Hendi Handian Rachmat
Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemanfaatan Sistem RFID sebagai Pembatas Akses Ruangan RACHMAT, HENDI HANDIAN; HUTABARAT, GILBERT ALLEGRO
Jurnal Elkomika Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Elkomika
Publisher : Jurnal Elkomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada penelitian ini, sistem RFID (Radio Frequency Identification) dimanfaatkan sebagai kartu identifikasi personal pada sistem akses ruangan. Keberadaan sistem ini ditujukan untuk menjaga keamanan dan privasi ruangan dari seseorang yang tidak memiliki otoritas untuk memasuki ruangan tersebut. Melalui perancangan dan implementasi sistem akses ruangan ini, dilakukan evaluasi sistem kerja kunci elektrik berbasis komponen solenoid serta jarak dan posisi optimal pembacaan RFID tag guna memberikan kenyamanan pada pengguna ketika mengakses ruangan. RFID tag yang dipergunakan dalam sistem ini berbentuk kartu tipe EM4001 dan menyimpan kode unik yang digunakan sebagai identifikasi personal. Kode ini dibaca oleh RFID reader tipe ID-12 dan divalidasi otoritasnya dengan mikrokontroler ATMega32 untuk mengatur sistem kerja kunci elektrik yang dirancang sendiri menggunakan solenoid. Sistem ini dilengkapi pula dengan sistem database untuk pencatatan pengguna yang mengakses ruangan. Dari hasil pengujian, seluruh (100%) RFID tag dapat dikenali oleh RFID reader dalam tiga posisi berbeda dengan jarak optimal sejauh 5 cm (vertikal) dan 2 cm (horisontal). Keseluruhan (100%) aktifitas pengguna yang mengakses ruangan dapat tercatat dalam sistem database. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi RFID dapat digunakan secara nyaman dan aman sebagai alternatif sistem identifikasi personal untuk sistem akses ruangan. Kata Kunci : kunci elektrik, RFID, sistem akses ruangan, sistem database, solenoid. ABSTRACT In this research, RFID system was utilized as a personal identification security card in access room system. This system was aimed to secure a room and to have privacy from unauthorized person to enter the room. By designing and implementing the system, a solenoid based electric key system as well as an optimal distance and position of RFID tag were evaluated to know the most convenience condition for all users during accessing the room. RFID tag used in this system was a card type of EM4001 that has a unique code as a personal identification. This code was read by an ID-12 RFID reader and then validated by microcontroller ATMega32 to control a customized electric key. This system was also equipped with database system to record some users who accessing the room. The results showed that 100% of RFID tag could be read by RFID reader in three different positions with optimum distance of 5cm vertically and 2cm horizontally. All users’ activities during accessing the room have been recorded successfully by database system. This research concluded that RFID technology could be applied conveniently and securely as an alternative of personal identification system to access a room. Keywords: Access room system, database system, electric key, RFID, solenoid.
Implementasi Counter Production Monitoring pada Mesin Tekstil berbasis Mikrokontroler RACHMAT, HENDI HANDIAN; ASRIL, HARIANDI
Jurnal Elkomika Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Elkomika
Publisher : Jurnal Elkomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem Counter Production Monitoring (CPM) diimplementasikan untuk menghitung secara otomotis kecepatan mesin, kecepatan produksi, dan jumlah produksi.Sistem ini digunakan pada mesin pemintal benang di industri tekstil untuk mengetahui efisiensi kerja mesin dan hasil produksi benang.Sistem terdiri dari perangkat keras dan lunak berbasis mikrokontroler dan personal komputer (PC) untuk mengukur putaran mesin guna menghitung ketiga besaran hasil produksi. Inductive proximity sensor dan encoder gear dipasang dengan jarak 1 mm pada shaft mesin yang berputar untuk mendeteksi jumlah putaran mesin berdasarkan jumlah pulsa yang dideteksi oleh sensor selama durasi tertentu. Mikrokontroller menghitung tiga besaran produksi dan menampilkan hasil pada display LCD melalui pengaturan 3 buah tombol serta mengirimkan ke PC melalui komunikasi serial untuk ditampilkan. Hasil pengujian selama 3 hari menunjukkan terjadi perbedaan antara sistem CPM dan perhitungan manual (Tachometer) yaitu antara 0.35-0.4 HANK.Perbedaan terjadi karena pada perhitungan manual, mesin diasumsikan selalu berjalan. Padahal pada kenyataannya terjadi proses dopping (penggantian cone benang). Dapat disimpulkan bahwa sistem CPM telah dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi kerja mesin dan hasil produksi secara otomatis. Kata kunci: counter production monitoring, encoder gear, Inductive Proximity Sensor, mikrokontroler, personal komputer.   Abstract A Counter Production Monitoring (CPM) system was implemented to calculate automatically a machine speed, a production speed and a total production. This system was employed on a spinning machine in a textile industry to know machine efficiency and a number of thread productions. The system consists of some microcontroller-based hardware and software modules to detect machine rotation. Inductive proximity sensor and encoder gear were installed with a rotary machine shaft in 1 mm distance. A number of machine rotation was calculated from the number of pulses that detected by sensor for a certain time duration. Microcontroller calculated three production values and displayed on LCD by controlling three different push buttons. Subsequently, the data transferred to PC via serial communication to be displayed on PC. From three days testing, the system showed a different result of 0.35-0.4 HANK total production between CPM system and manual procedure using Tachometer. The different was due to the machine was assumed still working during dopping (change thread cone) process in the manual procedure. As a conclusion, CPM system can be used to know the machine efficiency and the number of thread production automatically. Keywords: counter production monitoring, encoder gear, Inductive Proximity Sensor, microcontroller, personal computer.
Implementasi Sistem Bel Rumah Otomatis berbasis Sensor Ultrasonik ANINDYA, SINANTYA FERANTI; RACHMAT, HENDI HANDIAN
Jurnal Elkomika Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Elkomika
Publisher : Jurnal Elkomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada penelitian ini, modul ultrasonik dimanfaatkan dalam sebuah sistem bel otomatis sederhana. Sistem ini didesain untuk mempermudah pengunjung yang kesulitan menekan bel rumah konvensional, misalnya anak-anak dan penyandang cacat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi jarak optimal obyek  secara vertikal dan horizontal di depan pintu agar dapat mengaktifkan bel secara otomatis. Sistem ini terdiri atas tiga unit yaitu modul ultrasonik HC-SR04, modul pengolah data berbasis mikrokontroler dan modulbuzzer elektromagnetik. Sistem ini beroperasi dengan mendeteksi keberadaan pengunjung menggunakan sensor ultrasonik; saat pengunjung berada dalam jangkauan sensor, maka bel akan berbunyi selama lima detik sebelum memasuki kondisi diampada lima detik selanjutnya untuk mengurangi bunyi berulang selama tamu belum memasuki rumah. Untuk menguji kinerja sistem, bel otomatis dipasang pada kusen dengan kemiringan antara 15 hingga 20 derajat dari pintu daun pintu. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa sistem bel otomatis dapat berfungsi saat mendeteksi pengunjung dengan tinggi minimum 101cm (secara vertikal) dan pada jarak rata-rata 45,33 cm dari pintu (secara horizontal). Kata kunci: bel rumah, otomatis, penyandang cacat, sensor ultrasonik. ABSTRACT In this research, ultrasonic module is used to develop a simple automatic doorbell system. The system was implemented to help some visitors who are difficultto press a switch of conventional doorbell, such as a child and a disabled people. The aim of this study is to evaluate an optimal vertical and horizontal distance of an object in front of the door where can activate the doorbell system automatically. There are three main modules to implement the system i.e. ultrasonic sensor module; microcontroller based processing unit module; and buzzer module. The sensor module, which installed in the upper side of a door frame with approximately 15 to 20 degrees angle from the door, detects the distances of visitor. The buzzer module will active for five seconds when the visitor in the detection range of the sensor. The results showed that the buzzer module will be active when the sensor detected an object with 101 cm of minimum height (vertically) and 45.33 cm of average distance from the door (horizontally). Keywords: automatic, doorbell system, ultrasonic sensor, disabled people
Rancang Bangun Sistem Pengukur Massa Tubuh dan Panjang Badan Elektronik Terintegrasi untuk Evaluasi Gizi Balita AKBAR, WILLY AULIA; RACHMAT, HENDI HANDIAN
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 6, No 1 (2018): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v6i1.125

Abstract

ABSTRAKPada saat ini, monitoring gizi balita dievaluasi berdasarkan perkembangan massa tubuh dan panjang badan balita setiap bulan menggunakan 2 buah alat ukur dan memasukkan data pengukuran secara manual pada grafik Kartu Menuju Sehat (KMS). Proses pengukuran ini relatif lama dilakukan. Untuk mempercepat proses monitoring, maka pada studi ini dilakukan rancang bangun sistem pengukur massa tubuh dan panjang badan elektronik terintegrasi berbasis Personal Computer (PC). Sistem ini memanfaatkan sensor strain gauge dan transducer ultrasonik untuk mengukur massa tubuh dan panjang badan balita. Kedua alat ukur tersebut diintegrasikan dalam sebuah box bayi kayu. Data hasil pengukuran diolah dengan Arduino Nano dan dikirimkan ke PC untuk proses evaluasi, penyimpanan dan penampilan kondisi gizi balita secara otomatis. Dari hasil pengujian, sistem telah berhasil mengukur massa tubuh dan panjang badan dengan nilai kepresisian secara berturut-turut adalah 150 gr dan 0,12 cm. Sistem juga telah dapat mengevaluasi dan menampilkan gizi balita di PC dalam bentuk digital KMS.Kata kunci: gizi balita, massa tubuh, panjang badan, strain gauge, terintegrasi, transducer ultrasonik.ABSTRACTRecently, the toddler?s nutrient is evaluated based on a monthly body weight and length progress which are measured by two different devices and analyzed manually from Kartu Menuju Sehat (KMS), toddler?s health curve standard. These producers indeed take a time much longer. In order to speed up the monitoring procedures, we designed and implemented a Personal Computer (PC) based integrated body weight scale and body length measurement device system. The system utilized four strain gauge sensors and an ultrasonic transducer module to measure body weight and length, respectively. Both devices were integrated in a toddler wood box. The measurement data was processed using an Arduino Nano and subsequently transmitted to a PC for further automatic evaluating, recording and displaying the toddler?s nutrient condition. The experiment results showed that the system has been successful to measure the body weight and length with precision of 150 gr and 0,12 cm, respectively. The system has been able to evaluate and display the toddler nutrient condition on the PC in digital KMS format.Keywords: body length, body weight, integrated system, strain gauge, toddler?s nutrient, ultrasonic transducer.
Perancangan Alat Ukur Sudut Tekuk Lutut Wireless menggunakan Sensor Gyroscope berbasis ATMega 328 dan ATMega 2560 PERKASA, TEGUH; RACHMAT, HENDI HANDIAN
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 5, No 1 (2017): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v5i1.30

Abstract

ABSTRAKPada penelitian ini, sensor Gyroscope digunakan sebagai alat pengukur sudut lutut. Pengukuran sudut ini dilakukan untuk mendiagnosis penyakit pada pasien yang mengalami gangguan atau cedera lutut dan evaluasi pola jalan manusia. Alat pengukur sudut ini terdiri dari 3 sistem yaitu sistem tungkai bawah, sistem tungkai atas dan sistem komunikasi data. Media komunikasi data yang digunakan adalah radio frekuensi 2,4 GHz untuk mentransfer data sudut lutut antar sistem secara wireless. Sensor Gyroscope ditempelkan pada suatu divais mekanik berbahan acrylic sebagai representasi sistem tungkai kaki bawah dan sistem tungkai kaki atas. Kedua sensor tersebut digunakan untuk mengukur percepatan sudut dari kedua sistem tungkai kaki. Kemudian data tersebut diolah menjadi nilai sudut lutut menggunakan kontroler berbasis Arduino. Pengujian alat ini mencakup pengujian sistem tungkai bawah, sistem tungkai atas dan sistem komunikasi data. Dari hasil pengujian diperoleh nilai error sebesar 3 derajat untuk sistem tungkai bawah dan 2 derajat untuk sistem tungkai atas terhadap hasil pengukuran dengan goniometer yang biasa digunakan untuk mengukur sudut lutut oleh tenaga medis. Sistem komunikasi data wireless juga telah berhasil mengirimkan data sudut secara utuh.Kata Kunci: Arduino, Gyroscope, Radio Frekuensi, Sudut lutut, Wireless.ABSTRACTGyroscope sensor was used to measure a knee angle. The angle measurement is useful to diagnose an early symptom of some patient with disorders or knee injuries as well as to evaluation of gait analysis. The device consist of three system i.e. lower limb system, upper limb system and communication. The radio frequency of 2.4 GHz was used to transfer knee angle data between two systems. Gyroscope sensor were affixed on upper and lower part of the mechanical hinge device that built from acrylic. These device device was representative of the knee joint. Both sensors were used to measure the angular acceleration between the upper part and lower part of leg. The data is then processed into value-based knee angle using Arduino controller. All three system were tested to measure the lower limb angle and the upper limb angel. The results showed that error angle measurment of the lower limb and upper limb are 3 degrees and 2 degrees, respectively, relative to a goniometer measurement as a standard non electronics tool to measure the knee angle. In addition, the data was also successfully transferred wirelessly.Keywords: Arduino, Gyroscope, Radio Frequency, Knee angle, Wireless.
Sistem Perekam Detak Jantung Berbasis Pulse Heart Rate Sensor pada Jari Tangan RACHMAT, HENDI HANDIAN; AMBARANSARI, DIENAR RASMI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 6, No 3 (2018): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v6i3.344

Abstract

ABSTRAKPada studi ini dilakukan rancang bangun sistem perekam detak jantung portabel berbasis pulse heart rate sensor. Studi ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan pulse heart rate sensor dalam mendeteksi detak jantung pada jari tangan, dimana tahap selanjutnya sistem ini akan digunakan untuk merekam detak jantung pasien seharian dalam kondisi beraktivitas. Sistem ini dirancang menggunakan modul pulse heart rate sensor yang dihubungkan dengan mikrokontroller Arduino Nano. Data detak jantung direkam pada modul SD Card. Hasil pengukuran sistem ini dibandingkan dengan hasil pengukuran alat Oxymeter. Pengujian dilakukan dengan mengukur detak jantung bagian jari tengah dengan alat Oxymeter dan bagian jari telunjuk dengan sistem ini. Pengujian dilakukan masing-masing satu kali pada 2 jari tangan kanan dan tangan kiri dari 30 orang naracoba dengan rentang usia 18-23 tahun. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata error akurasi sistem ini adalah 2 bpm terhadap Oxymeter dengan selisih terbesar 5 bpm. Kata kunci: detak jantung, jari tangan, Oxymeter, SD Card, sensor pulse heartrate. ABSTRACTIn this study, we implemented a portable pulse heart rate sensor based heart beat recording system. The goal of this study is to evaluate an accuracy of the sensor for detecting the heart beat on both a right finger and a left finger in order to implement an ambulatory heart beat recording system. The pulse heart rate sensor was connected to an Arduino Nano contoller module to calculate the heart beat. The heart beat was then recorded in a SD Card module. The system?s results were compared to an oxymeter. Thirty healthy young adult volunteers were involved in this study by measuring the heart beat on a middle finger with Oxymeter and on an index finger with our system. The measurement was tested on both hands?s fingers. The results showed that an accuracy of the system is 2 bpm relative to the Oxymeter?s with the biggest difference of 5 bpm.Keywords: fingers, heart rate, Oxymeter, pulse heart rate sensor, SD Card
Pengembangan Termometer Suara bagi Tuna Netra Berbasis Mikrokontroler dengan Sensor Resistif Rachmat, Hendi Handian; Ughi, Fuad
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 14, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.449 KB)

Abstract

ABSTRAKTermometer tubuh yang banyak dijual sekarang masih membutuhkan indera penglihatan untuk melihat hasil pengukurannya. Termometer ini sulit digunakan oleh penderita tuna netra secara mandiri. Kehadiran termometer suara sangat membantu penderita tuna netra dan juga pasangan tuna netra yang memiliki bayi untuk mengukur suhu tubuh sebagai salah satu indikator kondisi kesehatan. Termometer suara telah banyak direalisasikan dengan sensor suhu jenis rangkaian terintegrasi LM35. Akan tetapi permasalahan akan timbul ketika sensor ini harus dikemas terlebih dahulu sebelum dipergunakan,yaitu faktor sensitivitas dan keakuratan pengukuran serta kenyamanan pemakaian bagi pengguna baik dari segi waktu pengukuran dan keamanan. Pada penelitian ini, dikembangkan termometer suara portable menggunakan sensor suhu resistif dari termometer digital. Sensor ini dihubungkan dengan rangkaian Jembatan Wheatstone dan penguat instrumentasi untuk menghasilkan sinyal digital. Pengolahan data termometer yang meliputi pembacaan tegangan, konversi tegangan, perhitungan suhu dan pengaturan aktifasi rangkaian output suara dilakukan oleh mikrokontroler yang memiliki ADC internal. Rentang suhu termometer ini adalah 320C hingga 430C dengan catu daya berupa baterai. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa termometer suara dapat menghasilkan suhu terukur dalam kurun waktu 2 menit dengan stabil selama tegangan baterai minimal 7,8Volt, dengan resolusi pengukuran 0,10C dan akurasi 0,40C. Secara kualitatif, suara hasil pengukuran terdengar jelas, tidak terpotong, dan tidak bertumpuk. ABSTRACTMost of body-thermometers which are sold today still require the vision sense to see the results. These thermometers are difficult to be used by blind-people independently. The voice thermometer is very helpful for blind-people and blind-couples that have a baby to measure body temperature as one health condition indicator. The voice thermometer has been implemented with temperature sensor LM35. However, problems may arise when the sensor must be packaged, which are the sensitivity, the accuracy and the users convenience both in terms of time measurement and safety. In this study, a portable voice thermometer has been developed using a resistive temperature sensor from an existing digital thermometer. This sensor is connected to the Wheatstone-bridge circuit and instrumentation amplifier to produce a digital signal. Signal processing including voltage examination, voltage conversion, temperature calculation and voice output circuit activation is performed by microcontroller with internal ADC. This thermometer supplied by battery has temperature range from 320C until 430C. When the minimum supply of 7.8volts, the thermometer can produce the stable temperature within 2 minutes with 0.10C and 0.40C of a resolution and an accuracy, respectively. Qualitatively, the voice from thermometer can be heard clearly, not be truncated, and not be overlap.
Pengembangan Sistem Remote Control untuk Setting Waktu pada Sistem Automatic Time Switch (ATS) Berbasis Real Time Clock (RTC) DS1307 untuk Saklar Lampu Rachmat, Hendi Handian; Indrawan, Ade Ninu; Syafitri, Niken
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 15, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.799 KB)

Abstract

ABSTRAKPada penelitian ini dikembangkan sistem remote control yang digunakan untuk melakukan setting (pengesetan) waktu pada sistem Automatic Time Switch (ATS) secara ‘jarak jauh’, sehingga lebih mempermudah setting waktu sistem ATS yang digunakan sebagai saklar otomatis berbasis waktu untuk pengontrolan lampu halaman. Pengembangan ini merupakan langkah untuk menyempurnakan sistem ATS-C2I versi 1 yang hanya memiliki beberapa setting waktu default. Referensi waktu yang dipergunakan pada sistem ini menggunakan komponen Real Time Clock (RTC)-DS1307 yang memiliki pengaturan setting waktu dalam satuan detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun. Setting waktu ini ditransmisikan dari sistem remote control menuju sistem ATS melalui sistem komunikasi frekuensi radio 315 MHz. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa sistem ATS telah dapat menerima setting waktu dari sistem remote control dengan utuh dalam jangkauan jarak maksimum 22 meter. Selain itu, sistem ATS pun telah berfungsi untuk mengatur aktifasi saklar lampu sesuai dengan setting waktu yang diberikan. Keberadaan sistem ATS-C2I versi 2 ini dapat menghemat pemakaian aliran listrik serta dapat membantu meningkatkan keamanan rumah pada saat ditinggalkan pemiliknya.Kata kunci: Automatic Time Switch (ATS), Real Time Clock (RTC), remote control, frekuensi radio, saklar lampu.ABSTRACTA remote control system applied for remote time setting of the Automatic Time Switch (ATS) system was developed in this current research to make easier on the performing of time setting for ATS system that implemented to control a switch of front yard lamp automatically based on time setup. This development was also a further step to improve the first version of ATS-C2I system that just has some in system default time setup options. Time reference for this system utilized a Real Time Clock (RTC)-DS 1307 that has time setting duration from second, minute hour, day, month and year. This time setting was transmitted from remote system to ATS system through 315 MHz radio frequency communication system. From the experiment results, the ATS system has been able to receive time setting from remote control system completely on maximum distance range 22 meters. Beside of that, the ATS system has been able to control a lamp switch activation based on user time setting setup. The availability of the second version of ATS-C2I system can increase saving energy as well as can help to improve a home security system.Keywords: Automatic Time Switch (ATS), lamp switch, radio frequency, Real Time Clock (RTC), remote control.
Pengendalian Suhu Berbasis Mikrokontroler Pada Ruang Penetas Telur FADHILA, ERWIN; RACHMAT, HENDI
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.233 KB)

Abstract

Abstrak Sistem pengendalian suhu dirancang untuk dapat mengatur dan menjaga suhu pada ruang penetas telur. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan produktifitas penetasan telur di peternakan unggas. Pengendali suhu berbasis mikrokontroler ATMega16 berfungsi untuk mengukur nilai suhu di dalam ruangan, mengaktifkan dan mematikan elemen pemanas melalui rangkaian relay serta memproses input suhu dari push button agar sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Pada sistem ini digunakan sensor suhu LM35 dan elemen pemanas berupa lampu bohlam 5Watt/220Vac. Suhu yang diukur sensor dan suhu yang diinputkan melalui push button ditampilkan pada layar LCD. Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu yang ditimbulkan oleh elemen pemanas dalam ruang penetas telur dapat terukur dan terkontrol oleh sensor suhu dan sistem mikrokontroler dengan rentang suhu dari 29,50C hingga 470C dan rata-rata faktor skala 10,05 mV/0C.  Suhu dalam ruangan dan tegangan yang terukur memiliki hubungan yang relatif linier yaitu R2=0,93. Kata kunci: ruang penetas telur, mikrokontroler, sensor LM35, kendali suhu.     Abstract A temperature control system was designed to regulate and to maintain the temperature in an egg incubator. This system was aimed to improve a hatching eggs productivity in a poultry farm. The ATMega microcontroller based temperature controller was used to measure the incubator temperature, to turn on and turn off a heater element via the relay circuit as well as to execute the temperature setting which was entered by user through an input button. The temperature sensor of LM 35 and the heater element of light bulb (5W/220Vac) were used in this system. The measured temperature and the setting temperature were displayed on a LCD screen. The results showed that the temperature which was generated by the heater element in the incubator could be measured and controlled by the system with temperature range from 29.50C to  470C and scale factor of 10.05 mV/0C. The temperature in the incubator and the measured temperature had a good correlation of R2=0.93. Keywords: egg incubator , microcontroller , sensors LM35, temperature control
Perancangan Alat Ukur Sudut Tekuk Lutut Wireless menggunakan Sensor Gyroscope berbasis ATMega 328 dan ATMega 2560 TEGUH PERKASA; HENDI HANDIAN RACHMAT
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 5, No 1 (2017): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v5i1.30

Abstract

ABSTRAKPada penelitian ini, sensor Gyroscope digunakan sebagai alat pengukur sudut lutut. Pengukuran sudut ini dilakukan untuk mendiagnosis penyakit pada pasien yang mengalami gangguan atau cedera lutut dan evaluasi pola jalan manusia. Alat pengukur sudut ini terdiri dari 3 sistem yaitu sistem tungkai bawah, sistem tungkai atas dan sistem komunikasi data. Media komunikasi data yang digunakan adalah radio frekuensi 2,4 GHz untuk mentransfer data sudut lutut antar sistem secara wireless. Sensor Gyroscope ditempelkan pada suatu divais mekanik berbahan acrylic sebagai representasi sistem tungkai kaki bawah dan sistem tungkai kaki atas. Kedua sensor tersebut digunakan untuk mengukur percepatan sudut dari kedua sistem tungkai kaki. Kemudian data tersebut diolah menjadi nilai sudut lutut menggunakan kontroler berbasis Arduino. Pengujian alat ini mencakup pengujian sistem tungkai bawah, sistem tungkai atas dan sistem komunikasi data. Dari hasil pengujian diperoleh nilai error sebesar 3 derajat untuk sistem tungkai bawah dan 2 derajat untuk sistem tungkai atas terhadap hasil pengukuran dengan goniometer yang biasa digunakan untuk mengukur sudut lutut oleh tenaga medis. Sistem komunikasi data wireless juga telah berhasil mengirimkan data sudut secara utuh.Kata Kunci: Arduino, Gyroscope, Radio Frekuensi, Sudut lutut, Wireless.ABSTRACTGyroscope sensor was used to measure a knee angle. The angle measurement is useful to diagnose an early symptom of some patient with disorders or knee injuries as well as to evaluation of gait analysis. The device consist of three system i.e. lower limb system, upper limb system and communication. The radio frequency of 2.4 GHz was used to transfer knee angle data between two systems. Gyroscope sensor were affixed on upper and lower part of the mechanical hinge device that built from acrylic. These device device was representative of the knee joint. Both sensors were used to measure the angular acceleration between the upper part and lower part of leg. The data is then processed into value-based knee angle using Arduino controller. All three system were tested to measure the lower limb angle and the upper limb angel. The results showed that error angle measurment of the lower limb and upper limb are 3 degrees and 2 degrees, respectively, relative to a goniometer measurement as a standard non electronics tool to measure the knee angle. In addition, the data was also successfully transferred wirelessly.Keywords: Arduino, Gyroscope, Radio Frequency, Knee angle, Wireless.