Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INDEKS ATEROGENIK PLASMA DI PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2 (Atherogenic Index of Plasma in Type 2 Diabetes Mellitus) Amarensi M Betaubun; Uleng Bahrun; Ruland Pakasi
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v22i1.1228

Abstract

Atherogenic Index of Plasma (AIP) as a new marker of atherogenicity and directly related to the risk of atherosclerosis, is a simpleand inexpensive method to assess the severity of atherogenic dyslipidemia. 97% of adult patients with type 2 DM (T2DM) will havedyslipidemia including increased levels of TG, low HDL-C levels whereas LDL cholesterol levels had no effect. To determine the atherogenicindex of plasma in controlled and uncontrolled T2DM. A Cross-sectional study was conducted on 72 controlled T2DM samples and 112uncontrolled T2DM samples from Clinic of Endocrine and Methabolic dr Wahidin Sudirohusodo Hospital Makassar, starting from April-May 2013. Fasting glucose level, triglycerides, HDL-C and HbA1c determined using ABX Pentra 400 (colorimetric method). Data thenanalyzed with Mann Withney U test. Most of the samples are male, with the age range from 51-60 years old. Mean AIP is not so differentbetween the two groups (0.51±0.28 and 0.55±0.28 respectively). Fasting glucose level, triglycerides, HDL-C in T2DM uncontrolled werehigher than controlled. The atherogenic index of plasma of controlled T2DM group were 0.93 times lower than uncontrolled T2DM, MannWithney U test showed that there were no significant correlation between both of group (p>0.05). Atherogenic index of plasma cannotbe used to distinguish between controlled and uncontrolled T2DM.
INTERLEUKIN-8 RELATED WITH BONE MINERAL DENSITY (Interleukin-8 terkait Kepadatan Mineral Tulang) Yurdiansyah Latif; Uleng Bahrun; Ruland Pakasi
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 22, No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v22i3.1238

Abstract

Osteoporosis merupakan salah satu penyebab cacat pada usia lanjut karena kebahayaan patah tulang yang disebabkannya. Mulaiusia 50 tahun kemungkinan mengalami patah tulang bagi perempuan adalah 40%‚ sedangkan bagi laki-laki 13%. Angka prevalensiosteopeni di Indonesia sebesar 41‚7% dan osteoporosis sebesar 10‚3%. Hal ini berarti dua dari lima penduduk memiliki kebahayaan untukterkena osteoporosis. Interleukin-8 diduga berperan dalam merangsang pembuatan Receptor Activator of NF KappaB Ligand (RANKL)mRNA di osteoblast yang mengikat reseptor RANK di osteoklast yang berperan dalam penurunan kepadatan mineral tulang. Kajianini bertujuan untuk mengetahui kadar Interleukin-8 dan hubungannya dengan kepadatan mineral tulang yang normal, osteopeniadan osteoporosis secara penentuan. Penelitian dilakukan secara potong lintang selama masa waktu antara bulan Mei 2012−Mei 2013menggunakan data primer pemeriksaan kadar Interleukin-8 dan kepadatan mineral tulang pada perempuan yang berusia antara 30−60tahun di Makassar. Data dianalisis dan diolah dengan uji Anova. Kadar interleukin-8 lebih tinggi di densitas mineral tulang (DMT)osteoporosis dibandingkan dengan DMT yang normal dan osteopenia dengan kadar IL-8 pada DMT normal 48,72±12,81, osteopenia55,68±13,75, osteoporosis 62,06±24,45. Hubungan antara IL-8 pada perempuan dengan DMT yang normal dibandingkan denganosteoporosis memperoleh nilai p=0,03, perempuan dengan DMT normal dengan osteopenia p=0,51 dan perempuan osteopenia denganosteoporosis p=0,62. Didasari telitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar IL-8dengan kepadatan mineral tulang yang berkurang di kelompok perempuan osteoporosis dibandingkan dengan kelompok DMT yangnormal. Para peneliti berpendapat untuk meneliti lanjutan dengan memperhatikan ciri indeks masa tubuh di sampel penelitian.
HUBUNGAN KADAR ADAMTS 13 DENGAN LUARAN PENDERITA STROK ISKEMIK AKUT Suriyanti; Mansyur Arif; Ruland Pakasi; Darmawaty; Ilhamjaya Patellongi; Abd Muis
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i1.183

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar ADAMTS 13 dengan luaran penderita strok iskemik akut.Penelitian ini dilakukan di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Metode penelitian bersifat kohord prospektif dilakukan selama bulan September sampai Desember 2014. Pemeriksaan laboratorium dilakukan di Unit Penelitian Fakultas Kedokteran Unhas. Total sampel 50 orang, berumur antara 36-81 tahun dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kadar ADAMTS 13 diukur dengan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kadar ADAMTS 13 terhadap luaran membaik adalah 520.84 ng/mL dan luaran tidak membaik adalah 438.50 ng/mL. Uji t tidak berpasangan memperlihatkan perbedaan bermakna antara luaran penderita SIA dengan nilai p=0.009 (p<0.01). Berdasarkan analisis kadar ADAMTS 13 pada luaran membaik sebanyak 30% dan luaran tidak membaik sebanyak 70%. Analisis korelasi Spearman menunjukkan kadar ADAMTS 13 berkorelasi negatif dengan luaran strok iskemik akut (r=-0,482 dan p=0.000).Kadar ADAMTS 13 dapat digunakan sebagai penanda untuk memprediksi luaran pada penderita strok iskemik akut.