Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN KERENTANAN LARVA NYAMUK Aedes spp DI KECAMATAN LUBUK BASUNG Putri, Novia Wirna
Jurnal Endurance Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.334 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i2.1714

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an acute febrile infectious disease caused by four virus serotypes of the genus Flavivirus that is transmitted to humans through the bites of infected Aedes mosquitoes.Lubuk Basung District is a DHF endemic with the most number of cases, namely 91 cases. The purpose is to analyze the environmental risk factors and to determine a description susceptibility of Aedes larvae in Lubuk Basung District. The study is an observational analytic with case-control design. The sample size was 81 cases and 81 control. The research was conducted in the Lubuk Basung District. Bivariate analysis result showed that the habit of hanging clothes (p=0,000 ; OR = 3,44 ; CI 95 % = 1,60–8,23), and the habit of not using mosquito repellent had a significant correlation with incidence of dengue (p = 0,026 ; OR = 2,07 ; CI 95 % = 1,08–4,12).  The results of susceptibility testing larvae in Lubuk Basung District included in the vulnerable category that is>98%. Conclusion is the habit of hanging clothes, the habit of not using mosquito repellent were risk factor of DHF in Lubuk Basung District.Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi demam akut yang disebabkan oleh empat serotipe virus dari genus Flavivirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp yang terinfeksi. Kecamatan Lubuk Basung merupakan kecamatan endemis DBD dengan jumlah kasus terbanyak pada tahun 2014 yaitu 91 kasus. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor risiko lingkungan dan mengetahui gambaran kerentanan larva nyamuk Aedes spp di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan rancangan studi kasus kontrol dengan responden sebanyak 81 kasus dan 81 kontrol. Hasil analisis statistik menunjukkan variabel yang bermakna terhadap kejadian DBD di Kecamatan Lubuk Basung adalah kebiasaan menggantung pakaian (p=0,000 ; OR = 3,44 ;dan CI 95 % = 1,60–8,23), dan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p = 0,026 ; OR = 2,07 ; dan CI 95 % = 1,08–4,12). Hasil uji kerentanan larva di kelima Nagari Kecamatan Lubuk Basung termasuk dalam kategori rentan yaitu >98 %. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan kebiasaan menggantung pakaian dan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk dengan kejadian DBD di Kecamatan Lubuk Basung.
GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGENDALIAN VEKTOR DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN Putri, Novia Wirna; Huvaid, Sevilla Ukhtil
Jurnal Riset Hesti Medan Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.457 KB) | DOI: 10.34008/jurhesti.v3i2.44

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the important public health problems in Indonesia. Cases of dengue fever in the city of Padang in 2015 experienced a significant increase in the amount of 1,126 cases (IR = 124.8 per 100,000 population) with a total death of 8 people (CFR = 0.7%). The Cold Water Health Center is one of the health centers in the city of Padang with a work area that has a significant increase in dengue cases in 2015 with an IR of 361.5 per 100,000 population. The research objective was to analyze community participation in the DHF vector control program in the working area of the Cold Water Health Center in Padang City in 2018. This type of research was descriptive research. The sample is 99 people taken by proportional random sampling technique. Data analysis includes univariate analysis of community participation in vector control, namely environmental modification, environmental manipulation, physical control, chemical control, biological control and the existence of larvae. The results showed that 52.5% of respondents were larvae positive, 32.3% of respondents belonged to the bad category of environmental modification, 58.6% of respondents belong to the bad category of environmental manipulation, amounting to 30.3% of respondents classified in the bad category is physical control, 78.8% of respondents belong to the bad category of chemical control, and 35.4% of respondents belong to the bad category of biological control in the DHF vector control program in the working area of the Cold Water Health Center. It is recommended to the Air Dingin Health Center to be able to socialize to the public regarding DHF vector control programs both in aspects of environmental modification, environmental manipulation, physical, chemical and biological control.Keyword: DBD, vector, environment
ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGENDALIAN VEKTOR DBD Huvaid, Sevilla Ukhtil; Putri, Novia Wirna
Jurnal Kesehatan Edisi Khusus No 1, Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurnal kesehatan.v0i1.7779

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu masalah utama penyakit menular diIndonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam program pengendalian vektor DBD. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel berjumlah 99 orang yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,5 % rumah responden positif jentik, 32,3 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan modifikasi lingkungan, 58,6 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan manipulasi lingkungan, 30,3 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan pengendalian fisik, sebesar 78,8 %? responden tergolong dalam kategori buruk melakukan pengendalian kimiawi, dan 35,4 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan pengendalian biologi dalam program pengendalian vektor DBD. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang siginifikan antara variabel modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian fisik, pengendalian kimiawi, pengendalian biologi dengan keberadaan jentik dalam program pengendalian vektor DBD. Oleh sebab itu, perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai program pengendalian vektor DBD baik dalam aspek modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian fisik, kimia dan biologi.
ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGENDALIAN VEKTOR DBD Sevilla Ukhtil Huvaid; Novia Wirna Putri
Jurnal Kesehatan Edisi Khusus No 1, Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v0i1.7779

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu masalah utama penyakit menular diIndonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam program pengendalian vektor DBD. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel berjumlah 99 orang yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,5 % rumah responden positif jentik, 32,3 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan modifikasi lingkungan, 58,6 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan manipulasi lingkungan, 30,3 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan pengendalian fisik, sebesar 78,8 %  responden tergolong dalam kategori buruk melakukan pengendalian kimiawi, dan 35,4 % responden tergolong dalam kategori buruk melakukan pengendalian biologi dalam program pengendalian vektor DBD. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang siginifikan antara variabel modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian fisik, pengendalian kimiawi, pengendalian biologi dengan keberadaan jentik dalam program pengendalian vektor DBD. Oleh sebab itu, perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai program pengendalian vektor DBD baik dalam aspek modifikasi lingkungan, manipulasi lingkungan, pengendalian fisik, kimia dan biologi.
BILIK PANTAU TUMBUH DAN KEMBANG (TUMBANG) BALITA PADA 10 NAGARI STUNTING DI PASAMAN BARAT Ira Suryanis; Novia Wirna Putri; Zufrias Riaty
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 3.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i3.a.238

Abstract

Keadaan stunting mencerminkan kegagalan pertumbuhan anak (growth faltering) dalam jangka panjang. Dampak dari stunting yang terjadi sebelum anak berusia 2 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan kognitif, yaitu mereka cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan anak yang normal. (Kementerian Desa Tertinggal, 2018). Prevalensi anak-anak usia balita bertubuh pendek 51,54 persen untuk Pasaman Barat (Profil Dinas Kesehatan Sumbar, 2017).Pengabdian ini berawal dari pelatihan memberikan pelatihan penyegaran pengetahuan kepada bidan dan kader di 10 nagari stunting Pasaman Barat sebanyak 40 orang. Pelatihan ini dengan topik tentang stunting, tumbuh kembang anak dan nutrisi bagi anak yang diikuti oleh bidan dan kader. Setelah itu dibentuk lah Kader Pendamping Ibu yang memiliki Balita dan Pendirian Bilik Pantau Tumbuh dan Kembang di 10 nagari stunting.Bilik Pantau tumbuh kembang anak ini dilaksanakan pada 10 nagari Stunting di kabupaten Pasaman Barat yaitu nagari air bangis, Kajai, Talu, Sinuruik, Batahan, Parit, Ujung Gading, Sungai Aur, Rabi Jonggor dan Katiagan. Bilik tumbang ini akan menjadi tempat skrining dan pelayanan tumbuh kembang balita, pemeriksaan dilakukan mulai menimbang berat badan, ukur tinggi, lingkar kepala yang dilakukan secara rutin tiap bulan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bidan, kader dan ibu yang memiliki balita tentang bahayanya stunting pada anak dan pentingnya deteksi dini Tumbang serta nutrisi yang baik untuk anak dengan dibentuknya Bilik Pantau Tumbang yang didirikan oleh masyarakat dan dinas kesehatan kabupaten Pasaman Barat.
EDUKASI PENCEGAHAN VIRUS COVID 19 MELALUI PEMBUATAN MASKER DAN DISINFEKTAN BAGI PENGUNJUNG PUSKESMAS BIARO DI KECAMATAN IV ANGKEK KABUPATEN AGAM Fitriyani Fitriyani; Novia Wirna Putri; Septia Pristi Rahmah; Sherlyna Narkotopa; Elsa Aprillia; Ulfah Winanda Putri
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v4i2.286

Abstract

The main cause of the increasing number of Covid 19 virus case, both the public and medical personnel, is a lack of concern in taking preventive action. Many people do not use masks when they are outside and not maintain personal hygiene and proper living environment. Most of their reasons were limited of masks, the high price of masks and antiseptics cleaning fluids, and the cloth masks on market were not standard. Puskesmas Biaro is one of the referral health center for Covid 19 patients. So that, this place is very vulnerable to being a place of virus transmission. But in fact, there are many visitors who don't use masks properly, never use the antiseptic to cleaned their houses or any objects that were good at attaching virus. The purpose of this activity was to increase community knowledge, especially for health care visitors to be able to make their own masks and disinfectant at home as a step to break the transmission chain of the Covid 19 virus. The education method was direct counseling. Based on the results of the pretest and post-test, there was a significant difference between the level of participants' knowledge before and after education. Then, based on participants monitoring were found 5 from 7 participants had applied the results of education in their daily lives. In conclusion, this educational activity was very useful, provided the easy and inexpensive solutions, and could be done directly by the participants in their home.
Sistem Peringatan Bencana Dan Rencana Tanggap Darurat Masyarakat Wilayah Zona Merah Kota Padang Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Novia Wirna Putri
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.503 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.1.1.41-52.2020

Abstract

Gempa bumi yang terjadi pada tahun 2009 di Sumatera Barat dengan sebagian besar kerusakan terjadi di Kota Padang, mengakibatkan korban jiwa tercatat sebanyak 1.587 orang. Untuk mengurangi dampak bencana maka masyarakat perlu melakukan upaya kesiapsiagaan bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah zona merah Kota Padang berdasarkan dua parameter yaitu sistem peringatan bencana dan rencana tanggap darurat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Besarnya sampel yang diambil adalah 106 responden. Analisis data menggunakan analisa univariat yang disajikan dengan data dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi variabel yang diteliti yaitu sistem peringatan bencana dan kesiapsiagaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51,9% responden di wilayah zona merah Kota Padang memiliki sistem peringatan bencana dalam kategori siap, dan sebanyak 56,6% responden di wilayah zona merah Kota Padang memiliki rencana tanggap darurat dalam kategori siap. Diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat menyiapkan diri dari bencana salah satunya dengan mengoptimalkan sistem peringatan bencana baik secara tradisional maupun teknologi. Masyarakat perlu mengetahui jalur evakuasi dan tempat-tempat berkumpul jika terjadi gempa bumi, perlu menyiapkan tas siaga bencana yang berisi barang-barang yang diperlukan saat evakuasi
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Kebijakan Warga Zona Merah Kota Padang Terhadap Ancaman Bencana Gempa Bumi Fitriyani Fitriyani; Kurnia Saputri; Novia Wirna Putri
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.379 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.1.11-22.2021

Abstract

Abstrak Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, yaitu lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat. Kota Padang merupakan salah satu daerah pada pesisir pantai Sumatera Barat yang memiliki risiko tinggi terkena bencana alam gempa bumi dan tsunami. Hal ini disebabkan oleh kondisi fisik wilayah yang berada pada pesisir pantai yang memiliki zona tumbukan aktif lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, dekat dengan zona patahan Mentawai dan sesar semangko. Namun, kondisi saat ini terutama pada zona merah Kota Padang dalam menghadapi ancaman gempa ini belum memadai serta diperparah dengan sebagian besar penduduk bermukim pada zona ini, yaitu sebanyak 65%, dan Zona ini juga merupakan pusat ekonomi, dagang, pusat pemerintahan, dan pusat pendidikan kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional study) dan dilakukan di wilayah zona merah Kota Padang yaitu Kecamatan Padang Barat, Padang Utara, dan Kecamatan Nanggalo pada bulan Februari sampai dengan Juli tahun 2020 dengan menggunakan aplikasi google form. Jumlah populasi penelitian ini adalah 179.214 orang. Jumlah sample yang dibutuhkan adalah 96 orang. Pengolahan data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan terkait ancaman gempa bumi yang tinggi, yaitu 67%. Namun masih terdapat 33% responden berpengetahuan rendah. Sikap yang ditunjukkan responden terhadap ancaman gempa bumi, yaitu 42,5% responden bersikap negative dan 57,5% sisanya bersikap positif. Selanjutnya, dari sisi kebijakan yang dibuat dan disepakati oleh warga zona merah kota Padang didapatkan 45,3% kebijakan kurang baik dan 54,7% kebijakan baik. Diharapkan masyarakat agar dapat meluangkan waktunya untuk mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh pemerintah atau pihak yang berwenang, seperti yang diadakan oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB).
Hubungan Beban Kerja Dan Karakteristik Individu Dengan Stres Kerja Pada Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar Irene Sandra Olivia; Fea Firdani; Novia Wirna Putri
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.793 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.3.1.1-9.2022

Abstract

Studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 orang petugas pemadam kebakaran Kabupaten Tanah Datar diketahui bahwa 90% petugas merasakan gejala stres seperti sakit kepala, bibir kering, dan mudah marah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan karakteristik individu dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran Kabupaten Tanah Datar. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 hingga April 2021 di Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Datar dengan populasi sebanyak 74 orang. Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling. Sampel penelitian ini adalah seluruh petugas lapangan pemadam kebakaran Kabupaten Tanah Datar. Analisis data dengan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,1% petugas pemadam kebakaran mengalami stres kerja berat, 39,1% memiliki beban kerja berat, 21,9% berumur tua (> 35 tahun), 23,4% memiliki masa kerja lama (> 5 tahun), dan 82,8% memiliki riwayat pelatihan tidak lengkap. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara beban kerja (p-value=0,000) dengan stres kerja. Tidak ada hubungan antara umur (p-value=0,363), masa kerja (p-value=0,603), dan riwayat pelatihan (p-value=0,378) dengan stres kerja. Diharapkan instansi terkait dapat melakukan pemeriksaan kesehatan mental pada petugas pemadam kebakaran yang dapat dilakukan pada pemeriksaan awal dan berkala sehingga kondisi psikologis petugas dapat dipantau dengan baik.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Safety Riding Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lubuk Alung Di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2021 mia fadillah mirfan; Novia Wirna Putri; Aulia Rahman
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.475 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.129-137.2021

Abstract

Kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Padang Pariaman umumnya terjadi di jalan raya Padang-Bukittinggi, dengan kasus tertinggi di Kecamatan Lubuk Alung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku safety riding pada pelajar SMA Negeri 1 Lubuk Alung di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2021. Penelitian kuantitatif desain cross sectional. Populasi dan sampel sebanyak 60 orang, dengan teknik total sampling. Analisa data dengan analisis univariat dan bivariat, menggunakan uji statistik chi square (derajat kepercayan 95% CI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,3% responden berperilaku safety riding yang buruk, 48,3% responden berpengetahuan safety riding yang rendah, 58,3% responden bersikap negatif terhadap safety riding, 56,7% responden berjenis kelamin laki-laki, terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,002) dan sikap (p=0,011) dengan perilaku safety riding, dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,475) dengan perilaku safety riding pada pelajar SMA Negeri 1 Lubuk Alung. Pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku safety riding. Untuk pencegahan kecelakaan lalu lintas, maka perlu meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan sikap positif pelajar terhadap safety riding. Disarankan kepada pihak sekolah bekerjasama dengan kepolisian satuan lalu lintas dan didukung oleh Dinas Perhubungan dalam melakukan sosialisasi safety riding kepada pelajar.