Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GROWTH OF GOSTFISH, Upeneus sulphureus IN KENDARI BAY, SOUTHEAST SULAWESI Asriyana Asriyana; Nur Irawati
AQUASAINS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.485 KB)

Abstract

Research on growth and condition factor of goatfish were carried out from May 2015 to November 2015 in Kendari Bay, Southeast Sulawesi. The purpose of this researchwas to analyze growth and condition factor of goatfish in Kendari Bay, Southeast Sulawesi. Fish samples were collected using bottom experimental gillnets and trammel nets with different mesh sizes ¾, 1, 1¼, and 1½ inch.Growth parameters were analyzed following von Bertalanffy formula using ELEFAN I software of package program of FiSAT II. A total of 386 individual fish was caught with ranged from 46–176 mm in the total length and 3,1 – 67,1g in weight. The length-weight relationship of goatfish is Lt= 184,42 {1E–1;5(t006)}
Studi Kebiasaan Makanan Kerang Mutiara (Pteria penguin) di Perairan Palabusa Harfan Harfan; Ma’ruf Kasim; Asriyana Asriyana
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk menganalisis studi kebiasaan makanan kerang mutiara (Pteria penguin) di Perairan Palabusa. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada lokasi budidaya kerang mutiara (Pteria penguin) di Perairan Palabusa Selat Buton Sulawesi Tenggara. Hewan uji kerang mutiara sebanyak 80 individu. Sebaran ukuran yang diperoleh pada umumnya bervariasi 170-180 mm (35%) dan terendah pada ukuran 85-95 mm (1,25 %) Kelompok jenis makanan yang terdapat dalam lambung kerang (Pteria penguin) antara lain : Bacillariophyceae, merupakan jenis kelompok makanan yang dominan, kemudian Dinophyceae, Cyanophyceae, Clorophyceae, Zyngnemaphyceae, Chorellaceae, Rotifera, Synurophyceae dan Cryptophyceae. yang terdapat di dalam lambung kerang (Pteria penguin). Frekuensi kemunculan jenis makanan tertinggi diperoleh pada jenis makanan Microcytis sp. (3,24 %) sedangkan frekuensi kemunculan terendah diperoleh pada jenis makanan Noctiluca sp. (0,01%). Hasil penelitian di peroleh jenis makanan yang sering muncul pada kerang ukuran 85-113 mm adalah dari jenis A. granullata (1,27%); pada kerang ukuran 114-142 mm adalah jenis Microcystis sp. (9,00%); sementara pada ukuran 143-147 mm dari jenis G. flaccida (0,90%). Hasil analisis berdasarkan ukuran jenis makanan tidak menunjukan adanya perbedaan jenis makanan. Kualitas air merupakan faktor penunjang dalam keberhasilan kegiatan budidaya suhu dalam kategori stabil berkisar antara 28-30 32ºC, salinitas berkisar 30-34 ppt dan sebaran pH perairan berkisar 7-8.Kata Kunci: Studi kebiasaan makanan kerang mutiara (Pteria penguin)
Variations in Food of Largehead Hairtail Fish (Trichiurus lepturus) In the Kolono Bay Waters East Kolono District South Konawe Regency Sri Aswanti Nun Sugian; Asriyana Asriyana; Halili Halili
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Trichiurus lepturus are commonly known as largehead hairtail fish. These fish generally live in subtropical to tropical climate areas that spread from north of the equator to the south of the equator. T. lepturus generally lives in bottom waters and usually vertical migration (benthopelagic) and migration to river mouths at a young stage (amphidromous). In general, this species lives in waters with a depth of 0-400 meters. This study aims to analyze variations in the types of fish food largehead hairtail fish  in the water of Kolono Bay. The research was carried out from February to My 2020 in the waters of the Kolono Bay. Analysis of fish food habits using the data analysis method of Index Stomach Content, Indeks of Propenderance, niche breadth and overlap. The results showed that the type of food for largehead hairtail fish (T. lepturus) in the waters of Kolono Bay was the most common type of Engraulidae, then Clupeidae and the least species of Loliginidae, Mullidae, Gerreidae and Crustacea.
Biologi Reproduksi Ikan Layur (Trichiurus lepturus) di Perairan Teluk Kolono Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan Wa Amia Karau; Asriyana Asriyana; Farid Yasidi
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2020 untuk mengkaji biologi reproduksi ikan layur di perairan Teluk Kolono Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan. Sampel ikan layur ditangkap menggunakan jaring insang hanyut (drifting gill net) dengan mesh size 1¼, dengan panjang total jaring ±1105 m, panjang setiap jaring 65 m dan tinggi setiap jaring 15 m. Pengukuran yang dilakukan yaitu sebaran frekuensi panjang, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas, ukuran pertama kali matang gonad, dan diameter telur. Jumlah sampel ikan yang tertangkap selama penelitian sebanyak 329 (179 individu betina dan 150 individu jantan). Sebaran frekuensi panjang ikan jantan berkisar 574-628 mm, sedangkan ikan betina berkisar 629-684 mm. Tingkat kematangan gonad ikan jantan dan ikan betina didominasi TKG I. Indeks kematangan gonad menunjukkan adanya variasi pada ikan layur betina dan jantan, dengan rata-rata IKG betina lebih besar dibandingkan jantan. Fekunditas ikan layur berkisar 6.539-97.210 butir serta tidak ada hubungan fekunditas dengan panjang maupun berat ikan. Ukuran pertama kali matang gonad ikan layur di perairan Teluk Kolono pada ikan jantan 354-407 mm dan betina 481-517 mm. Diameter telur ikan layur betina berkisar 0,54-0,63 mm, dimana ukuran diameter telur ikan layur dijelaskan sebagai ikan parsial spawner yaitu spesies ikan yang mengeluarkan telur matang secara bertahap pada satu kali periode pemijahan. Kata kunci: biologi reproduksi, Trichiurus lepturus, Teluk Kolono.
Kebiasaan Makanan Ikan Terubuk (Tenualosa ilisha) di Perairan Rumbia Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana Sartina Masila; Asriyana Asriyana; La Ode Abdul Rajab Nadia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerairan Rumbia memiliki potensi yang cukup besar untuk menunjang kegiatan perikanan tangkap. Pengetahuan tentang kebiasaan makanan organisme bergantung pada persediaan makanan di perairan. Penelitian ini dilakukan di perairan Rumbia, Kabupaten Bombana yang bertujuan untuk menganalisis kebiasaan makanan ikan terubuk (Tenualosa ilisha) meliputi indeks bagian terbesar, luas relung dan tumpang tindih. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020, yang terdiri dari penelitian lapang dan penelitian laboratorium. Pengambilan contoh ikan menggunakan alat tangkap gill net dengan mesh size (1, 1,5, dan 2) berukuran panjang 50 m dan tinggi 2 m. Ikan terubuk yang tertangkap selama penelitian sebanyak 144 ekor. Data penelitian dianalisis menggunakan indeks bagian terbesar, luas relung dan tumpang tindih. Hasil analisis isi saluran pencernaan ikan terubuk ditemukan jenis makanan berupa serasah, Navicula sp., Diatom, Synedra sp., Coscinosdiscus sp., Oscilatoria sp., MTT dan pasir. Jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi ikan terubuk adalah serasah yang konsisten ditemukan setiap bulannya. Indek bagian terbesar makanan ikan terubuk tidak hanya terlihat berdasarkan jenis kelamin, tetapi juga berdasarkan waktu pengamatan dan uji kruskal wallis (P>0,05; α =5%, db = n-1). Ikan terubuk memiliki luas relung sedang dan rendah. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai tumpang tindih yang tinggi yaitu terjadi dari bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020.Kata Kunci: Kebiasaan makan, perairan Rumbia, Tenualosa ilisha.
Aspek Biologi Ikan Gerres oyena di Perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan Nur Hajrah Hasan sanaki; Asriyana Asriyana; Halili Halili
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi ikan kapas di Perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan yakni pada bulan Oktober 2021- Januari 2022. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Alat tangkap yang digunakan selama penelitian yaitu jaring insang dengan ukuran ½ dan 2 inci. Sampel yang ditemukan dilapangan kemudian dianalisis di laboratorium. Selama penelitian ditemukan 111 individu. Hasil penelitian panjang ikan kapas-kapas jantan (1,85-2,25 mm) dengan bobot (2,41-3,67gr) dan betina (2,1-2,24 mm) dengan bobot (1,522-1,68 gr), Faktor kondisi ikan kapas-kapas betina (0,7056-1,2275), dan jantan (0,58-1,92). Dengan nilai rata-rata betina 1,00 dan jantan 1,02 (allometrik negatif). Didominasi TKG II baik laki-laki maupun perempuan. Rata-rata IKG Jantan (0,28%-1, 23%) dan betina (1,23%-3,44%), Fekunditas tertinggi pada panjang (165 mm) dan terendah (135 mm). Diameter telur pada TKG III yakni, 540 butir dengan variasi (0,20-0,47 mm), dan diameter telur pada TKG IV sebanyak 600 butir telur (0,24-0,49 mm). Kata kunci: ikan kapas-kapas, pertumbuhan, reproduksi,