Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KIT LISTRIK PAKET DAN SWAKARYA DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA Purnami, Wahyuni; Sarwanto, Sarwanto; Masykuri, Muhammad
Jurnal Inkuiri Vol 2, No 01 (2013): Jurnal Inkuiri
Publisher : Jurnal Inkuiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara pembelajaran dengan inkuiri terbimbing dengan menggunakan media kit listrik paket dan swakarya, kreativitas, kecerdasan kinestetik, dan interaksinya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–November 2012 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 5 Klaten, Jawa Tengah. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, yang terdiri dari kelas IX A dan kelas IX C. Kelas IX A diberi pembelajaran dengan menggunakan kit listrik paket dan kelas IX C menggunakan kit listrik swakarya. Instrumen tes digunakan untuk mengukur data hasil belajar kognitif. Observasi unjuk kerja dan angket digunakan untuk mengukur kreativitas dan kecerdasan kinestetik. Analisis data menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2 x 2 x 2 dan dilanjutkan dengan uji Scheffe. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan menggunakan media kit listrik paket dan swakarya; 2) ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dan rendah; 3) ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mempunyai kecerdasan kinestetik tinggi dan rendah; 4) tidak ada interaksi antara media dan kreativitas terhadap hasil belajar; 5) tidak ada interaksi antara media dan kecerdasan kinestetik terhadap hasil belajar siswa; 6) ada interaksi antara kreativitas dan kecerdasan kinestetik terhadap hasil belajar siswa; 7) tidak ada interaksi antara media, kreativitas, dan kecerdasan kinestetik terhadap hasil belajar siswa. Kata Kunci:  Metode inkuiri terbimbing, kit listrik, kreativitas siswa, kecerdasan kinestetik
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA MAHASISWA PGSD MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH POLA 3R Purnami, Wahyuni
Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 2015: Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Pendidikan lingkungan hidup sudah semestinya dilakukan dengan mengedepankan pengetahuan, ketrampilan hingga menumbuhkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan, termasuk dalam  penanganan sampah. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran PLH yang mengintegrasikan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan hingga pembentukan budaya sikap dan perilaku peduli lingkungan pada mahasiswa PGSD STKIP St. Paulus.  Data yang digunakan dalam kajian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder bersumber dari laporan kegiatan mahasiswa. Hasil kajian menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku peduli lingkungan pada mahasiswa khususnya pengelolaan sampah pola 3R dapat dilakukan dengan mengikutsertakan pelaku-pelaku terkait seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) , Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kelompok masyarakat dan para praktisi.
Biopori Absorption Hole: Alternative Technology in the Framework Simple Harvest Rain Water Conservation. Purnami, Wahyuni
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water supply is a necessity for the prolongation of life. Water supply should be keptand conserved in order to meet the necessity of all the living things which are continously growing anddeveloping. Manggarai region, especially in Ruteng, tends to have high rain precipitation. Yet, it is nowonderthat in the dry season there is a draught, while flood and landslide occur in the raining season. It is a timefor raining to be harvested for the sake of water preservation and the prevention of flood and landslide. Asimple technology can be applied by creating the Biopori Absorption Hole (BAH). Biopori AbsorptionHole is a rain harvesting technology which optimally uses microorganism to make the land’s pores for theexpansion absorption facet to be absorbed into the ground. In addition to the benefit for the water-landpreservation, Biopori Absorption Hole is also useful for recyclinghousehold organic wastes and themaking of compost that can raise high economic value.Keywords: biopori, technology, harvest rain, water conservation
Pengembangan Modul Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar Purnami, Wahyuni; Madu, Fransiska Jaiman; Utama, Wigbertus Gaut
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama baik masyarakat maupun pemerintah. Upaya penanaman rasa peduli lingkungansudah saatnya di tanamkan sejak dini, pada anak-anak. Berbagai upaya untuk menanamkan kepedulian lingkungan yang telah dilakukan antara lain melalui sosialisasi maupun kegiatan praktis dalam rangka menumbuhkan kepeduliaan lingkungan seperti pengelolaan sampah. Selain upaya diatas maka kepedulian lingkungan ini juga akan ditanamkanpada anak melalui proses pembelajaran di sekolah, yaitu melalui mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup. Modul untuk mendukung dan menjadi panduan dalam pembelajaran menjadi salah satu sumber belajar dalam pendidikanlingkungan hidup. Modul pendidikan lingkungan hidup yang akan dijadikan panduan ini merupakan modul yang lebih berbasis pada kultur sekolah, yang akan memuat materi lingkungan yang kontekstual dan kearifan localyang mendukung pelestarian lingkungan. Pengembangan modul ini merupakan tahap lanjutan dari penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pengelolaan sampah di sekolah dasar. Tahapan dalam pengembangan modul ini melalui tahap 3D (define, desaign dan development). Pada tahap define (pendefinisian) dilakukan pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator dan pengumpulan referensi materi yang berhubungan denganlingkungan serta kearifan-kearifan lokal yang mendukung permalahan lingkungan. Tahap Design (perancangan) dilakukan perancangan modul pendidikan lingkungan hidup dan pada tahap Development (pengembangan) dilakukanpembuatan modul pendidikan lingkungan hidup yang divalidasi oleh para ahli.
Introduksi Inovasi dan Teknologi Sederhana Konservasi Lingkungan pada Siswa Seminari Pius XII Kisol: Usaha Menciptakan Calon Pemimpin Sadar Lingkungan Utama, Wigbertus G.; Madu, Fransiska Jaiman; Purnami, Wahyuni
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2018): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah lingkungan hidup menjadi pusat perhatian dunia akhir-akhir ini. Hal tersebut terjadi karena begitu banyak masalah lingkungan yang terjadi dan tentu mengganggu segala aktivitas manusia. Salah satu masalah yang kerap menyita perhatian publik adalah, eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Berdasarkan masalah tersebut, manusia tentu khawatir akan nasib bumi untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlunya kreatifitas tinggi manusia sebagai penghuni dan tentu penjaga planet bumi. Salah satu langkah yang dapat dibuat adalah upaya internalisasi kesadaran ekologis melalui inovasi-inovasi pertanian yang ramah lingkungan seperti pembuatan pupuk bokasi, melakukan kegiatan daur ulang limbah kertas, dan mengkonserfasi air tanah. Adapun mitra dalam kegiatan ini adalah siswa seminari Pius XII Kisol dan tempat pelaksanaan kegiatan di lingkungan asrama siswa seminari.
Kesadaran Ekologis Di Lingkungan Sekolah Dasar Purnami, Wahyuni; Utama, Wigbertus Gaut; Madu, Fransiska Jaiman
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitianpendahuluan yang berisi tentang upaya internalisasi kesadaran ekologis di lingkungan SDK Ruteng IV Ruteng Flores NTT. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi dan bentuk pengelolaan sampah di sekolah, perubahan perilaku siswa dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah serta menemukan strategi yang efektif dalam upaya internalisasi kesadaran ekologis pada diri siswa SD. Luaran penelitian ini adalah tersusunnya strategi pengelolaan sampah di lingkungan sekolah Dasar serta adanya rekomendasi untuk instansi terkait dalam upaya pengelolaan sampah di sekolah. Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner, wawancara, oberservasi, uji coba perlakuan sertareview dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptifkualitatif, menggunakan model Miles dan Huberman dengan pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengelolaan sampah di SDK Ruteng IV dilakukan secara mandiri oleh guru, siswa dan pegawai di SDK Ruteng IV,penanganan sampah dilakukan secara mandiri dengan menumpuk sampah di samping sekolah,membakar sampah dan membuang keluar sekolah. Persepsi awal siswa menunjukkan sebagian besar,yaitu 60,27% siswa belum mengetahui manfaat sampah, sebanyak 50,64% siswa belum mengetahuibahaya sampah yang tidak diolah dengan baik. upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam penanganan sampah di kelas dengan melibatkan siswa untuk piket membersihkan kelas. Upaya yang dilakukan dalam internalisasi ekologis dengan meningkatkan kesadaran tentang sampah (awareness). Pemikiran tentang sampah (thinking) dan pola perlakuan terhadap sampah (Doing). Perubahan yang terjadi pada siswa setelah upaya internalisasi ekologis adalah peningkatan prosentase siswa yang mengetahuimanfaat sampah yaitu 54% siswa. Siswa mampu membuat ketrampilan dari sampah yaitu 83%.Adanya perubahan ini menunjukkan perlunya penanaman sikap ekologis yang terus dan berkelanjutan baik melalui pembelajaran pendidikan Lingkungan Hidup maupun terintegrasi dalam mata pelajaranyang sesuai. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan pola internalisasi ekologismelalui pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB Di Lingkungan SDI Konggang Kecamatan Langke Rembong-Manggarai. Utama, Wigbertus Gaut; Purnami, Wahyuni; madu, Fransiska Jaiman
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tak dapat dipungkiri, air merupakan kebutuhan primer bagi semua makhlukhidup terutama manusia. Air yang dimaksud dalam hal ini tentu merupakan air sehat. Akan tetapi, masalahyang dihadapi sekarang adalah kurangnya ketersediaan air bersih di bumi tempat manusia tinggal terutamadi Manggarai. Berdasarkan masalah tersebut, manusia sebagai penghuni di bumi tak dapat tinggal diam.Persoalan ini, perlu disikapi secara serius. Berbagai solusi yang telah dilakukan dan yang akan dilakukanuntuk mengatasi masalah kurangnya ketersediaan air bersih. Salah satu solusi baru yang ditawarkan di siniadalah pembuatan lubang resapan biopori (LRB). Solusi ini ditawarkan agar manusia mampu menabung airdi dalam tanah untuk menjaga ketersediaan air tanah sehingga tidak mengalami kekurangan ketersediaanair saat musim kering. Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan langkah-langkah yakni: 1)Penyebarluasan Informasi dan Penanaman Pengetahuan; 2) Pembuatan LRB di Lingkungan Sekolah; 3)Menjaga Keberlanjutan Kegiatan LRB di Lingkungan Sekolah.
PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN EKOLOGI SISWA Purnami, Wahyuni
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 2 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v9i2.50083

Abstract

Pengelolaan sampah merupakan masalah nasional yang harus ditangani secara menyeluruh mulai hulu hingga ke hilir. Pengelolaan sampah secara tepat harus ditanamkan pada anak sejak dini. Tujuan penulisan ini untuk memaparkan tentang definisi sampah, dampak sampah serta pengelolaan yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun pengelolaan sampah di salah satu sekolah dasar di Ruteng, Manggarai, Flores. Penulisan ini merupakan studi literature tentang pendidikan lingkungan hidup khususnya pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah yang tepat dilakukan dengan pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dengan penerapan untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan hidup (awareness), meningkatkan berpikir mendalam tentang lingkungan (Thinking) dan melakukan pengelolaan sampah untuk meningkatkan nilai ekonomi dan nilai estetika sampah (doing). Penerapan Pola pengelolaan sampah dengan tepat meningkatkan kesadaran ekologis siswa.Waste management is a national problem that must be handled thoroughly from upstream to downstream. Proper waste management must be instilled in children from an early age. The purpose of this paper is to describe the definition of waste, the impact of waste and the management that has been carried out by the government as well as waste management in an elementary school in Ruteng, Manggarai, Flores. This writing is a literature study on environmental education, especially waste management. Proper waste management is carried out with the 3R pattern (Reduce, Reuse and Recycle) with applications to increase awareness about the environment (awareness), increase in-depth thinking about the environment (Thinking) and carry out waste management to increase the economic value and aesthetic value of waste (doing). . The application of proper waste management patterns increases students' ecological awareness.