Dina Fransiska
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Film k-karaginan dengan Penambahan Plasticizer Polietilen Glikol Dina Fransiska; Giyatmi Giyatmi; Hari Eko Irianto; Muhamad Darmawan; Susiana Melanie
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v13i1.504

Abstract

ABSTRAKBahan plastik biodegradable saat ini sedang populer dikembangkan untuk menggantikan plastik kemasan konvensional yang tidak ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan polietilen glikol (PEG) terhadap karakteristik film berbahan dasar k-karaginan. k-karaginan yang digunakan dalam formulasi pembuatan film yaitu sebanyak 1,5% (b/v), sedangkan konsentrasi PEG yang ditambahkan bervariasi yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 % (b/b). Larutan dipanaskan hingga suhu 85 oC kemudian dicetak dalam bentuk film tipis, lalu didinginkan dan dikeringkan dengan oven hingga didapatkan berat konstan. Film yang diperoleh kemudian dilakukan analisis termal, kuat tarik, elongasi dan water vapor transmission rate (WVTR).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar polietilen glikol yang ditambahkan pada film karaginan dapat meningkatkan titik leleh dan entalpi, tetapi menurunkan nilai kuat tariknya, dan juga tidak mempengaruhi nilai WVTR. Penambahan PEG sampai konsentrasi 4% juga meningkatkan nilai elongasi film. Dari hasil pengujian diperoleh jumlah optimal penambahan PEG yaitu sebesar 4% dengan nilai kuat tarik sebesar 0,86±0,16MPa, elongasi 25,40±6,64%, dan WVTR 116,02±8,00 g/m2/24 jam. Characteristics of k-Carrageenan Film with Polyethylene Glycol as PlasticizerABSTRACTBiodegradable plastic materials are currently being developed in broader scope, particularly to replace non-biodegradable plastic packaging. This study aimed to determine the effect of polyethylene glycol (PEG) concentration on the characteristics of  k-carrageenan based film.  k-carrageenan used in the film preparation was 1.5% (w/v) while PEG was added at various concentration i.e. 2, 4, 6, 8, and 10% (w/w). The solution was heated up to 85 oC and casted into thin film, then cooled and dried using oven until reached a constant weight. The film produced was then tested for its thermal behaviour, tensile strength, elongation and water vapor transmission rate (WVTR). The results showed that the increase of concentration of polyethylene glycol added to the carrageenan film could increase the melting point and enthalpy value as well as elongation of the film. However, it decreased the tensile strength, and did not affect to the WVTR. The optimum concentration of PEG added was found at 4% with the tensile strength of 0.86±0.16 MPa, elongation of 25.40±6.64%, and WVTR of 116.02±8.00 g/m2/24 hours.
Pembuatan Bakto Agar dari Rumput Laut Gelidium rigidum untuk Media Tumbuh bagi Mikroorganisme Murdinah murdinah; Dina Fransiska; Subaryono subaryono
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i1.12

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan bakto agar dari rumput laut Gelidium rigidum untuk media tumbuh bagi mikroorganisme. Pembuatan bakto agar dilakukan dengan variasi waktu ekstraksi yaitu 1, 2, dan 3 jam pada suhu 121°C dan tekanan 1,1 atm. Bakto agar dianalisis rendemen dan mutunya yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar sulfat, kekuatan gel, pH, titik leleh, dan titik jendal. Uji mikrobiologi yang diamati meliputi angka lempeng total bakteri (ALT) dan diameter koloni. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bakto agar hasil ekstraksi dari rumput laut jenis Gelidium rigidum selama 2 jam mutunya menyamai bakto agar komersial, khususnya dari nilai kadar air, pH, kadar abu, kadar abu tak larut asam, kekuatan gel, serta kemampuannya menumbuhkan bakteri yang terdapat pada ikan segar dan kultur murni yaitu E. coli dan L. lactis. Tetapi dalam hal kadar sulfat, titik leleh, dan titik jendal masih di bawah mutu bakto agar komersial. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa waktu ekstraksi selama 2 jam menghasilkan bakto agar yang memenuhi standar bakto agar komersial dengan karakteristik kadar air 10,41%, kadar abu 2,1%, kadar abu tak larut asam 0,18%, kekuatan gel 670,72 g/cm2, dan pH 7,1.