Bambang Priyo Darminto
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL TREFFINGER Bambang Priyo Darminto
UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 2 No 3 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.292 KB) | DOI: 10.30738/.v2i3.207

Abstract

One of the professional competences of mathematics teacher is the ability of mathematical problem solving. At high school level, the increase of this ability is influenced by creativity. It means, that if the students’ creativity is getting higher, their ability of mathematical problem solving is also progressively better, conversely. The applying of  Treffinger’s model in mathematics teaching and learning at high school, have been proven can develop the students’ creativity. In this research, Treffinger’s model is applied to  students prepared for being mathematics teacher as a mean to improve their ability of  mathematical problem solving. The sampels consist of 32 students of Mathematics Educational Department, taken by purposive sampling. The data collecting uses instrument in the form of test about the ability of mathematical problem solving. The result of this research indicates that the applying of  Treffinger’s model is significant influencing the increase of the mathematical problem solving’s ability. It is caused by the fact that the students have their own variation, creativity, and experience so that can be developed swiftly in mathematical problem solving.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH (Analisis hasil kajian penelitian) Bambang Priyo Darminto
LIMIT - Pendidikan Matematika No 04 (2007): LIMIT No.04\April 2007
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.554 KB)

Abstract

Abstrak Sebagai implikasi dari kemajuan teknologi, model pembelajaran matematika berbasis komputer saat ini mulai dikembangkan di sekolah menengah. Berdasarkan hasil kajian dari beberapa hasil penelitian yang dilaksanakan di Jepang dan Amerika, penerapan model pembelajaran ini ternyata menunjukkan hasil yang positif. Indikator keberhasilan ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan kemampuan kognitif, daya inovatif dan kreatif. Dengan strategi cooperative learning, penerapan model pembelajaran ini ternyata juga dapat meningkatkan ternsfer keterampilan matematik. Meskipun penggunaan komputer sebagai tolls pembelajaran mempunyai banyak keunggulan, namun komputer tidak dapat menggantikan peran guru secara penuh. Kata kunci :   pembelajaran dengan komputer, cooperative learning, .
GRUP PERMUTASI Bambang Priyo Darminto
LIMIT - Pendidikan Matematika No 02 (2006): LIMIT No 02\April 2006
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.068 KB)

Abstract

 Simetri dari sebuah bangun geometri dapat diartikan sebagai penempatan kembali bangun tersebut sehingga dengan tepat menempati bingkainya semula. Pada hakikatnya, penempatan bangun geometri ke dalam bingkainya semula menyatakan suatu bentuk pemetaan. Suatu grup yang elemen-elemennya merupakan permutasi dengan operasi komposisi disebut grup permutasi. Secara khusus, jika sekumpulan permutasi dari suatu himpunan S yang tidak kosong (nonempty) merupakan sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi (○), maka S disebut grup permutasi atau disebut grup simetri pada S. Jika order dari S adalah n, maka grup simetri ini dan ditulis Sn. Elemen-elemen sebuah grup simetri S3 diperoleh melalui 6 cara penempatan segi tiga sama sisi pada bingkai semula. Grup semacam ini disebut juga grup dihedral segi tiga, dan ditulis dengan notasi D3. Secara umum, suatu elemen-elemen dari grup dihedral Dn adalah semua simetri dari segi-n beraturan, dan order dari Dn adalah 2n. Untuk menampilkan elemen-elemen dari grup dihedral ini diperlukan fungsi cyclic dan dihedral. Grup siklik didefinisikan untuk semua bilangan bulat positif n, tetapi grup dihedral didefinisikan hanya untuk lebih besar dari 3. Kata kunci : simetri, pemetaan, grup, permutasi, dihedral, order, operasi komposisi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA “CAS” DI PERGURUAN TINGGI Bambang Priyo Darminto
LIMIT - Pendidikan Matematika No 03 (2006): LIMIT No. 03\Oktober 2006
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.03 KB)

Abstract

AbstrakPengetahuan matematika dan komputer mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya. Teknologi komputer berkembang pesat berkat dukungan matematika dan sebaliknya, pengetahuan matematika dapat dikembang melalui pemberdayaan tekonologi komputer. Karena itu, saat ini telah dikembangkan berbagai model pembelajaran matematika yang memberdayakan komputer. Computer Algebra Sistems (CAS) merupakan suatu model pembelajaran berbasis komputer di perguruan tinggi. Model ini dikembangkan pertama kali oleh Joel Hillel dan diterapkan dalam mata kuliah aljabar linier. Model pembelajaran ini memuat tiga aktivitaspokok yaitu surprises, clarifications, dan investigations. Aktivitas CASbersifat pedagogis artinya proses pembelajaran yang dilaksanakandapat menimbulkan suatu kondisi psikologis yang membuat mahasiswasenang, tertarik dan tidak frustasi. Aktivitas pembelajaran ini dimulai dari materi yang sederhana menuju ke hal-hal yang lebih kompleks. Meskipun memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang cukup mahal, namun model pembelajaran ini terbukti sangat efektif dan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematik yang dalam bagi mahasiswa. Dalam sebuah contoh pembelajaran, CAS terbukti dapat membantu mahasiswa dalam melakukan perhitungan rumit dan memanipulasi matriks yang berordo besar untuk memecahkan soal sistem persamaan linear.Kata kunci : CAS, pembelajaran berbasis komputer
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL ALLAN G. BLUMAN DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MAHASISWA Bambang Priyo Darminto
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 2 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN Mei 2011, Th. XXX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v0i2.4240

Abstract

Abstract: The Effectiveness of Allan B. Bluman’s Learning Model in the Improvement of Students’ Understanding of Mathematical Concepts. Understanding ma- thematical concepts is one of the important academic aspects. This study aims to improve students’ skills in connecting, communicating and applying mathematical concepts to solve mathematical problems in everyday life. This was an experimental study using the pretest-posttest control group design. The sample consisted of 77 students. The control group learned through the expository method, whereas the experimental group learned through a step by step approach using an interactive multimedia application program of Allan G. Bluman’s model. The results showed that the gain of the experimental group was significantly higher than that of the control group. It can be concluded that the computer-based learning based on Allan G. Bluman’s model enhances the understanding of mathematical concepts. Keywords: mathematical concepts, academic aspect, step by step approach, interactive multimedia, Allan G. Bluman’s model
MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM PEMECAHANAN MASALAH Ika Novianti; Riawan Yudi Purwoko; Bambang Priyo Darminto
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2796.544 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v8i1.3222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran snowball throwing dengan talking stick antara kelompok self efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu, peneliti juga menganalisis interaksi antara model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan. Penelitian ini dapat mengembangkan keterampilan siswa pada pemecahan masalah. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan VII B SMP, dengan metode pengumpulan  data  ialah  angket, tes pemecahan masalah, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data awal dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan. Uji hipotesis yang digunakan adalah ANAVA dua jalan sel tak sama. Berdasarkan tahapan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa (1) tidak ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa antara pembelajaran talking stick dengan snowball throwing, (2) ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok self efficacy tinggi, sedang, dan rendah, (3) ada interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah
Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Turunan Fungsi Aljabar dengan Menggunakan Four-Tier Test Nur Azizah; Bambang Priyo Darminto; Puji Nugraheni
Jurnal Pendidikan Sultan Agung Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp-sa.v3i1.28873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa SMA Kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Gombong pada materi turunan fungsi aljabar untuk mengetahui penyebab miskonsepsi yang dialami siswa SMA kelas XI pada materi turunan fungsi aljabar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan purposive. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa pada kelas XI. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan four-tier test, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi mengalami miskonsepsi positif pada definisi turunan fungsi aljabar. Siswa berkemampuan sedang mengalami miskonsepsi positif pada definisi turunan fungsi aljabar dan penerapan hubungan antar konsep. Siswa berkemampuan rendah mengalami miskonsepsi pada unsur-unsur dalam suatu konsep turunan dan miskonsepsi positif pada definisi turunan aljabar. Penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa berkemampuan tinggi, yaitu prakonsepsi (konsep awal) yang masih lemah dan kurangnya melakukan latihan soal yang sejenis. Sedangkan penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa berkemampuan sedang dan rendah, yaitu prakonsepsi (konsep awal) siswa yang masih lemah, siswa kurang melakukan latihan soal yang sejenis, dan siswa kurang aktif bertanya kepada guru.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MOTION GRAPHIC PADA MATERI BANGUN DATAR Khofifah Wahyu Adhalia; Bambang Priyo Darminto; Prasetyo Budi Darmono
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7 No. 2 (2022): Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/nabla.v7i2.157

Abstract

Kurangnya media pembelajaran yang menarik pada materi bangun datar. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang menarik yang dapat membantu proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan media pembelajaran berupa video motion graphic pada materi bangun datar kelas IV. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran, mengetahui kelayakan media, dan mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran video motion graphic. Jenis penelitian ini adalah Research and Development dengan mengacu pada model pengembangan 4D (Define, Design, Development, Dissemination). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) menghasilkan media pembelajaran berupa video motion graphic materi bangun datar kelas IV SD yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, (2) video motion graphic dikatakan layak berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi dan ahli media, hasil validasi oleh ahli materi mendapatkan persentase hasil akhir yaitu 76% dengan kriteria sangat layak, sedangkan hasil validasi oleh ahli media mendapatkan persentase hasil akhir yaitu 74,58% dengan kriteria layak, dan (3) respon siswa mendapatkan hasil yang sangat baik dilihat dari persentase hasil akhir yaitu 99,75% dengan kriteria sangat layak. Media pembelajaran video motion graphic pada materi bangun datar kelas IV SDN 2 Pejagoan dapat di akses di https://youtu.be/WOHDsK-1qGU