Nurbani Nurbani
Poltekkes Kemenkes Pontianak

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Participatory Learning Approach (PLA) terhadap Pengetahuan dan Kesadaran Ibu dalam Pencegahan Stunting Raju Kapadia; Nurbani Nurbani; Mita Agustina
Bima Nursing Journal Vol 3, No 2 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v3i2.873

Abstract

A mother in the family has an important in fulfilling family nutrition to prevent stunting. Various methods and counseling to mothers to increase knowledge have been widely given, but most are still traditional or one-way models. The learning approach that is currently being developed is a learning model that involves an active role or maximum participation so that the learning target is more involved. Participatory Learning Approach PLA) is a method that is believed not only to increase knowledge but also increase awareness about learning materials to a deeper extent. Through a combination of lectures, demonstrations, discussions and presentations, it is hoped that there will be an increase in knowledge and awareness of mothers will be better. This study aims to identify the influence of participatory learning approach techniques in increasing maternal awareness and knowledge in stunting prevention. The research was conducted using the Quasi Experimental method, with the Pre And Post Test With Control Group Design model. Data collection was carried out through a 3S (Sehari Sadar Stunting) learning program to 50 mothers divided into two groups. The intervention group was given a one-day learning program with a Participatory Learning Approach approach, namely a combination of lectures, demonstrations, discussions and presentations.While the control group was given a joint program but with a traditional learning model.  The two groups then conducted a pre and post test looking for differences in scores through the paired t test. The results of the study obtained by the implementation of PLA were able to increase maternal knowledge about stunting with the results of paired t tests in pre-post tests increased significantly p 0.001 (p > 0.005). This method is also able to increase maternal awareness in stunting prevention measures through pregnancy screening, exclusive breastfeeding, supplemental feeding and food processing varyingly. The conclusion of this study is that the implementation of the Participatory Learning Approach method is able to increase the understanding and awareness of mothers and mothers-to-be in stunting prevention measures. The implementation of methods of increasing maternal participation needs to be improved in the form of maternal empowerment actions in stunting prevention
Pengetahuan dengan Sikap Perawat dalam Praktik Hubungan Interpersonal Aplikasi Teori Hildegard E Peplau : Correlation Study Randi Randi; Suhariyanto Suhariyanto; Dedi Damhudi; Nurbani Nurbani
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v7i1.33716

Abstract

Hubungan interpersonal dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mempercepat proses penyembuhan pasien, dan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap perawatan yang mereka terima. Ini adalah alasan mengapa hubungan ini sangat penting. penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam praktik hubungan interpersonal: aplikasi teori Hildegard E Peplau di rumah sakit X. dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional serta pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan random sampling yang melibatkan 66 perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dengan sikap perawat dalam praktik hubungan interpersonal teori Hildegar E Peplau. penelitian rata-rata skor pengetahuan pada empat fase paling tinggi di fase orientasi sebanyak (78.7%),dan paling rendah  Tahap resolusi sebanyak (53.0%). Skor pengetahuan dari 6 peran yang paling tinggi adalah peran konselor sebanyak (60.6%). Paling rendah adalah peran orang asing dan peran pengganti (53.0%). Skor sikap dari empat fase paling tinggi adalah tahap resolusi sebanyak (75.7%). Dan sikap paling rendah adalah tahap orientasi sebanyak (60.6%). Hasil statistik menggunakan uji korelasi menemukan adanya korelasi positif (0.614) dan signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam praktik hubungan interpersonal (0.0000<05). Hubungan interpersonal menjadi kunci terjalinnya komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien. perawat harus selalu mengasah pengetahuan serta sikap untuk menjadikan diri mereka lebih menjadi paham dengan kondisi pasien atau orang yang membutuhkan pelayanan keperawatan. Korelasi yang kuat antara pengetahuan dengan sikap menjadikan perawat harus mampu selalu mengembangkan pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan yang bisa menumbuhkan pengetahuan dengan sikap perawat.