Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Konsumsi Kurma (Phoenix Dactylifera) Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester Ii Di Wilayah Puskesmas Kediri Eny Sendra; Susanti Pratamaningtyas; Ardi Panggayuh
coba Vol 5 No 1 (2016): Nopember 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.106 KB) | DOI: 10.32831/jik.v5i1.119

Abstract

Anemia in pregnancy is a national problem because it reflects the value of socio-economic welfare of society, and a very large influence on the quality of human resources. Pregnant anemia called "potential danger to mother and child", because that anemia require serious attention from all parties involved in health care at the forefront. Iron requirements of pregnant women increased so that it takes an additional 700-800 mg, among others, to improve haematopoesis 500 mg, 300 mg for the fetus needs to process haematopoesis during gestation, 200 mg for backup lost due to bleeding postpartum. It takes iron supplements around 30-60 mg per day. Dates contain real sugar in the form of glucose and fructose, rich in protein, fiber, minerals, such as iron, calcium, sodium, and potassium. Dates contained in hormone (potuchsin) are efficacious shrink the blood vessels in the uterus so that helps shrink the uterus and prevent postpartum uterine bleeding . Maturity dates are rich in calcium and iron, important in the formation of breast milk, as well as palm able to increase the quantity of breast milk and breastfeeding infants will have a sharp mind and good character. Levels of iron and calcium can replace the depleted force mother during childbirth or breastfeeding. Iron and calcium are two elective elements that are essential for the formation of blood and bone marrow). This study aimed to influence the consumption of date palm (Phoenix dactylifera) against the increase in hemoglobin levels in the second trimester pregnant women. The study design used quasy Experimental Design Non-Equivalent Control Group. The study population of pregnant women in the second trimester Puskesmas Ngadiluwih some 39 people. Samples were taken with quota sampling technique, and as many as 20 second-trimester pregnant women, aged 20-30 years, Hb lightweight category (9-10 g%), keep taking the tablets Fe for the respondents in this study, pregnant women not suffering from the disease / complications due to the disease. Exclusion criteria: the mother is not in place when the research berlangsung.Dari t test results obtained p value 0.245 is greater than alpha (0.05) which means there is no difference between the group dates with the control group. Key words: consumption of dates, levels of hemoglobin, the second trimester pregnant women
Pemanfaatan Toga dan Pembinaan Paguyuban ‘Jamu Gendong Kartini’ di Wilayah Kerja Puskesmas Kromengan Kabupaten Malang Ni Luh Putu Sudiwati; Ardi Panggayuh; Budi Susatia; Ekowati Retnaningtyas; Hupitoyo Hupitoyo; Tanto Hariyanto; Nia Lukita Ariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.296 KB)

Abstract

Pembangunan kualitas kesehatan diprioritaskan pada upaya preventif, promotif dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah mendorong masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui kemampuan dalam asuhan mandiri dalam pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA). Puskesmas Kromengan merupakan Puskesmas yang memiliki program pelayanan kesehatan obat tradisional dan salah satu bentuk program ini adalah pembinaan paguyuban jamu gendong Kartini. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anggota paguyuban jamu gendong Kartini mempunyai kemampuan memproduksi jamu yang higienis sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi, serta pembentukan kedai jamu di Puskesmas Kromengan. Metode yang digunakan adalah pemberian penyuluhan dan praktek pembuatan jamu melalui workshop serta musyawarah untuk pembentukan kedai jamu. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan anggota paguyuban jamu dalam pengolahan jamu, pengemasan jamu yang lebih memenuhi standar serta terbentuknya kedai jamu. Pada kegiatan selanjutnya perlu dilakukan pembinaan yang berkelanjutan agar kualitas dan produksi jamu dapat dipertahankan, serta bekerjasama dengan pihak terkait untuk memperluas pemasaran.
Mewujudkan Generasi Sehat Melalui Kegiatan Donor Darah Sebagai Gaya Hidup Remaja di SMKN 2 Kota Malang: Building A Healthy Generation Through Blood Donor as A Youth Lifestyle at SMKN 2 Malang Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Ardi Panggayuh; Budi Susatia; Ekowati Retnaningtyas; Hupitoyo Hupitoyo; Tanto Hariyanto; Nia Lukita Ariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.087 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan rekrutmen donor menjadi tantangan tersendiri bagi setiap Unit Transfusi Darah (UTD) terutama di masa pandemi. Hampir seluruh UTD mengalami penurunan stok darah. Hal ini tidak seimbang dengan kebutuhan darah yang tetap bahkan cenderung meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaring calon pendonor adalah melalui upaya sosialisasi dan kampanye donor darah sukarela. Upaya lainnya adalah dengan membentuk kelompok relawan donor darah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa- siswi SMKN 2 Kota Malang tentang donor darah serta merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian siswa agar menjadi donor darah sukarela. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada relawan donor darah sukarela melalui peningkatan pemahaman guru- guru tentang cara seleksi awal donor. Kegiatan ini diikuti oleh 210 siswa dan 18 guru. Metode yang digunakan dalam memberikan edukasi adalah dengan metode ceramah dan diskusi interaktif. Data dianalisis secara deskriptif dan perbedaan nilai pretest serta post-test diuji menggunakan uji t berpasangan. Pretest dan post-test secara berturut- turut diberikan sesaat sebelum dan setelah pemberian materi tentang definisi, syarat donor, dan manfaat donor darah bagi siswa dan seleksi donor bagi guru. Rerata nilai pretest siswa yaitu 76.72 dan meningkat menjadi 91.58 saat post-test (p<0.05). Rerata nilai pretest guru yaitu 54.70 dan meningkat menjadi 86.47 saat post-test (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman peserta tentang definisi, syarat, manfaat dan cara seleksi donor awal setelah diberi edukasi secara signifikan. Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan donor sukarela dari kalangan siswa dan juga pemberdayaan relawan donor darah di kalangan guru. Abstract: Donor recruitment activities are a challenge for each blood transfusion unit (UTD), especially during the pandemic. Almost all UTDs experienced a decrease in blood stock. This is not balanced with the need for blood that remains and even tends to increase. One of the efforts that can be made to attract potential donors is through outreach efforts and voluntary blood donor campaigns. Another effort is to form a blood donor volunteer group. The purpose of this community service activity is to increase the understanding of students of SMKN 2 Malang City about blood donation and is one of the efforts to increase students' awareness to become voluntary blood donors. In addition, this activity aims to provide assistance to voluntary blood donor volunteers through increasing teachers' understanding of the initial selection of donors. This activity was attended by 210 students and 18 teachers. The methods used in providing education are the lecture method and interactive discussion. A paired t-test was used to test for differences in pretest and post-test scores. The pretest and post-test were given, respectively, just before and after the presentation of material on the definition, donor requirements, and benefits of blood donation for students and donor selection for teachers. The mean score of the students' pretest was 76.72 and increased to 91.58 during the post-test (p<0.05). The teacher's mean pretest score was 54.70 and increased to 86.47 at the post-test (p<0.05). This shows that there is an increase in participants' understanding of the definition, terms, benefits, and methods of initial donor selection after being given education. The existence of this community service activity is expected to increase the number of volunteer blood donors among students and to empower volunteer blood donors among teachers.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI GERAKAN BERSAMA AMANKAN KEHAMILAN (GEBRAK) Suprapti .; Surachmindari .; Ardi Panggayuh
Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/j.idaman.v(3)i(1)y(2019).page:1-11

Abstract

The joint movement program to safeguard pregnancy and childbirth (Gerakan Bersama Amankan Kehamilan dan Persalinan, GEBRAK) is a policy of the East Java Provincial Office that was launched through the assistance of pregnant women, childbirth by optimizing the use of the MCH Handbook. The purpose is to monitor the condition of pregnant women, childbirth to neonates to conduct monitoring and screening early on any changes that occur. Thus it is expected to reduce the occurrence of maternal mortality (MMR) or infant mortality (IMR). GEBRAK application was carried out in the Puskesmas Dinoyo involving 40 pregnant women with screening scores of 19 pregnant women (47.5%) with a low risk category while 7 pregnant women (17.5%) with high risk categories. All pregnant women get assistance starting from pregnancy, childbirth and babies aged 42 days
Karakteristik Pendonor Yang Mengalami Penundaan Donor Darah Karena Faktor Hemoglobin Di UDD PMI Kabupaten Bojonegoro Tahun 2019-2022 Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Annisa Tarwiyanida; Ardi Panggayuh; Nia Lukita Ariani; Asep Saefudin; Imam Sutrisno
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v11i2.4832

Abstract

The availability of blood with unbalanced blood needs causes blood service facilities to lack blood stock. The deferral in donating blood is one of the reasons for the shortage of blood stock. The purpose of this study was to determine the characteristics of donors who experienced deferral in donating blood due to haemoglobin levels at UDD PMI Bojonegoro Regency in 2019–2022. The research design used is descriptive-quantitative through a secondary data survey. Data was obtained from the SIMDONDAR application regarding the number and characteristics of donors who experienced deferral in donor selection due to haemoglobin levels at UDD PMI Bojonegoro Regency during the 2019–2022 period. The data were analysed descriptively and presented in the form of tables and graphs. The results showed that the delay in donor selection was due to haemoglobin levels at UDD PMI Bojonegoro Regency for the 2019–2022 period, with as many as 3,385 donors with low haemoglobin levels totaling 2,492 people and 893 people with high haemoglobin levels. Characteristics of donors who experience delays in donating blood due to haemoglobin levels at UDD PMI Bojonegoro Regency in 2019–2022, based on age: most occur at the age of 25–44 years with a total of 198 people (51%); the most gender is female with a total of 208 people (54%); blood type occurs in O (+) in 148 people (38%); and type of work occurs in private employees in 138 people (36%).
Pemberdayaan Kelompok Relawan Donor Darah dalam Rekrutmen dan Pelestarian Donor Darah Sukarela di Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang: Empowerment of A Voluntary Blood Donor Group in Recruitment and Conservation of Voluntary Blood Donors in Bandungrejosari, Malang Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Ardi Panggayuh; Ekowati Retnaningtyas; Nia Lukita Ariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Ketersediaan darah sangat tergantung kepada kemauan dan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya secara sukarela. Unit Tranfusi Darah (UTD) perlu melakukan kegiatan rekrutmen donor yang meliputi upaya sosialisasi donor darah sukarela, pengerahan donor serta pelestarian donor. Salah satu upaya untuk menjaring calon pendonor adalah melalui pembentukan kelompok relawan donor darah yang akan bekerjasama dengan petugas Pencarian dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S) yang ada di PMI. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok karang taruna sebagai kelompok relawan donor darah dan menjaring calon pendonor darah sukarela. Kegiatan pengabdian masyarakat terdiri atas tiga kegiatan, yakni pembentukan kelompok relawan donor darah, sosialisasi dan edukasi kepada karang taruna dan kegiatan donor darah. Ada peningkatan pemahaman kelompok relawan donor darah tentang syarat dan manfat donor darah ketika sudah diberikan sosialisasi dan edukasi. Antusiasme masyarakat juga tinggi dalam mengikuti kegiatan donor darah. Abstract. Blood availability is highly dependent on the community's willingness and awareness to donate blood voluntarily. Blood Transfusion Unit must engage in donor recruitment activities, such as endeavors to socialize voluntary blood donors, mobilize donors, and retain donors. The formation of a group of volunteer blood donors who will collaborate with Red Cross Indonesian's Voluntary Blood Donor Search and Preservation (P2D2S) officers is an endeavor to recruit potential donors. This community service seeks to empower youth groups as blood donor volunteer groups and recruit prospective blood donor volunteers. The community service activities include the formation of a volunteer blood donor group, outreach and education to juvenile organizations, and blood donation. When socialization and education are provided to blood donor volunteer groups, their understanding of the terms and benefits of blood donation increases. Participation in blood donation activities drew a great deal of community support.
Pendampingan Kelompok Relawan Donor Darah Menuju Kelurahan Siaga Donor Darah Di Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Ardi Panggayuh; Hupitoyo; Nia Lukita Ariani
Bhakti Sabha Nusantara Vol. 3 No. 1 (2024): Bhakti Sabha Nusantara
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/bsn.v3i1.210

Abstract

Pembentukan kelurahan siaga donor darah perlu diupayakan untuk meningkatkan kesiagaan masyarakat terhadap bencana yang membutuhkan manajemen distribusi darah yang baik. Salah satu upaya untuk menjaring calon pendonor adalah melalui pembentukan kelompok relawan donor darah yang akan bekerjasama dengan petugas Pencarian dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S) yang ada di PMI. Kelompok relawan ini akan bertugas memberikan edukasi, motivasi dan menggerakkan masyarakat agar bersedia menjadi donor darah sukarela, serta memotivasi bagi pendonor pengganti atau pendonor keluarga untuk menjadi pendonor sukarela.Untuk itu diperlukan edukasi dan pendampingan secara berkala kepada kelompok relawan ini agar mampu berkomunikasi dengan masyarakat untuk berperan serta terutama di bidang penyediaan darah. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pendampingan kelompok relawan donor darah menuju kelurahan siaga donor darah di Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu sosialisasi kelurahan siaga donor darah & kerjasama pelayanan darah antara puskesmas, UDD PMI dan masyarakat kelurahan, kegiatan pendampingan rekrutmen donor, kegiatan germas, dan kegiatan donor darah. Pendampingan kelompok relawan donor darah perlu dilakukan secara kontinyu untuk mewujudkan kelurahan siaga donor darah yang tangguh dan mandiri.