Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MANAJEMEN WAKTU GEOLOG WANITA (GEOLOGIWATI), UNTUK MENJALANI PERAN SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA DAN PEKERJA (STUDI KASUS DI KABUPATEN SLEMAN) Winarti Winarti; Rr Amara Nugrahini
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v2i2.486

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh peran ganda yang mampu dijalani oleh Geologiwati sebagai ibu rumah tangga dan pekerja, terutama di wilayah Kabupaten Sleman. Diantara Geologiwati tersebut bekerja di sektor pendidikan yaitu sebagai guru dan dosen serta bekerja di Dinas Sumber Daya Air dan Mineral Kabupaten Sleman, dengan jumlah 18 orang. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana manajemen waktu yang diterapkan para Geologiwati, sehingga mereka bisa mengembangkan diri dalam pekerjaan, tetapi juga sukses berperan sebagai ibu rumah tangga. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data primer melalui angket. Berdasarkan tingkat pendidikannya, Geologiwati umumnya berpendidikan S-1 dan S-2 sebanyak 80%, dan S-3 sebanyak 20%. Dari sisi golongan, kebanyakan Geologiwati mempunyai golongan III dan ada yang mencapai IVd. Banyak diantara mereka yang memangku jabatan penting di beberapa Instansi seperti Pembantu Rektor, Ketua Jurusan, Kepala Pusat Studi dan Kepala Sub Bagian. Rata-rata waktu yang dipergunakan untuk berperan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 13.83 jam, sedangkan 10.17 jam sisanya dipakai untuk bekerja. Bagi Geologiwati yang mempunyai jabatan umumnya mempunyai asisten di kantor, sedangkan dalam menjalani peran sebagai ibu rumah tangga umumnya mereka dibantu oleh orang lain (suami, orang tua, pembantu, anak). Selain itu dalam menjalani peran sebagai ibu, mereka mempunyai skala prioritas dalam menjalankan pekerjaan. Pekerjaan utama yaitu mengurus anak dan suami, dilakukan sendiri, sedangkan pekerjaan rumah lainnya dikerjakan oleh orang lain. Beberapa alasan Geologiwati tersebut menekuni bidang geologi karena profesi yang mulia, dapat berhubungan langsung dengan masyarakat, ada kesempatan untuk menjelajah daerah/negara lain, pola pikir, pengetahuan dan wacana baru selalu berkembang, masih sedikitnya wanita yang bekerja di geologi, kesempatan berkarier masih terbuka dan bisa menjadi wanita mandiri. Kata kunci : Geologiwati, Peran Ganda, Manajemen
PALEOMORFOGENESIS BENTANG ALAM KOMPLEKS GUNUNG IJO, KULONPROGO Rr. Amara Nugrahini; Hill Gendoet Hartono; T. Listyani R.A.
KURVATEK Vol 5 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v5i2.1831

Abstract

Geomorphological studies of the Mt. Ijo complex area need to be done to understand the geomorphology of the past. The purpose of the study was to identify geomorphological characteristics in order to gain an understanding of Mt. Ijo's paleomorphogenesis. The research was conducted using geomorphological observation methods in the field and assisted by rock petrographic analysis. Mt. Ijo is an old volcano that forms the West Progo Hills. The Mt. Ijo complex is composed of a predominance of igneous and volcanic rocks in the form of coherent lava and pyroclastic, in addition to sedimentary rocks in the form of limestone. The Mt. Ijo complex forms the remains of an ancient volcano. The remaining morphology is interpreted as part of the ancient volcanic body in the central and proximal facies.Keywords: Mt. Ijo, paleomorphogenesis, volcanic facies, remaining landform
KARAKTERISTIK BATUAN ASAL (BEDROCK) PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT PADA DAERAH X DAN SEKITARNYA KABUPATEN MOROWALI UTARA SULAWESI TENGAH Andarias Biney; Amara Nugraheni; Herning Dyah Kusuma Wijayanti
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3166

Abstract

Abstract Administratively, the research area is included in North Morowali Regency, Central Sulawesi Province, Central Java Province, which is in the 49 S zone with UTM (Universal Transverse Mercator) coordinates 9152800 – 9152800 400800 - 406800 mE with an area of ​​± 54 km2 (9 km x 6 km). ). One of the factors that influence the formation of laterite nickel deposits is the source rock. The purpose of this research is to focus on the characteristics of the original rock, namely ultramafic rock based on the intensity of serpentinization, its constituent minerals, and its relation to the laterization potential of nickel deposits in area X and its surroundings, North Morowali Regency, Central Sulawesi. The research method used is literature study, field activities (surface mapping), data processing (laboratory analysis and studio analysis), and report generation. Based on megascopic data, the research area consists of three units, namely alluvial units, peridotite rock units and limestone units. Based on petrographic analysis, the characteristics of the original rock in 10 rock samples were dominated by dunite and followed by serpentinized dunite, harzburgite, lerzolite, wehrlite, and serpentinite. The main mineral compositions in the rock are olivine, clinopyroxene, orthopyroxene, and group serpentine (antigorite, lizardite and talc). Laterite distribution in the research area is dominated by rocky laterite and laterite, with the prospect area being in the eastern part of the study area. The distribution of serpentinization zones based on the intensity level of serpentine minerals in the rock, found in the western hills is dominated by very low-medium serpentinization, while the eastern hills are dominated by low-high serpentinization. Key words : Origin Rock, Laterite, North Morowali, Petrography, Serpentinization
Periode Pertama Letusan Gunung Api Purba Pada Satuan Batuan Formasi Semilir Dalam Cekungan Pegunungan Selatan Jawa, Indonesia Amara Nugrahini
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-12 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formasi Semilir di daerah Semilir Baturagung merupakanlokasitipeFormasiSemilir yangsecarafisiografiterletakpadabagiandariZonaPegunungan Selatan.Penyebarannya memanjang mulaidi bagianbarat Imogiri, DIY, di bagian tengah pada G. Baturagung, hingga ujung timur pada tinggian G. Gajahmungkur.Formasi Semilir di daerah Penelitian selaras berada di bawah Formasi Nglanggran dan di atas Formasi Kebo-Butak. Peneliti terdahulu memandang Satuan batuan Formasi Semilir secara Stratigrafi – Sedumentologi akantetapi ketika susunan batuan terdiri atas selang seling satuan batuan batupasir, batulanau, dengan satuan batuanbreksi pumice, tufflapili dan tuff dengan masa dasar gelas volkanik. Inilah permasalahan yang menarik MakaPenelitian ini dilakukan dengan di dasarkan pada pemahaman stratigrafi - Sedimentologi, melalui konsepvulkanologi.Memperhatikan latar belakang permasalahan tersebut, maksud dari penelitian untuk melakukan identifikasikarakterisasi Formasi Semilir yang bertujuan untuk mengetahuiurutan susunan batuan dalam kaitannya denganaktifitas Gunung Api Purba. Metode Penelitian denganmelakukan rekaman stratigrafi terukur secara rinci danpengambilan contobatuansepanjang jalur lintasan Penampang Tipe Formasi Semilir. Hasil penelitian inimenunjukkan adanya aktifitas Gunung Api Periode letusan pertama yang terjadi 7 unit letusan. Secara Petrografidari Tuffaceous Sandstone unit 1-6, pada unit ke 7 menjadi Fine Tuff, ini menunjukkan kekuatan letusanmelemah pada bagian atasnya.Lokasi penelitian terletak daerah Semilir, Batur Agung, kecamatan Nglipar,Gunung Kidul, lebih kurang di selatan kotaKlaten,Jawa Tengah.Kata Kunci: , batuan gunung api, Petrografi, Kolom Stratigrafi rinci,zona Pegunungan Selatan
Tantangan menentukan frekuensi dan besarnya letusan eksplosif dengan stratigrafi Amara Nugraheni
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII Ke-14 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan metode utama berupa survei geologi lapangan, dengan penekanan padaaspek stratigrafi gunung api. Pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah pengamatan geologi dandeskripsi singkapan batuan, pengukuran ketebalan lapisan serta sampling conto batuan. Deskripsigeologi dilakukan untuk memahami karakteristik satuan batuan gunung api Fase I pada Formasi Semilirdi daerah penelitian. Hasil penelitian yang diharapkan adalah pemahaman aktifitas gunung api masa kinisehingga dapat membantu pemahaman aktifitas gunung api purba di daerah penelitian yaitu denganmelakukan penelitian gunung api purba serta melakukan identifikasi karakteristik satuan batuan didaerah kajian. Peta stratigrafi rinci akan dibuat untuk mengetahui karakteristik batuan . Luaran yangdiharapkan dalam penelitian ini adalah laporan penelitian, pengayaan bahan ajar di bidang StratigrafiGunung api dan volkanologi maupun artikel pada seminar nasional.Kata kunci: batuan gunung api, unit letusan, Formasi Semilir
Wisata Edukasi Hasil Aktifitas Gunung Api Purba Pada Bekas Tambang di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo Amara Nugraheni; R. Bagus Ugra W
Retii 2020: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-15
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pole stumps in frozen rock in Hargorejo Village, Kokap District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region is one of the natural formations that have a beauty formed due to the rise of magma to the earth's surface. One of the typical landscape objects, namely the hill, the former volcanic activity with a fairly wide distribution. Based on the lithological analysis that has been carried out, it shows that the igneous rock hills are located in hilly areas with high elevations and ramps.This study aims to determine how much tourism development as an attraction for "Educational Tourism" in Kulon Progo Regency which can be developed to improve the welfare of the community. This study uses a qualitative descriptive research method with reference to the concept of educational tourism and tourism development. The results showed that the development of tourism in the former mining location of igneous andesite rocks in the form of sturdy poles as a form of educational tourism development as a natural tourism that highlights the beauty, uniqueness, rarity and magic of a natural phenomenon related to geological symptoms that make this area has a beautiful view and has the potential as an object of educational tourism.
Perkembangan Mineral Alterasi Berdasarkan Data Xrd Dan Data Bor Tania001 Prospek “X” Tania; Bagus Ugra Wijaya; Oky Verdiansyah; Amara Nugraheni
Retii 2021: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-16
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terbentuk akibat tumbukan dari tiga lempeng tektonik, hal ini menyebabkan terbentuknya gunungapi, sehingga proses mineralisasi akibat altrasi hidrotermal berkembang dibeberapa tempat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komposisi mineral serta perkembangan mineral alterasi dan petrogenesis berdasarkan sampel Bor lapangan “X” berdasarkan analisis data XRD dan data Bor. Hasil penelitian ditemui tiga intrusi yaitu, tonalit pada zona innerprophylitic-pottasic ditunjukan adanya mineral feldspar-Epidoteactinolit-biotit-Magnetit 78.3% , mikrodiorit berkembang pada zona innerprophylitic dengan kandungan chlorit-Zeolit-albitbiotit-magnetit 40.6% dan zona argillic illite-kaoline sebanyak 31.9%, dan diorite berkembang pada zona innerprophylitic-outherprophylitic dengan komposisi Chlorit-zeoliteepidote-biotitmagnetit 72.3%.
ALTERASI DAN KARAKTERISTIK URAT TEMBAGA BERDASARKAN METODE ANACONDA MAPPING TUNNEL X KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR Hadi Prayoga; Amara Nugraheni Nugrahini; Herning Dyah Kusuma Wijayanti
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v10i1.9685

Abstract

Endapan epitermal merupakan hasil aktivitas larutan hidrotermal yang berkaitan dengan vulkanisme dan intrusi dengan kedalaman berkisar 1 - 1,5km dan suhu 50℃-300℃. Kabupaten Pacitan, Jawa Timur memiliki sistem vulkanisme yang kompleks ditinjau dengan adanya multi-intrusi pada kala Oligosen - Miosen. Hal ini dipicu karena tektonik Pulau Jawa yang mengalami setidaknya 4 proses tektonik yang menyebabkan terbentuknya endapan logam berharga (precious metal deposits). Alterasi hidrotermal memiliki manifestasi keberadaan precious metal salah satunya deposit tembaga, metode anaconda mapping merupakan metode eksplorasi guna meningkatkan resources deposit logam di Indonesia. Hasil analisis terraspektral mendeteksi kehadiran mineral alterasi pirofilit, analisis petrografi serisitic dan interpretasi sampel handspeciment kaolin – smectite – illite – serisit merupakan tipe alterasi advance argilic – argilic terubah secara pervasif. Kehadiran mineral sulfida berdasarkan analisis mineragrafi terdiri dari kalkosit – enargit – pirit – kovelit – tetrahidrit – tenantit – sfalerit – kalkopirit dan mineral oxide supergene hematit – gutit – malasit – azurit dan jerosit. Jenis vein terdiri dari Vein Massive Sulfide En – Ten – Tetr – Ccp – Cov – Sph – Azr – Mlc – Hem + Goe ; Vein Pyrite; Vein Pyrite + Qz ; Vein Qz with black sulfide on centerlie (Cu basemetal) / Vein AB ; Vein Hematite; Vein Py + Black Sulfide (Cu basemetal). Vein memiliki karakteristik pola dominan Baratlaut –Tenggara dan trend dominan Timurlaut – Baratdaya.