Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Status hidrasi sebelum dan sesudah latihan atlet sepak bola remaja Dieny, Fillah Fithra; Putriana, Dittasari
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.947 KB) | DOI: 10.14710/jgi.3.2.86-93

Abstract

Latar Belakang : Salah satu unsur gizi yang penting adalah air. Atlet remaja memiliki risiko dehidrasi lebih tinggi daripada atlet dewasa. Tidak semua atlet sepak bola memiliki status hidrasi yang baik sebelum latihan, apalagi keringat yang keluar terus menerus selama pertandingan yang tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup akan berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan, dehidrasi dan akhirnya berdampak pada performa atletTujuan : menganalisis hubungan status hidrasi sebelum latihan, dan konsumsi cairan selama periode latihan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja.Metode : Penelitian penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional, populasi adalah atlet mudadi sekolah sepak bola (SSB) UNDIP Semarang. Pemilihan 47 subjek dilakukan dengan acak subjek penelitian berjumlah 47 atlet yang dipilih secara acak.  Latihan yang dilakukan  adalah permainan sepak bola selama 70 menit. Data identitas subjek diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data status gizi melalui perhitungan indeks massa tubuh. Konsumsi cairan pada periode latihan (sebelum, selama dan setelah latihan), diperoleh melalui pengamatan dan wawancara menggunakan food recall, dan status hidrasi diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin (BJU). Hasil : Usia atlet berkisar 13-16 tahun. Sebagian besar atlet kurang mengkonsumsi cairan selama latihan (80,9% atlet) maupun setelah latihan (89,4% atlet). Rerata konsumsi cairan pada periode latihan (1678,77+457,9 ml) lebih rendah dari kebutuhan yang dianjurkan (2400-3400 ml). Hanya 1 atlet (2,1%) yang terhidrasi baik sebelum latihan, 68,8% mengalami significant dehydration. Sedangkan setelah latihan seluruh atlet mengalami dehidrasi, yaitu 89,4% significant dehydration, dan 10,6% minimal dehydration. Ada hubungan konsumsi cairan pada periode latihan (r=-0,297, p=0,043) dan status hidrasi sebelum latihan (r=0,392, p=0,006) dengan status dehidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remajaSimpulan : status hidrasi sebelum latihan , konsumsi cairan pada periode latihan berhubungan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja.
KONSUMSI CAIRAN PERIODE LATIHAN DAN STATUS HIDRASI SETELAH LATIHAN PADA ATLET SEPAK BOLA REMAJA Putriana, Dittasari; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.487 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6869

Abstract

Latar Belakang : Atlet sepak bola merupakan atlet yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Atlet sepak bola berpotensi untuk mengalami dehidrasi apabila kehilangan cairan karena peningkatan pengeluaran air melalui keringat dan pernafasan tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Atlet remaja memiliki risiko dehidrasi lebih tinggi daripada atlet dewasa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan konsumsi cairan pada periode latihan dengan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja.Metode :  Penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang melibatkan 47 atlet sepak bola remaja laki-laki (usia 13-16 tahun) di Sekolah Sepak Bola Universitas Diponegoro Semarang. Subjek dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subjek, konsumsi cairan, kehilangan berat badan, volume urin, keringat yang hilang selama latihan dan status hidrasi setelah latihan. Latihan pertandingan sepak bola dilakukan selama 70 menit. Konsumsi cairan pada periode latihan diukur dengan menggunakan food recall, keringat yang hilang selama latihan dihitung menggunakan rumus dan status hidrasi setelah latihan diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin. Hasil : Rerata konsumsi cairan pada periode latihan (1678,77±457,99 ml) masih kurang dari kebutuhan (2400-3400 ml). Rerata keringat yang hilang adalah 1364,19±448,68 ml. Semua atlet sepak bola remaja mengalami dehidrasi, sebagian besar mengalami significant dehydration (89,4%) dan yang lain mengalami minimal dehydration (10,6%). Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi cairan pada periode latihan dan status hidrasi setelah latihan (p<0,05), tetapi tidak terdapat hubungan antara keringat yang hilang selama latihan dan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja (p>0,05).Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi cairan pada periode latihan dan status hidrasi setelah latihan pada atlet sepak bola remaja.
CALCIUM INTAKE AND OBESITY ON ADOLESCENT GIRLS IN SURAKARTA Dittasari Putriana; Nafilah Nafilah
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 17 No. 1 (2022): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The prevalence of obesity in children and adolescents continues to increase in recent years. In addition to genetic and environmental factors, calcium intake is one of the intake factors associated with Body Mass Index-for-age and waist circumference. This study aims to determine the relationship between calcium intake with BMI-for-age and waist circumference in adolescent girls in Surakarta. Methods: This study was an observational study with a cross sectional design involving 212 adolescent girls aged 15-18 years from 7 senior high schools (SMA) in Surakarta City. The research subjects were determined by the stratified random sampling method. Data of calcium intake was obtained from food recall 3 x 24 hours. Data of waist circumference was obtained by direct measurement. BMI-for-age was determined by calculating BMI-for-age using WHO Anthro Plus+ software to be presented in percentile form. Data analysis used Spearman's rank test with p<0.05. Results: The prevalence of obesity in adolescent girls based on BMI-for-Age and waist circumference were 13.2% and 16%, respectively. All respondents had low calcium intake (100%). There was no relationship between calcium intake with BMI-for-age (p=0.920; r=-0.007) and waist circumference (p=0.913; r=-0.008) in adolescent girls in Surakarta. Conclusion: There was no relationship between calcium intake with BMI-for-age and waist circumference. Adolescents need to increases the adequacy of calcium intake to prevent obesity.
Berdayakan Masyarakat Cegah Stunting dengan Mengolah Bahan Pangan Potensi Lokal Fayakun Nur Rohmah; Dittasari Putriana; Teti Anggita Safitri
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 3 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v3i2.97

Abstract

Stunting masih menjadi masalah gizi di Indonesia karena prevalensinya yang masih tinggi, yakni mencapai angka 30,8% menurut data Riset Kesehatan Dasar. Stunting merupakan kondisi masalah gizi kronik yang terjadi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan anak. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, meliputi faktor sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, dan kurangnya asupan energi pada bayi. Selain berakibat untuk kesehatannya saat balita, stunting juga berakibat di masa mendatang. Berdasarkan hasil analisis situasi menunjukan permasalahan utama yang dihadapi Desa Sendangmulyo khususnya bidang kesehatan yaitu masih tingginya angka stunting. Faktor yang berpengaruh diantaranya status ekonomi rata-rata menengah kebawah dan pola asuh balita. Untuk itu dilaksanakan program pengabidan masyarakat untuk memberdayakan ibu balita dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting menyiapkan MP-ASI yang baik dan pengolahan bahan pangan potensi lokal. Hasil PKM menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada ibu balita peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan MP-ASI dan pengolahan ikan nila menjadi dimsum dan nugget.
Vitamin D intake and stroke incidence in adults Iis Sulastri; Dittasari Putriana
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.787 KB) | DOI: 10.31101/jhes.2471

Abstract

Stroke is one of the non-communicable diseases which becomes a global health problem. One of the micronutrient intakes associated with a risk factor for stroke is vitamin D, in which a deficiency of this vitamin is associated with the incidence of ischemic stroke. Therefore, the objective of this study is to determine the relationship between vitamin D intake and the incidence of stroke in adulthood. The method administered is analytic observational with a case-control design and encompasses 40 respondents aged 20-60 years who are members of the Happy Embung community of Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI) DI Yogyakarta. The sampling technique was purposive sampling in the YASTROKI community in Yogyakarta, the measuring instrument employed was the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Data were examined by employing Chi square test with the results that more than one third of the respondents in the case group and the control group possessed less vitamin D intake (40% and 85%). There was a significant association between the intake of vitamin D and the incidence of stroke in adults (p = 0.016). This study concludes that adequate nutritional intake, particularly vitamin D, is one way to reduce the risk of stroke and enhance the quality of life of stroke patients.
ASUPAN VITAMIN D, KALSIUM DAN AKTIVITAS FISIK KAITANNYA DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI Miladia Gita Mutia; Dittasari Putriana
Journal of Nutrition College Vol 12, No 1 (2023): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v12i1.33345

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi salah satunya gangguan siklus menstruasi. Di Indonesia, sebanyak 35,5% mahasiswi yang terdapat di 59 perguruan tinggi mengalami gangguan tersebut.  Adapun faktor yang mempengaruhi seperti kurangnya asupan vitamin D, asupan kalsium, dan tingginya aktivitas fisik. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki aktivitas yang sangat padat, sehingga dilakukan studi pendahuluan di fakultas tersebut.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan vitamin D, asupan kalsium, dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasisiwi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode: Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 73 mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta usia 18-19 tahun, yang diambil dengan metode accidental sampling. Data asupan vitamin D dan kalsium diperoleh menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) selama satu bulan terakhir, data aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) selama satu minggu terakhir dan data gangguan siklus menstruasi menggunakan kuesioner siklus menstruasi melalui google form. Analisis data pada software SPSS menggunakan uji chi square.Hasil : Sebagian besar responden memiliki asupan vitamin D kurang (94,5%), asupan kalsium kurang (87,7%), aktifitas fisik berat (80,8%) dan gangguan siklus menstruasi (4,1%). Hasil uji analisis chi square tidak terdapat hubungan antara asupan vitamin D (p=0,631), asupan kalsium (p=0,597), dan aktifitas fisik (p=0,389) dengan gangguan siklus menstruasi.  Simpulan: Tidak terdapat hubungan asupan vitamin D, asupan kalsium, dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi (p>0,05). Diharapkan responden dapat meningkatkan asupan vitamin D dan kalsium yang cukup serta memperhatikan aktivitas fisik agar tidak berlebihan
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MARKETING ONLINE DI PANTI ASUHAN AISYIYAH Teti Anggita Safitri; Rigel Nurul Fathah; Ika Afifah Nugraheni; Dittasari Putriana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok masyarakat kurang beruntung secara ekonomi sosial dan terpinggirkan seperti warga santri yang tinggal di panti asuhan adalah kelompok yang paling membutuhkan dukungan dan bantuan. Panti Asuhan Aisyiyah didirikan sejak tahun 1921 oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan visi terwujudnya Panti Asuhan Putri yang Islami yang mempunyai Keunggulan Pengasuhan yang bermartabat dan menjadi Kebanggan Umat. Permasalahan yang dihadapi oleh kedua panti asuhan ini adalah (1) belum adanya pelatihan ketrampilan yang dibekalkan kepada warga panti asuhan sebagai bekal untuk hidup mandiri, (2) warga panti masih mengandalkan donasi dari yayasan dan donatur untuk kecukupan kebutuhan logistik (3) belum adanya infrastruktur ketahanan pangan mandiri di panti asuhan Kegiatan di luar panti lebih fokus pada kegiatan keagamaan antara lain menghafal qur’an dan pelajaran fiqih. Maka dari itu perlu diadakan pelatihan dan pendampingan kewirausahaan sebagai bekal mereka di masa depan agar lebih madiri sekaligus sebagai ketahanan pangan warga panti asuhan Aisyiyah di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit. Beberapa solusi yang ditawarkan untuk membantu permasalahan mitra adalah (1) Pelatihan kewirausahaan pendampingan ternak lele dan budidaya sayuran organik dengan melakukan pembukuan dan pelaporan laba-rugi dan (2) Pelatihan branding dan marketing online. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ketahanan pangan warga panti asuhan di masa pandemi dan kemampuan kewirausahaan.
IMPLEMENTASI SISTEM AQUAPONIK BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI PANTI ASUHAN YATIM PUTRI 'AISYIYAH YOGYAKARTA Ika Afifah Nugraheni; Dittasari Putriana; Rigel Nurul Fathah; Teti Anggita Safitri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15719

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk hidup dan mempertahankan hidupnya. Isu ketahanan pangan juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi Panti Asuhan Yatim (PAY) Putri ‘Aisyiyah Yogyakarta. Sumber pemasukan lain yang bersifat menopang kemandirian pangan diperlukan oleh mitra untuk memenuhi kebutuhan dan program lainnya di panti asuhan. Salah satu upaya pemenuhan kemandirian pangan yang dapat dilakukan yaitu melalui penerapan sistem aquaponik Budikdamber. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem Budikdamber di PAY Putri ‘Aisyiyah Yogyakarta dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, termasuk diversifikasi hasil panen Budikdamber. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu edukasi masyarakat melalui penyuluhan dan juga kegiatan pelatihan berupa demonstrasi Budikdamber dan diversifikasi olahan pangan. Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat diperoleh hasil bahwa peserta mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan mengenai Budikdamber dan cara pembuatannya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman Budikdamber sebesar 23,6%. Selain itu, peserta pengabdian juga dibekali pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah ikan lele menjadi produk nugget. Dengan demikian, ketahanan dan kemandirian pangan di PAY Putri ‘Aisyiyah Yogyakarta dapat diwujudkan.
PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET IKAN PARANG - PARANG Teti Anggita Safitri; Fayakun Nur Rohmah; Dittasari Putriana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.16186

Abstract

Program kemitraan masyarakat dilakukan dengan mitra yaitu ibu – ibu kader Desa Sendangmulyo. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu mitra dalam menyelesaikan permasalahan yang dimilikinya yaitu: (1) Belum adanya pelatihan manajemen usaha; (2) Belum adanya pelatihan pembuatan produk yang memiliki nilai jual, misalnya nugget ikan golok. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan pembuatan nugget ikan parang sehingga diharapkan dapat mengedukasi kader terkait manajemen usaha dan menciptakan kreativitas produk yang memiliki nilai jual dengan mengolah nugget ikan parang.Sasaran luaran dari wajib kemitraan masyarakat ini adalah: Pertama, publikasi ilmiah pada Jurnal ISSN/Prosiding Jurnal Nasional Terakreditasi pada Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (Submitted). Kedua, Poster dan Buku. Ketiga, dokumentasi pelaksanaan berupa video kegiatan yang diunggah di Youtube. Keempat, Haki.Metode program kemitraan masyarakat ini adalah pelatihan pembuatan produk olahan lele berupa ceramah, diskusi dan praktek pembuatan produk yang memiliki nilai jual bagi kader Desa Sendangmulyo. Program kemitraan masyarakat ini ditujukan kepada para kader Desa Sendangmulyo.