Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penyuluhan Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Mergangsan Kidul Yogyakarta Handriani Kristanti; Susi Damayanti
DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2021): DIMAS Volume 3 Nomor 1, Januari 2021
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/dmk.v3i1.313

Abstract

Penyuluhan Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah RW 22 Mergangsan KidulYogyakarta. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih menjadi permasalahanyang masih banyak terjadi di beberapa negara terutama di negara-negara Asia yang memiliki iklimtropis dan sub tropis. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan olehvirus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan albopictus yang terinfeksi. Pada tahun2020, di wilayah kelurahan wirogunan masih terdapat kasus DBD sehingga perlu dilakukan kegiatanpengabdian ini. Kegiatan ini berupa penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya penyakitDemam Berdarah Dengue (DBD)
Gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Handriani Kristanti; Susi Damayanti
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v10i2.382

Abstract

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan albopictus yang terinfeksi. Berdasarkan data profil Dinkes DIY pada tahun (2017), menunjukan bahwa kasus penyakit DBD di Provinsi DIY dari 5 Kabupaten tertinggi berada di Kabupaten Bantul dengan jumlah (534) kasus. Salah satu Desa di Kecamatan Kasihan yang berstatus endemik karena telah mengalami peningkatan jumlah kasus DBD selama 3 tahun berturut-turut adalah Desa Tirtonirmolo yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul (Puskesmas Kasihan II Bantul, 2017). Salah satu faktor yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit DBD adalah pengetahuan masyarakat dalam melaksanakan dan menjaga kebersihan lingkungannya. Tinggi rendahnya kasus DBD disuatu daerah tergantung pada peran serta masyarakat dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Tujuan : Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta.Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan penelitian case control atau retrospektif study. Populasi dalam penelitian ini yaitu 22 responden kelompok kasus dan 22 responden kelompok kontrol dengang perbandingan 1:1.Hasil : Kelompok kasus 68,2 % memiliki tingkat pengetahuan baik dan kelompok kontrol 59,1 % memiliki tingkat pengetahuan baik, sedangkan Perilaku pemberantasan sarang nyamuk di kelompok kasus 59,1 % berperilaku baik dan kelompok kontrol 54,5% memiliki perilaku baik.Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan dan Perilaku pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Tirtonirmolo di kelompok kasus dan kelompok kontrol dalam kategori baik. 
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terhadap Motivasi Donor Darah Sukarela di PMI Kabupaten Sleman Yogyakarta : Association of Knowledge, Attitudes, and Behavior to Voluntary Blood Donation Motivation at PMI Sleman Regency Yogyakarta Hartalina Mufidah; Handriani Kristanti; Eva Runi Khristiani
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 5: MAY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.204 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i5.2246

Abstract

Latar Belakang: Kebutuhan produk darah semakin meningkat seiring dengan peningkatan layanan transfusi darah. Ketersediaan produk darah sangat bergantung dari donor darah sukarela. Palang Merah Indonesia (PMI) Sleman merupakan salah satu Unit Donor Darah di Provinsi D.I. Yogyakarta yang belum mencapai kecukupan akan produk darah. Salah satu penyebabnya adalah baru 1% dari jumlah penduduk di Sleman yang menjadi pendonor darah sukarela. Rekrutmen donor yang tepat dengan mempertimbangkan faktor pengetahuan, sikap, dan perilaku merupakan strategi yang penting untuk memotivasi masyarakat melakukan donor darah secara sukarela. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi donor darah di PMI Kabupaten Sleman. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan di PMI Sleman pada Januari-Desember 2021. Sampel penelitian adalah pendonor darah sukarela baru atau berulang yang lolos seleksi untuk donor darah di PMI Sleman dan menyetujui surat permohonan menjadi responden sebanyak 100 responden dan ditentukan menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data penelitian dilakukan secara univariat dan bivariate. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat signifikansi pada variabel perilaku pada nilai p-value=0,009<0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan perilaku dengan motivasi donor darah di PMI Sleman Yogyakarta.
Analisis Motivasi Pendonor Darah di PMI Kabupaten Sleman Yogyakarta Hartalina Mufidah; Handriani Kristanti; Eva Runi Khristiani
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 2 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i2.272

Abstract

Blood donation is an essential element in blood transfusion. The Indonesian Red Cross of Sleman Regency (PMI) is one of the Blood Donor Units in the Province of D.I. Yogyakarta, but only 1% of the population in Sleman became blood donors. Blood donation motivation is closely related with knowledge, attitude, and behavior. This study aims to determine the motivational factors for blood donation at PMI Sleman Regency. This research used a cross-sectional study design which was carried out at PMI Sleman in January-December 2021. The sample of this study was 100 respondents who were determined using the accidental sampling technique. Analysis of research data was carried out univariate and bivariate with Fisher's exact test. The results of this study indicate that age (p-value 0.901>0.05), gender (p-value 0.597>0.05), education (p-value 0.914>0.05), occupation (p-value 0.797>0.05), knowledge (p-value 0.097>0.05), and attitudes (p-value 0.393>0.05) didn’t have relationship with blood donor motivation, but there was relationship between behavior and motivation about blood donation with p-value 0.009<0 ,05.  Based on the results of this study, it can be concluded that knowledge, attitudes, and behavior are motivational factors for blood donors, but behavior is a significant factor in blood donor motivation in PMI, Sleman Regency, Yogyakarta. Increasing routine blood donation activities and educating the public about the value of blood donation could create good behavior for voluntary blood donors
Tingkat Komunikasi Kesehatan terhadap Keberhasilan Penyuluhan Kesehatan pada Kegiatan Rekruitmen Pendonor Darah: Level of Health Communication in the Succes of Health Education on Blood Donor Recruitment Dewi Nur Anggraeni; Handriani Kristanti; Hartalina Mufidah
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 3: MARCH 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i3.2986

Abstract

Latar belakang: Rekruitmen donor darah adalah salah satu kegiatan pencarian peserta pendonor. Kegiatan rekruitmen pendonor ini seringkali mengalami kendala yaitu dalam mendapatkan peserta pendonor yang jumlahnya tidak banyak, dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap donor darah. Antisipasi dari sedikitnya jumlah peserta donor darah adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan tentang donor darah yang disertai dengan komunikasi kesehatan yang baik kepada masyarakat. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat komunikasi kesehatan dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan pada kegiatan rekruitmen donor darah. Metode: Populasi penelitian adalah warga yang berdomisili di Babarsari, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 60 orang. Metode penelitian yaitu kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara accidental sampling dengan instrumen kuesioner, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari data primer. Hasil: Hasil dari penelitian ini diperoleh tingkat keberhasilan penyuluhan kesehatan diperoleh hasil 95% berdasarkan pemahaman masyarakat yang baik tentang donor darah, data dinyatakan valid yaitu nilai r hitung (0,711) > 0,254 dan data dinyatakan realibel berdasarkan nilai cronbach’s alpha (0,912) > 0,70. Kesimpulan: Penyuluh kesehatan dengan menggunakan tingkat komunikasi kesehatan yang baik dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang donor darah dan ketertarikan masyarakat dalam mengikuti kegiatan donor darah.
Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam Kegiatan Dies Natalis STIKES Wira Husada Yogyakarta Melalui Pemeriksaan Golongan Darah Di Babarsari Yogyakarta Dewi Nur Anggraeni; Eva Runi Khristiani; Handriani Kristanti; Hartalina Mufidah; Susi Damayanti; Marius Agung Sasmita Jati
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Golongan Darah merupakan sebuah identitas dari seorang individu. Sistem penggolongan darah yang banyak dikenal yaitu sistem ABO dengan rincian golongan darah A, B, AB, dan O dengan  Rhesus (+) atau Rhesus (-). Identitas dari golongan darah ini, kurang lebihnya merupakan sebuah informasi yang berperan besar dalam memenuhi kebutuhan darah. STIKES Wira Husada yang terletak di Babarsari dalam acara Dies Natalis melakukan sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu berupa kegiatan pemeriksaan golongan darah di Babarsari Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui jenis golongan darah dan mengetahui fungsi dari jenis golongan darah tersebut. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu perkenalan dengan masyarakat, pemeriksaan golongan darah dan analisis data hasil pemeriksaan golongan darah.  Hasil yang diperoleh yaitu persentase golongan darah dari masyarakat Babarsari Yogyakarta untuk golongan darah A yaitu 42,5%, golongan darah B yaitu 55%, golongan darah AB yaitu 17,5%, golongan darah O yaitu 22,5%, Rhesus (+) yaitu 100%. Golongan darah yang telah diperiksa dapat diketahui oleh masyarakat Babarsari Yogyakarta dan dapat digunakan sebagai identitas oleh masyarakat jika dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan darah, per individu dari masyarakat sudah mengetahui jenis golongan darah mereka.
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa STIKES Wira Husada Yogyakarta tentang Fungsi Penggunaan Masker di Masa Transisi Endemi Covid-19 Dewi Nur Anggraeni; Sugiman Sugiman; Heni Febriani; Handriani Kristanti
Jurnal Sehat Mandiri Vol 18 No 2 (2023): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18, No.2 Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v18i2.1030

Abstract

Masks are self-protection tools used to be free from bacteria, viruses and fungi. During the transitional period of the Covid-19 endemic, there was a notification that masks were no longer an absolute requirement for self-protection. The purpose of this study was to describe the knowledge of students about the function of wearing masks during the transition period of the Covid-19 endemic. The research population consisted of 427 students, and the samples taken were 24 people. This type of research is qualitative and quantitative using cross-sectional descriptive methods, data collection using questionnaires and interviews, qualitative data analysis by creating a new hypothesis regarding the use of masks, and quantitative analysis using univariate methods. The research results obtained were that students had a good category of knowledge 83.33% about the use of masks in the endemic transition, qualitative data analysis for hypothesis testing by confirming the results of interviews, 70% of students had adherence to wearing masks outside or indoors, and then a new hypothesis was developed. The conclusion of this study is that the knowledge of students regarding the use of masks is in the good category, and from the interview results obtained a new hypothesis is made. The suggestion from this study is that it is necessary to carry out further research from the results of the new hypothesis regarding adherence to wearing masks.
Hubungan pencahayaan dan suhu dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta Susi Damayanti; Handriani Kristanti
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v11i2.474

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan albopictus yang terinfeksi. Data tiga tahun terakhir kasus Demam Berdarah tahun 2015 sebanyak 275 kasus, kemudian meningkat menjadi 404 kasus di tahun 2016, dan menurun pada tahun 2017 sebanyak 78 kasus. Desa di Kecamatan Kasihan yang berstatus endemik karena telah mengalami peningkatan jumlah kasus DBD selama 3 tahun berturut-turut  dan menjadi penyumbang terbesar kasus DBD di Kecamatan Kasihan adalah Desa Tirtonirmolo yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pencahayaan dan suhu dengan kejadian DBD di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Yogyakarta.Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan case control.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan kejadian DBD, dengan nilai p=0,233 dimana >0,05 dan ada hubungan antara suhu dengan kejadian DBD dengan nilai p=0,046.Kesimpulan: Ada hubungan antara suhu dengan kejadian DBD dan tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan  kejadian DBD di Desa Tirtonirmolo kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta.