Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELATIHAN IDENTIFIKASI BORAKS PADA MAKANAN MENGGUNAKAN KUNYIT DI KECAMATAN LONTAR SURABAYA Surahmaida Surahmaida
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2164

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memberi edukasi berupa penyuluhan dan pelatihan membuat alat sederhana untuk mendeteksi kandungan boraks pada makanan sehingga dapat membantu masyarakat dalam memilih bahan pangan yang aman dan sehat. Sasaran kegiatan  Pengabdian Masyarakat adalah ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Lontar KotaSurabaya. Berdasarkan penelusuran awal, target sasaran pengabdian masyarakat belum mengenali ciri-ciri bahan pangan yang mengandung boraks, bahayanya bagi kesehatan dan cara mendeteksi adanya boraks. Metode Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Akademi Farmasi Surabaya meliputi metode sosialisasi pengenalan boraks, bahaya boraks terhadap kesehatan dan ciri-ciri makanan yang mengandung boraks; tanya jawab (diskusi) dan uji bahan makanan menggunakan kunyit dengan media tusuk gigi dan kertas saring. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan adanya pemahaman masyarakat terhadap bahan tambahan pangan boraks dan bahayanya dalam makanan menjadi meningkat.  Masyarakat juga menjadi termotivasi untuk mengenali keamanan bahan pangan yang dikonsumsi dengan membuat alat sederhana pendeteksi boraks menggunakan kunyit. 
Aplikasi Hand Sanitizer Kitosan Cangkang Bekicot Sebagai Antibakteri dan Upaya Preventif Covid 19 Umarudin Umarudin; Surahmaida Surahmaida; Syukrianto Syukrianto; Silvi Ayu Wulansari; Siti Nurhaliza
SIMBIOSA Vol 9, No 2 (2020): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v9i2.2669

Abstract

Salah satu infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan saluran pernapasan  adalah Klebsiella pneumonia. Desain yang digunnakan pada penelitian ini adalah true eksperimental. Tahapan penelitian dengan isolasi kitosan cangkang bekicot yaitu deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi, dan deasetilasi, pembuatan hand sanitizer kitosan cangkang bekicot. Analisa data yang digunakan deskriptif kualitatif dan kuantatif untuk uji evaluasi organoleptis dan jumlah koloni bakteri dan uji ANOVA satu arah jika terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa uji organoleptis hand sanitizer selama 28 hari dan didapatkan hasil sesuai spesifikasi yaitu berbentuk gel, warna transparan dan tidak ada aroma yang dikeluarkan, pH sediaan hand sanitizer sesuai dengan standart pH kulit, sediaan hand sanitizer kitosan cangkang bekicot homogen, jumlah koloni formula 2 (6%) dengan rata-rata 0,67 koloni, 3% dengan rata-rata 2,67 koloni lebih efektife alam menghambat pertumbuhan bakteri jika dibandingkan dengan K (-) dengan rata-rata 107,67. Perlakuan hand sanitizer 3% berbeda nyata secara signifikan dengan kontrol dan 6%, perlakuan hand sanitizer 6% berbeda nyata signifikan dengan kontrol dan 3%. Semakin tinggi konsentrasi cangkang bekicot semakin besar kemampuan daya hambat dan bersifat bakterisidal.
Isolasi, Identifikasi, Dan Uji Antibakteri Kitosan Cangkang Bekicot (Achatina fulica) Terhadap Staphylococcus aureus dari Penderita Ulkus Diabetikum Umarudin Umarudin; Surahmaida Surahmaida
SIMBIOSA Vol 8, No 1 (2019): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v8i1.1894

Abstract

Salah satu bakteri penyebab ulkus diabetikum adalah Staphylococcus aureus. Pengunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan munculnya S. aureus yang resisten terhadap antibiotik atau bertahan hidup karena adanya perubahan genetic. Bahan alam yang memiliki sifat sebagai antibakteri adalah kitosan cangkang bekicot.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi dan uji antibakteri kitosan cangkang bekicot terhadap Staphylococcus aureus dari penderita ulkus diabetikum dan juga dilakukan uji sensitifitas S. aureus terhadap kitosan cangkang bekicot. Pada penelitian inidilakukan secara true eksperimental. S. aureus diisolasi dari penderita ulkus diabetikum dan diidentifikasi berdasarkan sifat biakan, pewarnaan Gram, uji biokimiawi dan uji gula-gula. Isolat selanjutnya diuji sensitifitasnya terhadap kitosan cangkang bekicot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi bakteri yang tumbuh dan dapat memfermentasi plat mannitol salt agar, sel berbentuk bulat bergerombol, bersifat Gram +, memfermentasi maltosa dan laktosa, mengkoagulasi plasma kelinci dan bereaksi positif terhadap uji clumping faktor dan Voges Proskouer. Pada penelitian ini, hasil uji terhadap kitosan cangkang bekicot pada kosentrasi 300-700 ppm adalah sensitif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penderita ulkus diabetikum yang diidentifikasi adalah Staphylococcus aureus. Isolat S. aureus sebagian besar sensitif terhadap kitosan cangkang bekicot (Achatina fulica).
EDUKASI PEMBUATAN PESTISIDA NABATI YANG RAMAH LINGKUNGAN DI KELURAHAN AIRLANGGA SURABAYA Surahmaida Surahmaida; Ninik Mas Ulfa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.4442

Abstract

Pestisida kimia umumnya digunakan oleh masyarakat dalam membasmi hama serangga tanaman. Efek yang ditimbulkan dari pestisida kimia relatif lebih cepat namun menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan dan lingkungan. Untuk itu, penggunaan pestisida nabati yang berasal dari bahan alam (tanaman) merupakan alternatif pengganti pestisida kimia yang bertujuan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK Karang Menur Kelurahan Airlangga Surabaya mengenai tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati, diantaranya daun papaya (Carica papaya) dan daun sirih (Piper bettle) untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman di sekitar rumah Kelurahan Airlangga Surabaya. Metode penyuluhan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan, diskusi (tanya jawab) dan demonstrasi cara pembuatan pestisida nabati. Peserta Pengmas memberikan respon positif yang ditunjukkan dengan keinginan peserta untuk memcoba membuat pestisida nabati secara mandiri di rumah.    
Pelapisan Kitosan Cangkang Bekicot (Achatina fulica F) Pada Cabai Merah (Capsicum annum L.) Sebagai Pengawet Alami Umarudin Umarudin; Surahmaida Surahmaida; Mochammad Sulton Aziz Irawan; Anisa Rizki Amalia
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.064 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v0i0.955

Abstract

Cangkang bekicot mengandung kitosan sebesar 64% yang memiliki sifat sebagai antimikroba yang dapat digunakan sebagai pengawet alami pada cabai merah. Cabai merah mudah membusuk selama 2-3 hari penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sifat fisik cabai merah seperti bau, warna dan bobot susut yang telah dilapisi kitosan cangkang bekicot, dan untuk mengetahui berapa lama masa simpan cabai merah dengan menggunakan kitosan cangkang bekicot. Metode penelitian dengan menggunakan true eksperimental. Kitosan dilakukan dengan empat tahapan yaitu deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dan deasetilasi. Pelapisan kitosan pada cabai merah dilakukan dengan konsentrasi 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm dan kontrol tanpa kitosan cangkang bekicot selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai merah yang diberi kitosan cangkang bekicot dapat memperlama umur simpan yaitu pada konsentrasi 700 ppm selama 33 hari dengan bobot susut sebesar 90,61%, 600 ppm selama 29 hari dengan bobot susut sebesar 88,52%, 500 ppm selama 27 hari dengan bobot susut sebesar 88,64% dan kontrol selama 19 hari dengan bobot susut sebesar 88,64%. Konsentrasi 700 ppm memiliki lama umur simpan paling lama yang dilihat dari warna dan aroma.
SOSIALISASI PEMILIHAN PERALATAN MAKAN DAN MINUM BERBAHAN MELAMIN YANG AMAN DI POSYANDU LANSIA KETINTANG SURABAYA Surahmaida Surahmaida; Mercyska Suryandari; Meyke Herina Syafitri; Ninik Mas Ulfa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.9424

Abstract

Peralatan makan dan minum dari melamin banyak digunakan di berbagai kalangan masyarakat karena tidak mudah pecah, awet, harganya terjangkau dan umumnya memiliki desain dengan warna dan motif yang menarik. Namun, peralatan makan minum bermelamin dianggap berpotensi membahayakan kesehatan. Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung memilih peralatan makan minum yang harganya murah tanpa memperhatikan label keamanan produk dan perawatan penggunaan produk. Adanya kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pengertian melamin, keunggulan produk peralatan makan dan minum bermelamin, bahaya melamin bagi tubuh, pentingnya membaca kode produk dan tips aman penggunaan peralatan makan bermelamin. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini agar masyarakat memahami dan mulai menerapkan budaya teliti sebelum membeli dan menggunakan produk peralatan makan dan minum dari bahan melamin yang benar sebagai upaya menjaga kesehatan keluarga.
Analisis Rendemen dan Skrining Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Violces (Viola odorata) Sandi Al Afif Fathoroni Putra; Surahmaida Surahmaida
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v2i3.2096

Abstract

Violces (Viola odorata) is an herbal plant from the Violaceae family and is used in traditional medicine. This is believed to be due to the presence of phytochemical compounds in the Violces plant that provide the pharmacological activity. This study aims to determine the extract yield value and chemical compound groups contained in Violces leaves. The research method consists of four stages, namely extraction, evaporation, yield value calculation, and phytochemical screening. Violces leaf extract was obtained by maceration for 3 days using methanol as the solvent, then filtered and concentrated using a rotary evaporator. The concentrated extract of Violces leaves was then used to calculate the yield value and subjected to phytochemical screening for alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids and terpenoids. The method used for the identification of secondary metabolite compounds involve the use of chemical reagents, indicated by color changes, precipitate formation, foam/bubbles, and rings. The results of the study showed a methanol extract yield of Violces leaves of 26,70%. The phytochemical screening test of the methanol extract of Violces leaves revealed the presence of tannins, saponins and steroids.
EDUKASI PEMANFAATAN DAUN BINAHONG SEBAGAI PESTISIDA NABATI DI KELURAHAN KALI KEDINDING SURABAYA Surahmaida Surahmaida; Cicik Herlina Yulianti; M.A. Hanny Ferry Fernanda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15988

Abstract

Kampung Tanah Kali Kedinding Surabaya dikenal sebagai Kampung Si Ahong dan Kampung Sayur. Setiap rumah warga di perkampungan ini memiliki tanaman hias, tanaman obat serta penggalakan budidaya tanaman binahong yang terkenal akan manfaat kesehatannya. Dalam budidaya tanaman, serangan serangga hama seringkali menjadi masalah yang sering dihadapi. Masyarakat biasanya mengandalkan penggunaan pestisida kimia untuk mengatasi hama dan penyakit yang merusak pertanaman. Namun, pestisida kimia memiliki dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam pembuatan pestisida nabati berbahan dasar daun binahong sebagai alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan. Metode Pengmas yang dilakukan antara lain metode pemaparan, demonstrasi, sesi diskusi, serta pengisian pretest dan postest. Hasil Pengmas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman warga dari 24% menjadi 100%. Harapan dari hasil kegiatan Pengmas ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan warga dalam mengadopsi inovasi teknologi dalam pengendalian hama tanaman dengan membuat pestisida nabati yang ramah lingkungan.
Toxicity of Miana Leaf (Coleus blumei) Extract Against Houseflies (Musca domestica) Surahmaida Surahmaida; Umarudin Umarudin
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 11, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v11i2.19402

Abstract

Houseflies (Musca domestica) is an disease-carrying insect  that plays an important role in the spread of disease in humans and animals. One way to control houseflies is using Miana leaves (Coleus blumei) as botanical pesticide. The purpose of this study was to determine the chemical compounds contained in Miana leaf as well as determine the optimal concentration of Miana leaf extract in causing knockdown effect in houseflies. Miana leaf fine powder was soaked with methanol (maceration) for 3 days followed byphytochemical screening (chemical reagents and Gas Chromatography Mass Spectrophotometry (GCMS) and anti-houseflies toxicity tests. Testing of methanolic extract of Miana leaves was made in the form of spray using the knockdown method at concentrations of 5%, 10%, 20%, 30% and 40% and observed in 5, 10 and 15 minutes. The results of phytochemical screening with chemical reagents showed that the extract contained alkaloids, tannins, flavonoids, saponins and terpenoids; while the results of GCMS analysis showed 8 bioactive compounds. The results of the study revealed that at a concentration of 30% and 40%, methanolic extract of Miana leaves could result in a knockdown effect that was accompanied by death with a percentage value of 100% in the first 5 minutes of observation. This research shows that methanolic extract of Miana leaves can be used as an alternative to botanical pesticides in controlling houseflies (Musca domestica).
Pemanfaatan Air Leri dan Air Mikroorganisme Lokal Sebagai Pengendali Rayap Tanah Surahmaida Surahmaida; Floreta Fiska Yuliarni
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i1.73006

Abstract

Termites (Coptotermes curvignathus) are considered more dangerous than other termite species as they can cause significant damage to plantation and agricultural crops, with widespread distribution. The use of chemical pesticides to control this pest can lead to resistance and have negative impacts on the environment and human health. An environmentally friendly solution involves utilizing natural plants/substances as botanical insecticides, such as rice washing water and local microorganism (MOL) water. The aim of this research is to evaluate the effects of these two substances on termite population control and determine the optimal formulation that can act as a termite repellent. and to determine the optimal formulation as an anti-termite. The research methodology involves determining formulations of botanical insecticides, namely 100% rice washing water, 100% MOL water, 50% rice washing water : 50% MOL water, 75% rice washing water : 25% MOL water, 25% rice washing water : 75% MOL water. Each test box is filled 5 soldier termites and 20 worker termites, then provided with test papers that have been soaked in the predetermined formulation. Each treatment is repeated three times and observed every 24 hours for 72 hours. The research results indicate that all formulations uses did not have a significant impact on termite mortality. It can be concluded that the use of rice washing water and MOL water in the tested formulations is not effective as an insecticide to control termite.