Agus Naufal
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan. Universitas Abulyatama. Jalan Blang Bintang Lama Km. 8,5 Lampoh Keudee, Aceh Besar. Provinsi Aceh, Indonesia.

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tingkat efektifitas pemberian bantuan dana pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh Elfa Yeni; Agus Naufal
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 2 (October, 2018)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v5i2.776

Abstract

AbstrakProgram Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) merupakan program yang dibuat oleh Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kemiskinan pada masyarakat pesisir. Saat ini program PUMP di kota Banda Aceh sudah berjalan tetapi dalam kenyataannya masih banyak masyakat pesisir terutama para nelayan yang belum mendapat manfaat dari program tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas bantuan PUMP dan mengetahui manfaat-manfaat dari dari program PUMP pada kelompok nelayan di Kota Banda Aceh. Metode pengambilan data adalah dengan metode survey pada 8 kelompok nelayan yang ada di kecamatan Syah Kuala Kota Banda Aceh. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa tingkat pemberian bantuan dana PUMP pada kelompok nelayan adalah 43% dinilai tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pembinaan dan pendampingan terhadap kelompok nelayan yang memerima bantuan dana PUMP. Kata kunci: efektivitas; kemiskinanan; nelayan; PUMPAbstractMina Rural Business Development Program (PUMP) is a program created by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries as an effort to tackle the problem of poverty in coastal communities. Currently PUMP program in Banda Aceh has been running but, there are still many coastal communities especially fishermen who have not benefited from the program yet. The purpose of this research is to know the level of effectiveness of PUMP assistance and the benefits of PUMP program on fishermen group in Banda Aceh. Survey method was applied by dividing 8 groups of fishermen in Syiah Kuala sub-district of Banda Aceh. As a result, 43% of PUMP funding level was ineffective for fishermen group. It was caused by the lack of guidance and assistance to the fishermen group who receive PUMP funding assistance. Keywords: effectiveness; poverty; fishermen; PUMP
REDUCTION OF ACEH'S INCOME INEQUALITY BY THE CONTRIBUTION OF THE FISHERIES, AGRICULTURE AND FORESTRY SECTORS Agus Naufal; Wiwiek Rindayati
Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen Prima Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen Prima
Publisher : JEBIM Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jebim.v3i1.1904

Abstract

The aimed of this study is to determine the dynamics of income inequality in Aceh and the role of the fisheries, agriculture and forestry sector (FAF) in reducing income inequality in Aceh. The method used to find income inequality using the Williamson index, while to find the role of the FAF sector in reducing income inequality is to compare the Williamson index by including the FAF sector and without including the FAF sector. The results of the analysis show that there has been a dynamic of regional income inequality in Aceh which is decreasing. After the analysis, it is seen that income inequality will increase if the GDP of the FAF sector is excluded from the count. These results are reinforced by the results of the analysis of a strong negative correlation between GRDP of the FAF sector and the Inequality Index, which means that an increase in the contribution of the FAF sector will reduce the income inequality that occurs. The two-mean paired test also strengthens the evidence that the Inequality Index by including the FAF sector GRDP in the calculation is smaller than the Inequality Index without including the FAF sector GRDP.
Studi Pola Distribusi Logistik Ikan dan Margin Pemasaran Yang di Daratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh Eka Purnama Sari; Fauzi Syahputra; Agus Naufal
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana pola distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh, (2) mengetahui seberapa besar kebutuhan ikan sebagai bahan baku pengolahan, (3) seberapa besar margin pemasaran pada setiap pelaku pemasaran, Metode yang digunakan adalah metode kasus  dengan pengambilan sampel secara sengaja dengan pertimbangan kriteria tertentu. Terdapat 3 saluran distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh yaitu saluran distribusi pertama, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pedagang pengecer ke konsumen; kedua, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pabrik pengolahan ikan; ketiga, dari nelayan ke pengecer ke konsumen. Kebutuhan bahan baku ikan rata-rata pabrik pengolahan di dalam dan sekitar pelabuhan yaitu sebesar 10-50 ton setiap hari nya, kebutuhan jenis ikan dominan sebesar ikan Tongkol 20 ton/hari, Cakalang 30 ton/hari, Layang 20 ton/hari, Tuna 15 ton/hari. margin pemasaran (marketing margin) pada setiap pelaku pemasaran adalah  pada tingkat Pengumpul (toke bangku) jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Tuna (52%) diikuti dengan ikan Cakalang (26,2%), ikan Tongkol (20%) dan ikan Layang (8,9%). Tingkat Pengecer jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Layang (38,6%) diikuti dengan ikan Cakalang (35,9%) ikan Tongkol (33,7%) dan ikan Tuna (20%).
Identifikasi Kebutuhan Bahan Material untuk Pembuatan Kapal Kayu Tradisional di Kampung Jawa, Kota Banda Aceh Faisal Syahputra; Anim Hajar Nataya; Mukhlis Mukhlis; Agus Naufal; Nur hayati; Azwar Thaib; Suraiya Nazlia; Lia Handayani
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 4 No 2 (2022): Juli : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v4i2.230

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kayu apa saja yang digunakan dalam pembuatan kapal kayu tradisional, serta memahami alasan penggunaan kapal kayu yang belum ditinggalkan oleh masyarakat Gampong Jawa. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian kayu yang digunakan yaitu kayu Alaban (Manee) dengan kelas awet I dan kelas kuat I, Balau (Seumantok) dengan kelas awet I dan kelas kuat I,II, Meuranti dengan kelas awet III,IV dan kelas kuat II,IV dan Bungur yang memiliki tingkat kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap serangan organisme laut. Kapal kayu masih digunakan karena kayu lebih mudah digunakan dan lebih ekonomis. Alasan pekerja kapal tidak menggunakan fiber sebab biayanya yang lebih tinggi.
Economic Analysis of Leading Capture Fisheries Commodities in Simeulue District Agus Naufal; Chaliluddin Makwiyah A; Rahdi Mudia
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 1 No. 7 (2022): Jurnal Impresi Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v1i7.157

Abstract

Pendahuluan: Pelaksanaan pembangunan daerah dengan pemberdayaan potensi daerah akan berjalan apabila sektor unggulan daerah dapat dioptimalkan, dimana sektor unggulan ini penting untuk menentukan skala prioritas dalam pembangunan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditas unggulan perikanan tangkap dan kontribusinya terhadap perekonomian di Kabupaten Simeulue, Indonesia. Metode: Metode analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ) yang membandingkan besarnya peranan sektor perikanan Simeulue dengan peranan sektor perikanan Aceh serta peranan masing-masing jenis ikan terhadap jumlah ikan total Simeulue terhadap Produk Domestik Regional Bruto Simeulue. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan Kabupaten Simeulue yang memiliki nilai LQ>1 adalah teripang 10,86; lobster 7,54; ikan kurisi 2,83; ikan kerapu 2,62; ikan kuwe 1,97; ikan alu-alu 1,55; cumi-cumi 1,47; ikan kakap 1,43; dan ikan tenggiri 1,12. Subsektor perikanan tangkap di Kabupaten Simeulue memiliki nilai LQ sebesar 2,68 pada tahun 2014. Kesimpulan: sektor perikanan tangkap merupakan sektor basis yang sangat berpengaruh terhadap kontribusi perekonomian daerah di Kabupaten Simeulue
Studi Perbandingan Pendapatan Usaha Lobster Di Pulau Banyak dan Pulo Aceh Endri Syahputra; Teuku Muhammad Haja Almuqarramah; Agus Naufal; Suraiya Nazlia
Jurnal TILAPIA Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v4i1.3439

Abstract

Pulau Banyak and Pulo Aceh have quite promising potential in the field of fisheries, especially lobster cultivation. In every fishery business activity, the thing that cannot be separated is the process of income analysis. This research was carried out in Ujong Gle Village, Pulo Aceh District, Aceh Besar District and Pulau Bagak Village, Pulau Banyak District. The purpose of this study was to determine the income of lobster business in Pulau Banyak and Pulo Aceh as well as marketing channels. The cost analysis used is fixed cost analysis, variable cost analysis, income analysis and profit analysis. The research method used is a case study. The results showed that the total income earned by lobster entrepreneurs was Rp. 79.150.000. The monthly income of lobster entrepreneurs in Pulau Banyak is Rp. 19,787,500 and Pulo Aceh is Rp. 39,083,300, marketing channels in Pulau Banyak are Medan - Jakarta and Pulo Aceh - Jakarta. The percentage change in lobster prices in Pulau Banyak occurs at the level of bench toke to exporters, the highest percentage change in prices found in sand lobster, which reaches 800%.
Identifikasi Kebutuhan Bahan dan Biaya Dalam Pembuatan Alat Tangkap Pukat Pantai (Beach seine) di Gampong Jawa Kota Banda Aceh Arnati Arnati; Nasruddin Nasruddin; Agus Naufal
Jurnal TILAPIA Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v4i1.3119

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kebutuhan bahan dan biaya dalam pembuatan alat tangkap pukat pantai (Beach seine) . Penelitian ini mengunakan metode Survey dengan objek penelitian ini adalah usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap Beach seine. Hasil penelitian bahan yang digunakan dalam pembuatan alat tangkap pukat pantai jaring marlin berbahan polyprophylene (PP), jaring monopilamen 1 inci berbahan polyethylene (PE), jaring monopilamen 2 inci berbahan polyethylene (PE), jaring united ½ inci berbahan polyethylene (PE), jaring united ¾ inci berbahan polyethylene (PE), benang pengikat berbahan polyethylene (PE), benang jahit berbahan polyethylene (PE), pelampung besar berbahan styrofoam, pelampung sedang berbahan styrofoam, pelampung pisang berbahan styrofoam, pelampung pembantu berbahan styrofoam, pemberat timah berbahan besi, tali penarik berbahan polyethylene (PE), tali ris atas berbahan polyethylene (PE), tali ris bawah berbahan polyethylene (PE), madhang atas berbahan polyamide (PA), madhang bawah berbahan polyamide (PA). Biaya yang dibutuhkan dalam pembutan alat tangkap pukat pantai Rp. 45.125.000
SOSIALISASI DAMPAK DESTRUCTIVE FISHING TERHADAP KEBERLANJUTAN SEKTOR WISATA BAHARI DI BATEE SHOK, SUKAMAKMUE, SABANG T. Faizul Anhar; Agus Naufal; Faisal Syahputra; Nurhayati Nurhayati; Lia Handayani
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol 2 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan destructive fishing merupakan kegiatan yang dimana seseorang menggunakan bahan peledak atau bom ikan dalam melakukan kegiatannya. Tujuan kegiatan untuk mengedukasi mengenai dampak destructive fishing terhadap keberlanjutan ekosistem di perairan dan pariwisata bahari, memberikan pemahaman mengenai peraturan, pengawasan dan pengelolaan pariwisata bahari yang berkelanjutan, dan memberikan pengetahuan terkait teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat dan sabtu, 11-12 Agustus 2023 di Gampong Batee Shok Kecamatan Sukamakmue Kota Sabang Provinsi Aceh. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan tentang materi destructive fishing dan diskusi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa dampak destructive fishing terhadap sektor pariwisata di Kecamatan Sukamakmue ialah kerusakan ekosistem dan berbagai biota laut yang mengurangi daya tarik pariwisata. Aktivitas pelestarian mangrove dan terumbu karang tersebut dapat dijadikan wisata edukasi dan konservasi yang menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang. Dengan adanya aktivitas pariwisata tersebut, hingga saat ini warga Gampong Batee Shok mendapatkan manfaat lebih berupa kualitas hidup yang baik dari sisi ekonomi, dan kebebasan waktu.