Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDAMPINGAN POSYANDU RW 04 KELURAHAN DEMANGAN DALAM UPAYA MENDUKUNG GIZI OPTIMAL BALITA Rosmauli Jerimia Fitriani1 Jerimia Fitriani; Laeli Nur Hasanah
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): APTEKMAS Volume 3 Nomor 2 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.299 KB) | DOI: 10.36257/apts.v3i2.2064

Abstract

The preparation of MP-ASI must pay attention to the principles of the presentation and development of toddlers to prevent malnutrition. Posyandu is a place to convey this information. As long as the posyandu is not carried out, the weighing of children under five is carried out independently by cadres, not carried out simultaneously on the same day as usual. Assistance for posyandu activities is carried out with home visits according to health protocols and the use of information technology using whatsapp applications. Home visits are carried out by cadres, bringing materials that have been prepared by the servants. Servants provide the results of coordination with a nutritionist on duty at Posyandu RW 4 Kelurahan Demangan.
Pendampingan Masyarakat dalam Penguatan Imunitas Tubuh dengan Gizi Seimbang dan Suplemen di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Rosmauli Jerimia Fitriani; Margala Juang Bertorio; Rahmat A. Hi Wahid; Suharman Suharman
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 3 (2021): Pages 459-724
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i3.333

Abstract

Pandemi Covid-19 sudah terjadi lebih dari satu tahun. Pada masa adaptasi kebiasaan baru diharapkan dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru di segala lini masyarakat, tempat pendidikan, kantor, tempat umum dan lainnya. Perlu adanya pendampingan masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan. Pendampingan masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan suplemen kesehatan, menumbuhkan pengetahuan masyarakat dalam membedakan suplemen kesehatan dan obat sebagai terapeutik serta menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang PHBS. Pendampingan ini dilaksanakan di Padukuhan Karang Tengah, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menjelaskan tentang tentang gizi seimbang dan suplemen kesehatan, membedakan suplemen kesehatan dan obat sebagai terapeutik dan pengetahuan masyarakat tentang PHBS. Metode demonstrasi untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan) di era adaptasi kebiasaan baru. Pengabdian ini dilakukan secara tatap muka, kemudian dilanjutkan dengan dibentuknya grup WhatsApp untuk berdiskusi lebih lanjut. Pengabdian ini mendapat respon yang baik oleh masyarakat dan peserta mendapatkan ilmu baru mengenai gizi seimbang dan suplemen di era adaptasi kebiasaan baru.
Daya Terima dan Kandungan Gizi Naget Lele (Clarias gariepinus) dengan Substitusi Modified Cassava Flour (Mocaf) Sebagai Alternatif Kudapan Tinggi Protein Untuk Balita Laeli Nur Hasanah; Rosmauli Jerimia Fitriani
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik10202

Abstract

Catfish (Clarias gariepinus) and Modified Cassava Flour (Mocaf) are local foods that have the potential to be developed into nutritious nugget for toddlers. This research aimed to analyze the acceptance and nutritional content of catfish nugget substituted by Mocaf nugget. This type of research was quasi-experimental with a completely randomized design. There were two types of treatment nugget formulation (combination of catfish and Mocaf). The panelists used were 30 untrained panelists. Nugget F1 (the combination of catfish 90% and Mocaf 10% of the total weight of raw material) was the most acceptance in organoleptic test. The acceptance test done by 30 toddlers showed that 83,3% of them could accept the products properly. The proximate analysis of the selected nugget showed that the content of water, ash, fat, protein, carbohydrate and fiber was 55,11%; 2,04; 11,43%; 11,02%; 20,41%; and 2,64%. The contribution of selected nugget per 50 grams serving size to RDA of toddlers was 8% for energy, 11,4% - 12,7% for fat, 22-27,6% for protein, 4,6-4,7% for carbohydrate and 6,6-6,9% for fiber. This catfish nugget substituted by Mocaf may be used as an alternative of high protein snacks for toddlers. Keywords:acceptance; nugget; catfish; mocaf ABSTRAK Ikan lele (Clarias gariepinus) dan Modified Cassava Flour (Mocaf) merupakan pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk naget yang bergizi bagi balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya terima dan kandungan gizi naget lele dengan substitusi Mocaf. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ada dua jenis formulasi naget kombinasi lele dan mocaf yang digunakan pada penelitian ini. Panelis yang digunakan sebanyak 30 orang panelis tidak terlatih. Naget F1 (kombinasi ikan lele 90% dan Mocaf 10% dari berat adonan total) menunjukkan nilai penerimaan tertinggi secara organoleptik dan dipilih sebagai produk terpilih. Hasil uji daya terima naget terpilih terhadap sasaran 30 balita (usia 1-5 tahun) menunjukkan 83,3% subjek dapat menerima produk naget dengan baik. Hasil uji proksimat naget terpilih terhadap kadar air, abu, lemak, protein, karbohidrat dan serat naget secara berturut-turut adalah 55,11%; 2,04; 11,43%; 11,02%; 20,41%; 2,64%. Satu porsi naget terpilih (50 gram) memberikan kontribusi energi 8%, lemak 11,4%-12,7%, protein 22-27,6%, karbohidrat 4,6-4,7% dan serat 6,6-6,9%. Produk naget (kombinasi lele 90% dan Mocaf 10%) ini dapat dijadikan sebagai alternatif kudapan tinggi protein bagi balita. Kata kunci: daya terima; naget; ikan lele; mocaf
Review of Factors Influencing the Impact of Access to Sanitation Facilities on Stunting Alfan Ridha; Muhammad Zainul Maarif; Titik Dwi Noviati; Yuniars Renowening; Himmatunisa Mahmudah; Rosmauli Jerimia Fitriani
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 02 (2023): Periode April-June, 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.91 KB)

Abstract

Stunting is a condition where a child's height is not appropriate for their age. In 2022, an estimated 21.6% of children under the age of 5 in Indonesia were affected by stunting. Stunting is a complex nutritional problem influenced by various factors, including the environment. Several studies have examined the relationship between household hygiene and sanitation factors and growth retardation in young children. The aim of this research is to analyze the risk factors associated with personal hygiene and sanitation practices of parents or guardians within households in Indonesia. The research methodology employed in this study is a literature review. A total of 20 selected articles from the Garuda Jurnal and Sinta databases between 2019 and 2022 were evaluated based on publication criteria, namely freely available original research articles where at least one variable analyzed hygiene and sanitation in relation to child growth. The findings of this research were synthesized using the PRISMA method. The articles were grouped based on similar findings to address the research question. This study found that handwashing, access to clean water, toilet sanitation, and the occurrence of diarrhea were associated with the risk of stunting. The conclusion drawn from this research is that most studies indicate a relationship between personal hygiene and sanitation facilities and the occurrence of stunting. For future research, the use of systematic reviews and meta-analyses is recommended.