Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN POLA SUARA MENGGUNAKAN METODE PIECEWISE DYNAMIC TIME WARPING (PDTW) Qustoniah, Anis
WIDYA TEKNIKA Vol 20, No 1: Maret 2012
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi pengenalan suara merupakan teknologi dengan sumber masukannya adalah suara, seperti mikropon untuk menginterpretasikan suara manusia, untuk transkripsi atau sebagai metode alternatif interaksi dengan komputer. Pada proses pengenalan suara, untuk mendapatkan informasi dari sinyal suara perlu dilakukan ekstraksi ciri sehingga dapat dianalisis untuk setiap variasi sinyal suara yang ada. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Linear Predictive Coding (LPC), yang menghasilkan koefisien-koefisien cepstral dari pola suara yang di-input-kan. Dari koefisien tersebut kemudian dilakukan pengenalan dengan menggunakan metode Piecewise Dynamic Time Warping (PDTW). PDTW merupakan sebuah modifikasi dari DTW yang menjalankan Piecewise Aggregate Approximation (PAA) sebagai metode pembanding antara data input dan data referensi.Dari hasil perbandingan tersebut akan didapatkan suatu keputusan yang kemudian diubah menjadi output berupa text. Hasil dari penelitian ini didapatkan Word Error Rate (WER) sebesar 45% untuk 40 data uji dari 4 kata. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode LPC dan PDTW dapat digunakan untuk mengenali pola suara dengan keakuratan 55%. Kata Kunci: Linear Predictive Coding (LPC), Piecewise Dynamic Time Warping (PDTW), Piecewise Aggregate
PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MULTIPLE-INPUT MULTIPLE-OUTPUT (MIMO) PADA JARINGAN WCDMA Qustoniah, Anis
WIDYA TEKNIKA Vol 20, No 2: OKTOBER 2012
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan layanan komunikasi bergerak saat ini membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki troughput yang besar dan delay yang kecil. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan perubahan pada sistem antrian MIMO pada jaringan WCDMA, sehingga perlu diketahui keandalan dari jaringan ini dengan mengetahui model sistem delay antrian. Model sistem antrian MIMO pada jaringan WCDMA menerapkan sistem antrian distribusi kedatangan/keberangkatan Poisson (Markovian), agar delay paket yang terjadi pada jaringan semakin kecil dan memiliki throughput yang besar. Sehingga  terhadap sistem antrian pada jaringan diperlukan  perhitungan BER, probabilitas paket error, delay transmisi, dan delay propagasi pada jaringan. Selanjutnya dilakukan  penerapan sistem antrian pada jaringan yang meliputi metode sistem antrian, delay antrian, dan troughput. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa pada penerapan MIMO WCDMA (M/M/4) delay total cenderung lebih kecil tanpa dipengaruhi oleh faktor utilitasnya, dibandingkan dengan WCDMA (M/M/1) yang semakin besar faktor utilitasnya maka delay akan semakin besar sehingga performa MIMO WCDMA (M/M/4) lebih baik dibandingkan WCDMA (M/M/1). Throughput () pada model sistem yang menerapkan MIMO-WCDMA (M/M/4) lebih besar dan tidak dipengaruhi oleh faktor utilitas sistem wireless daripada model sistem WCDMA (M/M/1).
MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE HIERARCHICAL TOKEN BUCKET (HTB) PADA PC ROUTER BERBASIS LINUX Qustoniah, Anis
WIDYA TEKNIKA Vol 19, No 1: MARET 2011
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini router menjadi  suatu alternatif dalam pengaturan bandwidth , selain fungsinya sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Berdasarkan kebutuhan akan manajemen bandwidth yang baik maka dirancanglah manajemen bandwidth jaringan komputer dengan menerapkan  disiplin antrian Hierarchical Token Bucket (HTB) pada pc router berbasis linux. Berdasarkan hasil perencanaan, setiap user dapat kita alokasikan bandwidth yang berbeda agar tidak terjadi penggunaan bandwidth yang besar oleh satu user. Berdasarkan hasil analisa, implementasi HTB dapat mengontrol throughput dari masing-masing klien, setiap klien dapat menggunakan bandwidth yang tidak sedang digunakan (idle) dan juga dapat digunakan untuk mengalokasikan bandwidth , dimana bandwidth 1 Mbps dapat bagi menjadi 384 kbps, 512 kbps, 192 kbps dan 64 kbps serta menghasilkan transfer rate rata-rata 125 KB/s.
ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Qustoniah, Anis
WIDYA TEKNIKA Vol 18, No 1: MARET 2010
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISDN (Integrated Service Digital Network) merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Network) yang menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital (end-to-end digital connectivity) untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data, dan gambar. Untuk mengakses ISDN, ITU-T telah menetapkan dua jenis tipe akses yaitu Basic Rate Access (BRA) untuk jalur akses individu, dengan struktur kanal : 2B+D (192 Kbps) dan Primary Rate Access (PRA) untuk jalur akses PABX, dengan struktur kanal : 23B+D (1544 Kbps), 30B+D (2048 Kbps). Untuk mengetahui proses kerja dari ISDN khususnya BRA dan PRA perlu  dibuat simulasi yang dapat menggambarkan bagaimana proses data ditransmisikan dari terminal ke network interface. Perencanaan dan pembuatan simulasi menggunakan program Visual Basic (VB 6.0) dengan parameter-parameter yang telah ditetapkan seperti kapasitas channel dan Bit Error Rate (BER). Dari hasil pengujian simulasi dan Analisis matematis dapat disimpulkan bahwa  banyak sedikitnya informasi/ data yang ditransmisikan berpengaruh pada lebar bandwidth, bit rate dan media transmisi yang digunakan. Pada BRA dengan standar bit rate 192 Kbps menghasilkan BER sebesar 176.8 dB pada data dan pada voice sebesar 181.1 dB sedangkan pada PRA dengan standar bit rate 1544 Kbps menghasilkan BER sebesar 167.7 dB pada data dan pada voice sebesar 172 dB.
ANALISIS KINERJA IPv6 UNTUK APLIKASI VIDEOPHONE PADA JARINGAN UMTS (Universal Mobile Telecommunication system) Qustoniah, Anis; Pereira, Martinha Da Silva
WIDYA TEKNIKA Vol 21, No 1: MARET 2013
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IPv6 (Internet protocol version 6) merupakan teknik pengalamatan baru yang memberikan jangkauan alamat yang lebih luas di bandingkan dengan IPv4. Aplikasi videophone merupakan aplikasi yang mengintegrasi suara dan video. Memasuki millennium ketiga ini telah distandarkan system komunikasi bergerak generasi ketiga (3G) oleh European Telecommunication Standar Institute (ETSI) yang dikenal dengan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). Teknologi UMTS mampu memberikan kecepatan data sampai 2 Mbit/s serta menerapkan teknologi IP (Internet Protocol) di setiap node pada jaringan dan usernya. Dalam analisis penerapan IPv6 untuk aplikasi videophone pada jaringan UMTS diperoleh panjang paket aplikasi videophone terbesar yaitu 12189 bit atau 1523,625 byte, sedangkan  terkecil yaitu 2589 bit atau 323,625 byte, diperoleh delay end-to-end terkecil yaitu 95,73445ms dengan panjang data 323,625 byte serta faktor utilisasi 0,1, sedangkan delay end-to-end terbesar yaitu 178,636391ms dengan panjang data 1503,625byte serta faktor utilisasi 0,9. Probabilitas packet loss total end-to-end terbesar yaitu 0,7013 dengan bandwith CODEC 384 Kbps, sedangkan terkecil adalah 0,2313 dengan bandwithnya 64Kbps.  Nilai throughput terbesar yaitu 248,0015125 bps, dengan menggunakan segment data sebesar 2589 bit dengan bandwith CODEC video sebesar 64 Kbps dan faktor utilisasi sebesar 0,1, sedangkan nilai throughput terkecil yaitu 86,07356342 bps dengan segment data sebesar 12189 bit dengan bandwith  384 Kbps dan faktor utilisasi sebesar 0,9. Kata kunci : IPv6 (Internet protocol version 6), videophone
ANALISIS COLOCATION SITE SEBAGAI ACUAN DALAM PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER DI WILAYAH KOTA MALANG -, Faqih; Qustoniah, Anis
WIDYA TEKNIKA Vol 22, No 1 (2014): Jurnal Widyateknika
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan ­co-location site (titik-titik lokasi BTS yang memungkinkan untuk disatukan sehingga akan didapat jumlah BTS paling minimal dan dapat meng-cover seluruh wilayah) di wilayah Kota Malang dan diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi stakeholder, antara lain : pemerintah dan operator seluler dalam penataan dan pembangunan menara BTS seluler bersama yang tertata dan terencana. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode statistik dan drive test berdasarkan kriteria kapasitas, coverage dan kualitas. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah : survey lapangan (drive test), pengambilan data sekunder, ploting site (BTS) existing dan perencanaan co-location site yang meliputi, antara lain : perhitungan link budget, penentuan morfologi, penentuan titik referensi, penentuan titik optimal co-location site, investigasi site dan final ploting. Hasil final ploting berdasarkan radius coverage menggunakan standar perhitungan link budget GSM yaitu antara 0,8 sampai 1 km untuk daerah urban dan 1,9 sampai 2 km untuk daerah sub urban. Total Co-location site adalah 32 site. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan total jumlah site existing semua operator yang mencapai 168 site. Rasionya mencapai 1:5.25.   KataKunci: Co-location site, BTS, seluler
DESAIN DAN APLIKASI SIMULASI MODULASI DIGITAL PADA HANDPHONE BERBASIS JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME) Qustoniah, Anis; Nugroho, Pracoyo Adi
WIDYA TEKNIKA Vol 22, No 1 (2014): Jurnal Widyateknika
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi yang ada pada handphone  memungkinkan perluasan penggunaan handphone sebagai media simulasi pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud adalah aplikasi simulasi modulasi digital berbasis J2ME. Aplikasi simulasi ini terdiri dari 3 macam  modulasi digital yaitu Binary-Amplitude Shift Keying (B-ASK), Binary-Frequency Shift Keying (B-FSK) dan Binary-Phase Shift Keying (B-PSK). Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa program simulator dapat menampilkan visualisasi proses modulasi digital untuk B-ASK, B-FSK dan B-PSK walaupun mengalami keterbatasan dari sisi input modulasi yaitu berupa nilai binary dan frekuensi yang terbatas. Untuk input binary maksimal 8 digit, input frekuensi menggunakan 2 Hz, 3 Hz dan 4 Hz, nilai amplitude  ≤ 5 volt dan phase menggunakan 0 dan 180 derajat.   Kata Kunci: J2ME, Netbeans 6.8, Modulasi digital B-ASK, B-FSK dan B- PSK
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI VOIP (Voice Over Internet Protocol) PADA JARINGAN PABX (Private Automatic Branch Exchange) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG Qustoniah, Anis; Siswanto, Diky
DINAMIKA DOTCOM DINAMIKA DOTCOM VOL 6 NO 1 TAHUN 2015
Publisher : DINAMIKA DOTCOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

VoIP is one part of the delivery method using the sound of a voice packet technique. VoIP will be used as an interface between the telephone with base intranet network Internet Protocol (IP). PABX equipment is very appropriate alternative when used in VoIP networks are connected in some conventional telephone. VoIP is cheap because users do not have to have a number of PSTN network so that the PABX is used as a means to know that VoIP can be used for voice connections directly on a PABX extension based on the numbering that has been determined by the PBX itself. Because simple and high economic value in communicating using this VoIP in this study will be implemented in the PABX network environment Widyagama University of Malang to suppress the cost / cost communications budget. In designing a VoIP network, which in the notice and analyzed is the problem of Quality of Service (QoS), delay and echo. VoIP system is similar to the existing PABX , the difference lies in his system , if the PABX using the analog system to a digital system because VoIP uses veifikasi required for synchronization between client and server . IP configuration adapted to the server where the server has been set with the IP address 192.168.2.110. Each communication device used in VoIP communications must be registered in the server which includes the configuration of VoIP numbers , IP server and password .From the test results showed that the delay, jitter and packet loss from the system built is still meet the standard ITU-T Y 1541. In terms of the cost, communication using VoIP to provide efficiency up to 50%.Keywords: Jaringan, VoIP, PABX
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TEMPAT SAMPAH RUMAH TANGGA DAN PENERANGAN JALAN BERBASIS WIRELES SENSOR NETWORK (WSN) Syaifudin, Muhamad; Rofii, Faqih; Qustoniah, Anis
Transmisi Vol 20, No 4 Oktober (2018): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1245.781 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.20.4.158-166

Abstract

Wireless sensor network merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari beberapa sensor node yang bersifat individu, yang ditempatkan pada suatu tempat yang bisa digunakan untuk memonitoring keadaan suatu tempat yang bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Jaringan Sensor Nirkabel itu sendiri terdiri dari dua komponen, yaitu sensor sumber (node) dan sink. Jaringan Sensor Nirkabel didesain untuk dapat melakukan proses didalam internal  jaringan tersebut (in-network processing), sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efisien. Xbee merupakan suatu komponen dari wireless sensor network yang dapat digunakan,  karena perangkat ini merupakan perangkat yang handal yang terdiri dari receiver dan transmitter sehingga sangat sesuai bila digunakan untuk media transmisi monitoring keadaan volume tempat sampah dan lampu penerangan jalan. Dengan menggunakan sensor ultrasonik pada tempat sampah dan photodioda pada lampu penerangan jalan. Sehingga saat kondisi volume tempat sampah dan lampu penerangan jalan mengalami perubahan maka Xbee akan mengirimkan  informasi keruang petugas. Di peroleh sistem pemantauan volume tempat sampah dan lampu penerangan jalan dengan menghasilkan output RW1,11,0#  menunjukkan bahwa alamat yang dikirim adalah dari RW 1 ,  kondisi kedaan tempat jarak volume ke sensor adalah 11 centimeter, ketika jarak volume sampah sudah mencapai 5 centimeter atau dibawahnya maka progres bar akan berwarna biru hampir penuh sehingga buzzer di ruang petugas akan berbunyi. Dan berikutnya  adalah kondisi keadaan lampu penerangan jalan ketik lampu dalam kondisi mati maka alamat yang dikirimkan adalah 0 dan indikator lampu berwarna putih sedangkan ketika lampu penerangan jalan dalam  kondisi menyala maka alamat yang akan dikirimkan  adalah 1 serta indikator lampu pada sistem monitoring akan  menyala. Untuk jarak aman jangkauan Xbee pada tempat sampah ke ruang petugas sejauh 30 meter indoor dan 80 meter outdoor
PENINGKATAN PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN KERAMIK DENGAN BLAYER ELEKTRIK Agus Tugas Sudjianto; Aji Suraji; Anis Qustoniah
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1896.358 KB)

Abstract

Kota Malang Tempo dulu terkenal dengan pusat kerajinan keramik yang berada di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru. Namun seiring dengan waktu banyak UKM yang berganti menjadi kerajinan gipsum, hal ini dikarenakan biaya produksi kerajinan keramik cukup besar. Di Dinoyo ini ada 2 UKM kerajinan yang masih eksis yaitu Yan’s Keramik dan Sukma Cipta (SC) Keramik. Kedua UKM ini telah terbukti tetap eksis sejak tahun 1993, karena produk kerajinan keramik telah menembus pasar macanegara. Namun proses produksi yang dilakukan kedua UKM tersebut masih banyak yang dikerjakan secara manual. Salah satunya adalah dalam pembentukan model keramik digunakan meja putar secara manual dengan tangan, untuk meningkatkan produk kerajinan keramik yang optimal dilakukan perbaikan proses produksi dengan perancangan dan pembuatan meja putar (blayer) elektrik dan pelatihan pengoperasian alat meja putar (blayer) elektrik.Hasilnya pembuatan kerajinan keramik memperlihatkan peningkatan yang lebih baik dalam segi kualitas maupun kuantitas kerajinan keramik yang diproduksi oleh kedua UKM tersebut, peningkatan produksi mencapai 30%.