Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBENTUKAN KADER PENDAMPING ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBEBER KOTA CIMAHI Yuliana Yuliana; Ryka Juaeriah; Widya Putriastuti; Dyeri Susanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.774

Abstract

Berdasarkan data UNICEF pemberian cakupan ASI masih rendah, pada tahun 2012 hanya 39% bayi <6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif, angka tersebut tidak mengalami kenaikan sampai tahun 2015, hanya 40% cakupan pemberian ASI eksklusif di seluruh dunia. Hal ini belum sesuai dengan target WHO yaitu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sebesar 50%. Hasil wawancara terhadap 5 ibu balita di wilayah RW 08, 10, 14 Kelurahan Cibeber mengatakan bahwa sudah memberikan makanan pendamping ASI sebelum anak berusia 6 bulan. Beberapa ibu mengeluhkan tidak memberikan ASI ekslusif karena bekerja. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang belum paham terkait pemberian ASI ekslusif. Melihat kondisi ini dibutuhkan suatu upaya pengabdian masyarakat berupa pembentukan kelompok pendukung ibu sebagai suatu strategi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di wilayah RW 08, 10 dan 14 Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cibeber Cimahi Selatan. Sasaran kegiatan yaitu kader Posyandu dan ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Sebelum dilakukan intervensi ditemukan hanya 30% ibu yang memberikan ASI eksklusif, sebanyak 50% ibu memberikan ASI dicampur susu formula, sisanya hanya memberikan susu formula. Setelah dilakukan intervensi melalui kader pendamping ASI, ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif meningkat menjadi 70%, dan 20% ASI masih dicampur susu formula, sedangkan sisanya sebanyak 10% tidak memberikan ASI. Masih terdapat ibu yang belum 100% memberikan ASI eksklusif, menjadikan kegiatan pengabdian masyarakat ini masih harus dilanjutkan dan dilakukan pemantauan oleh tim pengabdi masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kebidanan pada ibu menyusui terutama oleh profesi bidan melalui pendekatan peran serta masyarakat yaitu kader
Pijat Oksitosin dan Pijat Oketani untuk Memperlancar Pengeluaran Air Susu Ibu Damai Yanti; Dyeri Susanti; Sri Maryati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12307

Abstract

The achievement of exclusive breastfeeding in Indonesia has not yet met the target. Breast milk production is influenced by the hormones prolactin, oxytocin, and endorphins. Methods that can be used to increase hormone secretion are oxytocin massage or oketani massage. The design used in this study was a two group posttest only. The sample in this study were 30 postnatal mothers, consisting of 15 mothers for the oxytocin massage group and 15 mothers for the oketani massage group. Breast milk expenditure was measured through observation. Data were analyzed using independent sample t-test because the data were normally distributed. The results of this study indicate that the value of p = 0.014, thus there is a difference in the mean of milk production in the oxytocin massage group (163 ml) and the oketani massage group (142 ml). The conclusion of this study is that oxytocin massage is more effective than the oketani massage method to facilitate milk production.Keywords: oxytocin massage; oketani massage; breast milk production ABSTRAK Capaian ASI eksklusif di Indonesia masih belum memenuhi target. Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin, oksitosin, serta endhorpin. Metode yang dapat dilakukan guna meningkatkan pengeluaran hormon yaitu dengan melakukan pijat oksitosin ataupun pijat oketani. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah two group posttest only. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu postnatal, terdiri dari 15 ibu untuk kelompok pijat oksitosin dan 15 ibu untuk kelompok pijat oketani. Pengeluaran ASI diukur melalui observasi. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test karena data berdistribusi normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p = 0,014, dengan demikian ada perbedaan rerata pengeluaran ASI pada kelompok pijat oksitosin (163 ml) dan kelompok pijat oketani (142 ml). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pijat oksitosin lebih efektif dibandingkan dengan metode pijat oketani untuk memperlancar produksi ASI.Kata kunci: pijat oksitosin; pijat oketani; pengeluaran ASI
Penyuluhan Keterampilan Teknik Menyusui Menggunakan Video Animasi Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan Dyeri Susanti; Ryka Juaeriah; Yuliana Yuliana; Widya Putriastuti; Yosi Oktri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan Ibu menyusui tergantung keterampilan teknik menyusui ibu kepada bayinya, berdasarkan riset data kesehatan di Indonesia pemberian ASI esklusif di Jawa Barat sebesar 77,0%, data tersebut masih jauh dari pencapaian target 90%. Pada ibu postpartum primipara kejadian putting lecet lebih sering terjai, hal ini menyebabkan ibu enggan untuk menyusui bayinya karena putting terasa lebih sakit saat bayi menyusu, sedangkan hisapan bayi yang baik akan merangsang produksi ASI. Pengetahuan seseorang dapat meningkat dengan memanfaatkan beberapa media salah satunya yaitu media visual animasi, hal ini dapat membantu memperkuat ingatan, mempermudha pemahaman, menarik pehatian, dan mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan. Media audio visual animasi berpengaruh terhadap keterampilan hal ini karena media gambar bergerak lebih mudah untuk dipahami dan proses pembelajaran lebih menarik. Hasil penyuluhan didapatkan sebelum dilakukan penyuluhan keterampilan teknik menyusui (73,3%) 11 orang dengan keterampilan kurang dan keterampilan cukup sebanyak (26,7%) atau 4 orang. Setelah diberikan penyuluhan menggunakan video animasi teknik menyusui keterampilan ibu meningkat menjadi (93,3%) 14 orang menjadi baik dan 1 orang dengan keterampilan cukup. Penyuluhan teknik menyusui. Dengan memanfaatkan video animasi dapat diberikan kepada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan agar lebih terampil dalam menyusui bayi dan sebagai media konseling bagi kader di posyandu.
Implementation of the Anti-Anemia Student Program (Mahamia) in Classes of Pregnant Women Ryka Juaeriah; Dyeri Susanti
Jurnal Kebidanan Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.12.2.2023.157-168

Abstract

The prevalence of anemia among pregnant women based on WHO data is still quite high at 41.8%. Anemia has a bad effect on the mother, both in terms of pregnancy, childbirth, and postpartum, namely abortion, premature, low birth weight, prolonged labor, postpartum hemorrhage, shock, intrapartum and postpartum infection, and can even cause maternal death. Adherence to consuming Fe tablets was measured by the accuracy of the amount, method, and frequency of consumption per day. The non-compliance of pregnant women taking Fe tablets can have a greater chance of developing anemia. The Class Program for Pregnant Women (KIH) is a means to learn together about health for mothers in groups that aim to increase knowledge and skills about pregnancy, pregnancy care, understanding, attitudes, and behavior of pregnant women in nutritional management, including giving Fe tablets to control anemia. Midwifery students as prospective health workers must have competence in providing midwifery care for pregnant women, one of the competencies is handling anemia and pregnant women. The purpose of this study was to determine the increase in Hb in pregnant women through the Anti-Anemia Student Program (Mahamia) through KIH. This study used a true experimental design with a pre-posttest control group design. The research was conducted in the working area of Public Health Center Leuwigajah Cimahi, with purposive sampling, the number of intervention groups was 20 respondents and the control group was 20 respondents. The research analysis used a paired t-test with the result that there was an increase in the mean Hb in the intervention group before and after treatment was 9.075 to 11.180 with an ap value of 0. 000 (p> 0.05), and there was an increase in the mean Hb in the control group before and after treatment, 10.150 to 11.016 with an ap value of 0.000 (p> 0.05). From the research results, it is hoped that the Mahamia Program through KIH can increase Hb levels in pregnant women who are anemic.
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARIA Neneng Nuryanti; Ando Fikri Hakim; Dyeri Susanti; Ryka Juaeriah
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 2 No. 1 (2023): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sectio caesarea merupakan proses persalinan melalui pembedahan dengan melakukan insisi pada abdomen dan uterus, nyeri post operasi sectio caesarea merupakan keadaan yang dapat memengaruhi perasaan tidak nyaman bagi tubuh pasien. Rasa nyeri dapat diatasi dengan penatalaksanaan farmakologis dan non farmakologis salah satunya Teknik Relaksasi Benson, merupakan pengaturanpernafasan dan penambahan unsur keyakinan dalam bentuk kata yang menjadi sugesti pada pasien sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan. Desain Penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan pre and post test without control, jumlah sampel sebanyak 40 orang dengan teknik pengambilan sampel Non Probability Consecutive Sampling. Relaksasi Benson dilakukan pada pasien post operasi selama 2 jam s.d 2 hari durasi 5-10 menit dengan menggunakan penilaian Numeric Rating Scale. Analisa datamenggunakan Marginal Homogenity. Hasil penelitian didapatkan skala nyeri sebelum diberikan teknik relaksasi benson sebagian besar di skala nyeri berat dan sesudah diberikan teknik relaksasi Benson berada di skala nyeri sedang. Diperoleh p value 0.000 <0,05 sehingga terdapat pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesarea di RSU Kasih Bunda Cimahi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif lain dalam pengurangan nyeri pada pasien postoperasi Sectio Caesarea.