil akhir dianalisis dengan uji T berpasangan. Hasil uji statistik dengan uji T berpasangan didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan ibu (p=0,000) dan sikap ibu (p=0,005) dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Booklet menjadi media yang cukup efektif untuk memberikan pendidikan kesehatan kesehatan kepada ibu. Perlu pemanfaatan media booklet oleh tenaga kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu agar bisa melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara optimal. 
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET PADA REMAJA PUTRI TAHUN 2016 KELAS X DAN XI SMKN 2 PADANG Yonaniko Dephinto
Menara Ilmu Vol 11, No 75 (2017): Vol. XI Jilid 1 No. 75, April 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i75.162

Abstract

Body image atau citra tubuh merupakan penilaian individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana individu mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan dirasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya. Body image bagi remaja khususnya remaja putri merupakan suatu hal yang penting, karena pada masa remaja seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis.. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study dilakukan di kelas X dan XI SMKN 2 Padang pada bulan September 2016 dengan jumlah sampel 80 remaja putri. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh responden. analisa secara univariat ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan chi-square dengan kepercayaan P value (<0,05).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73,2% responden yang melakukan perilaku diet tidak sehat dengan body image yang negatif, terdapat hubungan bermakna body image dengan perilaku diet pada remaja putri kelas X dan XI SMKN 2 Padang tahun 2016. Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan perhatian terhadap para siswa khususnya remaja putri dengan memberikan edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan gizi remaja putri agar tidak menerapkan perilaku diet yang tidak sehat.Kata kunci      : Body Image, Perilaku Diet, Remaja Putri
KONSELING KALORI TERHADAP KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG Ayuro Cumayunaro; Sri Marlia; Yonaniko Dephinto
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.858

Abstract

Kondisi hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa dalam darah diatas batas normal yang menjadi tanda khas penyakit Diabetes Mellitus. Penyakit DM tipe 2 merupakan penyakit metabolisme yang diakibat oleh tubuh kekurangan hormon insulin yang berfungsi sebagai pengatur kadar gula darah. Penatalaksanaan pengendalian kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan optimalisasi pengendalian  metabolisme  yaitu dengan memaksimalkan  pengelolaan diet yang baik dan seimbang tentang asupan kalori pada penderita DM tipe 2 sehingga kadar glukosa darah dapat dikendalikan. Salah satu bentuk pengelolaan diet dengan pendekatan edukasi yang diberikan melalui konseling kalori pada penderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konseling kalori terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan  metode quasi eksperiment dan pendekatan one group pre and posttest, dengan penelitian dilakukan dengan pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 2 kali yaitu pertama sebelum intervensi, setelah itu dilakukan intervensi dengan konseling kalori setelah itu dilakukan pengukuran kadar gula darah kedua. Rata –rata kadar glukosa dara pre test yaitu 177,7 mg/dl dan post test 138,7 mg/dl. Hasil uji statistik paired t test di dapatkan nilai p value 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang bermakna antara kadar glukosa darah responden pre test dengan post test konseling kalori pasien DM tipe 2. Diharapkan peran dari tenaga kesehatan dalam pemberian edukasi yang maksimal pada pasien dan keluarga yang menderita DM tipe 2 terutama dalam pengendalian gula darah khususnya terkait dengan asupan kalori yang menjadi salah satu perhatian penting dalam penalaksanaan pasien DM tipe 2.
GAYA HIDUP (LIFE STYLE) DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA (26-45 Tahun) di WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG Ayuro Cumayunaro; Yonaniko Dephinto
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.614

Abstract

Hipertensi  merupakan  salah satu penyakit tidak menular yang saat ini masih menempati angka kejadian tertinggi dalam penyebab kematian, sering diberi gelar The  Sillent  Killer  karena penyakit ini merupakan pembunuh tersembunyi. Penyakit hipertensi meningkat setiap tahunnya dan merupakan penyakit yang menyebabkan kematian no 1 di dunia. Gaya  hidup  merupakan  faktor  risiko  penting terhadap timbulnya hipertensi pada seseorang termasuk usia dewasa (26-45 tahun). Meningkatnya hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti : kurang aktifitas fisik,pola makan yang salah, kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran gaya hidup pasien hipertensi pada usia dewasa (26-45 tahun). Desain penelitian pada penelitian ini yang digunakan yaitu deskriptif. Pengumpulan data dengan mengunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan cara simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang responden. Berdasarkan data didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi usia dewasa (26-45 tahun) Sebanyak (88,9%) pasien hipertensi memiliki  aktifitas fisik yang tidak aktif. Sebanyak (57,8%) pasien hipertensi memiliki pola makan yang tidak sehat. Sebanyak (31,1%) pasien hipertensi. Meningkatnya kejadian hipertensi pada usia dewasa hendaknya menjadi pedoman dalam gaya hidup sehat yang harus di jalani di masyararakat dan puskesmas sebagai pelayanan kesehatan terdekat bisa mengambil  strategi  dengan  memberikan  pendidikan  kesehatan  tentang  gaya hidup yang menjadi faktor pemicu terjadi hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang.