Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH SPESIES BAKTERI DAN RATIO SPERMATOZOA/BAKTERI TERHADAP VITALITAS SPERMATOZOA MANUSIA SECARA IN VITRO Sukarjati Sukarjati; Hamdani Lunardhi
JURNAL PENELITIAN BIOLOGI BERKALA PENELITIAN HAYATI Vol 7 No 1 (2001): December 2001
Publisher : The East Java Biological Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23869/508

Abstract

The effect of some pecies of bacteria and sperm/bacteria ratio on sperm vitality has been studied. Four species of bacteria were used in this study: Stapylococcus epidermidis, Streptococcus faecalis, Enterobacter aerogenes were obtained from semen culture of infertile men and E. coli was obtained from prostaltic fluid culture from men with prostat and urinary system disturbances. Five semen samples fulfilling the WHO criteri (1992) were used in this study. After preparation by Percoll gradient-column method, sperm were inoculated in a microplate with Stapylococcus epidermidis, Streptococcus faecalis, Enterobacter aerogenes and E. coli under the sperm/bacteria ratio 1:10 and 1:1000. Sperm vitality was observed immediately, 3 and 6 hours after inoculation. At the second experiment, the detrimental influence of bacteria on sperm was prevented by adding penicillin. Result of this study indicated that Stapylococcus epidermidis, Streptococcus faecalis, and Enterobacter aerogenes were not affected on the sperm vitality. The effect of E. coli on sperm vitality occurred at the ratio of sperm/bacteria 1:10 after 3 and 6 hours incubation and at the ratio of sperm/bacteria 1:1000 occurred after 6 hours incubation. It might be concluded that the negative influence of bacteria on sperm vitality in vitro, is dependent in species of bacteria, bacteria concentration, and time of incubation. The most detrimental effect on sperm vitality was shown by E. coli at the ratio of sperm/bacteria 1:10 after 6 hours incubation. The detrimental effecr was not prevented bt the addition of penicillin.
POTENSI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiberaceae officinale rosc)SEBAGAI ANTIMIKROBA DAN PENINGKAT KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT YANG DIINFEKSI BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA INTRA URETHRA Ersanto ersanto; Sukarjati Sukarjati
WAHANA Vol 69 No 2 (2017)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.655 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v69i2.1061

Abstract

Red Ginger (Zingiberaceae officinale rosc) is known to be used as an anti-microbial andenhancing the quality of spermatozoa. This study aims to demonstrate of the red ginger extract(Zingiberaceae officinale rosc)potential as an antimicrobial and the quality enhancer of spermatozoain laboratory rats injected by Staphylococcus aureus to its urethra. The red ginger was extracted byethanol. The sample of this research was the spermatozoa of 30 mice that were injected byStaphylococcus aureus to its urethra. Potential test of red ginger extract on the laboratory ratsconducted by observing the spermatozoa’s motility, viability, morphology, the spermatozoa’sconcentration and the amount of spermatozoa leukocyte in the laboratory rats after the administrationof the red ginger extract for 35 days under the microscope. Antimicrobial activity test onStaphylococcus aureus was done by culturing the spermatozoa of laboratory rats (in vivo) afteradministering the red ginger extract for 35 days with total plate count method. The result of the studyshowed that there were differences between negative control group of laboratory rats and positivecontrol group of laboratory rats (laboratory rats injected with Staphylococcus aureus intra urethra)motility (p = 0.000), viability (p = 0.000), morphology (p = 0.000), concentration (p = 0.000), and theamount of leukocyte (p = 0.000). Whereas on the calculation of red ginger extract bacterial coloniesgive the significant effects p <0.05 on the growth of S. aureus. Based on the results of this study, it canbe conclude that the red ginger has potential as an antimicrobial and it also can improve the quality ofspermatozoa in laboratory rats infected with S. aureus through its urethra.
Pengaruh Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus) pada Berbagai Volume Dan Varietas terhadap Kadar Glukosa Darah dan Berat Badan pada Marmut Jantan (Cavia porcellus) yang Diinduksi Alloxan Astuti Dewi; Sukarjati Sukarjati
WAHANA Vol 60 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.905 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v60i1.1115

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah, dimana angka insiden kematian akibat penyakit ini terus meningkat setiap tahun. Umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus) ini mengandung zat hipoglikemik niacin, inulin, serat, kalsium dan vitamin C yang mampu menurunkan kadar glukosa darah dan mampu meningkatkan berat badan penderita hiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian umbi bengkuang pada berbagai varietas dan volume terhadap kadar glukosa darah dan berat badan marmut jantan yang diinduksi alloxan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmut jantan sejumlah 24 ekor yang diinduksi alloxan 150mg/BB setiap hari selama lima hari. Umbi bengkuang yang digunakan adalah varietas gajah dan badur dengan volume 0 ml, 2 ml, 4 ml dan 6 ml yang diberikan setiap hari selama 30 hari. Pengamatan dilakukan dengan mengambil darah dari jantung kemudian diukur menggunakan glucotest ES smart . Data dari pengamatan langsung pada penelitian ini dianalisis menggunakan uji F dua faktor dengan perangkat lunak SPSS For Windows 16. Pada hasil akhir analisa data diperoleh ada pengaruh pemberian umbi bengkuang pada berbagai varietas terhadap kadar glukosa darah (p-value 0.001 < 0.05) dan berat badan (p-value 0.007 < 0.05), ada pengaruh pemberian umbi bengkuang berbagai volume terhadap kadar glukosa darah (p-value 0.000 < 0.05) dan berat badan (p-value 0.013 < 0.05), dan ada interaksi antara pemberian umbi bengkuang pada berbagai varietas dan volume terhadap kadar glukosa darah (p-value 0.014 < 0.05), namun tidak ada interaksi antara pemberian umbi bengkuang pada berbagai varietas dan volume terhadap berat badan (p-value 0.915 > 0.05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan pemberian umbi bengkuang varietas badur dan gajah dengan volume yang berbeda dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan berat badan marmut jantan yang diinduksi alloxan.
TOKSISITAS ADHESIN PILI ESCHERICHIA COLI ISOLAT SEMEN PRIA INFERTIL BM 32.2 KDA TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID SPERMATOZOA MARMUT Sukarjati Sukarjati
WAHANA Vol 57 No 2 (2011)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.385 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v57i2.1374

Abstract

Protein hemaglutinin pili E. coli isolat semen pria infertil BM 32.2 kDa berperan sebagai adhesin pada spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah adhesin pili E. coli BM 32.2 kDa bersifat toksik terhadap sperma dengan mengukur kadar Malondialdehid (MDA) yang merupakan indikator kerusakan membran plasma sperma karena oksidasi. Sampel penelitian ini adalah spermatozoa dari 15 ekor Marmut. Marmut kontrol sebanyak 5 ekor, Marmut yang diimunisasi dengan protein adhesin pili E. coli BM 32.2 kDa sebanyak 5 ekor, dan Marmut yang infeksi dengan E. coli secara transuretra sebanyak 5 ekor. Kadar MDA di ukur menggunakan spektrofotometer. Hasil Penelitian ini didapat hasil bahwa ada perbedaan kadar MDA antara Marmut kelompok perlakuan (yang diimunisasi protein pili E.coli BM 32,2 kDa), kontrol positif (Marmut yang diinfeksi secara transuretra dengan E. coli) dan kontrol negatif (p = 0,024). Dibanding dengan Marmut kontrol kadar MDA tidak berbeda (p= 0,251) dengan Marmut yang diimunisasi dengan protein pili E. coli BM 32.2 kDa. Terdapat perbedaan kadar MDA antara marmut yang diinfeksi E. coli secara transuretra dengan marmut kontrol (p = 0,007). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa protein adhesin pili E. coli BM 32.2 kDa tidak toksik terhadap kadar MDA spermatozoa Marmut.
Potensi Ekstrak Daun Afrika (Vernonia amygdalina), Daun Pepaya (Carica papaya L) Serta Kombinasi Kedua Ekstrak Terhadap Jumlah Folikel Primer, Sekunder dan Tersier Pada Mencit (Mus musculus) Sukarjati Sukarjati; Ganda Adi Nugroho
WAHANA Vol 73 No 2 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i2.4513

Abstract

African leaf (Vernonia amygdalina) and papaya leaf (Carica papaya L) are plants that contain secondary metabolites and are thought to have antifertility effects. V amygdalina and C papaya L leaves contain flavonoids, saponins, tannins, and alkaloids. The purpose of this study was to prove that V amygdalina leaf extract, C papaya L leaf and the combination of the two extracts could reduce the number of primary, secondary and tertiary follicles. This study used 44 female mice. Extraction was carried out by maceration . The doses of V amygdalina leaf extract and C papaya L leaf extract used were 150 mg/kg BW, 200 mg/kg. kg BW, 250 mg/kg BW and the combined doses of V amygdalina leaf extract and C papaya leaf were 75:75 mg/kg BW, 100:100 mg/kg BW, and 125:125 mg/kg BW. The positive control used KB Andalan with a dose of 0.000078 mg. Ovarian histology was made according to laboratory standards Data were analyzed using One-Way ANOVA tand LSD test. The results showed that the administration of V amygdalina leaf extract, C papaya leaf, and their combination significantly affected the decrease in the number of primary follicles (P= 0.03), secondary follicles (P=0.032) and tertiary follicles (P=0.033). The combination extract of V amygdalina leaf and C papaya leaf at a dose of 125:125 mg/kg BW has the most potential as a natural contraceptive ingredient.
POTENSI EKSTRAK DAGING BUAH LERAK (Sapindus rarak), PEGAGAN (Centella asiatica,) BIJI MIMBA (Azadirachta indica A.Juss) SERTA CAMPURAN KETIGA EKSTRAK TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA MARMUT (Cavia porcellus) SECARA IN VITRO Sukarjati Sukarjati; IAK Pramushinta; Erni Widyaswati
SNHRP Vol. 3 (2021): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 3 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.665 KB)

Abstract

Spermisida merupakan bahan yang dapat mematikan spermatozoa. Spermisida yang beredar di kalangan masyarakat mengandung Nonoxynol-9 yang apabila digunakan dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan iritasi mukosa vagina dan penis. Indonesia mempunyai beragam tanaman yang berpotensi sebagai antifertilitas diantranya lerak, pegagan dan mimba. Sampel penelitian ini adalah spermatozoa marmut sebanyak 5 ekor marmut jantan dewasa kelamin berumur 3 bulan yang diambil dari cauda epididimis dan vas deferens. Marmut dibagi menjadi 5 perlakuan dengan masing masing ulangan di inkubasi selama 1, 10, dan 30 menit dan dilakukan ulangan setiap waktu inkubasinya sebanyak 5 kali. Adapun perlakuan dalam penelitian ini yaitu kontrol, 200 ?l suspensi spermatozoa + 50 ?l ekstrak daging buah lerak 0,9 %; 200 ?l suspensi spermatozoa + 50 ?l ekstrak pegagan 0,9 %; 200 ?l suspensi spermatozoa + 50 ?l ekstrak biji mimba 0,9 %; 200 ?l suspensi spermatozoa + 50 ?l ekstrak campuran ketiga ekstrak 0,9 %. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengamatan pada penelitian ini adalah motilitas spermatozoa marmut kategori a, a+b dan viabilitas spermatozoa marmut dengan menggunakan mikroskop. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan One Way Anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daging buah lerak, pegagan, biji mimba dan campuran ketiga ekstrak berpengaruh signifikan(P<0,05) terhadap motilitas spermatozoa marmut kategori a, a+b dan viabilitas spermatozoa marmut. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah campuran ketiga ekstrak lebih berpotensi dalam menurunkan motilitas spermatozoa kategori a maupun a+b dan viabilitas spermatozoa marmut dibandingkan dengan ekstrak tunggal.