Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Thematic Interior at the Indischetafel Café As a Media for Forming Bandung Tempo Dulu’s Athmosphere Tiara Isfiaty; Tri Widianti Natalia
PANGGUNG Vol 27, No 4 (2017): Comparison and Development in Visual Arts, Performing Arts, and Education in Co
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.301 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v27i4.294

Abstract

Abstract The interior elements designed in a specific theme are aimed to shape the character, perception and space atmosphere. In Bandung, culinary facilities that carry the theme of the old-style interior design of Dutch East Indies are quite popular. This study aims to contribute guidance in creating the quality of space by applying the selection of decoration and furniture elements (moveableinterior elements) and the arrangement of walls, floors and ceilings (unmoveableinterior elements).This study applies case study research methods, discussion analysis uses descriptive analysis method and direct observation to Indischetafel café. The result of this study is to examine aspects of interior element arrangement in the Indischetafel café in bringing the atmosphere of Bandung Tempo Dulu.Keywords: thematic interior, interior elements, Bandung space atmosphere First Tempo
Pendampingan Desain Pemanfaatan Lahan Terlantar di Kompleks Perumahan melalui Pendekatan Komunitas Dhini Dewiyanti; Tri Widianti Natalia; Nova Chandra Aditya
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 3 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9i3.108

Abstract

Fenomena adanya lahan kosong yang tidak terawat dalam sebuah lingkungan perumahan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu karena dianggap sudah tidak diawasi oleh pemilik tanah yang sah, seringkali terjadi. Jika terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama, terkadang pemanfaat lahan tersebut membuat duplikasi sertifikat dengan cara ilegal yang di kemudian hari akan terjadi sengketa dengan pemilik tanah yang sah. Kegiatan pendampingan masyarakat ini dilakukan pada lahan milik Rukun Warga di lingkungan Perumahan Dosen UNPAD, Cigadung, Bandung, yang memiliki beberapa lahan “hilang” status karena diakui oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Lahan yang akan digarap, sementara ini terlihat tidak terawat dan dikhawatirkan akan diakui oleh pihak lain apabila tidak segera dimanfaatkan. Melalui pendekatan komunitas, mahasiswa yang dilibatkan pada kegiatan pengabdian ini, melakukan aktivitas mulai dari pengukuran, pemetaan, wawancara kepada sejumlah tokoh masyarakat, serta warga. Kegiatan ini memberikan sebuah kesadaran mengenai pentingnya sebuah kerjasama dan komunikasi yang terjalin antar generasi, mengingat komunitas warga memiliki rentang usia yang beragam.
Identifikasi dan Pola Hubungan Karakteristik Pejalan Kaki Dengan Alasan Berjalan di Sepanjang Jalan Braga Tri Widianti Natalia; Tatik Rohmawati
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 1 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.8.1.64

Abstract

Jalan Braga memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan Kota Bandung. Jalan Braga sangat populer di Kota Bandung sejak didirikan pada zaman Kolonial dan menjadi salah satu Jalan yang paling favorit di Kota Bandung. Hal ini meningkatkan aktivitas dan mobilitas pejalan kaki yang cukup tinggi di Jalan Braga. Aktivitas dan mobilitas yang cukup tinggi ini perlu diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Fasilitas yang disediakan tentunya harus didasarkan pada aktivitas para pejalan kaki. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi alasan berupa kegiatan yang dilakukan oleh pejalan kaki di sepanjang Jalan Braga serta melihat pola hubungannya dengan karakteristik sosiodemografi. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan metode analisis distribusi dan analisis cluster. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh pejalan kaki di trotoar Jalan Braga adalah menikmati suasana Jalan Braga dan alasan ini memiliki hubungan kedekatan dengan pejalan kaki laki-laki yang berjalan bersama keluarga dan pasangan.
Re-Connecting Community Collective Memory with the Change of Life Culture and the Cultural Resistance in Paku Alam Village, Sumedang, West Java, Indonesia Dhini Dewiyanti; Tri Widianti Natalia; Nova Chandra Aditya
Built Environment Studies Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Department of Architecture and Planning, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/best.v2i1.999

Abstract

Development can be described as two sides of a coin, the first side provides benefits, but on the other side it turns out to have to sacrifice for some people. Jatigede Dam, located in Sumedang Regency, West Java Province, was built in 1998 and its construction resulted in 28 submerged villages. The communities whose areas are submerged must create new villages and switch professions that used to have a livelihood as an agrarian society must switch professions to become aquatic culture communities. This paper discusses experiences in the proposed (re)structuring activities of the Paku Alam Village area in Darmaraja District around the dam. The activity is carried out through the method of recalling the community collective memory, which is brought together with the context of changes in the livelihood culture and ritual culture that is still owned by the village community so that the changing area can be accepted as a "new village" for the community. The data is obtained through searching sites that are considered important by the community, ritual activities that are usually carried out, people's daily lives, and the bad memories of drowned villages, reconciled with the present and future context as part of the region's arrangement. The result is a regional proposal that is expected to meet people's expectations.