Diini Fithriani
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan Rini Susilowati; Hedi Indra Januar; Diini Fithriani; Ekowati Chasanah
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v10i1.243

Abstract

Nutraseutikal berbasis Fish Serum Albumin (FSA) adalah produk komersial yang berasal dari sumber perairan. Namun, oleh karena produk ini secara umum diproduksi dari ikan gabus (Channa striata) di alam, pasokan bahan baku dapat menjadi masalah pada produksi yang berkesinambungan. Penelitian ini telah dilakukan dengan menganalisis kandungan FSA dari 17 ikan air tawar budidaya, untuk mendapatkan bahan baku alternatif bagi produk nutraseutikal berbasis FSA. 3–10 individu ikan air tawar (150–500 g) dari jenis ordo Perciformes, Anguilliformes, Cypriniformes, Osteoglossiformes, dan Siluriformes telah diambil secara acak dari lokasi budidaya ikan di Bogor dan Cianjur (Jawa Barat). Ekstraksi protein larut air dilakukan menggunakan Ultra Turax homogeniser dengan pelarut akuabides. Analisis FSA telah dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar FSA dari 17 ekstrak air dari ikan berada pada rentang 42,51 to 215,57 mg/g, dengan kadar FSAikan gabus pembanding adalah 107,28 ± 3,2 mg/g. Konsentrasi FSA tertinggi ditemukan sebesar 215,57 ± 52,84 mg/g dari ekstrak air ikan gurame (Osphronemus gouramy). Analisis lebih lanjut terhadap komposisi asam amino menggunakan Gas Chromatography – Flame Ionization Detector (GC-FID) menemukan bahwa ekstrak air ikan gabus memiliki konsentrasi asam amino esensial dan non-esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan gurame. Hal ini menunjukkan banyaknya protein lain selain FSA pada ekstrak air ikan gabus dibandingkan ikan gurame. Berdasarkan hasil ini, ekstrak air ikan gurame memiliki konsentrasi FSA yang lebih besar dan relatif lebih murni dibandingkan ekstrak air ikan gabus, sehingga merupakan alternatif yang prospektif sebagai bahan baku untuk produk nutraseutikal berbasis FSA.
Pengaruh Konsentrasi Maleat Anhidrida terhadap Mutu Papan Partikel yang Dibuat dari Limbah Padat Gracilaria sp. dan Polietilen sebagai Perekat Diini Fithriani; Jamal Basmal; Bagus Sediadi Bandol Utomo
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v6i2.410

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh maleat anhidrida terhadap mutu papan partikel yang dibuat dari limbah padat hasil pengolahan Gracilaria sp. Dan polietilen. Pada penelitian ini limbah padat hasil pengolahan Gracilaria sp.dicampur secara homogen pada suhu ruang dengan bahan perekat polietilen dengan perbandingan berat 1:1, dan ditambahkan maleat anhidrida dengan konsentrasi 0,6, 9, dan 12% b/b. Pembuatan papan partikel dilakukan dengan teknik pengempaan panas pada cetakan 30 x 30 x 4 cm3. Pengempaan dilakukan pada tekanan 9 kg/cm2, suhu 150°C, dengan lama waktu pengempaan 7 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan maleat anhidrida sebagai compatibilizerpada pembuatan papan partikel dari limbah padatpengolahan Gracilaria sp. dan polietilen berpengaruh pada meningkatnya kadar air, daya serap air dan pengembangan tebal serta berpengaruh pada menurunnya modulus patah  (MOR) dan modulus elastisitas papan. Pada penelitian ini pembuatan papan partikel dari limbah Gracilaria sp.dan polietilen dapat menghasilkan papan dengan sifat fisik dan mekanis yang s es uai s tandar J IS A5908 kecuali pada nilai modulus elastisitasnya.
Performance of bioreactor and pH meter instrument in bioethanol producing process from brown seaweed(Sargassum duplicatum) Rodiah Nurbaya Sari; Diah Lestari Ayudiarti; Diini Fithriani
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 2 (2011): August 2011
Publisher : Research and Development Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnol

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.v6i2.64

Abstract

To meet the energy needs this time we are still dependent on energy derived from fossilresources that can not be recovered (fossil energy). The way to tackle the energy problem is toexplore other energy resources namely biofuels, one of its kind is bioethanol. Source of potentiallyraw material from the sea is brown seaweed which cellulose content and stored carbohydrate(mannitol) is quite high. The use of a batch bioreactor and the pH meter instrument assembliesResearch Center for Marine and Fisheries Products Processing and Biotechnology (RCMFPPB)has been supporting the production of bioethanol with raw material brown seaweed Sargassumduplicatum.