I Ketut Purnamawan
FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS TERHADAP HASIL BELAJAR PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM ORACLE ACADEMY Dewi, Luh Joni Erawati; Paramartha, A.A. Gede Yudhi; Purnamawan, I Ketut
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 17, No 1 (2020): Edisi Januari 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.166 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v17i1.23236

Abstract

Oracle Academy merupakan inisiatif dari Oracle untuk mendukung pendidikan ilmu komputer di dunia. Oracle Academy menyediakan beberapa kurikulum yang siap pakai oleh berbagai instansi pendidikan di dunia. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha juga telah menerapkan salah satu kurikulum tersebut. Kurikulum yang diterapkan adalah Java Fundamental yang diintegrasikan dengan mata kuliah Pemrograman Berorientasi Objek (PBO). Seluruh materi telah disediakan oleh Oracle Academy berupa sistem e-learning, materi digital, kuis, UTS, UAS dan tools untuk membantu perkuliahan. Seluruh materi, kuis, UTS, dan UAS adalah berbahasa Inggris sebagai pengantar, sehingga mahasiswa dituntut untuk menggunakan bahasa Inggris secara pasif. Berdasarkan uraian di atas, terkait permasalahan dalam pembelajaran PBO, dan kelebihan yang ditawarkan oleh kurikulum yang ditawarkan oleh Oracle Academy, pada penelitian ini akan diuji pengaruh kemampuan berbahasa Inggris terhadap hasil belajar pemrograman berorientasi objek pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika. Penelitian yang diusulkan adalah korelasi. Pengambilan data dilakukan pada tahun ajaran 2018/2019. Jumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan PBO adalah sebanyak 70 orang. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berbahasa Inggris tidak mempengaruhi hasil belajar PBO yang menggunakan kurikulum Oracle Academy.
RANCANGAN DETEKTOR GEMPA BERPOTENSI TSUNAMI BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN SISTEM MAGNETIC ALTITUDE (Kajian Teori) Artawan, Putu; Purnamawan, I Ketut
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi yang dahsyat bisa memicu atau berpotensi terjadinya Tsunami. Tsunami merupakan gelombang laut yang besar yang terjadi akibat gempa bumi tektonik di dasar laut. Antisipasi lebih dini sangat diperlukan sebagai upaya meminimalisir kerugian akibat bencana Tsunami baik korban jiwa maupun material. Penelitian ini bertujuan merancang Detektor Gempa Bumi Berpotensi Tsunami Berbasis Wireless Sensor Network dengan Sistem Magnetic Altitude, menganalisis data yang diperoleh dari Detektor yang dirancang serta menentukan efektifitasnya. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menghasilkan prototype berupa rancangan Detektor Gempa Bumi Berpotensi Tsunami Berbasis Wireless Sensor Network dengan Sistem Magnetic Altitude. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai desain penelitian kedepan dengan bekerjasama dengan pihak terkait utamanya dalam bidang teknologi informasi, badan meteorologi dan geofisika.Kata Kunci : Tsunami, Detektor, Wirless Sensor Network, Magnetic Altitude
SUPPORT VECTOR MACHINE PADA INFORMATION RETRIEVAL Purnamawan, I Ketut
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 12, No 2 (2015): Edisi Juli 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.424 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v12i2.6481

Abstract

SVM merupakan classsifier yang mempunyai keunggulan dapat mengolah data berdimensi tinggi, tanpa mengalami penurunan performa yang signifikan. SVM sekarang ini semakin banyak dipergunakan. Pada information retrieval, SVM  juga sudah banyak digunakan, khususnya pada bagian proses klasifikasi. Kemampuan SVM untuk mengolah data berdimensi besar sangat cocok untuk diterapkan pada data teks yang cenderung berdimensi besar. Pada tulisan ini dibahas perbandingan performa SVM dengan performa classsifier lain pada information retrieval. Pembahasan dilakukan berdasarkan hasil penelitian beberapa peneliti. Pada satu penelitian didapatkan bahwa SVM mengungguli classsifier lain. Pada penelitian lain didapatkan performa SVM berimbang dengan classsifier lain. Pada akhir tulisan dibahas mengenai langkah-langkah klasifikasi teks menggunakan SVM. Proses klasifikasi teks ini digunakan pada information retrieval data teks.
MODEL PEER ASSESSMENT BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Setemen, Komang; Erawati, Luh Joni; Purnamawan, I Ketut
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 16, No 1 (2019): Edisi januari 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.656 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v16i1.16619

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model peer assessment berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pelibatan peserta didik dalam proses penilaian melalui peer assessment membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kemajuan dan keunggulan TIK dapat digunakan dalam pengembangan sistem peer assessment berbasis komputer. Penelitian ini merupakan pengembangan model penilaian menerapkan model 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Pada fase define telah dilakukan need assessment yaitu survey lapangan yang menyasar guru-guru SMA dan SMK di beberapa sekolah di Kabupaten Buleleng, Bali. Survey dilakukan dengan penyebaran angket yang berkaitan dengan penilaian peserta didik. Tahap design telah dilakukan perancangan model peer assessment yang melibatkan peserta didik dalam penilaian. Selanjutnya telah dikembangkan prototipe sistem penilaian berbasis komputer pada tahapan development
STUDI KELAYAKAN PEMBUKAAN PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI INFORMASI UNDIKSHA SINGARAJA Setemen, Komang; Hendra Suputra, Putu; Purnamawan, I Ketut
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 6, No 1 (2009): Edisi Januari 2009
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.867 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v6i1.15

Abstract

Bali sebagai daerah tujuan wisata (DTW) yang makinmengglobal memberikan sejumlah peluang dan tantangan, seperti : terbukanya sejumlah lapangan kerja baru, baik dalam jenis, jumlah, dan jenjang kualifikasi tertentu. Lapangan pekerjaan itu sebagian besar bertalian langsung dengan industri pariwisata serta sistem pendukungnya.Misalnya, jasa bahasa asing (Inggris dll), manajemen bisnis danakuntansi, pemandu wisata, biro perjalanan, pengelolaan hotel, sport  dan rekreasi, kesenian, produk industri kecil/kerajinan, termasuk teknologi informasi. Secara umum maupun secara khusus di Bali, sampai saat ini bidang teknologi informasi sudah memasuki hampir seluruh cabang kehidupan dengan kecenderungan yang semakin meningkat. Untuk mengetahui kompetensi dan potensi kebutuhan lulusan teknologi informasi oleh pasar kerja, dan seberapa besar potensi lulusanSMA atau SMK untuk melanjutkan studi di program teknologi informasi, maka dilakukan studi kelayakan dalam bentuk penyebaran kuisioner kepada instansi-instansi pemerintah maupun swasta yang memanfaatkan teknologi informasi pada bidang kerjanya. Kuisioner juga disebarkan kepada siswa-siswi SMA atau SMK untuk mengetahui seberapa besar keinginannya untuk melanjutkan studi pada program teknologi informasi.Hasil analisis menunjukkan bahwa proyeksi kebutuhan tenaga teknologi informasi dan komunikasi di Bali masih cukup tinggi dengan angka prediksi minimal 3.886 orang / tahun. Prediksi kebutuhan tenaga ini meliputi beberapa kualifikasi : data entri, operator, teknisi, programmer, administrator jaringan, Pustakawan, Broadcasting dan desain grafis.Kebutuhan tenaga terbesar yakni 23,70 % diperoleh untuk tenaga kualifikasi programmer. Tuntutan kualifikasi kebutuhan tenaga teknologi informasi dan komunikasi yang bervariasi mengarahkan pada kurikulum Diploma III Teknologi Informasi hendaknya mendukung tercetaknya alumni yang mempunyai kemampuan praktis dan terampil sehingga terpenuhinya tuntutan tenaga-tenaga programmer handal pada bidangnya.Dilihat dari ketersediaan sumberdaya, kepemilikan UNDIKSHASingaraja terhadap sumberdaya manusia maupun prasarana dan sarana sudah cukup memadai untuk menopang pembukaan program Diploma III Teknologi Informasi.Kata kunci: studi kelayakan, teknologi informasi dan komunikasi, kuisioner.