Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Mitra Raflesia (Journal of Health Science)

PEMODELAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PROVINSI RIAU Eliza Fitria; Ratna Juwita; Betty Nia Rullen; Yeffi Masnarivan
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.179

Abstract

Latar Belakang : Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab dari salah satu penyakit infeksi menular yaitu Tuberkulosis paru, dimana bakteri ini bisa menyerang organ tubuh walaupun paling sering bermanifestasi di paru-paru. Berdasarkan Global Tuberculosis Report tahun 2017 menunjukkan angka insidensi TB Paru  yaitu 319 per 100.000 penduduk  dengan angka kematian akibat TB Paru BTA positif yaitu 40 per 100.000 penduduk dan menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia dengan total kematian akibat TB Paru BTA Positif sebanyak 1,3 juta pasien.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan disain studi ekologi berdasarkan waktu dan tempat yang bersifat observasional deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis data sekunder tahun 2017-2020 yang dikumpulkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Riau pada bulan Maret - Mei tahun 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah kasus TB Paru yang terdistribusi di Provinsi Riau tiap tahunnya yaitu pada tahun 2017-2020. Semua populasi dalam penelitian ini dijadikan subjek penelitian atau sampel dengan teknik total sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel atau atribut, sebagai berikut: Kejadian Kasus TB Paru, kepadatan penduduk, tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, cakupan posyandu aktif, cakupan imunisasi BCG, dan penduduk miskin. Data dianalisis secara bivariat dengan menggunakan uji korelasi dan secara multivariat menggunakan uji regresi linear berganda.Hasil : Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value < 0.05 (sebesar 0,003 pada tahun 2020 dan 0,000 pada tahun 2017-2019). Tahun 2017-2020 menunjukkan kategori hubungan yang sangat kuat (0.76 – 1.00) antara kepadatan penduduk dengan kejadian TB. Tidak ada hubungan yang signifikan antara TPM dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05. Hasil korelasi faktor TPM dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2018 menunjukkan hubungan lemah dan berpola negatif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara posyandu aktif dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05. Hasil korelasi faktor posyandu aktif dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 menunjukkan hubungan sedang dan berpola negatif. Hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05, pada tahun 2017, 2018 dan 2020 menunjukkan kategori hubungan yang sedang (0.26 – 0.50), sedangkan tahun 2019 menunjukkan kategori hubungan yang kuat (0.56 – 0.75). Tidak ada hubungan yang signifikan antara penduduk miskin dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05. Hasil korelasi faktor penduduk miskin dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 menunjukkan hubungan lemah dan berpola negatif. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap jumlah kasus TB adalah kepadatan penduduk.Simpulan : Kepadatan penduduk merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan  kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020.