Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Management Review

ESAI: PENGUATAN KAPASITAS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) SEBAGAI LEMBAGA PENGGERAK PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DESA Tatang Parjaman; enas enas
Journal of Management Review Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/mr.v5i3.7093

Abstract

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 telah memberikan harapan baru pada kehidupan Desa untuk melakukan berbagai aktivitasnya dalam membangun dirinya secara leluasa, karena melalui undang-undang tersebut Desa telah mendapatkan hak pengakuan dan subsidiaritas serta dukungan finansial melalui dana Desa yang setiap tahun terus meningkat. Tentu saja dengan adanya fasilitas tersebut, merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Desa untuk lebih kreatif, lebih semangat, inovatif dalam mengelola desa. Sebenarnya tidak akan ada desa yang tertinggal kecuali salah kelola. Semua desa di Indonesia pasti memiliki potensi yang bisa digali dan dikembangkan. Oleh karena itu, Pemerintah Desa perlu membangun dan menguatkan kelembagaan desa yang berfungsi sebagai motor penggerak ekonomi Desa yang kita kenal sekarang dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes dituntut untuk mampu menjadi lembaga yang berperan sebagai penggerak ekonomi di desa yang secara inovatif mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, sehingga lembaga ini tumbuh, berkembang dan menjadi tumpuan upaya Pemerintah Desa dalam upaya optimalisasi sumber PAD yang selama ini masih minim. Tidak ada cara lain yang lebih efektif untuk mewujudkan peran BUMDes tersebut adalah dengan melakukan penguatan kapasitas kelembagaannya secara holistik yang meliputi aspek individu pengelolanya, aspek organisasi, dan aspek sistemnya.
PENGUATAN KAPASITAS APARATUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH DI ERA GLOBAL Tatang Parjaman; Uung Runalan Soedarmo; Enas Enas
Journal of Management Review 2019: Jurnal Management Review (Special Issue - Ekonomi Kebijakan 1)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.264 KB) | DOI: 10.25157/mr.v3i3.2869

Abstract

Isu tentang perlunya penguatan kapasitas kelembagaan di daerah termasuk di dalamnya penguatan aparaturnya telah mencuat sejak mulai diberlakukannya sistem pemerintahan desentralistik. Otonomi daerah belum diimb angi dengan kemampuan sumber daya manusia aparatur sebagai pengelola pemerintahan, pembangunan, serta layanan publik yang masih banyak dikeluhkan warga. Pengelolaan daerah dapat berjalan dengan optimal bila didukung dengan kapasitas aparatur yang memadai. Peningkatan kapasitas aparatur memerlukan kriteria standar kompetensi yang diakui secara global, yang saat ini telah terjadi perubahan sangat cepat yakni revolusi industri 4.0 yang memerlukan berbagai skill yang memadai yang sebelumnya kurang diperhitungkan. Berbagai strategi/model yang tepat untuk penguatan kapasitas aparatur bisa diterapkan sesuai dengan karakteristik daerah maupun kondisi sdm yang ada. Dalam implementasi penguatan kapasitas aparatur daerah sangat diperlukan peran kepemimpinan birokrasi yang kuat, terutama dalam upaya pemberian keteladanan dalam melakukan perubahan sikap/perilaku, mental yang mencerminkan kapasitas professional dalam diri aparatur. Kepemimpinan harus membangun “jiwa” dan “raga” dengan berbagai cara yang efektif: melatih, memotivasi, menginspirasi, penanaman budaya kuat yang mendukung optimalisasi tugas. Upaya penguatan kapasitas aparatur menjadi aparatur yang professional tidak mudah, perlu waktu, kesabaran, biaya, tenaga ahli, dan banyak resistensi dari pihak yang diberi penguatan. Namun demikian, pekerjaan itu terus dilakukan dan dijaga kesinambungannya agar hasil penguatan kapasitas terlihat hasilnya. Untuk itulah peran kepemimpinan sangat diperlukan