Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

APLIKASI RESIN PENUKAR ION PADA PROSES DESALINASI AIR LAUT Mariwy, Abraham
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 8 No 2 (2018): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol8iss2pp121-125

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas resin penukar ion untuk proses desalinasi air laut. Resin yang digunakan adalah AmberjetTM 1200(H) bentuk hidrogen yang umumnya digunakan untuk proses pemurnian air, sedangkan sampel penelitian adalah air laut yang bersasal dari pantai: Hative Besar, Rumah Tiga, dan Pantai Poka. Parameter yang diteliti adalah: pH, daya hantar larutan (konduktansi), dan kesadahan total. Masing-masing parameter dianalisis sebelum larutan sampel dilewatkan pada kolom yang mengandung resin, dan analisis kembali dilakukan pada masing-masing efluen. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa kapasitas resin yang digunakan adalah: perbandingan gram resin: mL air laut adalah (1:1). Efisiensi resin tergantung pada kapasitasnya, sehingga pada efluen II dan III, efisiensi resin dalam prosese desalinasi menurun. Hal ini menunjukkan bahwa resin telah jenuh atau ?exhausted? sehingga perlu diregenerasi
FITOREMEDIASI MERKURI (Hg) MENGGUNAKAN TANAMAN KACANG KALOPO (Calopogonium mucunoides) Y S Samar; A Mariwy; J B Manuhutu
Science Map Journal Vol 1 No 2 (2019): Science Map Journal
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.124 KB) | DOI: 10.30598/jmsvol1issue2pp93-98

Abstract

Fitoremediasi merkuri (Hg) merupakan salah satu metode remediasi dengan memanfaatkan tumbuhan akumulator untuk mengurangi bahan pencemar logam berat merkuri (Hg) dalam tanah tercemar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tingkat akumulasi logam berat merkuri (Hg) oleh tanaman kacang kalopo (Calopogonium mucunoides) berdasarkan nilai Faktor Biokonsentrasi (BCF) dan Faktor Translokasi (TF), dan variasi waktu kontak antara tanaman dengan tanah tercemar antara 40 dan 50 hari. Pengujian sampel menggunakan instrumen Merkuri Analyzer yang dilengkapi dengan sumber cahaya EDL (Electrodeless Low-Pressure Mercury Lamp) pada panjang gelombang 253,7 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan merkuri (Hg) tertinggi terdapat pada waktu remediasi 50 hari dengan konsentrasi penyerapan pada akar sebesar 0,7538 ppm dan pada daun sebesar 0,0476 ppm. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Faktor Biokonsentrasi (BCF) sebesar 6,7458 dan nilai Faktor Translokasi (TF) sebesar 0,0631. Dengan demikian maka tanaman kacang kalopo (Calopogonium mucunoides) dikategorikan sebagai tanaman akumulator karena niali BCF > 1 dan dapat digunakan sebagai salah satu tanaman fitoremediator terhadap tanah tercemar merkuri (Hg), namun dalam mekanisme fitostabilisasi karena nilai TF < 1
STUDI AKUMULASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) OLEH TANAMAN TREMBESI (Samanea saman) Dian Kilikily; Abraham Mariwy; Sunarti Sunarti
Science Map Journal Vol 2 No 2 (2020): Science Map Journal
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jmsvol2issue2pp85-89

Abstract

One effort to mitigate the pollution of weight Metal mercury (Hg) in soil with the process of fitoremediation or plant use that is categorized as a hyperaccumulator plant.This research aims to determine the magnitude of the accumulation of weight metal mercury (Hg) by the Trembesi plant (Samanea Saman) based on the value of Biocentration factor (BCF) and the translocation factor (TF) with variation of time of contact between plants with land tainted seven days and fourteen days. Research conducted in integrated research and testing laboratory of Gadjah Mada University Yogyakarta (LPPT-UGM) with Mercury instrument Analyzer. The results of the study showed that the highest mercury uptake (Hg) was found at a seven-day remediation time with a concentration of absorption at roots of 5.16 ppm and at a leaf of 1.90 ppm. While the result of the calculation shows that the value of the biocentralization factor (BCF) is 5.27 and the value of translocation (TF) 0.36 so that Trembesi plant (Samanea Saman) can be categorized as one of the accumulator plants against contaminated weight metal mercury (Hg) because it has a value of BCF > 1 with fitostabilisation mechanism
ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI AREA PERSAWAHAN DESA GRANDENG KECAMATAN LOLONG GUBA PULAU BURU W P Suci; A Mariwy; J B Manuhutu
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 10 No 1 (2020): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol10iss1pp8-18

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis kandungan merkuri (Hg) pada Tanah dan Akar Padi di area Persawahan Desa Grandeng Pulau Buru. Sampel kering dipreparasi dengan cara dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 400C selama dua hari dan kemudian dilakukan destruksi. Analisis merkuri pada penelitian ini dilakukan dengan metode analisis menggunakan SSA – Uap Dingin. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan rata-rata Hg pada Tanah yaitu sebesar 77,897 ppm dan kandungan rata-rata Hg pada Akar Padi yaitu sebesar 10,813 ppm. Dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada tanaman padi yang berada di area persawahan Desa Grandeng telah melebihi ambang batas yang ditetapkan menurut Pusat Sumber Daya Geologi yakni pada Tanah sawah sebesar 0,005 ppm dan ambang batas yang diperbolehkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengkonsumsi beras sebesar 0,3 ppm.
SINTESIS KOMPLEKS BERINTI GANDA Fe(II)-M(I-II) SEBAGAI SENYAWA MOLEKULER CERDAS Yusthinus T Male; Matheis F.J.D.P anasale; Abraham Mariwy
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 2 No 1 (2012): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol2iss1pp10-16

Abstract

Kompleks Fe(II)-M(I-II) {(M(I)=Cu(I) dan M(II)=Ni(II)} dengan ligan bidentat 2,2’-dipiridilamin (dpa) dan ligan jembatan CN- telah berhasil disintesis. Kompleks yang terbentuk merupakan kompleks berinti ganda dengan rumus molekul [Fe(dpa)2]2Ni(CN)4}(BF4)2. Rumus molekul ini diperoleh dari analisis ion dan CHN. Karakterisasi dengan XRD mendukung keberadaan dua inti logam dalam kompleks. Pengukuran kerentanan magnet pada kompleks tersebut menunjukkan sifat paramagnet dengan momen magnet sebesar 6,38 BM
APLIKASI RESIN PENUKAR ION PADA PROSES DESALINASI AIR LAUT Abraham Mariwy
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 2 No 2 (2012): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol2iss2pp73-77

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas resin penukar ion untuk proses desalinasi air laut. Resin yang digunakan adalah AmberjetTM 1200(H) bentuk hidrogen yang umumnya digunakan untuk proses pemurnian air, sedangkan sampel penelitian adalah air laut yang bersasal dari pantai: Hative Besar, Rumah Tiga, dan Pantai Poka. Parameter yang diteliti adalah: pH, daya hantar larutan (konduktansi), dan kesadahan total. Masing-masing parameter dianalisis sebelum larutan sampel dilewatkan pada kolom yang mengandung resin, dan analisis kembali dilakukan pada masing-masing efluen. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa kapasitas resin yang digunakan adalah: perbandingan gram resin: mL air laut adalah (1:1). Efisiensi resin tergantung pada kapasitasnya, sehingga pada efluen II dan III, efisiensi resin dalam prosese desalinasi menurun. Hal ini menunjukkan bahwa resin telah jenuh atau “exhausted” sehingga perlu diregenerasi
STUDI KINETIKA ADSORPSI ION Fe (III) MENGGUNAKAN LIMBAH AMPAS SAGU Batseba Taihuttu; V Kayadoe; A Mariwy
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 9 No 1 (2019): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol9iss1pp9-17

Abstract

Adsorption study of the adsorption of heavy metal ions from Fe (III) using sago dregs waste was carried out. adsorption was carried out in batches, with the mass of adsorbent is 1 g and the concentration of Fe (III) ion is 10 ppm. in this study variations in contact time were 60, 90, 120, 150 and 180 minutes to determine the kinetic suitable for the adsorption process of ion Fe (III) and the capacity and efficiency of sago dregs adsorption. The results showed that the adsorption of ion fe (III) using sago dregs followed pseudo second-order kinetics with R2 values that were closer to 1 that is 0,9651. adsorption of ion Fe (III) at optimum contact time of 90 minutes with adsorbent mass of 1 g obtained by adsorption capacity 0,3211 mg/g and the adsorption efficiency is 64,2%.
FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR LOGAM BERAT MERKURI (Hg) MENGGUNAKAN TUMBUHAN KERSEN (Muntingia Calabua L) DENGAN SISTEM REAKTOR Silvia M Borolla; A Mariwy; J Manuhutu
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 9 No 2 (2019): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol9iss2pp78-89

Abstract

Heavy metal pollution is a serious problem to environment in this time. Mercury is a dangerous wastes that make desecrate environment. So the restoration have to do to make a contaminated soil can reuse safety through fitoremediation process using Kersen. This study to analyze the reductions of heavy metal (Hg) in soil after fitoremediation process. The result of this study was showing that connections between degree reductions of heavy metal (Hg) in soil and adsorptions of Mercury (Hg) in Kersen that is concentration mercury in soil more high reductions than in the soil will following of higher Mercury concentrations in Kersen, in this study showing that adsorptions of Kersen in week – 1 after mercury treatment on a sample is in soil 6,80 ppm, root 1,14 ppm, leaf 0,86 ppm in week - 2 for soil sample is 7,31 ppm, root 3,73 ppm, leaf 4,64 ppm and for the last week in soil is 7,98 ppm, root 0,07ppm and leaf is 0,78 ppm. From that result showing Kersen (Muntingia Calabura L) is a accumulator plant and this plant can using for hyperaccumulation because the value of BCF and TF in day 14 or week – 2 is > 1.
ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) PADA BADAN AIR DI BEBERAPA TITIK SUNGAI WAIAPU KABUPATEN BURU Abraham Mariwy; Yati Tuasamu; Warinah Warinah
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 9 No 2 (2019): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol9iss2pp116-122

Abstract

Merkuri dan turunannya telah lama diketahui sangat beracun sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh organisme air. Selain itu pencemaran merkuri mempunyai pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan sifatnya yang stabil dalam sedimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudaahannya diserap dan terakumulasi dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar logam berat merkuri (Hg) pada badan air dari sungai Waiapu Pulau Buru. Hal ini sangat penting dilakukan karena selama ini sungai tersebut menjadi tempat pembuangan limbah sisa pengolahan emas secara tradisional menggunakan tromol.Tahap penelitan lapangan meliputi pengukuran parameter fisika dan kimia serta pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli 2015. Sampel air sungai kemudian dikirim ke Laboratorium Kimia Universitas Muhamadiyah Malang untuk pengukuran kadar merkuri menggunakan AAS dengan teknik kurva kalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar merkuri pada tiga lokasi sampel yaitu A B dan C masing-masing adalah: 1,392 ppm, 1,5912 ppm dan 3,1975 ppm telah melampaui standar yang ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 115 tahun 2003 yaitu ambang batas merkuri (Hg) pada air golongan C adalah 0,002 ppm.
APLIKASI RESIN PENUKAR ION PADA PROSES DESALINASI AIR LAUT Abraham Mariwy
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 8 No 2 (2018): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol8iss2pp121-125

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas resin penukar ion untuk proses desalinasi air laut. Resin yang digunakan adalah AmberjetTM 1200(H) bentuk hidrogen yang umumnya digunakan untuk proses pemurnian air, sedangkan sampel penelitian adalah air laut yang bersasal dari pantai: Hative Besar, Rumah Tiga, dan Pantai Poka. Parameter yang diteliti adalah: pH, daya hantar larutan (konduktansi), dan kesadahan total. Masing-masing parameter dianalisis sebelum larutan sampel dilewatkan pada kolom yang mengandung resin, dan analisis kembali dilakukan pada masing-masing efluen. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa kapasitas resin yang digunakan adalah: perbandingan gram resin: mL air laut adalah (1:1). Efisiensi resin tergantung pada kapasitasnya, sehingga pada efluen II dan III, efisiensi resin dalam prosese desalinasi menurun. Hal ini menunjukkan bahwa resin telah jenuh atau “exhausted” sehingga perlu diregenerasi