Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

APLIKASI CITRAALOS PALSAR UNTUK PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI HUTAN TANAMAN AKASIA Qirom, Muhammad Abdul; Saleh, Muhammad Buce; Kuncahyo, Budi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.274 KB)

Abstract

ABSTRACTEstimation of carbon stock has direct limitations related to the speed of obtaining results, area coverage and high cost. Remote sensing can be used to estimate carbon stocks with an adequate level of accuracy. The objectives of this study are 1) to obtain the potential carbon storage of A. mangium, 2) to estimate model of carbon stocks based on a radar image (backscatter value of Alos Palsar), and 3) to map potential carbon stock distribution of A. mangium at PT. Inhutani II, South Kalimantan. The method used was a direct inventory of carbon stocks by making 69 measuring plots (0.1 ha area of each plot) spread across several age. The field inventory results were used to formulate a relationship with the polarization values of the Alos Palsar. The results showed that the potential surface carbon deposit varied from 32.03 to 46.10 tons/ha with an average value of 39.06 tons/ha. The total potential carbon stock per ha ranged from 35.48 to 51.01 tons/ha with an average of 43.24 tons/ha. The best allometric relationship between carbon stock and the polarization values HH and HV of the Alos Palsar image was Carbon Deposit = 292 + 2.00 HH2 + 27.1 HV with the R2  = 40.9%. Potential carbon storage based on Alos Palsar image ranged between 40 - 80 tons/ha. The result of Alos Palsar predicton is accurate so the technology can be used for measuring or monitoring of carbon stocks in plantation forest.ABSTRAKPendugaan persediaan karbon secara langsung mempunyai keterbatasan terkait dengan kecepatan memperoleh hasil, cakupan luasan yang terbatas dan biaya yang mahal. Penginderaan jarak jauh dapat dimanfaatkan untuk menduga persediaan karbon dengan akurasi yang cukup memadai. Tujuan penelitian ini yakni: 1) mendapatkan potensi simpanan karbon jenis A. mangium, 2) mendapatkan model penduga simpanan karbon berdasarkan citra Radar (nilai backscatter citra Alos Palsar), 3) mendapatkan peta sebaran potensi simpanan karbon jenis A. mangium di PT. Inhutani II, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan dengan melakukan inventarisasi persediaan karbon secara langsung yakni pembuatan plot pengukuran sebanyak 69 plot dengan luas masing-masing plot seluas 0,1 Ha tersebar pada beberapa umur. Hasil inventarisasi tersebut digunakan untuk membentuk hubungan dengan nilai polarisasi dari citra Alos Palsar. Hasil penelitian menunjukkan potensi simpanan karbon permukaan sebesar 32,03 - 46,10 ton/ha dengan rata-rata 39,06 ton/ha. Potensi simpanan karbon total per Ha berkisar antara 35,48 -51,01 ton/ha dengan rata-rata 43,24 ton/ha. Model alometrik terbaik hubungan antara simpanan karbon dan nilai polarisasi HH dan HV dari citra Alos Palsar adalah Simpanan karbon = 292 + 2,00 HH2 + 27,1 HV dengan koefisien determinasi sebesar 40,9%. Potensi sebaran simpanan karbon total terbesar berdasarkan aplikasi citra Alos Palsar yakni berkisar antara 40 - 80 ton/Ha. Penggunaan Alos Palsar untuk menduga simpanan karbon menghasilkan dugaan yang cukup akurat sehingga teknologi ini dapat digunakan untuk mengukur atau monitoring persediaan karbon pada tegakan hutan tanaman.
MODEL PENDUGA VOLUME POHON NYAWAI ( Ficus variegata Blume) DI KALIMANTAN TIMUR Qirom, Muhammad Abdul; Supriyadi, Supriyadi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTFicus variegata Blume has only recently developed for the development of plantation forest. Estimation of this potential requires an accurate instrument, but such instrument is not yet available. Tree volume is determined by Spiegel Relaskop Bitterlich. This study was intended to find the best model for estimating tree volume and potential stands of nyawai at PT. ITCI-Kartika Utama East Kalimantan. The estimation model used linear and non-linear models. The best model was determined by using statistical parameters. It was found that the best model of tree volume estimation used the diameter and height as its independent variables. The inclusion of height into the model estimation increased the accuracy and precision of estimation compared to the models with single variable. The potential volume ranged from 21.66 m3/ha–113.56 m3/ha at the ages of 4–7 years. The model can be applied to a population with similar characteristics of growing location.ABSTRAKJenis nyawai baru dikembangkan untuk pengembangan hutan tanaman. Pendugaan potensi ini memerlukan instrumen penduga volume yang tepat. Namun, instrumen tersebut belum tersedia. Volume pohon ditentukan dengan Spiegel Relaskop Bitterlich (SRB) sehingga pohon-pohon contoh tidak ditebang. Penelitian ini bertujuan mendapatkan model penduga volume terbaik dan menduga potensi tegakan nyawai di PT. ITCI-Kartika Utama Kalimantan Timur. Penyusunan model penduga volume menggunakan model linear dan non linear dengan peubah tunggal diameter, dua pubah (diameter dan tinggi), dan kombinasi diameter dengan tinggi. Model terbaik ditentukan menggunakan parameter statistik antara lain: standar error, signifikasi parameter dugaan, koefisien determinasi terkoreksi (R2adj), Root Mean Square Errors, Akaike Information Criteria (AIC), simpangan relatif dan agregatif, dan bias. Model terbaik penduga volume menggunakan diamater dan tinggi sebagai peubah bebasnya dengan persamaan: Ln Volume = –9,22846 + 1,7456Ln (Diameter) + 0,9759Ln (tinggi). Penambahan tinggi dalam penyusunan model penduga volume meningkatkan akurasi dan ketepatan dugaan dibandingkan model dengan peubah tunggal. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan kepraktisan di lapangan, persamaan dengan variabel diameter yaitu: V = 0,00073 D2,0051  dapat digunakan. Model tersebut hanya digunakan dan hanya berlaku pada kondisi iklim dan tempat tumbuh yang sama. Potensi volume pohon berkisar antara 21,66 m3/ha–113,56 m3/ha untuk umur 4–7 tahun. Model penduga volume yang telah disusun dapat diterapkan pada tegakan dengan karakteristik tempat tumbuh hampir sama.
PENYUSUNAN MODEL PENDUGA VOLUME POHON JENIS JELUTUNG RAWA (Dyera polyphylla (Miq) V. Steenis) Qirom, Muhammad Abdul; Supriyadi, Supriyadi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.799 KB)

Abstract

ABSTRACTThe development of of Dyera polyphylla trees requires complete information on the estimated yield. The estimated yield or volume can be obtained by using an estimating equation for the tree volume.The objectives was to obtain of the best estimation models for the total and merchantable volumes of D. polyphylla trees. The volume estimation models were formulated using 96 selected tree samples representing the whole stand populations. Sample trees were measured using Spiegel Relascop Bitterlich (SRB). The estimator models tested consist of linear and non-linear models with a single variable (diameter) and double variables (diameter and height of the tree). The results of this study indicated that diameter as the single variable can be used to formulate an estimator model for both the total and merchantable volumes of trees. However, the addition of the height variable into the model is still needed. The estimation models of tree volumes with two variables (diameters and heights) were used to obtain a standard volume table. The determination coefficient rose less than 2% compared to the model with the diameter variable. The best model of tree volume estimators with either one or two variables has high coefficient (> 80%) of determination (R2). The best models of estimating total tree volume are 1) with the use of diameter as a single variable: Ln Volume 7.9444      2.1952 *  Ln Diameter    and 2) with the use of diameter and height as double variables: Volume =2.4081*10-4*(Diameter2.Height)0.80871. The best models to estimate the volume of merchantable trees are 1) with the use of diameter variable: Ln Volume = 8.2598+(2.2843)*(Ln(Diameter)), and 2) with the use of diameter and height as the variables: Ln Volume = 9.0589+(1.8958)*(Ln)Diameter))+(0.7347) *(Ln(Height))ABSTRAKPengembangan jenis Jelutung Rawa membutuhkan informasi yang lengkap terkait perkiraan hasil yang akan diperoleh. Perkiraan hasil dapat diperoleh dengan menduga volume tegakan menggunakan persamaan penduga volume pohon. Penelitian ini bertujuan mendapatkan model-model penduga volume terbaik jenis Jelutung Rawa untuk volume pohon total dan volume kayu yang dapat diperdagangkan. Penyusunan model penduga volume ini menggunakan 96 sampel pohon terpilih yang mewakili kondisi tegakan secara keseluruhan. Pohon sampel tersebut diukur dengan menggunakan Spiegel Relaskop Bitterlich (SRB) sehingga sampel pohon tidak ditebang. Model- model penduga pohon yang diujicobakan terdiri dari model linear dan non-linear dengan peubah tunggal (diameter) dan ganda (diameter dan tinggi pohon). Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan diameter sebagai peubah tunggal dapat digunakan menyusun model penduga volume pohon baik volume total maupun volume kayu yang dapat diperdagangkan. Namun demikian, penambahan variabel tinggi kedalam model tetap diperlukan. Model penduga volume pohon dengan dua variabel diameter dan tinggi digunakan untuk menyusun tabel volume standar. Koefisien determinasi naik < 2% dari model dengan peubah diameter. Model terbaik penduga volume baik satu atau dua peubah mempunyai R2   yang tinggi (> 80%). Model terbaik untuk menduga volume pohon total yakni 1) menggunakan peubah tunggal (diameter): Ln Volume = –7,9444 + (2,1952) * (Ln (Diameter)); dan 2) menggunakan peubah ganda (diameter dan tinggi): volume = 2,4081 * 10-4  * (Diameter2.Tinggi)0,80871. Model terbaik untuk menduga volume pohon merchantable yakni 1) menggunakan peubah diameter: Ln Volume = – 8,2598 + (2,2843) * (Ln (Diameter)); 2) menggunakan peubah diameter dan tinggi:Ln Volume = – 9,0589 + (1,89958) * (Ln (Diameter)) + (0,7347) * (Ln(tinggi)).
EVALUASI PENGGUNAAN BEBERAPA METODE PENDUGA BIOMASSA PADA JENIS Acacia mangium Wild Qirom, Muhammad Abdul; Saleh2, M. Buce; Kuncahyo, Budi
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 9, No 3 (2012): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Metode  pengukuran  biomasa  sangatlah  beragam  dengan  akurasi  dan  ketepatan  yang  berbeda-beda. Keakuratan dan  ketepatan metode  pengukuran tersebut perlu dibandingkan untuk  mendapatkan metode terbaik. Tujuan penelitian ini  adalah 1)  mendapatkan besarnya alokasi biomasa  masing-masing bagian tanaman, 2) mendapatkan nilai Biomass Expansion Factor (BEF) dan Root to Shoot Ratio (R) jenis Acacia mangium Willd., 3) mendapatkan persamaan alometrik biomasa masing-masing bagian tanaman, 4) mendapatkan  metode  terbaik  untuk  menduga  biomasa  di  hutan  tanaman  Acacia  mangium  Wild.  di Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel pohon dilakukan secara destructive sebanyak 30 pohon contoh yang mewakili umur satu, dua, tiga, empat, lima, enam, delapan, dan sembilan tahun.  Berdasarkan pohon contoh tersebut didapatkan data biomasa, Biomass Expansion Factor dan Root to Shoot Ratio (R). Penyusunan model alometrik menggunakan model linear dan non linear. Hasil penelitian menunjukkan alokasi biomasa terbesar pada bagian batang (> 50%) dan ranting menyimpan biomasa terkecil Pada umur 1-9 tahun, besarnya BEF (Mg.m-3) berkisar antara 0,44-0,71 Mg.m-3 dan nilai BEF (Mg.) jenis Acacia mangiumWild. berkisar antara 1,06-1,80. Rata-rata nilai R yakni 0,16. Pada bagian permukan  tanah model alometrikterbaik yakniAGB = - 3.14 + 2.84 lnD dengan koefisien determinasi R2  98,6%. Metode penduga biomasaterbaik menggunakan BEF (Mg.Mg) per umur. Penggunaan metode ini membutuhkan persamaan alometrik penduga biomassa batang.
PENGARUH PEMBEBASAN JENIS AKASIA BERDURI Acacia nilotica (L.)Willd.ex Del TERHADAP KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN PENYUSUN SAVANA DAN KUALITAS SAVANA DI TAMAN NASIONAL BALURAN, JAWA Qirom, Muhammad Abdul; Andriani, Susy; Azwar, Fatahul; Octavia, Dona
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 4, No 6 (2007): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang besarnya pengaruh pembebasan jenis Acacia nilotica (L.)Willd.ex Del di Taman Nasional Baluran terhadap komposisi jenis tumbuhan penyusun savana dan kualitas dari savana yang ada. Metode yang digunakan adalah metode analisis vegetasi dengan  ukuran  petak  minimum  ditentukan  menggunakan  kurva  spesies  area.  Hasil  penelitian  ini menunjukkan bahwa komposisi jenis penyusun antara savana terbebas dari invasi dan savana terinvasi A. nilotica adalah berbeda. Komposisi jenis pada savana terbebas dari invasi terdiri dari 38 jenis terdiri dari jenis rumput, semak belukar, dan permudaan alam jenis pohon. Komposisi jenis penyusun savana yang terinvasi adalah 13 jenis terdiri dari 2 jenis rumput dan 11 jenis bukan rumput. Nilai indeks kesamaan komunitas adalah 38,38% sehingga kedua komunitas ini  berbeda. Indeks dominansi pada savana  yang terinvasi lebih tinggi daripada savana yang terehabilitasi, tetapi nilai indeks keragaman tertinggi pada savana yang terbebas dari invasi sebesar 1,216 sehingga pada komunitas ini lebih mantap dibandingkan dengan savana yang terinvasi jenis A. nilotica. Potensi biomassa pada areal savana terbebas dari invasi A. nilotica berkisar antara 1.067,5 kg/ha –  2.756,25 kg/ha lebih besar dari savana  yang terinvasi dengan potensi biomassanya antara 422,5 kg/ha– 1.000 kg/ha.
APLIKASI CITRA ALOS PALSAR UNTUK PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI HUTAN TANAMAN AKASIA Muhammad Abdul Qirom; Muhammad Buce Saleh; Budi Kuncahyo
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.274 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2012.9.3.121-134

Abstract

Pendugaan persediaan karbon secara langsung mempunyai keterbatasan terkait dengan kecepatan memperoleh hasil, cakupan luasan yang terbatas dan biaya yang mahal. Penginderaan jarak jauh dapat dimanfaatkan untuk menduga persediaan karbon dengan akurasi yang cukup memadai. Tujuan penelitian ini yakni: 1) mendapatkan potensi simpanan karbon jenis A. mangium, 2) mendapatkan model penduga simpanan karbon berdasarkan citra Radar (nilai backscatter citra Alos Palsar), 3) mendapatkan peta sebaran potensi simpanan karbon jenis A. mangium di PT. Inhutani II, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan dengan melakukan inventarisasi persediaan karbon secara langsung yakni pembuatan plot pengukuran sebanyak 69 plot dengan luas masing-masing plot seluas 0,1 Ha tersebar pada beberapa umur. Hasil inventarisasi tersebut digunakan untuk membentuk hubungan dengan nilai polarisasi dari citra Alos Palsar. Hasil penelitian menunjukkan potensi simpanan karbon permukaan sebesar 32,03 - 46,10 ton/ha dengan rata-rata 39,06 ton/ha. Potensi simpanan karbon total per Ha berkisar antara 35,48 -51,01 ton/ha dengan rata-rata 43,24 ton/ha. Model alometrik terbaik hubungan antara simpanan karbon dan nilai polarisasi HH dan HV dari citra Alos Palsar adalah Simpanan karbon = 292 + 2,00 HH2 + 27,1 HV dengan koefisien determinasi sebesar 40,9%. Potensi sebaran simpanan karbon total terbesar berdasarkan aplikasi citra Alos Palsar yakni berkisar antara 40 - 80 ton/Ha. Penggunaan Alos Palsar untuk menduga simpanan karbon menghasilkan dugaan yang cukup akurat sehingga teknologi ini dapat digunakan untuk mengukur atau monitoring persediaan karbon pada tegakan hutan tanaman.