Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH TERKAIT AKAD SALAM DI KALANGAN GENERASI MILENIAL Ibtisam Ibtisam; Abdul Halim Talli; Kurniati Kurniati
Al-Amwal : Journal of Islamic Economic Law Vol 6, No 1 (2021): AL-AMWAL : JOURNAL OF ISLAMIC ECONOMIC LAW
Publisher : Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/alw.v6i1.1937

Abstract

Salah satu pemikiran Imam Abu Hanifah adalah penetapan dalam transaksi perjanjian salam yang sangat menekankan kepercayaan untuk mencegah pihak-pihak bertransaksi dari transaksi yang merugikan pihak-pihak yang bersangkutan dengan merumuskan ketegasan dalam proses penawaran dalam kelangsungan perjanjian. perjanjian transaksi yang mirip dengan salam, yaitu kesepakatan jual beli online baik berdasarkan media sosial maupun e-commerce. Aktivitas jual beli online merupakan praktik jual beli yang banyak dilakukan generasi milenial saat ini dari berbagai kalangan termasuk generasi muda muslim juga tertarik dengan kemudahan jual beli secara online. Penelitian ini menggunakan penelitian pustaka dengan menela’ah pemikiran imam Abu Hanifah terkait akad jual beli salam melalui kita-kitab fiqih, artikel, karya ilmiah, dan dokumentasi terkait dengan pendekatan sosiologis dengan melihat aktivitas jual beli online generasi milenial muslim berdasarkan asas yang ditetapkan imam Abu Hanifah dalam sistem jual beli salam. Ditemukan bahwa aktivitas jual beli online yang terjadi di kalangan generasi milenial telah sesuai dengan asas yang ditetapkan oleh Imam Abu Hanifah dalam transaksi salam. Walaupun demikian, harus dibarengi dengan kejujuran dan kredibilitas para pihak agar menghindarkan diri dari kerugian masing-masing pihak,
Konsep Ihtiyāṭ Imam Syafi’i terhadap Anjuran Menutup Aurat bagi Anak-Anak; Analisis Tindakan Preventif Pelecehan Anak Azman Arsyad; Ibtisam Ibtisam; Mulham Jaki Asti
Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab VOLUME 2 ISSUE 2, DECEMBER 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mh.v2i2.18193

Abstract

The basic principle in Islamic law is to provide mashlahah to mankind, so that the main objective of a law requirement must be based on the maqashid sharia aspect, namely realizing benefits for humans both in world affairs and in the afterlife. Children as part of the foundation of religion because in the future they will become the successors of the ummah, Islam is here to provide protection for them, both maintaining their survival, proper education. Preventive measures must be taken to avoid bad behavior. The purpose of this study was to explore and refer to the concept of ihtiyat Imam Syafi'i regarding the suggestion of covering one's genitals with children. The research method used is library research and is qualitative in nature. Sources of data used in this study come from primary and secondary data. The result of this research is that the ability to cover the genitals of children is a form of precaution to avoid unwanted things
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Etos Kerja Nurul Azizah Cha; Misbahuddin Misbahuddin; Ibtisam Ibtisam; Herman Herman
Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah Vol. 2 No. 2 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penerbitan Jurnal Ilmiah Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52431/minhaj.v2i2.406

Abstract

Orang yang beretos kerja islami, etos kerjanya terpancar dari sistem keimanan atau aqidah islami berkenaan dengan kerja yang bertolak dari ajaran wahyu bekerja sama dengan akal. Sistem keimanan itu, menurutnya, identik dengan sikap hidup mendasar . Ia menjadi sumber motivasi dan sumber nilai bagi terbentuknya etos kerja Islami. Tanpa landasan iman dan amal shaleh, etos kerja apa pun tidak dapat menjadi islami. Tidak ada amal saleh tanpa iman dan iman akan merupakan sesuatu yang mandul bila tidak melahirkan amal shaleh. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa iman dan amal shaleh merupakan suatu rangkaian yang terkait erat, bahkan tidak terpisahkan. Dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa etos kerja dalam Islam terkait erat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur?an dan al-Sunnah tentang kerja yang dijadikan sumber inspirasi dan motivasi oleh setiap Muslim untuk melakukan aktivitas kerja di berbagai bidang kehidupan. Cara mereka memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-Qur’an dan al-Sunnah tentang dorongan untuk bekerja itulah yang membentuk etos kerja Islam.