Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN TEUNGKU DALAM PERSPEKTIF KONSELING ISLAM Mahdi NK
At-Taujih : Bimbingan dan Konseling Islam Vol 3, No 1 (2020): Jurnal At-Taujih Vol.3 No.1 Januari-Juni 2020
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dawah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/taujih.v3i1.7219

Abstract

Abstrak Bimbingan konseling merupakan kebutuhan manusia, karena manusia tidak luput dari masalah, untuk itu terserah kepada manusia itu sendiri mau menggunakan jasa atau siapa yang dianggap mampu memberikan jalan keluar dari permasalahan mereka. Islam meyakini bahwa Nabi dan Rasul itu adalah konselor agung yang dipersiapkan Allah untuk manusia. Mereka sanggup memberikan solusi terhadap berbagai macam keluhan dan permasalahan  umatnya. Ulama (teungku bhs Aceh) merupakan pewaris dari Nabi dengan segala tugasnya, tidak terkecuali memberikan solusi terhadap aneka ragam permasalahan umat, dengan berbagai macam metode yang diwariskan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasalam.
KOMUNITAS PUNK; SEBAB, AKIBAT DAN METODE PEMBINAAN DALAM PERPEKTIF ISLAM Mahdi NK
At-Taujih : Bimbingan dan Konseling Islam Vol 1, No 1 (2018): At-Taujih : Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dawah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.718 KB) | DOI: 10.22373/taujih.v1i1.7193

Abstract

Komunitas Punk adalah sekelompok remaja/pemuda yang mempunyai gaya hidup yang sangat menyimpang dari norma-norma masyarakat setempat. Komunitas ini lebih dikenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk dan diwarnai dengan warna-warni yang terang, memakai sepatu boots, hiasan rantai, berpakaian hitam, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh. Bagi kebanyakan orang, perilaku social dari kelompok punk ini dinilai negatif dan seringkali bermasalah dengan hokum maupun norma-norma sosial yang ada di masyarakat sekitar. Untuk itu Pemerintah sudah berusaha banyak dalam membendung komunitas ini. Tapi nampaknya belum ada metode yang ampuh untuk mencegahnya. Dalam hal ini penulis menawarkan metode Yang Islami dalam menangani mereka. Kata Kunci: Komunitas Punk,Motode Pembinaan, Perspektif Islam  
TERAPI BEHAVIOR DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Upaya Penanganan Perilaku Maladaptif Remaja Pecandu Game Online) Mahdi Mahdi NK
At-Taujih : Bimbingan dan Konseling Islam Vol 5, No 1 (2022): Jurnal At-Taujih
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dawah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/taujih.v5i1.13730

Abstract

Remaja merupakan tahap kritis yang memerlukan perhatian khusus agar ia terhindar dari perilaku yang menyimpang dan maladaptif yang dapat menimbulkan konflik, pertengkaran, tindak kekerasan dan perilaku antisosial lainnya. Salah satu pemicunya diakibatkan intensitas dan kecanduan mereka memainkan game online. Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa terapi atau konseling behavioral mampu mengubah perilaku maladaptif seseorang kepada perilaku yang baru. Tulisan ini bermaksud untuk mengetahui konsep terapi behavioral dalam perspektif Islam dan konsep tersebut mampu mengatasi perilaku maladaptif remaja. Kajian ini merupakan hasil studi literatur yang bertujuan untuk mendeskripsikan tentang konsep terapi behavioral dalam pandangan Islam dan implementasinya dalam menangani perilaku maladaptif remaja pecandu game online. Data dalam tulisan ini bersumber dari literatur yang berkaitan dengan tema permasalahan, kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Diketahui bahwa terapi behavioral dalam perspektif Islam disebut juga dengan istilah taubat. Dimana ini merupakan suatu aktivitas perubahan perilaku maladaptif yang dilakukan seorang individu menuju perilaku yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Penerapan terapi ini berguna untuk memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku para remaja yang maladaptif serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Tujuannya adalah memiliki perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam agar mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Kata kunci: terapi behavior, perilaku maladaptif, remaja
IDENTIFIKASI PROBLEMATIKA PELAKSANAAN KULIAH DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 Mahdi mahdi; Azhari Zulkifli; Fatanah
Al-Mubin Jurnal Ilmiah Islam
Publisher : Department of Research and Community Service at the Ummul Quro Al-Islami Bogor Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui problematika yang dihadapi mahasiswa prodi Bimbingan Konseling Islam dalam melaksanaan kuliah daring pada masa pandemi covid-19, untuk mengetahui solusi yang diberikan oleh prodi dalam menyikapi problematika yang dirasakan oleh mahasiswa prodi BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi saat melaksanaan kuliah daring pada masa pandemi Covid-19. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara semi terstruktur, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif, yang selanjutnya akan dilakukan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data (penarikan kesimpulan) untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika mahasiswa dalam melaksanakan kuliah daring adalah mereka kesulitan pada jaringan internet, mahalnya kouta, tugas yang diberikan oleh dosen terlalu banyak, dan kebanyakan dari responden mengatakan kurang memahami materi yang disampaikan oleh dosen yang mengajar. Hal tersebut membuat mahasiswa kesulitan dan menjadi permasalahan dalam melaksanakan kuliah daring.. Selanjutnya ketua prodi dan dosen sudah melakukan tindak lanjut untuk menyikapi problematika yang dirasakan mahasiswa dengan membuat kontrak kuliah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak antara dosen dan juga mahasiswa serta memberikan toleransi kepada mahasiswa dalam mengirim tugas
Psikopat: Ciri, Penyebab dan Solusinya dalam Islam Mahdi NK
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI) Vol 2 No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jsai.v2i3.1539

Abstract

This article describes psychopaths related to the characteristics, causes, and solutions to overcome them in Islamic teachings. In completing this article, the author uses a qualitative approach, namely by studying literature or reviewing literature related to psychopaths and the teachings of Islam. This study identifies three factors that cause psychopathic behavior: genetic, environmental, and traumatic factors. The solution in Islam is to read the Qur'an, pray at night, hang out with pious people, fast, and remember. These five actions are known as Islamic psychotherapy, which can overcome psychopathic behavior.
MANAJEMEN EMPATI KONSELOR (Analisis Problematika Koselor dalam Menghadapi Emosi Negatif Klien) Mahdi NK
At-Taujih : Bimbingan dan Konseling Islam Vol 6, No 1 (2023): Jurnal At-Taujih
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dawah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/taujih.v6i1.18824

Abstract

Empati adalah suatu keterampilan konselor yang mampu merasakan kondisi emosional kliennya, sehingga bisa membina relationship yang akrab baik secara kognitif maupun afektif. Dalam praktiknya, terdapat kontradiksi terkait empati. Terutama saat konselor mengahadapi klien sedang meluapkan emosi negatifnya. Konselor dituntut untuk turut merasakan apa yang dirasakan kliennya sebagai wujud empatinya. Namun, di sisi lain konselor juga tidak mungkin menunjukkan perilaku yang merefleksikan pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain dengan cara larut ke dalam emosi negatifnya klien. Kondisi seperti inilah yang harus dibedakan antara efektivitas penggunaan empatinya. Atas dasar asumsi tersebut, tulisan ini bermaksud untuk membedakan penggunaan empati yang efektif konselor saat menghadapi emosi negatif klien, dan bagaimana dalam proses layanan konseling.