Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RISIKO DENGUE BERBASIS MAYA INDEX PADA RUMAH PENDERITA DBD DI KOTA BANJAR TAHUN 2012 Pandji Wibawa Dhewantara; Arda Dinata
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 11 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.186 KB) | DOI: 10.22435/blb.v11i1.857

Abstract

Salah satu faktor risiko kejadian DBD di antaranya adalah ketersediaan kontainer tempat perkembangbiakan vektor. Tahun2012 dilakukan survei observasional analitik dengan pendekatan potong lintang pada 100 rumah penderita DBD di KotaBanjar. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat risiko penularan DBD melalui pendekatan analisis Maya Index. Data yang dikumpulkan meliputi jenis, jumlah kontainer, dan jumlah kontainer mengandung larva Aedes sp. Kontainer yangditemukan dikategorikan menjadi Controllable Container dan Disposable Container untuk mengetahui Breeding Risk Index(BRI) dan Hygene Risk Index (HRI). Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui proporsi jumlah dan jenis kontainer.Maya index diperoleh dari hasil pengkategorian rasio BRI dan HRI. Container Index dan Breteau Index dihitung untukmengetahui kepadatan larva. Hasil pengamatan ditemukan sebanyak 915 kontainer yang terdiri dari jenis controllablecontainers (93%) dan disposable containers (7%). Jenis kontainer yang dominan adalah tempayan tanah liat (15,52%), bakair (14,35%), pot bunga (48,47%), dan penampung air pada dispenser (7%). Larva Aedes sp. banyak ditemukan pada bak air(48,57%) dan penampung air pada dispenser (22,86%). Sementara, botol bekas (35,3%) dan kaleng bekas (26,1%)merupakan jenis disposable container yang paling banyak ditemukan. Analisis menunjukkan sebagian besar rumahberkategori BRI tinggi (93%) dan HRI rendah (92%). Berdasarkan Maya Index, rumah penderita termasuk dalam kategoririsiko sedang (97%) dengan CI dan BI masing-masing sebesar 3,85% dan 35. Studi ini menyimpulkan bahwa sebagian besarrumah penderita masih memiliki potensi penularan infeksi virus Dengue.
The Investigation of Significant Leptospirosis Hotspots during the Initial COVID-19 Pandemic in the City of Jakarta, Indonesia Andre Yunianto; Dian Perwitasari; Dasuki Dasuki; Pandji Wibawa Dhewantara
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 3 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine and Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i3.18254

Abstract

Leptospirosis is a common bacterial infection caused by pathogenic Leptospira spp.in tropical region, including inIndonesia. During the first year of COVID-19 pandemic, Jakarta reported a significant increase in leptospirosis cases.A study was conducted to analyze the distribution of leptospirosis and to identify hotspots of the leptospirosis.Leptospirosis notifications for the period of January to December 2020 were collected from the online surveillancedatabase provided by the Provincial Health Office of Jakarta. Global and local spatial clustering at the villagelevel across Jakarta was examined using Moran’s I and local indicators for spatial association (LISA). In 2020,total of 207 people infected by Leptospira spp. The highest number was recorded in January (n=142), accountingfor 68.5% of the total reports over the period studied. The incidence was geographically dissimilar at village-levelwith the highest rates was observed in the west of the city. Moran’s I analysis demonstrates that leptospirosisincidence was significantly clustered (I = 0.191, p-value = 0.001). Total of 19 high-risk clusters in 9 sub-districtswere identified and approximately 891,202 people were at higher risk of leptospirosis during the year of 2020. Thefindings suggest needs an improved disease surveillance to support spatially targeted interventions to controlleptospirosis transmission.