Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Nilai Sun Protection Factor Maserat Daun Kelor Venny Diah Ningsih; Isma Oktadiana
Tinctura Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.275 KB) | DOI: 10.35316/tinctura.v1i1.779

Abstract

Moringa leaves are one part of the plant which has many health properties one of which is an antioxidant. One of the content of Moringa leaves which contains antioxidant activity is quercetin. Quercetin Is polar and insoluble in air. An experimental research method with a descriptive analysis design, starting with making Moringa leaf maserat, screening, and testing the SPF value, using a UV-Vis spectrophotometer. The purpose of this research was to find out the type of solvent against the SPF value of Moringa leaf maserat. Based on the experiments that have been carried out the methanol (6.75) solvent elds a higher SPF value compared to ethanol (5.32). Keyword: Moringa Leaf, Solvent, SPF. ABSTRAK Daun kelor merupakan salah satu bagian tanaman yang memiki banyak khasiat untuk kesehatan salah satunya ialah sebagai antioksidan. Salah satu kandungan daun kelor yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan aialah quercetin. Quercetin Bersifat polar dan tidak larut dalam air. Metode penelitian eksperimental dengan desain analisis deskriptif, dimulai dengan pembuatan maserat daun keor, penyaringan, dan pengujian Nilai SPF, menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap nilai SPF maserat daun kelor. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didaptkan hasil bahawa pelarut methanol (6,75) memberikan nilai SPF lebih tinggi dibandingkan dengan dengan pelarut etanol (5.32). Kata Kunci : Daun Kelor, Pelarut, SPF
Aktivitas Penolak Serangga (Insect Repellent) Ekstrak Klorofom Biji Mimba (Azadirachta Indica) Terhadap Kutu Beras (Calandra Oryzae) Isma Oktadiana; Venny Diah Ningsih
Tinctura Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.059 KB) | DOI: 10.35316/tinctura.v1i2.989

Abstract

Plants that are currently being developed as botanical insecticides are those that produce essential oils. The largest active compound that is insecticidal in neem (Azadirachta indica) is azadirachtin, this compound belongs to the triterpenoid group. The purpose of this study was to determine the level of insect repellent activity of neem (Azadirachta indica) seed chlorophome extract against rice lice (Calandra oryzae). This research is an experimental study using a completely randomized design (CRD). Consisting of neem seed extract treatment with a concentration of 0.1% and 0.5% and a control in the form of distilled water each 10 times. The results of this study indicated that the concentration of 0.1% and 0.5% neem seed extract test increased the mortality of rice lice. The longer the application time, the higher the mortality rate of rice lice. In the treatment of 0.5% neem seed extract, it could cause 67% mortality compared to 0.1% neem seed extract treatment and control. Keywords: Neem seeds, insect repellent, Calandra oryzae ABSTRAK Tumbuhan yang saat ini sedang dikembangkan sebagai insektisida nabati yaitu tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri. Senyawa aktif terbesar yang bersifat insektisida pada tanaman mimba (Azadirachta indica) adalah azadirachtin, senyawa ini termasuk dalam kelompok triterpenoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat aktivitas penolak serangga (insect repellent) ekstrak klorofom biji mimba (Azadirachta indica) terhadap kutu beras (Calandra oryzae). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri atas perlakuan ekstrak biji mimba konsentrasi 0.1% dan 0.5 % dan kontrol berupa akuades masing-masing 10 kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uji ekstrak biji mimba konsentrasi 0.1% dan 0.5% meningkatkan mortalitas kutu beras. Semakin lama waktu aplikasi maka semakin tinggi tingkat mortalitas kutu beras. Pada perlakuan ekstrak biji mimba 0.5% dapat menyebabkan kematian sebesar 67% dibandingkan dengan perlakuan ekstrak biji mimba 0.1% dan kontrol. Kata Kunci: Biji Nimba, penolak serangga, Calandra oryzae
Pengaruh Suhu Penyimpanan Obat Kapsul Komersil Terhadap Organoleptik Venny Diah Ningsih
Tinctura Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.266 KB) | DOI: 10.35316/tinctura.v2i1.1540

Abstract

Medicinal products have quality standards or qualities that are very important to determine the therapeutic effect of a drug. One of the external factors that affect drug quality is temperature, because temperature can affect the instability of the quality of a drug product. This study aims to determine the effect of storage temperature of commercial capsule drugs on organoleptic. The research method uses a quantitative approach and experimental method by measuring the ascorbic acid content of the vitamin C tablet drug samples, with variations in temperature, namely cold (5°C), room temperature (27°C) and excessive heat (48°C) for a long time 180 minutes time. The results showed that temperature had a significant effect on the content of ascorbic acid in commercial vitamin C tablets with the results in sample I cold temperature (5°C) 101.2%, room temperature (27°C) 97.6% and overheating temperature (48°C). 90.5%. In sample II the cold temperature (5°C) was 101.8%, the room temperature (27°C) was 103.3% and the overheat temperature (48°C) was 95.3% after 180 minutes of storage. Keywords: Temperature, Capsule Medicine, Organoleptic ABSTRAK Mutu atau kualitas suatu produk obat merupakan faktor penting untuk mengetahui efek terapetik dari suatu obat. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi mutu obat adalah suhu karena dapat mempengaruhi ketidakstabilan sifat fisikakimia senyawa aktif dalam sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan obat kapsul komersil terhadap organoleptik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan eksperimental dengan cara mengukur kadar asam askorbat dari sampel obat tablet vitamin C dengan variasi suhu yaitu dingin (5°C), suhu ruang (27°C) dan suhu panas berlebih (48°C) dengan lama waktu simpan 180 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu berpengaruh secara nyata terhadap kandungan asam askorbat dalam obat tablet vitamin C komersil dengan hasil pada sampel I suhu dingin (5°C) 101.2%, suhu ruang (27°C) 97.6% dan suhu panas berlebih (48°C) 90.5%. Pada sampel II suhu dingin (5°C) 101.8%, suhu ruang (27°C) 103.3% dan suhu panas berlebih (48°C) 95.3% setelah 180 menit penyimpanan. Kata Kunci: Suhu, Obat Kapsul, Organoleptik
Formulasi Dan Uji Nilai SPF (sun protection factor) Ekstrak Daun Kelor (moringa oliefrea) Dalam Sediaan Tabir Surya Nanoemulsi Venny Diah Ningsih; Sri Nur Atiqah
Tinctura Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.462 KB) | DOI: 10.35316/tinctura.v2i1.1542

Abstract

Moringa leaves are one part of the plant that has many health benefits, one of which is as an antioxidant. One of the content of Moringa leaves that has activity as an antioxidant is quercetin. The purpose of this study was to determine the SPF value produced by Moringa leaf extract formulated in nanoemulsion preparations in various concentrations. Based on the test results, the SPF value at a concentration of 10,000 ppm is 5.5, 20,000 ppm is 5.6, and 30,000 ppm is 5.8. ABSTRAK Daun kelor merupakan salah satu bagian tanaman yang memiki banyak khasiat untuk kesehatan salah satunya ialah sebagai antioksidan. Salah satu kandungan daun kelor yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan aialah quercetin. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai SPF yang dihasilkan oleh ekstrak daun kelor yang diformulasikan dalam sediaan nanoemulsi dalam berbagai konsentrasi. Berdasarkan hasil pengujian di dapatkan hasil nilai SPF Pada konsentrasi 10.000 ppm sebesar 5.5, 20.000 ppm sebesar 5.6, dan 30.000 ppm sebesar 5.8.
Pengembangan Sensor Kesegaran Buah Pepaya Potong (Carica Papaya L.) Pada Kemasan Pintar Berbasis Indikator pH Alami Kunyit (Curcuma Longa L.): Freshness sensor Venny Diah Ningsih
Tinctura Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v3i1.1601

Abstract

Papaya cut easily loses quality, so a smart label is needed to detect the freshness of the papaya cut.. Smart label for detecting papaya freshness are made by immobilizing whatmann filter paper membrane on the indicator of turmeric. Smart label have a 2 minutes response time, good reproducibility is indicated by the RSD values <5%, and the usage time is 15 days. Smart label have been successfully applied to detect freshness of cut papayas on the market
PELATIHAN PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI DARI TANAMAN HERBAL SEBAGAI ZAT ADIKTIF UNTUK MENGATASI KECEMASAN PADA IBU NIFAS Lia Fitria; Venny Diah Ningsih; Siti Nurrosyidah; Yusriani
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: Pada masa nifas ibu mengalami perubahan psikologis diantaranya perubahan mood atau perasaan cemas seperti mudah emosi, sensitive, sedih dan mudah menangis terhadap hal – hal kecil yang terjadi disekitarnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan pada ibu nifas yaitu antara lain dengan aromaterapi. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang manfaat aromaterapi dalam mencegah terjadinya kecemasan pada ibu nifas. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, dan praktek langsung untuk menambah kemampuan dan kreatifitas ibu – ibu. Harapan dari pendampingan yang telah dilakukan ini, para mitra memiliki pengetahuan dan wawasan untuk membuat aromaterapi sendiri di rumah.
The Effectiveness of Rose and Jasmine Aromatherapy on Reducing Anxiety Levels in Postpartum Mothers Lia; Venny Diah Ningsih; Zakiatun Navisah; Zahrotun Naqiyah Sabrina Putri
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.164 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v17i2.1332

Abstract

During the postpartum period, there are physical and psychological changes in the form of worry and fear in achieving a new role as a mother. This event naturally occurs after childbirth. There are several psychological disorders that occur in postpartum mothers in achieving their new role as mothers, including anxiety. Prevention that can be done to overcome anxiety in postpartum mothers, among others, is complementary therapy using aromatherapy. The purpose of this study was to determine the effectiveness of rose and jasmine aromatherapy to reduce anxiety levels in postpartum mothers. This type of research is quasi-experimental with a two group pretest and posttest design. The number of samples was 20 postpartum mothers with the total sampling method. Bivariate analysis with T Test Dependent test. The results showed that there was a significant effect before and after giving rose aromatherapy (p<0.05) and there was an effect before and after giving jasmine aromatherapy (p<0.05). There was no significant difference between giving rose and jasmine aromatherapy (p < 0.05) to decrease anxiety levels in postpartum mothers, so postpartum mothers can use rose and jasmine aromatherapy to reduce anxiety levels.
PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI DALAM LILIN AROMATERAPI SEBAGAI PENCEGAHAN KECEMASAN PADA IBU NIFAS DI DESA KENDIT Venny Diah Ningsih; Lia Fitria; Siti Nurrosyidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 2 No. 05 September (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu nifas yang menjalani masa setelah persalinan akan mengalami perubahan psikologis antara lain kelelahan, perubahan peran, perubahan mood seperti kesedihan dan kecemasan. Adapun rasa cemas dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk depresi pada ibu nifas. Kejadian depresi masa nifas berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indonesia sebanyak 18,37% pada satu bulan pertama setelah melahirkan dan 15,19% pada dua bulan setelah melahirkan. Aromaterapi merupakan terapi komplementer dengan menggunakan minyak essensial untuk memperbaiki kondisi ibu nifas baik secara fisik maupun psikologis. Produk aromaterapi tersedia dalam beberapa bentuk antara lain sabun, lilin, minyak pijat, dan lain – lain. Tujuan dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pendampingan pembuatan aromaterapi dalam sediaan lilin dengan memanfaatkan minyak atsiri melati sebagai pencegahan kecemasan pada ibu nifas. Program kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu berupa penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi di Desa Kendit, dengan jumlah mitra yang mengikuti sebanyak 35 orang. Ibu nifas diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini memahami penggunaan aromaterapi terhadap pencegahan kecemasan pada masa nifas dan dapat diterapkan di rumah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang edukasi pencegahan kecemasan pada ibu nifas dengan pembuatan aromaterapi.
Pendampingan Pembuatan Aromaterapi Untuk Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Nifas Lia Fitria; Venny Diah Ningsih; Umi Kulsum
Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Oktober 2023 - Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/ahsana.v1i3.325

Abstract

Ibu nifas yang menjalani masa setelah persalinan akan mengalami perubahan psikologis antara lain kelelahan, perubahan peran, perubahan mood seperti kesedihan dan kecemasan. Adapun rasa cemas dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk depresi pada ibu nifas. Aromaterapi merupakan terapi komplementer dengan menggunakan minyak essensial untuk memperbaiki kondisi ibu nifas baik secara fisik maupun psikologis. Tujuan dilaksankan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan Pendampingan Pembuatan Aromaterapi Untuk Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Nifas. Program kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu berupa penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi di Wilayah Kerja Puskesmas Kendit, dengan jumlah mitra yang mengikuti sebanyak 35 orang. Ibu nifas diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini memahami penggunaan aromaterapi terhadap pencegahan kecemasan pada masa nifas dan dapat diterapkan di rumah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang manfaat aromaterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan.
PELATIHAN PEMBUATAN INDIKATOR ALAMI UNTUK MENDETEKSI KESEGARAN BUAH POTONG PADA KETUA KAMAR ASRAMA PUSAT PUTRI DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SYAFI’IYAH SUKOREJO Venny Diah Ningsih; Siti Nurrosyidah
SUBSERVE: Community Service and Empowerment Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Prime Identity Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia dapat digunakan untuk pengobatan tradisional, pewarna, dan sebagai indikator kimia alami. Indikator kimia alami ini memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan indikator kimia sintetik seperti fenolftalein, metil jingga, metil merah, bromtimol biru. Contoh tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator kimia alami yaitu ubi ungu, bit merah, bunga sepatu, bunga rosella, bunga pukul empat, dan kubis merah. Beberapa penjual di pasar santri putri daerah pusat Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo ada yang menjual beberapa jenis buah potong yang memudahkan santri putri dalam mengkonsumsi buah potong. Saat mengkonsumsi buah potong perlu diwaspadai karena belum tentu buah potong yang dijual tersebut masih dalam keadaan segar. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan edukasi terkait manfaat indikator alami untuk mendeteksi kesegaran buah potong.