Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Improving the Students Ability in Reading Coprehension through Narrative Text by Using Reciprocal Teaching at the Eight Grade of SMP Negeri 5 Gunungsitoli in 2022/2023 Reslin Laoli; Kristof Martin Efori Telaumbanua; Trisman Harefa; Hasrat Sozanolo Harefa
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reading comprehension is one of the important skills that must be learned by students. However, students had several problems in learning reading comprehension of narrative texts which caused the MCC not to be achieved by students. These problems are lack of vocabulary, unable to find students' main ideas, and unable to identify the generic structure of narrative text. Therefore, the purpose of this research is to improve students' reading comprehension skills in narrative texts through Reciprocal Teaching. This research was conducted in two cycles. Each cycle consists of several procedures, namely planning, action, observation, and reflection. The research instrument used observation sheets, evaluation sheets and field notes. The results of Cycle I showed that most of the students had not been able to reach the MCC. The average grade of students is 50.66. There were 20 students who failed and 10 students who passed the MCC. There were 8 students (26.66%) in fail level, 12 students (40.10%) in less level, 4 students (13.34%) in enough level, 3 students (10%) in Good. and 3 students (10%) in very good category. While in Cycle II, it shows that all students have achieved MCC. The average grade of students is 92.33. There were no students who were put into the less, fail, and enough categories. There were 8 students (26.66%) in good level, and 22 students (73.33%) in very good level. Based on the results above, it can be seen that Reciprocal Teaching has improve students' reading comprehension skills in narrative texts.
The Descriptive Analysis of Teacher Questioning Strategy During the Classroom Interaction at the Eighth Grade of SMP Negeri 1 Gido in 2022/2023 Hasrat Harefa; Yustina Fetrima Ndruru; Trisman Harefa; Nursayani Maruao
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6589

Abstract

Penelitian ini adalah siswa kelas delapan dan guru bahasa Inggris. Proses belajar mengajar akan berjalan efektif bila ada interaksi antara guru dan siswa. Interaksi di kelas merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar mengajar. Bertanya telah diakui sebagai peralatan guru kelas dan pengajaran mendalam hingga menonjol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis pertanyaan dasar yang diajukan oleh guru. Metode penelitian menggunakan desain kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara dengan pendidik dan siswa sebagai responden. Populasi penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gido. data di investigasi dengan menerapkan strategi bertanya yang terfokus pada ragam pertanyaan guru. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan guru ditemukan paling sering digunakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dari guru lebih dominan dari pada pertanyaan siswa. Saran ditujukan kepada guru bahasa Inggris dan peneliti selanjutnya. Bagi guru bahasa Inggris, di sini peneliti memberikan saran agar strategi yang telah diterapkan dapat dikembangkan oleh guru dan dimungkinkan bagi guru bahasa Inggris untuk menerapkan strategi lain untuk memudahkan siswa dalam belajar .dan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan peneliti selanjutnya lebih baik lagi terkait dengan topik penelitian ini.
An Analysis of Students’ Ability in Reading Comprehension by Applying QAR Strategy At the Eighth Grade of SMPN 1 Hiliserangkai in 2022/2023 Hasrat Harefa; Kristiani Waruwu; Hidayati Daeli; Afore Tahir Harefa
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6592

Abstract

Membaca pemahaman merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan makna dari hasil membaca sehingga dapat memahami informasi detail yang terkandung dalam bacaan. Ini adalah salah satu tantangan yang dihadapi oleh siswa sekolah menengah pertama dalam memahami makna teks. Mereka memiliki pemahaman bacaan yang buruk sehingga sulit bagi mereka untuk memahami dan menemukan informasi penting yang terkandung dalam sebuah teks. Akibatnya, guru harus menggunakan strategi yang tepat dan efektif untuk membantu siswa memahami teks. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada Question-Answer Relationship (QAR) sebagai strategi pelatihan untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa dalam teks deskriptif dan menemukan tanggapan siswa setelah mengimplementasikan QAR dalam kegiatan kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa QAR merupakan strategi yang sangat berguna dan efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas. Siswa menjadi lebih baik dalam menanggapi pertanyaan pemahaman dalam teks deskriptif. Strategi ini juga mendorong siswa untuk lebih aktif di kelas dan meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk menjawab pertanyaan dan membedakan pertanyaan tentang teks yang dibacanya.
An Analysis of Students’ Assessment in Lesson Plan at the Eight Grade of SMP Negeri 1 Somolomolo in 2022/2023 Hasrat Harefa; Yardin Setiaman Lawolo; Afore Tahir Harefa; Yaredi Waruwu
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6599

Abstract

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh beberapa komponen, salah satunya adalah penilaian. Penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran. Kesalahan guru dalama memberikan asesmen kepada siswa akan berdampak pada hasil pembelajaran yang diberikan. Sehingga guru sebelum melakukan pembelajaran membuat lesson plan sebagai patokan untuk mengajar di dalam kelas dan di dalam komponen assessment tersebut dimuatkan assessment yang akan digunakan. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa asesmen yang dilaksanakan di sekolah tidak sesuai rubrik yang tertuangkan di dalam buku guru kurikulum 2013 dari kementerian pendidikan dan kebudayaan, pemberian asesmen kepada siswa dilakukan berdasarkan pengamatan dan penafsiran saja tanpa melalui prosedur yang sebenarnya. Fokus penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bagaimana penilaian siswa dalam lesson plan, dan 2) Apa saja kesulitan siswa dalam penilaian keterampilan speaking di dalam pelajaran bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari wawancara dengan guru bahasa Inggris dan wawancara dengan 32 siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Somlomolo. Data wawancara dianalisis untuk menentukan jawaban dari pertanyaan penelitian. Setelah menganalisis jawaban, temuan penelitian menyimpulkan asesmen sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa di dalam proses pembelajaran karena dengan asesmen yang baik dan sesuai prosedur maka dapat diambil langkah yang tepat apa hal yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Tapi pada kenyataannya asesmen yang diberikan guru jauh dari yang diharapkan Selain itu, ada juga beberapa factor yang membuat siswa kesulitan selama penilaian yaitu siswa kurang kosa kata, tidak percaya diri, takut diejek sehingga hal inilah yang membuat mereka tidak bisa mendapatkan hasil yang optimal. Akhirnya, peneliti menulis beberapa saran: guru bahasa Inggris disarankan untuk berlatih dan membiasakan diri untuk memberikan penilaian yang sesuai dengan rubrik dan membuat suasana pembelajaran yang inovatif dan kreatif pada saat melakukan penilaian sehingga siswa tidak merasa takut, dan punya semangat untuk praktik belajar bahasa Inggris.
Increasing The Students’ Vocabulary Mastery By Using Hyphonymy Game At The Eighth Grade Of SMP Negeri 1 Gunungsitoli Barat In 2022/2023 Ester Surya Ningsih Zebua; Hasrat Sozanolo Harefa; Yasminar Amaerita Telaumbanua; Yaredi Waruwu
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i1.4260

Abstract

Vocabulary can be defined as the total amount of words that are necessary to convey ideas and express the speaker' intent. Vocabulary is the essential thing we need to master in mastering a language. However, in reality there are many students who lack of vocabulary. Many students said that English difficult to understand. And they can’t categorize the English vocabulary also. The purpose of this research is to increase students’ vocabulary mastery by using Hyponym Game. In this research the researcher conducted Classroom Action Research (CAR) design. The subject of this research is the eighth grade students of SMP Negeri 1 Gunungsitoli Barat which consist of 26 students. This research was applied in two cycles. In Cycle I, there were 1 (4%) students who got score among 0-49 classified as “Very Poor Criteria”, 5 (19%) students got classified as “Poor Criteria”, 8 (31%) students classified as “Average Criteria”, there were 12 (46%) students classified as “Good Criteria” and no one students who reached the “Excellent Criteria”. Moreover the average of students’ mark in Cycle I was 63,46. In Cycle II, there were 14 (54%) students classified as “Excellent Criteria”, 10 (38%) students classified as “Good Criteria”, 1 (4%) students who classified as “Average Criteria”, there were 1 (4%) students classified as “Poor Criteria” and no one students who reached the “Very Poor Criteria”. The average of students’ mark was 80,19. Based on the result the researcher concluded that implementetaion of Hyphonymy game increase students’ vocabulary mastery.
Descriptive Analysis on Writing Exercises in The English Textbook on Students’ At The Tenth Grade of SMA Negeri 1 Gido in 2022/2023 Selfin Indah Sari Zendrato; Hasrat sozanolo Harefa; Afore Tahir Harefa; Yasminar Amaerita Telaumbanua
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i1.4280

Abstract

Writing exercises can be used to introduce students to a literary text, to motivate and help them to create their understanding of the text, and articulate their own interpretation of the text. Writing exercise is primarily on grammar, students will get good marks if the texts are free from errors or have only just very few errors. Therefore, the objectives of this research were to know the types of writing exercises in the English textbook and to know the compatibility based on the syllabus. The method used in this research was descriptive qualitative. This research is about content analysis design. The data was collected by using documentation. The steps to analyze the exercises are reading the exercises suggested by the syllabus, identifying the number of writing exercises in English textbook and classifying based on the competency and skill which emphasizes in the exercise.After observing the English textbook, then matching it with the 2013 curriculum, the researcher found several types of writing exercises and counted the compatibility with the syllabus. First, the researcher found 4 types of writing exercises in the English textbook, which is (a) Completing texts/sentences, (b) Writing sentence dealing with grammar, (c) Writing short functional text, and (d) Developing vocabulary into sentences. Second, the compatibility of writing exercises in English textbook with the syllabus, the result show that the percentages offer to the schema of quality classification by Arikunto is 71%. It means the score is good, and the textbook can be used as a media in the learning process. From this result, it can be concluded that this textbook compatible with the 2013 curriculum and can be recommended as teaching-learning media in the class.
THE DESCRIPTION OF STUDENTS’ ABILITY IN ORDERING ADJECTIVE ON DESCRIPTIVE TEXT MATERIAL AT THE SEVENTH GRADE OF UPTD SMP NEGERI 2 GUNUNGSITOLI UTARA IN 2022/2023 selamat putra jayazega; Yasminar Amaerita Telaumbanua; Hasrat Sozanolo Harefa; Riswan Zega
Jurnal Tunas Pendidikan Vol 6 No 1 (2023): JURNAL TUNAS PENDIDIKAN
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pgsd.v6i1.1352

Abstract

Writing descriptive is the activity to give an information to the other, which aims to describe things, people, places. Adjective order is included as the language feature on descriptive text material. Qualitative research method is the method that was used for this research. The focuses of this research was to find out the students’ ability in ordering adjective on descriptive text material and to determine the factors affecting the students’ ability in ordering adjective on descriptive text material. Furthermore, the informant of the research were 21 students of Class VII-C of UPTD SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara in 2022/2023. Then, the students’ worksheet and the interview sheets were the instruments that were used for the research. Based on the instrument, it was found that the students’ average got the score very poor (52%) and followed by poor score (48%), and no one of the students who achieved good or excellent score in ordering adjective. Furthermore, the factors of the students’ ability were caused by two factors, namely: factor of lacking of knowledge, and factor of lacking of vocabulary. After conducting the analysis, the ability of the students in class VII-C of UPTD SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara in ordering adjective were low. Then the factor influence the students’ ability in ordering adjective were lacking of knowledge and lacking of vocabulary. The teacher’s action is important to the students in increasing the students’ knowledge in learning English, particularly in adjective order.
Descriptive Analysis of Students’ Response in English Teaching Learning in Asking and Giving Opinion at Eighth Grade of UPTD SMP Negeri 1 Gunungsitoli in 2022/2023 Desberkat Hulu; Hasrat Sozanolo Harefa; Kristof Martin Efori Telaumbanua; Afore Tahir Harefa
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6501

Abstract

Bentuk interaksi antara guru dan siswa tergolong interaksi kelompok dengan individu, interaksi ini digambarkan oleh siswa sebagai kelompok dengan individu, artinya seorang guru melakukan kegiatan meminta dan memberi pendapat sehingga memungkinkan interaksi berjalan dengan baik di lingkungan sekolah dan proses kegiatan belajar, yang akan menimbulkan respon dari siswa. Respon adalah umpan balik yang diterima siswa atas pembelajaran yang telah mereka pelajari. Masalah dalam penelitian ini yaitu sulitnya respon siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan wawancara dan dari hasil wawancara tersebut peneliti menganalisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa dan untuk menjelaskan faktor penyebab kesulitan respon siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dalam meminta dan memberikan pendapat di kelas delapan UPTD SMP Negeri 1 Gunungsitoli. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 32 siswa dari kelas VIII-D. Berdasarkan hasil, dimana beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami, menerjemahkan, mengemukakan pendapat atau ide dalam bahasa Inggris. Faktor penyebab respon siswa sulit adalah penggunaan metode yang monoton atau ceramah yang mengakibatkan siswa kurang aktif, kurangnya kosa kata sehingga siswa kesulitan menyusun kalimat dan mengungkapkannya dalam bahasa Inggris, kurang percaya diri. Akhirnya berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris di UPTD SMP Negeri 1 Gunungsitoli rendah sehingga harus ditingkatkan lagi terutama dalam menanggapi pertanyaan atau memberikan pendapat dari guru dimana siswa harus menjawab dengan menggunakan Bahasa Inggris.
An Analysis of Factors Influence Students’ Speaking Performance at the Eleventh Grade of SMK Negeri 1 Gunungsitoli in 2022/2023 Yarman Zalukhu; Hasrat Sozanolo Harefa; Elwin Piarawan Piarawan Zebua; Trisman Harefa
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6502

Abstract

Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang lain. Berbicara adalah proses interaksi dalam suatu situasi untuk membangun makna yang meliputi mengolah, memproduksi, dan menerima informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Fokus penelitian ini adalah analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan berbicara siswa di kelas sebelas SMK Negeri 1 Gunungsitoli dan peneliti akan menyelidiki penampilan berbicara siswa untuk bertanya dan memberi pendapat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas XI SMK Negeri 1 Gunungsitoli dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara siswa kelas XI SMK Negeri 1 Gunungsitoli. Jumlah keseluruhan sampel adalah 20 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah tes dan wawancara. Berdasarkan hasil, peneliti menemukan ada 7 siswa yang mencapai nilai baik, sedangkan ada 13 siswa yang mencapai nilai rendah dalam penampilan berbicara. Faktor yang paling mempengaruhi kemampuan berbicara siswa disebabkan kurangnya kosakata, kurangnya tata bahasa, kurang percaya diri, kurangnya pengucapan, lingkungan, kurangnya motivasi, dan kurikulum yang lebih sedikit lebih menekankan masalah teks daripada berbicara. Akhirnya, berdasarkan temuan, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas sebelas SMK Negeri 1 Gunungsitoli mampu tidak semua siswa mampu berbicara dengan baik.
Increasing the Students’ Ability in Writing Descriptive Text by Using Draw Label Caption (DLC) Strategy at the Eighth Grade of SMP Negeri 2 Gido in 2022/2023 Sirilus Piusma Gulo; Hasrat Sozanolo Harefa; Nursayani Maruao Maruao; Hidayati Daeli
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6547

Abstract

Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan dalam bahasa Inggris. Menulis adalah cara yang dapat digunakan oleh orang-orang untuk menyampaikan ide, pemikiran, kejatuhan, ekspresi dan informasi kepada orang lain dalam bentuk tertulis. Namun, para siswa di kelas delapan SMP Negeri 2 Gido tidak dapat mencapai skor kriteria kompetensi minimum, yaitu 70. Itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu siswa kelas memiliki kemampuan menulis yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks deskriptif. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode Penilaian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa di Kelas VIII-C SMP Negeri 2 Gido dengan menggunakan strategi Draw Label Caption (DLC). Dalam menggunakan strategi ini, siswa telah dibantu untuk mengembangkan ide-ide mereka melalui tahapan menggambar, label pada gambar yang diberikan oleh peneliti dan kalimat di bawah gambar objek yang akan dijelaskan. Siswa dipandu untuk mengubah tahapan ini menjadi paragraf. Jumlah peserta dalam penelitian ini adalah 29 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12 perempuan. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan tes tertulis secara individual. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata awal siswa adalah 49,82. Nilai yang lebih tinggi dari yang didapat siswa adalah 80 dan nilai terendah adalah 50 sedangkan rata-rata nilai siswa adalah 60. Selain itu rata-rata nilai mereka adalah 55,86. Nilai rata-rata dalam Siklus 1 adalah 55,86 dan Siklus 2 Tanda terendah adalah di 80 dan tertinggi 100. Ada 8 orang yang mendapat 95, 2 orang yang mendapat 90, 4 orang yang mendapat 85, dan 15 orang yang mendapat 80. Hasilnya memberi tahu kami bahwa penelitian memenuhi kriteria yang diharapkan. Nilai rata-rata adalah 85,51. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa juga menunjukkan bahwa strategi caption label draw dapat meningkatkan kemampuan untuk menulis teks deskriptif.