Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEBUTUHAN FASILITAS POKOK PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO 15 TAHUN MENDATANG (Main Facility Necessity of Lampulo Coastal Fishing Port for 15 Years for the Future) Fauzi Syahputra; Anwar B. Pane; Ernani Lubis; Budhi H. Iskandar
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 6 No. 1 (2015): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.691 KB) | DOI: 10.29244/jmf.6.1.33-43

Abstract

ABSTRACTLampulo fishing port located in Banda Aceh. This port categorized as type C. The activity in Lampulo very dense, it is suspected due to inadequate of facilities available at the port. The aims of this study is to determine the projected increase in the production volume of the catch; determine the projected increase in the number of fishing boats; determine the needs of the dock, and harbor, for the current and future needs of 15 years. This research was conducted at the Lampulo fishing port in Banda Aceh by using a case study method. Calculation of the dock and harbour needs presently and in the next 15 years by using statistical data, namely the catch production (1), the number and size of vessel (2), direct measurement of results data objects i.e. jetty length (1), pond depth (2), ships length (3), direct observations data of the research object, namely dock facilities condition (1) port (2), the maximum draft of vessels (3) and the distance between the ship while tethered in the harbour. Based on projections of production, the total production volume in Lampulo reached 14,096 tons in 2027 or increased by 114%, but became decreased in 2028-2029 by 3,6% when compared with the production volume in 2027. The projected number of vessel fleet reached 822 units or an increase of 112% in 2029. Projected increase the size of the dock and the depth of the pool is needed for the next 15 years in the amount of 831m for landing docks and 757m for loading docks. It also required the addition of the port into a vast pool of 224.497 m2 and the depth of the pool minus 3,4 m.Keywords: development, main port facilities, vessel-------ABSTRAKPelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo terletak di kota banda Aceh. Pelabuhan ini adalah pelabuhan perikanan tipe C. Aktivitas di Pelabuhan Lampulo sangat padat, hal ini diduga akibat kurang memadainya fasilitas yang tersedia di pelabuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan proyeksi peningkatan volume produksi hasil tangkapan; menentukan proyeksi peningkatan jumlah kapal perikanan; menentukan kebutuhan dermaga, dan kolam pelabuhan, untuk saat ini dan kebutuhan 15 tahun kedepan. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Perhitungan kebutuhan dermaga dan kolam pelabuhan saat ini dan 15 tahun kedepan menggunakan data statistik yaitu produksi hasil tangkapan (1), jumlah dan ukuran kapal (2), data hasil pengukuran langsung objek penelitian yaitu panjang dermaga (1), kedalaman kolam (2), panjang kapal (3); data hasil pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu keadaan fasilitas dermaga (1), kolam pelabuhan (2), draft maksimum kapal yang paling besar (3) dan jarak antar kapal saat bertambat di pelabuhan. Berdasarkan proyeksi produksi, total volume produksi di PPP Lampulo mencapai 14,096 ton pada tahun 2027 atau meningkat sebesar 114%, namun mengalami penurunan pada tahun 2028-2029 sebesar 3,6% jika dibandingkan dengan volume produksi tahun 2027. Adapun proyeksi jumlah armada kapal penangkapan terjadi peningkatan mencapai 822 unit atau sebesar 112 % pada tahun 2029. Proyeksi penambahan ukuran dermaga dan kedalaman kolam yang dibutuhkan untuk 15 tahun mendatang yaitu sebesar 831 m untuk dermaga pendaratan dan 757 m untuk dermaga muat. Selain itu juga diperlukan penambahan luas kolam pelabuhan menjadi 224,497 m2 dan kedalaman kolam minus 3,4 m.Kata kunci: pengembangan, fasilitas pokok pelabuhan, kapal
Pengaruh Panjang Jaring Pukat Cincin Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan Utara Aceh Makwiyah A. Chaliluddin; Alvi Rahmah; Fauzi Syahputra; Muqtamar Effendi; Nasruddin M. Jalil; Fitri Indah Yani
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i1.738

Abstract

This research was conducted for one year, which was divided into 4 quarters. The average of each quarter was used as a replication. This study aimed to determine the composition of purse seine catch and the effect of the length of the purse seine on the catch of fishers in the waters of northern Aceh. The sample in this research is purse seine which has a length of 800 m, 900 m, 1000 m, and 1200 m. The composition of the fishermen's catch during the study was skipjack, mackerel, lemuru, and layang. The test results using ANOVA in the treatment of the ring seine length group obtained the value of F-count is 40.275 or significant (0.000). The ANOVA test on replications obtained a value of F-count is 1.623 or a significance value (0.082), meaning that the length of the 1200 meter seine had a significant effect on the fishermen's catch, while the number of replications, namely the observation time during the study year, had no significant effect on the fishermen's catch.
Penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling Fauzi Syahputra Syahputra; Teuku Muhammad Haja Almuqaramah
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 1 (April, 2019)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v6i1.1062

Abstract

AbstrakBiofouling merupakan akumulasi pertumbuhan dari organisme laut yang hidupnya menempel pada material terendam oleh air laut. Akumulasi biofouling yang terjadi secara berkelanjutan dapat menimbulkan masalah baik secara ekonomis dan operasional khususnya pada kapal yang digunakan sebagai alat transportasi. hal ini dapat menyebabkan kecepatan kapal berkurang hingga 40% sehingga konsumsi bahan bakar meningkat sampai dengan 30%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak larutan kulit mangrove memiliki pengaruh terhadap jumlah penempelan biofouling.  Hal ini dapat dilihat dari data yang didapatkan dimana pada material bahan uji yang menggunakan campuran tanin lebih sedikit terjadi penempelan pada material yaitu sebanyak 4 individu, sedangkan jika dibandingkan dengan sampel uji yang tidak menggunakan campuran tanin jumlah yang terdata sebanyak 9 individu.Kata kunci: biofauling; antifauling; mangroveAbstractBiofouling is the accumulation of marine organisms whose life is attached to material submerged by sea water. Accumulation of biofouling that occurs on an ongoing basis can cause problems both economically and operationally, especially on ships that used as a means of transportation. This particular problem can cause ship speed to decrease by 40% so that fuel consumption increases by up to 30%. This study aims to determine the effect of adding extracts of mangrove bark solution to oil paint as antifouling. The results showed that the addition of mangrove bark solution extract influenced the amount of biofouling attachment. Where in the test material using a mixture of tannins, there was less attachment to the material as much as four individuals, whereas when compared with the test sample which did not use a mixture of tannins the amount recorded was nine individuals.Keywords: biofauling; antifauling; mangrove
Penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling Fauzi Syahputra Syahputra; Teuku Muhammad Haja Almuqaramah
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 1 (April, 2019)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v6i1.1062

Abstract

AbstrakBiofouling merupakan akumulasi pertumbuhan dari organisme laut yang hidupnya menempel pada material terendam oleh air laut. Akumulasi biofouling yang terjadi secara berkelanjutan dapat menimbulkan masalah baik secara ekonomis dan operasional khususnya pada kapal yang digunakan sebagai alat transportasi. hal ini dapat menyebabkan kecepatan kapal berkurang hingga 40% sehingga konsumsi bahan bakar meningkat sampai dengan 30%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak larutan kulit mangrove memiliki pengaruh terhadap jumlah penempelan biofouling.  Hal ini dapat dilihat dari data yang didapatkan dimana pada material bahan uji yang menggunakan campuran tanin lebih sedikit terjadi penempelan pada material yaitu sebanyak 4 individu, sedangkan jika dibandingkan dengan sampel uji yang tidak menggunakan campuran tanin jumlah yang terdata sebanyak 9 individu.Kata kunci: biofauling; antifauling; mangroveAbstractBiofouling is the accumulation of marine organisms whose life is attached to material submerged by sea water. Accumulation of biofouling that occurs on an ongoing basis can cause problems both economically and operationally, especially on ships that used as a means of transportation. This particular problem can cause ship speed to decrease by 40% so that fuel consumption increases by up to 30%. This study aims to determine the effect of adding extracts of mangrove bark solution to oil paint as antifouling. The results showed that the addition of mangrove bark solution extract influenced the amount of biofouling attachment. Where in the test material using a mixture of tannins, there was less attachment to the material as much as four individuals, whereas when compared with the test sample which did not use a mixture of tannins the amount recorded was nine individuals.Keywords: biofauling; antifauling; mangrove
Studi Pola Distribusi Logistik Ikan dan Margin Pemasaran Yang di Daratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh Eka Purnama Sari; Fauzi Syahputra; Agus Naufal
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana pola distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh, (2) mengetahui seberapa besar kebutuhan ikan sebagai bahan baku pengolahan, (3) seberapa besar margin pemasaran pada setiap pelaku pemasaran, Metode yang digunakan adalah metode kasus  dengan pengambilan sampel secara sengaja dengan pertimbangan kriteria tertentu. Terdapat 3 saluran distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh yaitu saluran distribusi pertama, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pedagang pengecer ke konsumen; kedua, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pabrik pengolahan ikan; ketiga, dari nelayan ke pengecer ke konsumen. Kebutuhan bahan baku ikan rata-rata pabrik pengolahan di dalam dan sekitar pelabuhan yaitu sebesar 10-50 ton setiap hari nya, kebutuhan jenis ikan dominan sebesar ikan Tongkol 20 ton/hari, Cakalang 30 ton/hari, Layang 20 ton/hari, Tuna 15 ton/hari. margin pemasaran (marketing margin) pada setiap pelaku pemasaran adalah  pada tingkat Pengumpul (toke bangku) jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Tuna (52%) diikuti dengan ikan Cakalang (26,2%), ikan Tongkol (20%) dan ikan Layang (8,9%). Tingkat Pengecer jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Layang (38,6%) diikuti dengan ikan Cakalang (35,9%) ikan Tongkol (33,7%) dan ikan Tuna (20%).
Pola Disriusi Dan Pemasaran Hasil Tangkap Di PPI Calang Kaupaten Aceh Jaya Muhammad Masrizal; Agus Naufal; Fauzi Syahputra
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1469

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi hasil tangkap di PPI Calang serta dengan margin pemasarannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif terhadap kejadian-kejadian dilapangan dan juga ditampilkan dalam bentuk tabulasi data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Jenis data yang dikupulkan berupa data primer dan skunder. Hasil dari penelitian ini di PPI Calang memiliki dua pola distribusi. Pola 1 terdiri atas produsen, pengumpul, pengecer, dan konsumen. Sedangkan pola 2 terdiri atas produsen, pengumpul, dan konsumen. Daerah pendistribusi dan pemasaran hasil tangkap di PPI Calang keseluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya untuk di pasar lokal. Sedangkan untuk pendistribusian ikan keluar daerah umumnya dilakukan keseluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh seperti Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam hingga keluar provinsi seperti Medan, hal ini tergantung jumlah produksinya karena semakin besar jumlah produksi maka akan semakin luas daerah distribusi dan pemasarannya.
Teknik pembiusan menggunakan suhu rendah terhadap ikan nila (oreochromis niloticus)) Muammar Muammar; Fauzi Syahputra; Said Muhazzir
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1554

Abstract

Penelitian mengenai pembiusan ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup sistem kering dengan menggunakan suhu rendah untuk diaplikasikan pada transpotasi ikan hidup agar ikan tidak mengalami kematian selama perjalanan jauh dan juga dapat mengurangi berat beban lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan transportasi sistem basah yang menggunakan air. Media yang digunakan untuk menurunkan suhu ialah es batu. Pada suhu pembiusan 7--8°C didapat tingkat kelangsungan hidup terbaik karena penyimpanan selama 2 jam tingkat kelangsungan hidupnya mencapai 88% dibandingkan dengan suhu 5-6°C kelangsugan hidupnya mencapai 44%, suhu 9-10°C kelangsungan hidupnya mencapai 77% dan suhu 11-12°C kelangsungan hidupnya mencapai 66%.
Study Teknik Penyimpanan Sistem Kering Dengan Menggunakan Suhu Rendah Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yudi Kurniawan; Fauzi Syahputra; Said Muhazzir
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1555

Abstract

Penelitian mengenai penyimpanan ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup sistem kering dengan menggunakan suhu rendah untuk diaplikasikan pada transpotasi ikan hidup agar ikan tidak mengalami kematian selama perjalanan jauh dan juga dapat mengurangi berat beban lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan transportasi sistem basah yang menggunakan air. Media yang digunakan untuk menurunkan suhu ialah es batu. Pada suhu penyimpanan 15°-17°C didapat tingkat kelangsungan hidup terbaik karena penyimpanan selama 6 jam tingkat kelangsungan hidupnya mencapai 66% dibandingkan dengan suhu 9°-11°C kelangsugan hidupnya mencapai 11% dan suhu 12°-14°C  kelangsungan hidupnya mencapai 44%.
Development Strategy of Edutourism Pantai Prestasi of Politeknik Pelayaran Banten Kusharyanto Kusharyanto; Indah Purnaningratri; Muliawati Handayani; Fauzi Syahputra; Denta Tirtana
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.1.2093-2106

Abstract

The BLU (Public Service Agency) higher education financial management system provides opportunities for agencies to manage and maximize assets for various activities within the scope of educational substance. The Banten Sailing Polytechnic's Achievement Beach Edutourism has been open since 2020 as an implementation of the SDGs goals to contribute to improving the quality of education, environmental protection and improving the community's economy. The development of edutourism located to the north of the campus area with a 1 km long landscape is expected to be able to support the preservation of the coastal environment and increase participation from the surrounding community. The aim of this research is to examine edutourism development strategies based on SWOT analysis. This research uses a survey and interview method, collection data includes primary data and secondary data. The study was carried out in a qualitative descriptive manner. Observations aspects include; assessing natural tourist objects and attractions, biological attractions, physical attractions, socio-cultural attractions, accessibility, socio-economic environmental conditions of communities around the area, management and services, accommodation, supporting facilities and infrastructure, relationships with tourist attractions in the area. surroundings and safety factors. Based on the SWOT analysis results of Banten Polytechnic Achievement Beach Eduwisata SWOT analysis, the development strategy is in quadrant I position which can be interpreted as meaning that this area has the potential to be developed more optimally. Achievement Beach Eduwisata has strengths and opportunities that can cover existing weaknesses and threats, so the development strategy should prioritize expand opportunities to become a new source of strength.