Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Fenomenologi : Hambatan Keluarga Dalam Membawa Pasien Stroke ke Rumah Sakit Hilma Yessi; Mike Asmaria; Vivi Yuderna
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.521

Abstract

Stroke merupakan gejala defisit fungsi susunan syaraf yang di akibatkan oleh penyakit pembuluh darah merupakan penyebab kematian tertinggi di tingkat global yaitu 55% dari 55,4 juta kematian di seluruh dunia. Data epidemiologi menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia setelah penyakit jantung. Keterlambatan datang dan pasien yang tinggal sendiri menyumbang angka kematian. Kasus pasien berisiko stroke di Pariaman juga mengalami peningkatan yaitu Diabetes Melitus 15 kasus tahun 2018 meningkat jadi 145 kasus tahun 2019. Penelitian ini bertujuan mengetahui hambatan keluarga dalam membawa pasien stroke ke rumah sakit. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik yang pendekatan Colaizzi. Hasil penelitian di temukan 3 tema. yaitu kurangnya pengetahuan pasien stroke ke rumah sakit, ketidakmampuan dalam mengambil keputusan, masalah finansial. Untuk meghindari hambatan tersebut maka perlu adanya edukasi tentang tanda gejala stroke dan penanganan awal pasien stroke di rumah. Diharapkan petugas kesehatan bisa memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang stroke dan penanganan awalnya.
PENCEGAHAN DINI TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) TERUTAMA PENYAKIT RESIKO TINGGI STROKE MELALUI GERMAS DI DESA PAUH KOTA PARIAMAN Hilma Yessi; Hidayati Hidayati; Mike Asmaria; Vivi Yuderna
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1393

Abstract

Adanya urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi telah menyebabkan terjadinya peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM). PTM, telah mengakibatkan lebih dari 70% kematian di dunia. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah mengganggu upaya pencegahan dan pelayanan pengobatan PTM di berbagai negara, termasuk Indonesia. Desa Pauh wilayah kerja puskesmas Pariaman, merupakan desa yang memiliki angka kejadian PTM yang tinggi, termasuk kejadian stroke yaitu 14 orang tahun 2019, meningkat menjadi 42 orang tahun 2020. Salah satu Langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Metode Pelaksanaan melalui sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat. Hasil kegiatan didapatkan sebagian besar peserta mengungkapkan susah merobah kebiasaan makan serta melakukan olah raga secara teratur, tidak adanya keinginan masyarakat untuk melakukan kontrol kesehatan sebelum adanya keluhan penyakit. Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat untuk melakukan GERMAS di semua kalangan serta pendampingan melalui tenanga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Pariaman.Kata Kunci :  PTM, Stroke, Kebiasaan, Germas
PKM PENINGKATAN KEMAMPUAN DETEKSI DINI STROKE METODE ACT FAST DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT DESA PAKASAI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUSUNAN KOTA PARIAMAN Mike Asmaria; Hilma Yessi; Hidayati Hidayati
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.841

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke bisa menjadi cormobid saat pandemi covid-19 yang meningkatkan resiko kematian. Pariaman adalah wilayah PTM yang cukup tinggi terutama PTM resiko tinggi stroke seperti  Hipertensi 23,4%, diabetes mellitus 3,4%, obesitas juga 3.4%. Diabetes dan Obesitas di pariaman merupakan data tertinggi diseluruh Sumatera Barat. Untuk mencegah terjadinya stroke pada kelompok tersebut, diperlukan pengetahuan, Self Efficacy dan kemampuan deteksi dini Stroke dengan pendampingan secara terus menerus dalam mengontrol penyakit tersebut sehingga kejadian stroke dapat dicegah.Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan, Self Efficacy dan kemampuan deteksi dini Stroke Metode Act FAST pada masyarakat di Desa Pakasai Padusunan Kota  Pariaman. Kegiatan deteksi dini stroke ini diikutti oleh 30 orang masyarakat desa Pakasai. Hasil yang dicapai adalah Sebagian besar peserta sudah mampu melakukan deteksi dini stroke secara FAST. Diharapkan masyarakat mendapatkan proses pendampingan yang berkesinambungan dalam melakukan deteksi dini, pencegahan dan pertolongan pertama pada serangan stroke.
Edukasi Deteksi Dini Stroke dengan Media Berbasis Audio Visual Pada Komunitas Diabetes dan Hipertensi Pada Masa Pandemi Covid-19 Mike Asmaria; Hilma Yessi; Hidayati Hidayati
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i2.359

Abstract

Many factors accelerate the incidence of diabetes and hypertension, getting taller the level of sugar in the blood, the easier it is to have a stroke. Uncontrolled hypertension is one of the most risk factors for stroke incidence. Health problems that cause disability and death are still high, this is probably due to community habits that are difficult to change, such as food and drink consumption. This community service method is carried out by counseling through audio-visual-based media in the form of video. The results of this community service showed an increase in participants' knowledge from 19.23% to 84.61%. This increase in knowledge was supported by the role of cadres who tried to guide participants with educational videos. It is necessary to maintain knowledge in order to increase awareness of the diabetes and hypertension community in Pauh Barat Village in preventing stroke by following innovations in healthy eating patterns, carrying out regular physical activities and managing stress and emotions well.
PENATALAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUANG MARWA RUMAH SAKIT AISYIYAH PARIAMAN Linda Marni; Mike Asmaria; Hasmita Hasmita; Armaita Armaita; Hilma Yessi; Thessa Ribka Milatama S
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1863

Abstract

Peningkatan prevalensi Chronic Kidney Disease (CKD) saat ini merupakan masalah kesehatan yang  sangat penting. Sekitar 78,8% dari pasien gagal ginjal kronik di dunia menggunakan terapi dialisis untuk kelangsungan hidupnya. Tujuan Ppenelitian yaitu memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit ginjal kronis secara komperhensif. Metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan, dengan sampel 1 pasien di Ruang Marwa Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman. Hasil penelitian Klien mengeluh pusing, demam yang naik turun, serta mual disertai muntah, dan diare selama 3 hari, klien mengatakan merasa lemas dan lutut terasa kesemutan, kedua kaki bengkak, penurunan BAK , konsistensi warna kuning pekat cenderung kemerahan, tidak nafsu makan. Ditemukan 5 diagnosa yang ditegak kan yaitu Hipervolemia, Perfusi perifer tidak efektif, Defisit Nutrisi, Gangguan integritas kulit, Ansietas. Pada penelitian ini gangguan pertukaran gas tidak dapat diangkat karena tidak ditemukan tanda dan gejala seperti edema paru, bunyi napas tambahan, dan tidak ada data penunjang laboratorium, pola nafas tidak efektif tidak dapat diangkat karena tidak ditemukan tanda dan gejala pada klien seperti nafas tambahan, kesulitan untuk bernafas, melakukan alat bantu nafas. Dan yang terakhirnya yaitu intoleransi aktivitas tidak dapat diangkat diakibatkan klien masih bisa berjalan dengan pelan-pelan dibantu oleh keluarga dan mampu untuk duduk sendiri. Hasil evaluasi  belum teratasi di karenakan klien meminta pulang sebelum selesainya perawatan di Rumah Sakit. Keywords:  asuhan, keperawatan, pasien, chronic kidney disease
EDUKASI PEMBATASAN CAIRAN PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAH PADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN Linda Marni; Mike Asmaria; Hilma Yessi; Vivi Yuderna; Erpita Yanti; Yudha Prama Diwanto
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1893

Abstract

World Health Organization (WHO, 2020) angka kejadian Chronic Kidney Disease di seluruhdunia mencapai 10% dari populasi, sementara itu pasien CKD yang menjalani Hemodialisadiperkirakan mencapai 1,5 juta orang di seluruh dunia, angka kejadiannya meningkat 8%setiap tahunnya. Menurut Data Riskesdas (2018) di Indonesia prevalensi kejadian ChronicKidney Disease (CKD) naik dari 2% menjadi 3,8%, hal ini meningkat sekitar 1,8%. ProvinsiSumatera Barat dengan prevelensi penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) berjumlah 2690orang pada tahun 2017 meningkat menjadi 4076 jiwa ditahun 2018, mengalami kematian 90orang. Di RSUD Pariaman jumlah pasien Chronic Kidney Disease ini meningkat setiaptahunnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu mengedukasi pasien dan keluargatentang perawatan dalam membatasi cairan di rumah sehingga terjadinya pemulihan yangcepat pada pasien dan tidak terjadinya komplikasi. Metode pelaksanaan dalam bentukpenyuluhan dengan media SAP, modul, leaflet, dan diskusi tanya jawab serta konsultasiPelaksanaan kegiatan di RSUD Pariaman. Hasil kegiatan didapatkan 7 dari 10 audiens yangmengikuti kegiatan sudah memahami tentang perawatan dalam membatasi cairan pada pasienChronic Kidney Disease di rumah, dan 1 orang yang belum bisa menyebutkan dengan jelasdampak terlalu banyak minum, bagaimana cara pencegahannya dan hal yang harusdiperhatikan dari penyakit Chronic Kidney Disease. Belum maksimalnya pengetahuan pasiendan keluarga tersebut maka diperlukan pendampingan saat pasien sudah keluar dirumah sakit,sebagai tindak lanjut agar pemulihan pasien lebih efektif melalui komunikasi oleh tim melaluitelepon seluler, whatsaap,dan E-mail.Keywords : Edukasi, Pembatasan Cairan, Chronic Kidney Disease