Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PROFIL KOMPETENSI GURU DALAM MANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI KABUPATEN SORONG Triyoso, Anang; Sudibyo, Doni
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p170-174

Abstract

This research was aimed to find information about the extent of teachers competence in using information and communication technology as a medium in the learning process and supporting factors, inhibiting the use of it. The samples  in this   research were the teachers and headmasters of Muhammadiyah elementary school and secondary schools in Sorong regency, with 5   teachers and 5 headmasters. Data collection techniques in this research is using a questionnaires with  completed  by  the  respondents, while the method of data  analysis  is descriptive quantitative method, where the presentation of the data shown in tables and graphs. The results showed that only 54% of teachers who are competent to  use  information  and  communication technology  in  learning in their school and only reached   58%  of headmasters in  successful  policy  to  encourage the  use  of  information  and communication technology in schools. Based on this results that needs to make efforts to improve the competence of teachers in using of information and communication technology as a learning media.Penelitian ini bertujuan mencari informasi tentang sejauhmana kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dalam proses pembelajaran dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pemanfaatannya. Sampel di dalam penelitian ini adalah para guru dan kepala sekolah tingkat dasar dan menengah Muhammadiyah yang ada di kabupaten  Sorong  sebanyak 5 guru dan 5 Kepala Sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan  kuisioner  yang  diisi  oleh  responden, Sedangkan metode analisis datanya adalah  metode deskriptif kuantitatif, dimana penyajian data ditampilkan  dalam bentuk table dan grafik. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 54% guru yang kompeten untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran disekolahnya dan hanya mencapai 58% kepala sekolah dalam kebijakannya berhasil  mendorong  pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di sekolahnyaBerdasarkan hasil ini, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KOMPREHENSIF BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN IPA/BIOLOGI Triyoso, Anang; Ibrahim, Muslimin; Raharjo, Raharjo
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p258-263

Abstract

This  research  aims  was  to develop  a competency-based  assessment  instruments  in subject  of  Science/Biology.  This research was carried out through the development of the following 4-D design models of Thiagarajan (1974) and then continued the implementation the classroom using One Shot Case Study Design. The data were obtained as follows: the results of the validation instruments decent role in the category; legibility of instruments indicates that the content, appearance, difficulty sentences and interesting pictures and easy to understand students; enforceability of good category; effectiveness of the instrument showed that cognitive assessment to have a reliability tes objective 0.39, the level of difficulty of items were easily as many as 11 items (36.7%), medium as many as 16 items (53.3%), and difficult as many as 3 items (10%), sensitive items as many as 27 items (90%) and less sensitive as many as 3 items (10%), while the essay test has a reliability of 0.45, an easy difficulty level items as many as 2 items (20%), medium as many as 4 items (40%), and difficult as many as 4 items (40%), sensitive items as many as 6 items (60%) and less sensitive as many as 4 items (40%); assessment of the affective domain has a reliability 0.81; assessment of psychomotor domains I has a reliability  of 0.52 and psychomotor  II has a reliability  of 0.62.  Student  field  constraints  are not  accustomed  to using competency-based assessment instrument. Based on the analysis of data, it can be concluded that a Competency-Based Assessment Instruments in subject of Science/Biology that have been developed are valid, practical, and effective.Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengembangkan  instrumen  asesmen  komprehensif  berbasis  kompetensi  pada  mata pelajaran IPA/Biologi. Penelitian ini dilaksanakan melalui pengembangan instrumen mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan  (1974)  kemudian  dilanjutkan  implementasi  di  kelas  menggunakan  rancangan  One  Shot  Case  Study.  Data  hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: hasil validasi instrumen dalam kategori layak; keterbacaan instrumen  menunjukkan bahwa isi, penampilan, kesulitan kalimat dan gambar menarik dan mudah dipahami siswa; keterlaksanaan instrumen berkategori sangat baik; keefektifan instrumen menunjukkan bahwa asesmen ranah kognitif untuk tes objektif memiliki reliabilitas 0,39, tingkat kesukaran butir soal mudah sebanyak 11 butir soal (36,7%), sedang sebanyak 16 butir soal (53,3%), dan sukar sebanyak 3 butir soal (10%), butir soal sensitif sebanyak 27 butir soal (90%) dan kurang sensitif sebanyak 3 butir soal (10%), sedangkan tes uraian memiliki reliabilitas 0,45, tingkat kesukaran butir soal mudah sebanyak 2 butir soal (20%), sedang sebanyak 4 butir soal (40%), dan sukar sebanyak 4 butir soal (40%), butir soal sensitif sebanyak 6 butir soal (60%) dan kurang sensitif sebanyak 4 butir soal (40%); asesmen ranah afektif memiliki reliabilitas 0,81; asesmen ranah psikomotor I memiliki reliabilitas 0,52 dan psikomotor II memiliki reliabilitas  0,62.  Kendala  lapangan  adalah  siswa  belum  terbiasa  menggunakan  instrumen  asesmen  komprehensif  berbasis kompetensi. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa instrumen asesmen komprehensif berbasis kompetensi pada mata pelajaran IPA/Biologi yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif.
PROFIL KOMPETENSI GURU DALAM MANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI KABUPATEN SORONG Triyoso, Anang; Sudibyo, Doni
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p170-174

Abstract

This research was aimed to find information about the extent of teachers competence in using information and communication technology as a medium in the learning process and supporting factors, inhibiting the use of it. The samples  in this   research were the teachers and headmasters of Muhammadiyah elementary school and secondary schools in Sorong regency, with 5   teachers and 5 headmasters. Data collection techniques in this research is using a questionnaires with  completed  by  the  respondents, while the method of data  analysis  is descriptive quantitative method, where the presentation of the data shown in tables and graphs. The results showed that only 54% of teachers who are competent to  use  information  and  communication technology  in  learning in their school and only reached   58%  of headmasters in  successful  policy  to  encourage the  use  of  information  and communication technology in schools. Based on this results that needs to make efforts to improve the competence of teachers in using of information and communication technology as a learning media.Penelitian ini bertujuan mencari informasi tentang sejauhmana kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dalam proses pembelajaran dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pemanfaatannya. Sampel di dalam penelitian ini adalah para guru dan kepala sekolah tingkat dasar dan menengah Muhammadiyah yang ada di kabupaten  Sorong  sebanyak 5 guru dan 5 Kepala Sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan  kuisioner  yang  diisi  oleh  responden, Sedangkan metode analisis datanya adalah  metode deskriptif kuantitatif, dimana penyajian data ditampilkan  dalam bentuk table dan grafik. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 54% guru yang kompeten untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran disekolahnya dan hanya mencapai 58% kepala sekolah dalam kebijakannya berhasil  mendorong  pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di sekolahnyaBerdasarkan hasil ini, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KOMPREHENSIF BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN IPA/BIOLOGI Triyoso, Anang; Ibrahim, Muslimin; Raharjo, Raharjo
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p258-263

Abstract

This  research  aims  was  to develop  a competency-based  assessment  instruments  in subject  of  Science/Biology.  This research was carried out through the development of the following 4-D design models of Thiagarajan (1974) and then continued the implementation the classroom using One Shot Case Study Design. The data were obtained as follows: the results of the validation instruments decent role in the category; legibility of instruments indicates that the content, appearance, difficulty sentences and interesting pictures and easy to understand students; enforceability of good category; effectiveness of the instrument showed that cognitive assessment to have a reliability tes objective 0.39, the level of difficulty of items were easily as many as 11 items (36.7%), medium as many as 16 items (53.3%), and difficult as many as 3 items (10%), sensitive items as many as 27 items (90%) and less sensitive as many as 3 items (10%), while the essay test has a reliability of 0.45, an easy difficulty level items as many as 2 items (20%), medium as many as 4 items (40%), and difficult as many as 4 items (40%), sensitive items as many as 6 items (60%) and less sensitive as many as 4 items (40%); assessment of the affective domain has a reliability 0.81; assessment of psychomotor domains I has a reliability  of 0.52 and psychomotor  II has a reliability  of 0.62.  Student  field  constraints  are not  accustomed  to using competency-based assessment instrument. Based on the analysis of data, it can be concluded that a Competency-Based Assessment Instruments in subject of Science/Biology that have been developed are valid, practical, and effective.Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengembangkan  instrumen  asesmen  komprehensif  berbasis  kompetensi  pada  mata pelajaran IPA/Biologi. Penelitian ini dilaksanakan melalui pengembangan instrumen mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan  (1974)  kemudian  dilanjutkan  implementasi  di  kelas  menggunakan  rancangan  One  Shot  Case  Study.  Data  hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: hasil validasi instrumen dalam kategori layak; keterbacaan instrumen  menunjukkan bahwa isi, penampilan, kesulitan kalimat dan gambar menarik dan mudah dipahami siswa; keterlaksanaan instrumen berkategori sangat baik; keefektifan instrumen menunjukkan bahwa asesmen ranah kognitif untuk tes objektif memiliki reliabilitas 0,39, tingkat kesukaran butir soal mudah sebanyak 11 butir soal (36,7%), sedang sebanyak 16 butir soal (53,3%), dan sukar sebanyak 3 butir soal (10%), butir soal sensitif sebanyak 27 butir soal (90%) dan kurang sensitif sebanyak 3 butir soal (10%), sedangkan tes uraian memiliki reliabilitas 0,45, tingkat kesukaran butir soal mudah sebanyak 2 butir soal (20%), sedang sebanyak 4 butir soal (40%), dan sukar sebanyak 4 butir soal (40%), butir soal sensitif sebanyak 6 butir soal (60%) dan kurang sensitif sebanyak 4 butir soal (40%); asesmen ranah afektif memiliki reliabilitas 0,81; asesmen ranah psikomotor I memiliki reliabilitas 0,52 dan psikomotor II memiliki reliabilitas  0,62.  Kendala  lapangan  adalah  siswa  belum  terbiasa  menggunakan  instrumen  asesmen  komprehensif  berbasis kompetensi. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa instrumen asesmen komprehensif berbasis kompetensi pada mata pelajaran IPA/Biologi yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII MTS AL-MA’ARIF 2 MAYAMUK Susana Lili Oi Tukan; Anang Triyoso
Biolearning Journal Vol 3 No 2 (2016): Biolearning Journal (Juli 2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.926 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa berbasis masalah dalam meningkatkan pemahaman konsep pada materi ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan melalui pengembangan instrumen mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan (1974). Data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: hasil validasi instrumen LKS dalam kategori layak, reliabilitas petunjuk 94%, relibilitas kelayakan isi 99%, reliabilitas pemahaman konsep sains 100%, reliabilitas prosedur 95%, reliabilitas pertanyaan 96%. keterbacaan instrumen menunjukan bahwa penampilan, isi, petunjuk, penjelasan dan tulisan pada LKS menarik dan sangat jelas dibaca. Keterlaksanaan pembelajaran berorientasi pemahaman konsep berkategori baik dengan nilai reliabilitas yaitu 99%. Hasil analisis tes hasil belajar siswa yaitu nilai ketuntasan klasikal atau presentase yakni 83,3% dan rata-rata nilai pretest dan posttest siswa yaitu 45,8 dan 81,9 maka peningkatan pemahaman konsep siswa atau peningkatan hasil belajar siswa berhasil, minimal 60% dari jumlah siswa memperoleh nilai diatas 60. Hambatan di lapangan adalah siswa belum terbiasa menggunakan instrumen LKS berbasis masalah. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa instrumen LKS berbasis masalah dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi ekosistem yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SORONG Carolina Oi; Anang Triyoso
Biolearning Journal Vol 3 No 2 (2016): Biolearning Journal (Juli 2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.714 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran pictorial riddle terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 6 Kabupaten Sorong, penelitian ini berlangsung pada tanggal 03 Mei sampai 22 Mei 2015, dengan menggunakan populasi siswa yang berjumlah 44 orang, sampel dari 2 kelas yang digunakan berjumlah 22 siswa. Rancangan penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis siswa yang sebelumnya telah diuji menggunakan validitas isi dan validitas konstruk, hasil uji validitas yang digunakan valid, hasil uji normalitas data kelas eksperimen berdistribusi normal F < KolmogorovSmirnov tabel (0.117 < 0.281) dan kelas kontrol (0.126<0.281), hasil uji homogenitas kedua kelas memiliki T varians setiap data sama (homogen) signifikasi yang diperoleh > (0.408 > 0.08, hasil uji hipotesis menggunakan uji-t dua sampel bebas yakni (2.145 > 1.68195) maka H ditolak dan Ha diterima dengan hipotesis Ha = nilai rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan menggunakan metode pembelajaran pictorial riddle terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 6 Kabupaten Sorong.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN POWERPOINT PADA PELAJARAN RANGKA DAN OTOT MANUSIA DI SMP NEGERI 2 KABUPATEN SORONG Julius Jules Suebu; Anang Triyoso
Biolearning Journal Vol 3 No 2 (2016): Biolearning Journal (Juli 2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1450.791 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran menggunakan powerpoint pada pelajaran Rangka dan Otot Manusia dan membuat proses belajar mengajar menjadi menarik dan tidak monoton, siswa lebih memahami pelajaran. Penelitian ini merupakan pengembangan atau Research and Development (R & D) yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan media PowerPoint pada Pelajaran IPA kelas VIII di SMP Negeri 2 Kabupaten Sorong. Teknik analisis data menggunakan metode skala dengan modifikasi skala Likert. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diisi oleh ahli media, ahli guru dan siswa yang menjadi subjek uji coba. Validasi ahli media, Validasi guru dan Uji Coba Siswa Setelah data dari hasil angket diperoleh, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah menganalisis data tersebut. Data kualitatif yang diperoleh dari tahap uji coba produk kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan akhir mengenai produk tersebut. Tanggapan responden yang berupa data kualitatif, diubah menjadi data kuantitatif, dinyatakan dalam bentuk rentang jawaban mulai dari sangat tidak layak hingga sangat layak. Skala ini dapat disederhanakan menjadi 4 skala jawaban saja agar tanggapan responden lebih jelas pada posisi mana. Hasil penelitian sebagai berikut : 1) Hasil penilaian oleh ahli media mendapatkan skor 84 %, guru mendapatkan skor 95 % dan siswa mendapatkan skor 85 %. Sehingga hasil yang didapatkan rata-rata sebesar 89 %, artinya media PowerPoint dapat digunakan sebagai kegiatan belajar mengajar. 2). Berdasarkan hasil penilaian ahli media, guru dan siswa, Media pembelajaran PowerPoint template pada pelajaran Rangka dan Otot Manusia layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 2 Kabupaten Sorong menurutahli media, guru dan siswa.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH AIMAS Anang Triyoso
Biolearning Journal Vol 6 No 1 (2019): Biolearning Journal (Februari 2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.951 KB) | DOI: 10.36232/jurnalbiolearning.v6i1.249

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah Aimas. 2) Untuk mengetahui hambatan penerapan metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi di SMA Muhammadiyah Aimas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Aimas pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode: wawancara, observasi, dokumentasi, diskusi dan tes evaluasi. Data hasil pengamatan nilai diskusi dan nilai evaluasi diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilantiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil belajar biologi siswa melalui penerapan metode pembelajaran SQ3R mengalami peningkatan, khususnya pada materi pokok sistem pencernaan makanan. Pada siklus I diperoleh nilai diskusi individu < KKM sebanyak 5 siswa, sedangkan > KKM 18 siswa dengan rata-rata 62,23 dan ketuntasan belajar 78,26% meningkat menjadi 75,72 dengan ketuntasan belajar 91,3% pada siklus II yaitu < KKM sebanyak 2 siswa sedangkan > KKM 21 siswa. Serta nilai evaluasi dengan rata-rata 66,22 dengan ketuntasan belajar 78 ,26% dan meningkat menjadi 76,26 dengan ketuntasan belajar 95,65% pada siklus II. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II dan tidak perlu dilakukan siklus ke III. 2) Hambatan pengunaan metode SQ3R yaitu sikap pasif siswa serta bergantung pada orang lain dalam proses pembelajaran dan keterbatasan fasilitas pembelajaran seperti sumber belajar dan alat peraga pembelajaran yang tersedia.
PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM BAGI SISWA KELAS XSMA MUHAMMADIYAH AIMAS Anang Triyoso
Biolearning Journal Vol 5 No 1 (2018): Biolearning Journal (Februari 2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.813 KB) | DOI: 10.36232/jurnalbiolearning.v5i1.260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi materi Ekosistem bagi siswa kelas X SMA Muhammadiyah Aimas.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi partisipasi aktif siswa, lembar observasi presentasi dan laporan akhir dan soal tes hasil belajar kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase partisipasi aktif siswa mengalami peningkatan antara siklus 1 (50%) dan siklus 2 (80%). Peningkatan juga terlihat pada rerata hasil belajar biologi siswa juga mengalami peningkatan antara siklus 1 (69,60) dan siklus 2 (72). Persentase ketuntasan hasil belajar biologi siswa juga mengalami peningkatan antara siklus 1 (70%) dan siklus 2 (100%). Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Penerapan strategi Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA MuhammadiyahAimas dalam pembelajaran Biologi.
Asesmen Komprehensif dalam Pembelajaran Sains Anang Triyoso
Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.158 KB)

Abstract

Asesmen komprehensif adalah penilaian dilakukan secara menyeluruh yang meliputi beberapa aspek yang dimiliki peserta didik, yaitu pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap; atau dapat pula merujuk pada alat ukur yang digunakannya. Penilaian proses dan hasil belajar sains menuntut teknik dan cara-cara penilaian yang lebih komprehensif. Di samping aspek hasil belajar yang dinilai harus menyeluruh yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, teknik penilaian dan instrumen penilaian seyogyanya lebih bervariasi baik tes maupun non tes yang dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kompetensi peserta didik telah dicapai. Hasil belajardapat dibedakan menjadi pengetahuan, penalaran, keterampilan, hasil karya dan afektif. Adapun hasil belajar tersebut dapat diungkap atau dideteksi melalui beberapa cara atau teknik seperti: pilihan atau respons terbatas, asesmen esai, asesmen kinerja, dan komunikasi personal sehingga dapat dengan jelas mengumpulkan informasi terkait peserta didik dan dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai.