Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Rasio Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Kakatua (Scarus rivulatus Valenciennes, 1840) di Perairan Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Aswady, Tri Utary; Asriyana, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.701 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan di perairan Tanjung Tiram pada bulan Januari - Juni 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa aspek biologi ikan kakatua meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, dan ukuran pertama kali matang gonad. Contoh ikan diperoleh menggunakan bottom gill net mesh size 1¼, 1½  dan 2 inci, dan panjang jaring 80 m dan tinggi jaring 2 m. Semua ikan yang tertangkap dijadikan sampel yang jumlahnya 317 ekor yang terdiri atas ikan jantan 70 ekor dan ikan betina 247 ekor. Sampel ikan diukur panjangnya menggunakan mistar ketelitian 1 mm dan ditimbang bobotnya menggunakan timbangan analitik ketelitian 0,01 g. Pengamatan jenis kelamin dilakukan secara anatomi dengan melihat gonad jantan dan betina. Rasio kelamin antara jantan dan betina selama periode penelitian adalah 1:3,5 yang artinya tidak seimbang. Tingkat kematangan gonad pada ikan jantan dan betina didasarkan pada pembagian TKG ikan karang. Tingkat kematangan gonad ikan jantan dan betina didominasi TKG II. TKG IV tertinggi untuk ikan betina terdapat pada bulan Juni (23,08%), sedangkan ikan jantan (TKG IV) tertinggi terdapat pada bulan Januari (25%). Ikan jantan mengalami matang gonad pada 177 mm dan ikan betina pada 165 mm. Ikan kakatua di perairan Tanjung Tiram didominasi ikan betina yang mengindikasikan bahwa kelestarian suatu populasi masih dapat dipertahankan.Kata Kunci : Rasio kelamin, TKG, Ukuran pertama kali matang gonad, Scarus rivulatus  
ASPEK BIOLOGI Plotosus canius (PLOTOSIDAE: SILURIFORMES) DI PERAIRAN TELUK KOLONO, SULAWESI TENGGARA Asriyana Asriyana; Halili Halili
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 17, No 1 (2021): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.17.1.%p

Abstract

Aspek biologi suatu spesies sangat penting diketahui untuk memahami sejarah hidup suatu spesies. Informasi ini penting sebagai dasar pengelolaan sumber daya tersebut di perairan. Ikan sembilang, Plotosus canius (Hamilton, 1822) telah dilaporkan menjadi sumber daya dengan status terancam di beberapa lokasi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis aspek biologi ikan sembilang (Plotosidae: Siluriformes) di perairan Teluk Kolono yang mewakili tiga musim yaitu musim barat, musim peralihan barat ke timur, dan musim timur. Pengumpulan contoh ikan dilakukan setiap bulan dari bulan Februari hingga Agustus 2020 dengan bottom gillnet bermata jaring 1¼, 1¾, 2, dan 3 inci. P. canius yang tertangkap mempunyai kisaran panjang dan bobot berturut-turut 15,5–31,3 cm dan 25,3–253,8 g. Ikan jantan dan betina menunjukkan pola pertumbuhan isometrik (b=3,06) dan allometrik negatif (b=2,15), sementara faktor kondisi tertinggi ditemukan saat musim barat berturut-turut 1,18±0,12 dan 1,27±0,35. Rasio kelamin relatif seimbang yaitu 1:1, sementara indeks kematangan gonad (IKG) bervariasi. IKG jantan tertinggi sebesar 0,56±0,01 terjadi saat musim peralihan barat ke timur sedangkan betina sebesar 1,83±2,06 saat musim timur. Hasil temuan ini akan mendukung upaya pengelolaan dan pengembangan konservasi ikan sembilang secara efektif di masa datang. 
Growth and Survival Rate of Striped Eel Catfish Fingerlings (Plotosus lineatus) at Different Sizes: Growth and Survival Rate of Striped Eel Catfish Fingerlings Asriyana Asriyana; Halili Halili; Abdul Muis Balubi; Asnawati Asrari; Raudhatul Mahdaniah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 3 (2022): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i3.3913

Abstract

Striped eel catfish (Plotosus lineatus) are fish that live in coastal waters but there are also those that live in river mouths. This study aimed to determine the growth and survival rate of striped eel catfish fingerlings at different sizes in controlled media. This study used a completely randomized design (CRD) with three treatments (different sizes) and three replications, so there were nine experimental containers. The treatments used were treatment A: maintenance of fingerlings size (3.5-4.0 cm); treatment B: maintenance of fingerlings size (4.9-5.6 cm); and treatment C: maintenance of fingerlings size (7.0-8.0). During maintenance, absolute length gain, relative growth rate, specific growth rate, and fingerlings survival were determined. The results showed that fingerling size had a significant effect on growth performance and survival. Fingerlings measuring 4.9-5.6 cm had the highest growth performance, while fingerlings measuring 7.0-8.0 cm showed the highest survival rate than other sizes. This indicates that the fingerlings measuring 4.9-5.6 cm and 7.0-8.0 cm are suitable for aquaculture.
Aspek Biologi Ikan Gerres oyena di Perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan Nur Hajrah Hasan sanaki; Asriyana Asriyana; Halili Halili
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi ikan kapas di Perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan yakni pada bulan Oktober 2021- Januari 2022. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Alat tangkap yang digunakan selama penelitian yaitu jaring insang dengan ukuran ½ dan 2 inci. Sampel yang ditemukan dilapangan kemudian dianalisis di laboratorium. Selama penelitian ditemukan 111 individu. Hasil penelitian panjang ikan kapas-kapas jantan (1,85-2,25 mm) dengan bobot (2,41-3,67gr) dan betina (2,1-2,24 mm) dengan bobot (1,522-1,68 gr), Faktor kondisi ikan kapas-kapas betina (0,7056-1,2275), dan jantan (0,58-1,92). Dengan nilai rata-rata betina 1,00 dan jantan 1,02 (allometrik negatif). Didominasi TKG II baik laki-laki maupun perempuan. Rata-rata IKG Jantan (0,28%-1, 23%) dan betina (1,23%-3,44%), Fekunditas tertinggi pada panjang (165 mm) dan terendah (135 mm). Diameter telur pada TKG III yakni, 540 butir dengan variasi (0,20-0,47 mm), dan diameter telur pada TKG IV sebanyak 600 butir telur (0,24-0,49 mm). Kata kunci: ikan kapas-kapas, pertumbuhan, reproduksi,
The Karakteristik habitat udang merah (Parhippolyte uveae) di perairan rawa sekitar kawasan Pantai Koguna Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara Muhammad Farhan Pratama; La Sara La Sara; Halili Halili; Muhammad Nur Findra
Habitus Aquatica Vol 4 No 1 (2023): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.4.1.8

Abstract

Sekitar kawasan Pantai Koguna yang berjarak ±157 meter dari garis pantai terdapat sebuah perairan tertutup semacam rawa. Perairan ini berair payau dan dihuni oleh udang merah (Parhippolyte uveae). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik habitat udang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November–Desember 2021 di Desa Mopaano Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton. Lokasi penelitian ditetapkan secara sengaja pada dua zona dengan karakteristik habitat yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Zona 1 ditemukan udang merah dengan kelimpahan relatif tinggi yang menunjukkan zona tersebut disukai oleh udang merah. Habitat pada zona tersebut memiliki karakteristik berupa bebatuan dan akar mangrove, kerapatan tutupan kanopi mangrove lebih tinggi, serta parameter lingkungan perairan yang sesuai dengan kehidupan udang merah. Habitat udang ini adalah perairan anchialine yang masih mendapat pengaruh pasang surut dari laut namun tidak terhubung secara langsung di bagian permukaannya.
Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Udang Merah (Parhippolyte uveae) di Perairan Rawa Kawasan Pantai Koguna Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara Muhammad Yusuf Afara; La Sara La Sara; Halili Halili; Muhammad Nur Findra
Juvenil Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i1.18815

Abstract

ABSTRAKRawa udang merah (Parhippolyte uveae) berada di Desa Mopaano, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton dan merupakan salah satu destinasi wisata yang unik karena terdapat organisme udang merah yang tidak seperti udang pada umumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi udang merah di perairan rawa kawasan Pantai Koguna Kabupaten Buton. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode purposive sampling berdasarkan keberadaan udang merah. Pengambilan sampel udang merah dilakukan pada 3 kelompok pengamatan. Pengambilan sampel dilakukan pada setiap kelompok dengan alat tangkap waring. Udang yang ditemukan dihitung jumlahnya, diukur panjang karapasnya menggunakan kaliper dengan ketelitian 0,01 mm, dan ditimbang bobot tubuhnya menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Selanjutnya dilakukan analisis untuk mengamati pola pertumbuhan dan faktor kondisinya. Hasil analisis hubungan panjang karapas dengan berat udang merah memiliki nilai konstanta b3 pada ketiga kelompok pengamatan yang menunjukkan pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Faktor kondisi menunjukkan bahwa kelompok pengamatan 1 memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan kelompok pengamatan lainnya. Nilai faktor kondisi yang rendah diduga kuat berkaitan dengan ketersediaan makanan, reproduksi, dan faktor lingkungan.Kata Kunci: faktor kondisi, hubungan panjang-berat, Parhippolyte uveae, Pantai Koguna, pola pertumbuhan,ABSTRACTThe red shrimp (Parhippolyte uveae) swamp is located in Mopaano Village, Lasalimu Selatan District, Buton Regency and is a unique tourist destination because there are red shrimp organisms that are not like shrimp in general. The purpose of this study was to determine growth patterns and condition factors of the shrimp ) in swamp waters at Koguna Beach area, Buton Regency. The research was carried out from October to December 2021. The research method was a purposive sampling based on the presence of red shrimp. Sampling was carried out in 3 observation groups. Sampling was carried out in each group by fishing nets. The number of shrimp found was counted, their carapace length was measured using calipers with an accuracy of 0.01 mm, and their body weight was weighed using a digital scale with an accuracy of 0.01 gram. Then an analysis was carried out to observe growth patterns and codification factors. The results of the relationship between carapace length and weight analysis showed a constant value was b3 in the three observation groups which indicated that the growth pattern was negative allometric. The condition factors show that the observation group 1 shows a lower value than the others. It is strongly suspected to be related to food availability, reproduction and environmental factors.Keywords: condition factors, growth patterns, length-weight relationship, Koguna Beach, Parhippolyte uveae.
Marine Debris Trap Melalui Modifikasi Sero di Perairan Desa Tapulaga, Sulawesi Tenggara Asriyana; ermayanti Ishak; Bahtiar; Halili; Wa Nurgayah; Latifa Fekri
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v2i2.67

Abstract

Indonesia memiliki tantangan yang besar untuk mengatasi masalah sampah. 80% sampah di perairan berasal dari darat, yang berdampak pada terancamnya keanekaragaman hayati dan sumber daya di laut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membina kelompok mitra sasaran dengan penguatan keterampilan softskill dan hardskill mengenai penanganan sampah di laut melalui pembuatan dan pengoperasian marine debris trap melalui modifikasi sero sehingga dapat meminimalisir jumlah sampah yang terekspos di laut dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya. Mitra yang terlibat yaitu “kelompok nelayan lestari” menyediakan fasilitas alat tangkap sero yang akan dimodifikasi bentuknya menjadi sero marine debris trap, berfungsi menjebak ikan dan juga berfungsi sebagai alat penjebak sampah laut. Sero marine debris trap yang telah dirancang dan dioperasikan mampu menjebak sampah laut dengan kapasitas 800 g sampai 1 kg dalam waktu 1 (satu) minggu, sekaligus tetap dapat menjebak ikan. Sampah laut yang terjebak terdiri atas sampah anorganik dan organik. Sampah anorganik berupa botol plastik, kemasan minuman plastik, kaleng bekas, dan styrofoam. Sampah organik berupa serasah dari lamun. Botol plastik memiliki persentase sebesar 22% dari total sampah plastik yang ditemukan.