Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Keuntungan Usaha Budidaya Kappaphycus alvarezii Dengan Menggunakan Metode Rakit Jaring Apung di Pantai Lakeba Kota Baubau Saik, Fitriani; La Ola, La Onu; Kasim, Ma’ruf
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Usaha budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii) baru mulai dilakukan di Pantai Lakeba Kota Baubau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi, efektifitas, produktivitas dan keuntungan usaha budidaya K.alvarezii dengan menggunakan metode rakit jaring apung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan wawancara. Hasil analisis efisiensi tertinggi berturut-turut yaitu nelayan 1 (2,701), nelayan 2 (3,176) dan nelayan 3 (3,745). Nilai efektifitas tertinggi berturut-turut yaitu nelayan 3 (0.00027), nelayan 2 (0.00031),dan nelayan 1 (0.00037). Nilai produktivitas tertinggi berturut-turut yang diperoleh pada nelayan 3 (2,67), nelayan 2 (3,15) dan nelayan 1 (3,70). Analisis keuntungan tertinggi berturut-turut yang diperoleh nelayan 3 (Rp42.824.876), nelayan 2 (Rp42.704.876) dan nelayan 1 (Rp42.044.867). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya rumput laut yang paling efisien adalah nelayan 1 sedangkan yang paling efektif, produktif dan menguntungkan adalah nelayan 3.Kata Kunci : Efisiensi, efektifitas, keuntungan, produktivitas, rumput laut
Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Dengan Metode Long Line dan Rakit Jaring Apung di Pantai Lakeba Kota Baubau Sulawesi Tenggara Sumarni, .; La Ola, La Onu; Siang, Roslindah Daeng; Kasim, Ma’ruf
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.355 KB)

Abstract

Usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode long line banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir.Metode rakit jaring apung mulai digunakan oleh masyarakat pesisir khususnya yang ada di Pantai Lakeba Kota Baubau.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya rumput laut dengan metode long line dan rakit jaring apung di Pantai Lakeba Kelurahan Katobengke Kota Baubau. Analisis yang digunakan R/C Ratio, B/C Ratio, BEP, dan Payback Period. Hasil penelitian menunjukkan  diperoleh nilai R/C  Ratio pada metode long line sebesar 2,9 dan metode rakit jaring apung sebesar 4,1, nilai B-C  Ratio sebesar 12 dan  nilai BEP pada metode long line akan mencapai titik impas ketika penjualan rumput laut kering sebanyak 351 kg atau dengan nilai penjualan rumput laut kering mencapai Rp3.541.161, sedangkan  metode rakit jaring apung akanmencapai titik impas ketika penjualan rumput laut kering sebanyak 246 kg atau dengan nilai penjualan rumput laut kering mencapai Rp2.457.069. Nilai paybackperiod  pada metode long line sebesar  0,26 dan metode rakit jaring apung sebesar 0,27. Usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode rakit jaring apung lebih layak untuk dijalankan serta memberikan keuntungan yang lebih tinggi kepada pembudidaya rumput laut.Kata Kunci: Metode long line, kelayakan usaha, rakit jaring apung, rumput laut
Aktivitas fotosintesis pada area budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau Guntur, LM. Ikhwan; Kasim, Ma'ruf; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.556 KB)

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu tumbuhan laut yang memiliki potensi sangat besar dalam menyediakan sumber bahan organik serta sumber oksigen yang digunakan oleh semua organisme dalam ekosistem perairan melalui proses fotosintesis. Permasalahan yang ditemukan yaitu apakan luas lahan budidaya rumput laut dapat memberikan konstribusi lebih besar bagi keberlangsungan atau keseimbangan ekosistem perairan disekitarnya melalui proses fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil aktivitas fosintesis khususnya kandungan O2 terlarut dan CO2terlarut  pada area budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai parameter tertinggi untuk DO pada area budidaya mencapai 8,2mg/L sedangkan pada aera non budidaya 5,1 mg/L. Selanjutnya untuk parameter CO2 pada area budidaya mencapai 6 mg/L dan pada area non budidaya mencapai 3 mg/L. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (P<0.05) untuk parameter DO dan CO2 pada aera budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas fotosintesis pada area budidaya rumput laut lebih tinggi dibanding pada area non budidaya rumput laut.Kata Kunci : DO, CO2, area budidaya rumput laut dan area non budidaya rumput laut.
Laju penempelan makroepfit pada talus Kappaphycus alvarezii di Perairan Lakorua Kabupaten Buton Tengah Almualam, .; Kasim, Ma'ruf; Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.613 KB)

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan oleh mayoritas masyarakat yang bermukim di Kelurahan Lakorua. Permasalahan yang ditemukan adalah menurunnya secara spesifik produktivitas rumput laut diakibatkan oleh banyaknya permasalah seperti penempelan makroepifit pada talus rumput laut budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju penempelan makroepifit pada talus rumput laut K. alvarezii menggunakan rakit jaring apung di Perairan Lakorua. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju penempelan tertinggi terlihat pada hari ke – 14, 28 dan 42 adalah 6,26, 6,5 dan 97,64 ind/m3/hari, dengan jenis yang menempel adalah Cordylec cladia dan Elachista flaccida. Hasil uji statisik diperoleh laju penempelan tidak berpengaruh signifikan terhadap bobot rumput laut. Hasil pengukuran parameter fisik dan kimia perairan menunjukan bahwa suhu rata-rata 29°C. Kecepatan arus 0,05 – 0,06 m/detik. Kecerahan 80 – 88%. Salinitas 30 – 31o/oo,. Nitrat 0,028 – 0,065 mg/L. Fosfat 0,0031 – 0,016 mg/L, Serta oksigen terlarut 2,05 – 7,3 mg/L. Parameter lingkungan perairan yang optimum dan tipe penempelan makroepifit yang diperoleh tidak memberikan dampak negatif terhadap laju pertumbuhan K. alvarezii.Kata Kunci : K. alverazii, Laju Penempelan Makroepifit, Lakorua, Parameter Fisik dan Kimia Perairan.
Keberadaan Thalus Rumput Laut Eucheuma spinosum sebagai media penempelan Macroalga di perairan Pantai Lakeba Kota Baubau Jamil, Muhammad Ridha; Kasim, Ma'ruf; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.511 KB)

Abstract

Thallus epifit adalah salah satu media yang baik untuk pertumbuhan makroalga di laut. Makroalga adalah tanaman tingkat rendah yang sangat mnyukai substrat keras sebagai tempat melekat di lautan. Penelitian ini mencoba untuk mengeksplorasi ketersediaan talus Eucheuma spinosum sebagai tempat perlekatan bagi macrolaga di daerah Pantai Lakenlakeba costal. Penelitian ini menemukan bahwa tingginya spesies makroephypite pada thallus Eucheuma spinosum selama 30 hari adalah 2 ind / m3 / hari. Terjadinya J. longifurca selama 30 hari 2.181 ind / m3 / hari. Ulva lactuca tinggi di stasiun 2 dan 3 dengan masing-masing 6.478 dan 8.626. Variabel lingkungan berada dalam kondisi yang cocok untuk E. spinosum.Kata kunci : Laju Penempelan, Makroepifit, Parameter lingkungan, Perairan Pantai Lakeba.
Kepadatan dan Biomassa Chaetomorpha crassa yang Menempel pada Kappaphycus alvarezii dalam Jaring Kantung Apung di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Arnol, Deddy; Kasim, Ma'ruf; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.585 KB)

Abstract

Makroepifit Chaetomorpha crassa merupakan alga filamen berbentuk menyerupai benang dan menggumpal. alga ini sering ditemukan sekaligus mendominasi sebagai epifit pada aktivitas budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepadatan dan biomassa Chaetomorph crassa yang menempel pada talus Kappaphycus alvarizzi di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau. Penelitian ini dilakukan dengan metode budidaya jaring kantung apung. Hasil penelitian menunjukan bahwa Chaetomorpha crassa melimpah diawal penelitian yaitu pada pengamtan hari ke-10 dimana nilai kepadatan dan biomassa tertinggi diperoleh sebanyak 11 ind/m² dengan bobot 30,4 gram sedangkan pada pengamatan hari ke-20 mengalami penurunan dengan jumlah penempelan diperoleh sebanyak 5 ind/m² dengan bobot 18 gram. Pengamatan hari ke-30  dan hari ke-40 penempelan mengalami penurunan yang sangat  drastis dimana tidak ditemukannya individu yang menempel. Hasil penugukuran parameter fisika dan kimia perairan selama  penelitian diperoleh suhu berkisar 28-30°C kecepatan arus berkisar 0,082-0,311 m/detik salinitas berkisar antara 30-32 %o, nitrat berkisar 0,0092-0,0425 mg/L, fosfat berkisar 0,0017-0,0037 dan DO 5,3-7,4 mg/L.                Kata kunci : Biomassa dan Kepadatan C haetomorpha crassa, Jaring kantung apung, Kappaphycus alvarezii
Studi kepadatan dan keanekaragaman Makrozoobentos pada terumbu karang buatan dari sampah plastik di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Rizal, .; Nur, Andi Irwan; Kasim, Ma'ruf
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.495 KB)

Abstract

Terumbu karang buatan dari sampah plastik merupakan salah satu inovasi baru dalam pemulihan habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan makrozoobentos pada terumbu karang buatan dari sampah plastik. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, pada bulan Desember 2016 sampai bulan Februari 2017 di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Pengambilan data dilakukan di kedalaman 3 m, 5 m, dan 7 m menggunakan metode transek kuadrat (40x30) cm. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif dengan menggunakan rumus yang telah baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi terdapat pada kedalaman 7 m (0,02-0,41 ind/m). Keanekaragaman (H’) tertinggi pada kedalaman 5 m sebesar 2,31. Dominansi (C) tertinggi pada kedalaan 3 m sebesar 0,21. Hasil analisis korelasi kedalaman dengan keanekaragaman makrozoobentos memiliki nilai korelasi sebesar -0,409 (korelasi negatif). Korelasi kecepatan arus dengan dominansi makrozoobentos memiliki nilai korelasi sebesar -0,961 (korelasi negatif). Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan distasiun pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang bagi kehidupan makrozoobentos, suhu berkisar 30–310C, tingkat kecerahan perairan mencapai kedalaman 3-7 m, kecepatan arus berkisar 0,018–0,026 m/det, salinitas berkisar 33–35%.Kata kunci: Makrozoobentos, kepadatan, keanekaragaman, dominansi, artificial reef, perairan Tanjung Tiram
Studi tentang Komposisi Jenis dan Keanekaragaman Makroepifit pada Budidaya Rumput Laut di Perairan Darawa Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi Nurdiana, .; Kasim, Ma'ruf; Yusuf, Sarini
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.323 KB)

Abstract

Makroepifit merupakan organisme yang hidupnya menempel pada tumbuhan lain sebagai parasit. Tumbuhan makroepifit yang menempel pada batang rumput laut dapat menghambat pertumbuhan rumput laut, sehingga rumput laut sangat rentan terhadap serangan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan keanekaragaman makroepifit pada budidaya rumput laut dengan metode long line di perairan Darawa Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari (April – Mei 2015). Selama penelitian diperoleh kisaran suhu 29-300C, Kecepatan arus 1,018-1,020 m/detik, Salinitas 36‰, Kecerahan 100% dan pH 8. Komposisi jenis makroepifit ditemukan 6 jenis alga terdiri dari kelas Clorophyceae terdapat 4 spesies yaitu C. crassa, B. Forbesii, H. cervicornis, C. ecorticatumd, kelas Pchaphyceae terdapat 1 spesies yaitu P. australis , kelas Rodhophyceae terdapat 1 spesies yaitu A. specifera. Keanekaragaman jenis makroepifit yang ditemukan pada budidaya rumput laut yang berkisaran 1,6787- 1,1369 nilai tersebut mengindikasikan bahwa makroepifit yang terdapat pada budidaya rumput laut memiliki keanekaragaman rendah. Keseragaman makroepifit yang terdapat pada budidaya rumput laut berkisaran 0,9369 – 0,8201. Berdasarkan nilai tersebut memiliki Keseragaman sedang. Dominansi jenis makroepifit yang terdapat pada budidaya rumput laut berkisaran 0,3778-0,2066 menunjukan dominansi rendah. Kata Kunci : Long line, Makroepifit, komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi.
Studi Kualitas Air Kaitanya dengan Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Rakit Jaring Apung Di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara Risnawati, .; Kasim, Ma'ruf; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.863 KB)

Abstract

Perairan  Lakeba  memiliki  potensi  pengembangan sumberdaya  rumput  laut  dan telah banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Lakeba sebagai mata pencahariannya, salah satu jenis rumput laut yang telah dibudidayakan  yaitu  Kappaphycus  alvarezii.  Penelitian  ini  dilaksanakan  di  perairan  Lakeba  pada  bulan Februari sampai  Maret  2016.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air kaitannya dengan pertumbuhan  rumpu t laut Kappaphycus alvarezii yang dipelihara dengan menggunakan metode rakit jaring apung (RAJA).   Dengan  pengambilan  sampel secara acak, pada 2 lokasi yang berbeda dengan jarak 100 m antara lokasi 1 dengan yang lainya.   Data  penelitian  dianalisis  mengunakan SPSS versi 020 yang meliputi kualitas air (fisika  dan  kimia), laju   pertumbuhan  spesifik (LPS) .  Hasil analisis laju pertumbuhan mutlak(24,8-27,2 kg), laju  pertumbuhan  spesifik  rumput  laut  menunjukan  nilai  rata-rata  yang  diperoleh  yaitu  (4,44%-4,58%).   Hasil  pengukuran  parameter  lingkungan  yang  meliputi:  Kecepatan arus  (0,05−8 cm/detik), Kecerahan 100%, Suhu 28−29,80C, Kedalaman 3−4 m, Salinitas (32−36 ppt), pH (6), Oksigen terlarut (5−6,6 mg/L), Nitrat (0,0043−0,02 mg/L), Fosfat (0,0007−0,006 mg/L), serta TSS (0,51−0,87 mg/L).Kata kunci : Laju Pertumbuhan Mutlak, Laju Pertubuhan Spesifik, Kualitas Air, Rakit Jaring Apung
Studi Kepadatan dan Keanekaragaman Makroalga pada Terumbu Karang Buatan dari Sampah Plastik di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Farito, .; Kasim, Ma'ruf; Nur, Andi Irwan
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.691 KB)

Abstract

Makroalga merupakan biota penting sebagai salah satu komponen utama penyusun ekosistem pesisir juga ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan keanekaragaman makroalga di terumbu karang buatan dari sampah plastik di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian jenis Makroalga pada terumbu karang buatan dari sampah plastik yang ditemukan pada masing-masing kedalaman yaitu 5 jenis makroalga yang terdiri dari 3 jenis kelas Chlorophyta, dan masing-masing dari kelas Phaeophyta, Rhodophyta di temukan 1 jenis. Kepadatan jenis makroalga pada kedalaman 3, 5 dan 7 m berkisar antara 0,02-0,76, Keanekaragaman jeni berkisar antara 1,26 -1,37, dan Dominansi jenis berkisar 0,36-1,20. Hasil uji korelasi person diperoleh bahwa salinitas dan kecerahan sangat erat kaitanya terhadap Dominansi makroalga yaitu sebesar -0,683 dan -0,957. Hasil nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan nilai korelasi tersebut yaitu negatif atau berlawanan arah. Hubungan kemiripan habitat antara kedalaman terhadap kepadatan Makroalga pada kedalaman 3 dan 5 m memiliki nilai kesamaan 19,7% sedangkan pada kedalaman 5 dan 7 m memilliki indeks kesamaan 25,9%. Nilai kesamaan habitat setiap kedalaman tersebut memiliki tingkat kesamaan yang rendah. Pada hubungan kemiripan habitat antara setiap kedalaman terhadap faktor-fisika kimia perairan di peroleh nilai sebesar 82,0 % di kedalaman 3 dan 5 m sedangkan kedalaman5 dan 7 m sebesar 89,7 %. Nilai tersebut menunjukan bahwa Kemiripan stasiun 5 dan 7 m mendekati 100%.Kata kunci : Makroalga, kepadatan, keanekaragaman, dominansi, korelasi dan kesamaan habitat