Runik Dyah Purwaningrahayu
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RESPONS TANAMAN KEDELAI, KACANG TANAH, DAN KACANG HIJAU TERHADAP CEKAMAN SALINITAS Kristiono, Afandi; Purwaningrahayu, Runik Dyah; Taufiq, Abdullah
Buletin Palawija No 26 (2013)
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salinitas yang tinggi merupakan salah satu cekaman lingkungan yang mengakibatkan tanaman mengalami cekaman osmotik, ketidak seimbangan hara, toksisitas ion tertentu, dan cekaman oksidatif. Cekaman tersebut mempengaruhi hampir semua proses fisiologis dan biokimia serta tahap pertumbuhan tanaman. Fase perkecambahan dan pertumbuhan semaian adalah fase kritis terhadap cekaman salinitas bagi sebagian besar tanaman, termasuk kedelai (Glycine max L. Merr.), kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dan kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek), sehingga ketahanan tanaman terhadap cekaman salinitas dapat dievaluasi pada fase-fase tersebut. Toleransi tanaman legum terhadap cekaman salinitas beragam antar spesies maupun varietas. Batas kritis tingkat salinitas berdasarkan penurunan hasil pada tanaman kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau berturutturut adalah 5 dS/m, 3,2 dS/m,dan 1–2,65 dS/m. Pemahaman pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan tanaman sangat berguna untuk menentukan strategi pengelolaannya. Informasi mengenai mekanisme toleransi tanaman terhadap salinitas dari aspek morfologis, fisiologis, maupun biokimia tanaman sangat diperlukan dalam mengembangkan kultivar yang toleran. Penggunaan kultivar toleran merupakan salah satu upaya mengatasi masalah salinitas yang praktis dan ekonomis.
Respon Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada Cekaman Salinitas Ashari, Sinta Ayu Dewi; Purwaningrahayu, Runik Dyah; Islami, Titiek; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 5 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1405

Abstract

Kedelai merupakan komoditas kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena kandungan nutrisi yang tinggi. Produksi kedelai di Indonesia belum dapat memenuhi tingkat konsumsi sehingga menyebabkan terjadinya impor. Faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas kedelai dalam negeri salah satunya semakin berkurangnya lahan optimal karena beralih fungsi. Hal tersebut yang mendasari perlu ditingkatkannya produktivitas kedelai melalui beberapa hal seperti ekstensifikasi. Ekstensifikasi bisa dilakukan dengan penggunaan lahan marginal yaitu tanah salin. Penggunaan tanah salin dalam budidaya kedelai nyatanya masih mengalami hambatan dalam menghasilkan produksi kedelai yang tinggi. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari tanggapan pertumbuhan dari varietas dan galur harapan kedelai terhadap salinitas, Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca BALITKABI Malang pada bulan April-Juli 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Faktor pertama terdiri dari tingkat salinitas 0 mS cm-1 (S0), 4 mS cm-1 (S4), 8 mS cm-1 (S8), 12 mS cm-1 (S12), 16 mS cm-1 (S16). Faktor kedua varietas dan galur harapan kedelai terdiri dari Anjasmoro (G1), Wilis (G2), Ringgit (G3), K-10 (G4), K-11 (G5), K-12 (G6), K-13 (G7), K-14 (G8), K-15 (G9), N-8 (G10).  Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi tingkat salinitas dengan benih kedelai. Kedelai mengalami pertumbuhan yang tidak normal bahkan megalami kematian pada tingkat salinitas yang semakin tinggi yaitu 16 mS cm-1. Galur harapan K-15 dan K-13 memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan galur harapan dan varietas pembanding yang lain pada beberapa tingkat salinitas ditinjau dari parameter pertumbuhan.