Revi Neini Ikbal
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Pada Pasien Fraktur Post Operasi di RST. Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2017 Revi Neini Ikbal
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 1 (2018): JIK- April Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.528 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i1.75

Abstract

Menurut WHO kejadian fraktur setiap tahunnya terus meningkat. Sedangkan secara nasional kasus fraktur tercatat sebanyak 27,7%, sementara di Sumatera Barat didapatkan sekitar 2.700 orang mengalami insiden fraktur khususnya di RST. Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2017 pasien fraktur sebanyak 82 orang terdiri dari 45 orang fraktur ekstremitas atas dan 37 orang fraktur ekstremitas bawah. Salah satu dampak yang ditimbulkan fraktur adalah nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap nyeri pada pasien fraktur post operasi.            Jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperiment dengan One Group Pretest Postest. Penelitian ini dilaksanakan di RST.  Dr. Reksodiwiryo Padang pada bulan Februari sampai dengan Oktober 2017. Populasi adalah semua pasien post operasi fraktur. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi yang diperoleh langsung dari responden mengenai skala nyeri pasien post operasi fraktur. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi. Data yang didapatkan diolah dengan uji wilcoxon.            Hasil penelitian didapatkan 60,0% responden mengalami nyeri ringan sebelum pemberian kompres hangat, Seluruh (100,0%) responden mengalami nyeri ringan sesudah pemberian kompres hangat. Terdapat pengaruh pemberian kompres hangat terhadap nyeri pada pasien post operasi fraktur di RST.  Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2017.            Diharapkan Bagi tenaga kesehatan di RST.  Dr. Reksodiwiryo Padang agar dapat memberikan tindakan keperawatan mandiri dalam menangani nyeri yang dirasakan oleh pasien dengan menggunakan kompres hangat. Diharapkan bagi peneliti selanjut agar dapat menggunakan alat ukur skala nyeri lainnya seperti skala deskriptif sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan APD Dalam Melakukan Tindakan Keperawatan Di RSU Aisyiah Padang Revi Neini Ikbal; Rebbi Permata Sari; Welly Welly
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.435

Abstract

Perawat mempunyai faktor resiko paling tinggi sebagai media terjadinya penyebaran infeksi kepada pasien, faktor ini disebabkan karena perawat selama 24 jam berhubungan dengan pasien untuk melaksanakan asuhan keperawatan. Banyak perawat yang tidak menggunakan APD dalam memberikan layanan kesehatan. Salah satu dampak tidak memakai APD adalah terjadinya infeksi nosokomial. Menurut data yang diperoleh di RSUD dr. Rasidin Padang diketahui angka prevalensi infeksi nosokomial yaitu 3,09%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam melakukan tindakan keperawatan. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Rasidin Padang pada bulan Februari s/d September 2017. Pengumpulan data tanggal  7 – 23 Agustus 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang ada diruang rawat inap bedah, interne dan anak dan kebidanan dengan total 85 orang, dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.  Hasil penelitian didapatkan 51,8% responden tidak lengkap menggunakan APD, 62,4% tingkat pendidikan tinggi, 50,6% sikap positif, 55,3% motivasi kurang baik, 57,6%  APD tersedia. Terdapat hubungan tingkat pendidikan ( p = 0,000), sikap ( p = 0,003), motivasi ( p = 0,007) dan tidak ada hubungan ketersediaan APD ( p = 0,165) dengan penggunaan APD. Disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pendidikan, sikap, motivasi dan ketersediaan APD dengan penggunaan APD. Untuk itu disarankan bagi manajemen rumah sakit agar dapat memberikan tindakan kepada perawat (punisment) yang tidak memakai APD yang dapat menimbulkan infeksi nosokomial dan membuat SOP penggunaan APD. Disarankan bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang yang berhubungan dengan penggunaan APD seperti jenis pekerjaan, kondisi lingkungan pekerjaan.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI PADA SISWA SMPN 13 PADANG Revi Neini Ikbal; Rebbi Permata Sari
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 2 (2018): JIK-Oktober Volume 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.811 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i2.107

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi pada Siswa SMPN 13 Padang. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment dengan rancangan kelompok tunggal one group preretest-posttest design. Pengumpulan data dilakukan di SMPN 13 Padang pada bulan juni- Februari 2018.Populasi seluruh siswa SMPN 13 Padang. pengambilan sampel purposive sample sebnyak 75 orang. Analisi yang digunakan univariat dan bivariat dengan UJI T. Hasil penelitian ini rata-rata kesiapsiagaan Siswa SMPN13 Padang dalam menghadapi bencana gempa bumi sebelum diberikan penyuluhan adalah 17,36 dan rata-rata Kesiapsiagaan Siswa SMPN13 Padang setelah diberikan penyuluhan adalah 56,20 dan ada pengaruh atau perbedaan yang singnifikan antara pengukuran kesiapsiagaan menghadapi bencana pada Siswa SMPN 13 Padang dengan nilai p value 0,000. Dapat disimpulkan Ada pengaruh atau perbedaan yang singnifikan antara pengukuran kesiapsiagaan menghadapi bencana pada Siswa SMPN 13 Padang pada pegukuran pertama dan kedua. Diharapkan kepada pihak sekolah SMPN 13 Padang  membentuk tim siapsiaga bencana dan meningkatan keterampilan siswa terhadap mitigasi bencana.Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan, Kesiapsigaan Bencana  ABSTRACK This study aims to determine the effect of health counseling on preparedness to face an earthquake disaster on students SMPN 13 of Padang. This type of research uses Quasi Experiment with the design of a single group one group pre-test design. Data collection was carried out at SMPN 13 Padang in June-February 2018. The population of all students was SMP 13 Padang. purposive sample collection of 75 people. The analysis used univariate and bivariate with Test T. The results of this study the average student preparedness SMPN 13 of Padang in dealing with earthquake disasters before being given counseling was 17.36 and the average Student Preparedness of SMP 13 Padang after being given counseling was 56.20 and there was influence or a significant difference between the measurement of disaster preparedness for students of SMPN 13 Padang with a p value of 0,000. It can be concluded that there is a significant influence or difference between disaster preparedness measurement for students of SMP 13 Padang in the first and second measurements. It is expected that the schools of SMPN 13 Padang form a disaster preparedness team and increase student skills towards disaster mitigation.Keywords: Health Counseling, Disaster Preparedness
HUBUNGAN DUKUNGAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN KUALITAS HIDUP ODHA DI YAYASAN LANTERA MINANGKABAU SUPPORT PADANG TAHUN 2016 Revi Neini Ikbal; Suca Ananda Safitri
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 1, No 1 (2017): JIK - Oktober Volume 1 No 1 Tahun 2017
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.659 KB) | DOI: 10.33757/jik.v1i1.33

Abstract

 This research was to find out the relation between the support of the peers and the quality of life of people with HIV-AIDS at Lentera Minangkabau Support Padang 2016.This research was analytical with cross-sectional study which had been done at Lentera Minangkabau Support Foundation Padang in February to August 2016. The populations were people living with HIV at Lentera Minangkabau Support Foundation in 2014 which 805 people. The sampling technique used was accidental sampling with 89 people as samples.. From the result, it was found of that 41,6% of people living with HIV-AIDS had poor quality of life 51,7% of them did not get good support from their peers. There was relation between the support of the peers and quality of life of people living with HIV-AIDS (p value = 0,000).It can be concluded that the support of the peers corresponds to the quality of life of people living with HIV-AIDS. So, it is expected that Non-Govermental Organization such as Lentera Minangkabau Support Foundation cooperates with Departement of Health in an effort to provide guidance to people living with with HIV-AIDS and provide activities which can create good relationship among them.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan kelompok sebaya dengan kualitas hidup ODHA di Yayasan Lantera Minangkabau Support Padang tahun 2016Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study yang telah dilaksanakan di di Yayasan Lantera Minangkabau Support Padang pada bulan Februari – Agustus 2016. Populasi seluruh ODHA di Yayasan Lantera Minangkabau Support Padang tahun 2014 yang berjumlah 805 orang. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 89 orang.. Hasil penelitian didapatkan 41,6% ODHA memiliki kualias hidup yang kurang baik. Sebesar 51,7% ODHA mendapatkan dukungan kelompok sebaya yang kurang baik. Ada hubungan dukungan kelompok sebaya (KDS) dengan kualitas hidup ODHA (p value = 0,000)Dapat disimpulkan bahwa dukungan kelompok sebaya berhubungan dengan kualitas hidup ODHA, maka diharapkan kepada LSM Yayasan Lantera Minangkabau untuk dapat bekerja sama dengan Dinas Sosial dalam upaya memberikan pembinaan kepada ODHA dan memberikan setiap kegiatan positif yang dapat menciptakan hubungan yang baik sesama ODHA.
Tindakan Suction dan Perubahan Saturasi Oksigen pada Pasien Penurunan Kesadaran Diruangan ICU Rumah Sakit Rebbi Permata Sari; Revi Neini Ikbal
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 3, No 2 (2019): JIK-Oktober Volume 3 No 2 Tahun 2019
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.469 KB) | DOI: 10.33757/jik.v3i2.223

Abstract

Pasien kritis yang mengalami ketidaksadaran akan mempengaruhi produksi saliva sehingga bisa meningkatkan terjadinya sekret menumpuk di jalan nafas. Produksi sekret yang berlebih akan menghambat aliran udara dari hidung masuk kedalam paru-paru, sehingga harus di suction untuk mempertahankan jalan nafas pasien. Kondisi tindakan suction yang kurang tepat  terutama pada pasien kritis akan mengakibatkan penurunan saturasi oksigen baik saat atau sesudah dilakukan tindakan tersebut. Kejadian penurunan saturasi oksigen setelah di suction sebesar 78,56% di beberapa Rumah Sakit di Indonesia. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh tindakan suction terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien penurunan kesadaran di Ruangan ICU Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimen. Desain yang digunakan two group pre test and post test design dengan kelompok intervensi dn kelompok kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Waktu penelitian berlangsung pada bulan Februari hingga November 2019. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji t test karena data berdistribusi normal. Hasil penelitian ditemukan bahwa terjadi penurunan rata-rata saturasi oksigen sebelum dan sesudah pemberian tindakan suction. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh tindakan suction pada perubahan saturasi oksigen pada pasien dengan penurunan kesadaran. Kata Kunci: suction, saturasi oksigen, penurunan kesadaran
Pendidikan Kesehatan Hipertensi Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian di Puskesmas Lubuk Buaya Rebbi Permata Sari; Revi Neini Ikbal
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan (JPIK) Vol. 1 No. 1 (2022): JPIK - Juni 2022 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes Alifah Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jpik.v1i1.6

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah secara persisten atau terus menerus yang dapat melebihi  batas normal. Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit pembuluh darah seperti stroke, perdarahan otak, Transient Ischemic Attack, penyakit jantung seperti gagal jantung, angina pectoris, Infark Miocard Akut, penyakit ginjal dan penyakit mata. Kejadian hipertensi telah menjadi pravelensi masalah utama kesehatan didunia. Data prevelensi hipertensi dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2020 dari 23 Puskesmas di Kota Padang didapatkan bahwa penderita hipertensi lansia berjumlah 17.694 jiwa. Adapun Urutan Penderita hipertensi terbanyak Pertama di Puskesmas Andalas sebesar 7.703, ke2 Puskesmas lubuk Buaya sebesar 5.547 dan ke3 Puskesmas Pauh 5.184.Pengobatan hipertensi bisa diatasi dengan dua cara yaitu dengan farmakologi atau dengan pengobatan non farmakologi. Berdasarkan angka kejadian tersebut maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi untuk meningkatakan pengetahuan penderita hipertensi. Salah satu metode dalam meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan pemberian edukasi pendidikan kesehatan tentang upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 15 – 25 Oktober 2021 dengan jumlah peserta 20 penderita hipertensi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pasien terhadap upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi. Saran untuk pihak puskesmas yaitu melakukan pendidikan kesehatan secara berkesinambungan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Petugas IGD Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri Level 2 Revi Neini Ikbal; Rebbi Permata Sari; Agung Mulia
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2024): JIK-April Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v8i1.701

Abstract

Angka kejadian Covid-19 yang terus meningkat membawa peralihan pada tatanan kerja terutama pelayanan kesehatan. Observasi yang peneliti lakukan di ruangan IGD RS TK.III Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022 pada masa New Normal, bahwasannya banyak petugas IGD yang tidak lengkap dalam penggunaan APD level 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan petugas IGD dalam penggunaan APD level 2 pada masa new normal.Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian di laksanakan bulan Februari – Agustus 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas IGD di RS XXX. Teknik pengumpulan sampel penelitian ini adalah non probably sampling berupa accidental sampling dengan 38 sampel. Data di kumpulkan menggunakan kuesioner kepatuhan, sikap, masa kerja serta lembar observasi kelengkapan APD level 2. Data di analisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Berdasarkan analisis bivariat terdapat hubungan kelengkapan APD level 2 dengan tingkat kepatuhan petugas IGD menunjukkan p-value < 0,05  , terdapat hubungan sikap dengan tingkat kepatuhan petugas IGD menunjukkan p-value (0,023), dan tidak terdapat hubungan masa kerja dengan tingkat kepatuhan petugas IGD menunjukkan p-value (0,324). Dapat disimpulkan variabel yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan petugas IGD yaitu kelengkapan APD level 2 dan sikap, untuk masa kerja tidak terdapat hubungan. Saran dari hasil penelitian ini antara lain meningkatkan pengawasan pada petugas IGD dalam penggunaan APD level 2 yang lengkap dan benar, menyediakan APD level 2 yang lengkap dan memadai.