Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA BADUTA KABUPATEN ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN Wahyu Rasyid; Ruslan Ruslan; Feby Sri Sukmayana .S; Nurhamida D; Muhammad Taufiq Rais; Puspita Dewi; Suriani Suriani; Nurjannah Nurjannah; Shahnas Savitri Putri Ahmadi; Muhammad Arifin; Suhardiawan Suhardiawan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2482

Abstract

Pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan stunting di laksanakan di Desa Kolai, Kecamatan Malua, Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan. Program ini dijalankan karena kurangnya kesadaran dan peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi pada anak mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan program pencegahan dan penanggulangan stunting ini yaitu pendampingan, penyuluhan, konseling, dan edukasi terhadap ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri dan BADUTA. Pendamping gizi Desa Kolai melakukan pendampingan ibu pengasuh pada Pemberian Air Susu, konseling dan edukasi Ibu Hamil, Ibu menyusui, Remaja Putri dan Baduta. Pendampingan pada praktek Hygiene dan Sanitasi baik melalui Konseling dan Penyuluhan PHBS. Program ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi orang tua terutama pada Ibu hamil dan Ibu menyusui. Tujuan umum dari kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Kolai yaitu a) Pengumpulan data dukung penanggulangan stunting di Desa Kolai semenjak ditetapkan sebagai Desa Lokus. b) Mengkaji faktor dan merumuskan diagnosis penyebab stunting di Desa Kolai Kec. Malua, Kab. Enrekang c) Untuk meningkatkan kesadaran warga terutama pada ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya peran orang tua dalam memberikan asupan yang bergizi terhadap anak.
Praktek Akuntabilitas Pengelolaan APBDesa (Studi di Desa Bungi Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang) Ibrahim Fattah; Asram A.T Jadda; Wahyu Rasyid; Hartono Hamzah; Asrul Hidayat
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): September 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.685 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.4044

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pelaksanaan akuntabilitas APBDesa di Desa Bungi, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang Dalam Perspektif Otonomi Desa berdasarklan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Akuntabilitas Dana Desa di Desa Bungi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris normatif. Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data pelaksanaan akuntabilitas pengelolaan APBDesa di Desa Bungi, secara umum sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan akuntabilitas pengelolaan dana desa di Desa Bungi adalah adanya publikasi APBDesa melalui baliho besar dan APBDesa diumumkan di masjid, dan adanya hibah lahan Kepala Desa Bungi untuk pembangunan Sport Center Desa.Kata Kunci: Akuntabilitas, Pengelolaan APBDesa, Otonomi Desa. AbstractThis study aims to determine 1) the implementation of APBDesa accountability in Bungi Village, Duampanua District, Pinrang Regency in the Perspective of Village Autonomy based on Law no. 6 of 2014 concerning Villages, and 2) Factors affecting the implementation of Village Fund Accountability in Bungi Village. The research method used is normative empirical legal research. The data used in this research are primary data and secondary data. The results showed that the data on the implementation of accountability for the management of APBDesa in Bungi Village, in general, were in accordance with the provisions of Law Number 6 of 2014. The factors that influenced the implementation of accountability for the management of village funds in Bungi Village were the publication of APBDesa through large billboards and the announcement of the APBDesa. at the mosque, and a land grant from the Bungi Village Head for the construction of the Village Sport Center.Keywords: Accountability, Village Budget Management, Village Autonomy
Pelatihan dan Pendampingan Paralegal Restorative Justice “Menciptakan Pengacara Rakyat” Wahyu Rasyid; Hartono Hamzah; Juhaera Juhaera; Jumriani Jumriani; Retni Retni
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2022): October 2022
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.3 KB) | DOI: 10.57235/aurelia.v1i1.74

Abstract

Abstrak Pelatihan ini berjudul Pelatihan dan Pendampingan Paralegal Restorative Justice “Menciptakan Pengacara Rakyat”, di Kota Parepare. Tujuan Pelatihan ini untuk memberikan pemahaman tentang Paralegal dan Restorative Justice, sehingga dapat Menciptakan Pengacara Rakyat di Kota Parepare. Pelatihan ini di khususkan untuk Paralegal dan Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Parepare. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan diskusi dengan Paralegal dari DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak), dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak). Kesimpulan dari Pelatihan ini adalah LBH (Lembaga Bantuan Hukum), dapat memaksimalkan peran dan fungsinya sebagai fasilitator bagi para pencari keadilan.Kata Kunci: Paralegal, Restorative Justice, LBH AbstractThis training is entitled Restorative Justice Paralegal Training and Assistance “Creating People's Lawyers”, in the City of Parepare. The purpose of this training is to provide an understanding of Paralegal and Restorative Justice, so that they can create People's Lawyers in the City of Parepare. This training is specifically for Paralegals and Students of the Faculty of Law, University of Muhammadiyah Parepare. The method used is the delivery of materials and discussions with paralegals from DP3A (Women's Empowerment and Child Protection Office) and P2TP2A (Integrated Service Center for Women and Children Empowerment). The conclusion of this training is that LBH (Legal Aid Institute) can maximize its role and function as a facilitator for justice seekers.Keywords: Paralegal, Restorative Justice, LBH
KEBERLANJUTAN PRODUK DAN INTERVENSI PASAR BIOSTIMULAN ORGANIK PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN PINRANG DAN KABUPATEN SOPPENG MENUJU KOMERSIALISASI PRODUK Iradhatullah Rahim; Sukmawati Sukmawati; Irninthya Nanda Pratami Irwan; Bahruddin Bahruddin; Wahyu Rasyid
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 2 MEI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i2.24190

Abstract

Kulit buah kakao merupakan salah satu limbah pertanian yang jumlahnya cukup besar di Sulawesi Selatan, padahal dapat dimanfaatkan sebagai kompos karena mengandung sejumlah unsur hara, hormon tumbuh, dan asam organik yang dibutuhkan tanaman. Kegiatan bertujuan untuk menjamin keberlanjutan produk dengan memastikan ketersediaan kulit buah kakao sebagai bahan baku pembuatan kompos dengan melibatkan Kelompok Tani Mallongi-Longi Kabupaten Pinrang. Selain itu, kegiatan juga bertujuan untuk melakukan intervensi pasar pada Kelompok Tani Mamminasa Deceng, Kabupaten Soppeng dengan melakukan survey dan pengenalan produk biostimulan organik dari lombah kulit buah kakao. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya kepastian penyediaan bahan baku untuk biostimulan. Ditemukan pula bahwa 73% anggota kelompok tani Kabupaten Soppeng tidak mengetahui bahwa limbah kulit buah kakao dapat dijadikan kompos. Kata kunci: Asam organik, keberlanjutan, intervensi pasar, pendapatan. ABSTRACT Cacao pod husk is quite a large amount of agricultural waste in South Sulawesi, even though it can be used as compost because it contains several nutrients, growth hormones, and organic acids needed by plants. The activity aims to ensure product sustainability by providing the availability of cocoa pod husks as raw material for making compost by involving the Mallongi-Longi Farmer Group, Pinrang Regency. In addition, the activity also aims to intervene in the market for the Mamminasa Deceng Farmer Group, Soppeng Regency, by conducting a survey and introducing organic biostimulant products from cacao pod shells. The results of this activity indicate certainty in the supply of raw materials for biostimulants. It was also found that 73% of the Soppeng Regency farmer groups members did not know that cocoa pod shell waste could be composted. Keywords: Organic acids, sustainability, market intervention, income.