Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Agritechno

Web-Based Computer Assisted Design untuk Dimensi Bangunan Saluran Irigasi Nurmila Nurmila; Ahmad Munir; Suhardi Suhardi
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.327 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i2.138

Abstract

Di era digital saat ini, hampir seluruh kegiatan masyarakat menggunakan internet dalam memenuhi kebutuhannya. Sama halnya dalam bidang pertanian, diperlukan sebuah media yang dapat diakses oleh masyarakat yang dapat memberikan informasi mengenai perencanaan dimensi saluran. Dengan adanya web assisted design ini, diharapkan dapat memudahkan dalam perencanaan dimensi saluran. Website ini dibangun berdasarkan metode Web Development Life Cycle (WDLC) yang meliputi tahapan website planning, analisi kebutuhan, tahapan pengembangan web, dan implementasi. perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan menjalankan web ini yaitu visual studio code, server yang digunakan adalah Apache dan browser berupa Chrome 28.0.1469.0. Bahasa pemograman yang digunakan yaitu javascript dengan bahasa markup HTML. Web assisted design ini terdiri dari 6 menu yaitu home, kalkulator, referensi, konversi, bantuan, dan Tentang. Dengan menginput nilai debit rencana, maka menghasilkan nilai luas penampang saluran dengan nilai koefisien Manning. Dengan nilai koefisien ini maka dapat ditentukan bahan saluran yang digunakan dalam pembangunan saluran. Menu kalkulator menghitung luas penampang saluran baru, keliling basah, dan jari-jari hidrolis. Dimensi saluran yang dihasilkan dapat diaplikasilan pada perencanaan dimensi saluran irigasi yang ekonomis.
Karakteristik Pintu-pintu Air di Daerah Irigasi Bantimurung Kabupaten Maros Risnawati Risnawati; Mahmud Achmad; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 1, April 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.233 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i1.56

Abstract

Pintu air merupakan hal urgen dalam operasi pengalokasian air. Karakteristik pintu air memiliki peranan dalam keakuratan/ketepatan alokasi jumlah air sehingga perlu dilakukan pemantauan secara berkala untuk menjamin keberfungsiannya dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan maksud memberikan gambaran kondisi fisik bangunan irigasi dan karakteristik operasi pintu-pintu air irigasi di daerah irigasi Bantimurung Kabupaten Maros. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan yaitu inventarisasi, penilaian kondisi fisik, pengukuran (tinggi air di hulu pintu dan kecepatan aliran di hilir pintu), selanjutnya dilakukan analisis koefisien pengaliran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik jaringan irigasi Bantimurung telah mengalami perubahan terutama pada bangunan yang mengatur pengaliran air. Perubahan utama pada karakteristik pengaliran air ditunjukkan dengan terjadinya perubahan koefisien pengaliran yang diakibatkan oleh beberapa faktor termasuk kondisi saluran irigasi, berubahnya profil saluran, perubahan profil saluran (pengaruh sedimentasi dan gerusan), keretakan dan bocoran pada dinding saluran. Penyebab lainnya adalah karena sistem operasi pintu air sudah tidak sesuai dengan pedoman operasi pintu air
Analisis Perhitungan Debit Muatan Sedimen (Suspended Load) Pada Daerah Irigasi Lekopancing Kabupaten Maros Nurul Afdhaliah; Sitti Nur Faridah; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.464 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i2.69

Abstract

Daerah Irigasi Lekopancing terletak di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Irigasi ini mengairi lahan pertanian seluas 3.626 ha. Penggunaan efisiensi irigasi Lekopancing mengalami penurunan yang drastis selama beberapa tahun terakhir akibat adanya penumpukan sedimen sepanjang saluran. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung debit muatan sedimen melayang (suspended load) dengan menggunakan metode lapangan, pendekatan Lane dan Kalinske, dan pendekatan Einsten dan membandingkan hasil perhitungan dengan hasil yang berada di lapangan yang terdapatdi saluran irigasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan membagi 3 segmen irigasi dan melakukan pengambilan sampel sedimen kemudian menghitung sedimen yang ada di saluran Lekopancing dengan cara menganalisis data menggunakan pendekatan Lane dan Kalinske dan pendekatan Einstein untuk memperkirakan seberapa besar sedimen melayang di daerah irigasi tersebut. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu, debit muatan sedimen melayang tertinggi berada di segmen B yaitu 1,14x10-4 kg/s (metode langsung), 1,6x10-3 kg/s (Pendekatan Lane dan Kalinske), dan 3,7x10-3 kg/s (Pendekatan Einstein). Hasil perbandingan hubungan korelasi dari kedua pendekatan yaitu pendekatan Einstein memiliki korelasi yang baik dengan pengukuran langsung dan pendekatan Lane dan Kalinske memiliki korelasi yang kurang baik.
Pendugaan Produksi Dan Indeks Vegetasi Tanaman Padi Menggunakan Data Citra Platform Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Dan Data Citra Satelit Landsat 8 Winda Fitasari; Daniel Useng; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.342 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i2.72

Abstract

Beras berasal dari padi atau gabah yang dibudidayakan sehingga menjadi bahan pokok makanan seperti sekarang ini. Padi (Oryza sativa L) merupakan aspek paling utama pada pertanian. Produksi padi dapat diketahui setelah masa panen berakhir. Maka itu dibutuhkan suatu informasi untuk mengetahui hasil produksi sebelum masa panen. Pemanfaatan GIS (Geograpichal Information System) atau dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat membantu mengelola sumber daya pertanian. Pemanfaatan penginderaan jauh berupa citra fotografik UAV (Unmanned Arial Vehicle) dan citra satelit Landsat 8, kita dapat memantau pertumbuhan tanaman padi serta memperoleh informasi tingkat produksi lahan sawah. Tujuan dari penelitian ini untuk memprediksi tingkat produksi tanaman padi dari hasil citra dan melihat keakuratan klasifikasi terpantau terhadap citra fotografik UAV. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Klasifikasi terpantau pada software, dengan menggunakan data lapangan. Hasil klasifikasi terpantau menunjukkan persentase untuk produksi rendah 22%, produksi sedang 51% dan produksi tinggi 27%. Tingkat kesalahan tertinggi pada klasifikasi tingkat produksi tinggi sebanyak 47,05%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa overall accuracy adalah 73,01%. Hal ini berarti tingkat ketelitian akurasi dapat diterima. Indeks vegetasi yang terbaik dalam pendugaan produksi pada tingkat varietas adalah varietas VARI green.
APLIKASI IRIGASI TETES PADA TANAMAN CABE MERAH DI KABUPATEN ENREKANG Muh. Kusmali; Ahmad Munir; Sitti Nur Faridah
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 8, Nomor 2, Oktober 2015
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.18 KB) | DOI: 10.20956/at.v8i2.79

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digemari masyarakat di Indonesia, dan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Produksi tanaman cabe merah sangat dipengaruhi oleh ketersediaan kebutuhan air tanaman sehingga pada musim kemarau produksinya mengalami penurunan drastis. Dengan demikian manajemen irigasi sangat besar peranannya dalam pengembangan budidaya tanaman cabe merah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rancangan operasional irigasi tetes pada tanaman cabe merah berdasarkan kebutuhan air pada masing-masing tingkatan umur tanaman. Metode penelitian ini dilakukan dengan menghitung kebutuhan air tanaman cabe merah perhari pada masing-masing tingkatan umur yaitu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Kemudian menghitung debit rata-rata emiter sehingga diperoleh waktu operasional irigasi tetes. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air tanaman cabe merah sangat beragam berdasarkan umur tanaman yaitu 0,11 l/hari untuk umur 1 bulan, 0,422 l/hari untuk umur 2 bulan, 1,148 l/hari untuk umur 3 bulan dan 1,323 l/hari untuk umur 4 bulan. Sehingga diperoleh waktu operasional yaitu 0,055 jam/hari untuk tanaman berumur 1 bulan, 0,211 jam/hari untuk umur 2 bulan, 0,574 jam/hari untuk umur 3 bulan dan 0,662 jam/hari untuk tanaman yang berumur 4 bulan.
Dampak Pemompaan Air Tanah Terhadap Profil Resistivitas Lapisan Tanah Di Lahan Persawahan Trialita Aprilia; Mahmud Achmad; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 1, April 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2129.65 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i1.83

Abstract

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah pada wilayah jenuh atau semua pori-pori dan ruang antar partikel tanah jenuh berisi air, yang terdapat pada bagian atas disebut water table dan bagian bawah disebut ground water. Konsep lain mengatakan, bahwa air tanah terdiri atas dua zona, yaitu zona tidak jenuh (unsaturated zone) dan zona jenuh (saturated zone) atau ground water. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan nilai resistivitas atau nilai tahanan jenis batuan lapisan bawah permukaan tanah sepanjang lintasan pengambilan data sebelum dan sesudah pemompaan dengan menggunakan geolistrik. Dalam metode penelitian terdapat beberapa tahap, dimana tahap pertama yaitu pengumpulan data dimana data yang dikumpul adalah data skunder, tahap kedua yaitu pengukuran resistivitas dimana pengukuran resistivitas ini menggunakan alat geolistrik multichanel, dan tahap ketiga yaitu pengolahan data dimana terdapat dua langkah yang pertama pengolahan data excel dan langkah kedua pengolahan data software res2dinv. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai pada pengukuran 1 lintasan 1 sebelum dipompa nilainya dari 1,53 - 215 Ωm, lintasan 1 sesudah pompa 1,20 – 29,5 Ωm, kemudian pada lintasan 2 sebelum pompa nilainya 1,13 - 206 Ωm, lintasan 2 sesudah pompa 1,22 – 41,2 Ωm, pada pengukuran 2, lintasan 1 sebelum pompa nilainya 1,07 - 203 Ωm, lintasan 1 sesudah pompa nilainya 0,599 – 84,9 Ωm, kemudian pada lintasan 2 sebelum pompa 0,413 – 83,3 Ωm, pada lintasan 2 sesudah pompa nilainya 0,528 – 49,0 Ωm, pada pengukuran 3 lintasan 1 sebelum pompa nilainya 0,837 - 202 Ωm, lintasan 1 sesudah pompa nilainya 0,454 – 38,3 Ωm, kemudian pada lintasan 2 sebelum pompa nilainya 1,11 – 157 Ωm, pada lintasan 2 sesudah pompa nilainya 0,737 – 61,7 Ωm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwah keberadaan clay berada direntang nilai resistivitas 1-100 Ωm, keberadaan material air tanah berada di rentang nilai resistivitas sangat rendah yaitu 0,5-300 Ωm, dan keberadaan material alluvial berada di rentang nilai resistivitas dari 10-800 Ωm.
Uji Kinerja Mesin Pemecah Kulit Gabah (Husker) Tipe Rol Karet pada Penggilingan Gabah Kecil Diah Pramana Mulyawan; Iqbal Iqbal; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 1, April 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.716 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i1.86

Abstract

Penggilingan gabah sangat berperan nyata dalam memajukan perberasan nasional. Mutu beras yang rendah dan harga yang fluktuatifcenderung tidak memberikan insentif kepada petani. Tingginya kebutuhan akan beras, menyebabkan kebutuhan alat mesin pertanian pun meningkat. Mesin pengupas gabah yang banyak dipakai dewasa ini adalah tipe roll karet. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung efesiensi mesin pemecah kulit gabah (husker) dan mengetahui mutu beras. Penelitian ini juga bertujuan untuk menghitung rendemen yang dihasilkan dari mesin pemecah kulit gabah (husker).Penelitian dilakukan, dilokasi penggilingan gabah kecil yang bertempat di kelurahan laikang, kecamatan biringkanaya, makassar, sulawesi selatan.Pada penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap diantaranya tahap pengumpulan alat dan bahan. Parameter untuk menganalisis kapasitas giling, mutu beras dan rendemen beras dilakukan pengamatan untuk bobot gabah yang akan digiling, bobot beras hasil gilingan, dan waktu menggiling gabah menjadi beras. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai rendemen giling meningkat pada kecepatan putaran 1354 rpm. Hasil dari efisiensi pengupasan pada kecepatan putaran mesin 1237 rpm persentase rata-rata efisiensi pengupasan 46,3%, pada rpm 1354 diperoleh hasil rata-rata efisiensi pengupasan berkisar 46,7% dan pada kecepatan putaran mesin 1395 rpm diketahui persentase rata-rata efisiensi pengupasan 46,6%.Mutu beras yang dihasilkan dari kualitas pengupasan pada kecepatan putaran mesin 1237 rpm persentase butir utuh 70,03 %, butir patah 3,58%, butir menir 1,51%. Persentase butir utuh pada kecepatan putaran 1354 rpm yaitu 67,75%, butir patah 5,16% dan butir menir 2,89%. Sedangkan pada kecepatan putaran mesin 1395 rpm persentase butir patah 56,26%, butir patah 4,80%, butir menir 1,27%.Mutu gabah yang diperoleh dari pengamatan derajat kebersihan gabah butir hijau termasuk kategori mutu III, butir kuning termasuk mutu IV, butir rusak mutu IV, butir asing mutu IV dan butir kapur termasuk kategori mutu II. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa standar mutu pada kecepatan putaran 1237 rpm termasuk mutu beras paling baik.
Uji Kinerja Micro sprinkler Tipe G 360 Degree Rotary Kadek Endrayanti; Ahmad Munir; Samsuar Samsuar
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.091 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i2.130

Abstract

Permasalahan air sangat berpengaruh terhadap lahan pertanian, pada musim kemarau kekurangan air dan kekeringan diberbagai wilayah. Permasalahan lainnya yaitu terbatasnya jumlah air yang dapat dieksplorasi dan dikonsumsi, sedangkan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah menyebabkan kebutuhan air baku meningkat secara drastis. Irigasi mikro dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering. Sistem irigasi ini hanya mengaplikasikan air disekitar perakaran tanaman. Salah satunya adalah micro sprinkler tipe G 360 degree rotary. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efisiensi keseragaman irigasi berdasarkan bentuk pola peletakan micro sprinkle tipe G 360 degree rotary sehingga dapat menjadi acuan bagi petani setempat dalam mengelola pemberian air pada tanaman untuk mengefisiensikan penggunaannya. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai rata-rata koefisien keseragaman (CU) pada pola segi empat sebesar 57,21% dan nilai rata-rata distribusi keseragaman (DU) sebesar 31,96 % sedangkan pada pola segi tiga menunjukkan nilai rata-rata koefisien keseragaman (CU) sebesar 50,34% dan nilai rata-rata distribusi keseragaman (DU) sebesar 21,05 % Kecilnya nilai CU dan DU disebabkan oleh rendahnya tekanan dan jarak tumpang tindih (overlapping) sehingga pendistribusian tidak merata.
Web-Based Computer Assisted Design Dimensi Bangunan Talang & Gorong-Gorong Jasmila Jasmila; Ahmad Munir; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.09 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i2.133

Abstract

Salah satu aspek sarana dan prasana yang penting untuk pertanian adalah bangunan irigasi. Bangunan irigasi berfungsi untuk menyediakan aliran air pada areal persawahan. Pada bangunan irigasi terdapat berbagai jenis bangunan termasuk bangunan pelengkap. Secara umum proses perancangan bangunan irigasi terkhusus pada bangunan talang dan gorong-gorong masih dilakukan secara manual dimana membutuhkan analisis perhitungan dimensi dan perancangan yang rumit. Berdasarkan hal tersebut, didukung dengan kemajuan teknologi informasi (TI) maka dapat diterapkan sistem perancangan secara online melalui sistem website yaitu web based computer assisted design. Tujuan website ini yaitu dapat digunakan untuk membantu perhitungan secara umum atau perancangan bangunan irigasi dalam melakukan pekerjaan perhitungan dimensi bangunan pelengkap irigasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Web Development Life Cycle (WDLC) yang meliputi analisis kebutuhan, website planning, pengembangan web dan implementasi. Hasil penelitian menampilkan website yang terdiri dari beberapa menu yaitu menu home, konversi, kalkulator, referensi, bantuan dan tentang. Dari enam menu yang ada terdapat dua menu utama dan empat menu tambahan, yang menjadi menu utama yaitu menu konversi dan kalkulator. Pada menu konversi dapat digunakan untuk mengkonversi jenis satuan Panjang, kecepatan, dan volume sedangkan pada menu kalkulator terdapat kalkulator untuk perhitungan dimensi gorong-gorong dan talang yang terdiri dari luas penampang (A), jari-jari hidrolis (R), keliling basah (P) lebar saluran (b), kedalaman saluran (h). Dengan demikian para perancang dapat dengan mudah melakukan perencanaan dan perancangan bangunan yang ekonomis dengan memperhitungankan dimensi yang sesuai dengan perhitungan.
Rancang Bangun dan Kinerja Irigasi Sprinkler Hand Move Pada Lahan Kering Fajar Fajar; Totok Prawitosari; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 12, Nomor 1, April 2019
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.719 KB) | DOI: 10.20956/at.v12i1.183

Abstract

Irigasi adalah pemberian air pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertumbuhannya. Lahan kering umumnya berproduksi pada musim hujan dan sangat sulit untuk berproduksi pada musim kemarau, hal ini di karenakan lahan tersebut sangat tergantung pada curah hujan sebagai sumber air bagi tanaman. Teknologi irigasi yang efektif pada lahan kering adalah teknologi irigasi yang dapat mengefisienkan atau menghemat air yakni sistem irigasi sprinkler atau curah. Teknologi irigasi sprinkler atau curah dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dan keseragaman irigasi yang diberikan lebih dari 85% dengan sistem yang terpenuhi seperti tekanan, kecepatan angin dan jarak antar sprinkler. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang irigasi sprinkler hand move dan melakukan analisis kinerja sistem irigasi tersebut berdasarkan pengunaan efisiensi sprinkler pada lahan kering. Penelitian ini merancang sebuah alat irigasi sprinkler evaluasi kinerja alat dengan 3 parameter waktu yakni pagi, siang dan sore hari. Hasil nilai koefisien keseragaman (CU) 44,02 – 46,87% maka dapat diartikan bahwa penyiraman menggunakan sprinkler memiliki keseragaman penyiraman yang kurang baik karena lebih rendah dari 85%, dan begitu pula dengan nilai distribusi keseragaman (DU) yang kurang baik yang berkisar antara 10,99 - 15,54% memiliki distribusi keseragaman penyiraman yang kurang baik karena lebih rendah dari 25%. Berdasarkan dari hasil nilai koefisien keseragaman (CU) dan nilai distribution uniformit (DU) maka dapat disimpulkan bahwa perancangan kurang efektif dan kurang baik.