Michael Seno Rahardanto
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Antara Harapan Dan Takdir: Resolution To Infertility Pada Perempuan Infertil Tedjawidjaja, Detricia; Rahardanto, Michael Seno
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.48 KB) | DOI: 10.33508/exp.v3i1.783

Abstract

Infertilitas merupakan masa krisis bagi orang yang mengalaminya. Tujuan penelitian ini ialah mengeksplorasi gambaran psikologis yang dialami perempuan infertil hingga sampai tahap resolution to infertility. Dengan pendekatan fenomenologis, peneliti melakukan wawancara kepada empat perempuan yang memiliki masalah infertilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan infertil akan melalui tahap period of grief sebelum masuk ke tahap penerimaan terhadap infertilitas. Gambaran psikologis yang paling sering ditunjukkan informan ialah perasaan sedih, cemas, dan stres. Proses penerimaan dicapai para informan dengan pertama-tama memaknai kepemilikan anak sebagai takdir dari Tuhan. Pemaknaan akan takdir ini selanjutnya memunculkan harapan bahwa Tuhan bisa memberikan anak pada masa depan. Harapan menjadi sumber utama kekuatan bagi para informan penelitian dalam menerima kondisi infertilitas. Hasil penelitian juga mengungkap faktor-faktor protektif dan risiko yang mampu mempengaruhi keberhasilan perempuan infertil dalam menjalani program kehamilan. Faktor-faktor protektif meliputi aspek spiritualitas, marital benefit, dukungan sosial, dan coping mechanism, sedangkan faktor-faktor risiko meliputi tekanan sosial, kesibukan suami dalam pekerjaan, dan hubungan negatif antara pasien dan tenaga kesehatan profesional. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi tenaga profesional kesehatan dalam memberikan bantuan medis dan psikologis bagi perempuan infertile.
From Acute Pain to Intense Elation: The Psychological Dynamics of Five Individuals Who Experienced Spirit Possession Rahardanto, Michael Seno; Subandi, -
Jurnal Psikologi Vol 39, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.238 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.6965

Abstract

Kesurupan merupakan fenomena yang terjadi di berbagai kebudayaan di dunia, namun relatif jarang diteliti. Belum ada konsensus tentang etiologi kesurupan. Tokoh-tokoh psikodinamika menyebutnya ‘histeria’; para pendukung teori disosiatif menyebutnya proses disosiatif; para pakar antropologi menyebutnya fenomena yang dibentuk budaya. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan gagasan bahwa kesurupan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori yang berbeda, yakni kesurupan patologis, kesurupan relijius, kesurupan kuratif, dan kesurupan hiburan. Penulis menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi pengalaman dan dinamika psikologis lima individu yang mengalami kesurupan. Penulis menggunakan tes proyektif (BAUM, DAP, HTP) untuk menunjang eksplorasi dinamika psikologis kelima partisipan. Data penelitian dan hasil kajian literatur menunjukkan bahwa kesurupan patologis, relijius, kuratif, dan hiburan merupakan jenis kesurupan yang berbeda. Partisipan yang mengalami kesurupan patologis melaporkan rasa sakit psikologis yang akut saat kesurupan. Eksplorasi riwayat keluarga menunjukkan tipe chaotic-disengaged. Partisipan yang mengalami kesurupan relijius (dikuasai Roh Kudus) melaporkan ekstase spiritual, yang dicirikan oleh sukacita yang sangat intens. Partisipan yang mengalami kesurupan hiburan melaporkan episode kesurupan yang dipicu oleh musik dan ritual, yang penyebabnya diatribusikan ke makhluk supernatural. Secara umum, hasil penelitian mendukung perspektif bahwa kesurupan adalah mekanisme untuk mengekspresikan kebutuhan dan hasrat psikologis yang terpendam dan tidak terpenuhi dalam kehidupan nyata. Penjelasan berdasarkan perspektif tunggal—misalnya hanya menggunakan perspektif fisiologis atau satu perspektif teoretik—akan menimbulkan “materialisme medis”, yang dikhawatirkan William James. Hasil penelitian ini mendukung suatu perspektif yang holistik, yang menyatakan bahwa kesurupan merupakan interaksi dinamis antara kebutuhan psikologis yang terpendam, frustrasi, hasrat, dan representasi keyakinan sosioreligiuspara partisipan. Kata kunci: kesurupan patologis, kesurupan relijius, kesurupan kuratif, kesurupan hiburan, fenomena disosiatif, perubahan kesadaran
EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN SEBELUM BERTANDING PADA ATLET BULUTANGKIS PUSLATCAB DAN SIAP GRAK SURABAYA Tiara, Ervine Felicia; Rahardanto, Michael Seno
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v8i2.2856

Abstract

Setiap atlet umumnya memiliki keinginan tampil secara maksimal dan mencapai hasil terbaik. Akan tetapi, terdapat banyak faktor yang memengaruhi atlet dalam mencapai prestasi. Kecemasan merupakan salah satu faktor psikologis yang seringkali mengganggu penampilan seorang atlet. Pelatihan relaksasi pernafasan merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengurangi keadaan cemas dan tegang dengan cara mengatur irama pernafasan dan memusatkan perhatian dengan tujuan mempercepat proses penyembuhan fisik dan mental. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Jumlah subjek penelitian sebanyak 30 orang atlet taruna bulutangkis yang tergabung dalam Puslatcab dan Siap Grak Surabaya. Peneliti membagi subjek menjadi dua kelompok yaitu lima belas subjek untuk kelompok eksperimen dan lima belas subjek untuk kelompok kontrol dengan menggunakan teknik matching. Pemberian teknik relaksasi pernafasan diberikan sebanyak enam kali pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah skala kecemasan olahraga. Hasil analisis kuantitatif menggunakan statistik nonparametrik Mann-Whitney U Test dan Wilxocon Signed Ranks Test. Uji hipotesis menggunakan teknik Mann-Whitney U Test menghasilkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.575 (p > 0.05) untuk hasil pretest dan sebesar 0.000 (p < 0.005) untuk hasil posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji hipotesis menggunakan teknik Wilcoxon Signed Ranks Test menghasilkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.001  untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Hasil mean pretest sebesar 70.60 untuk kelompok kontrol, dan sebesar 72.47 untuk kelompok eksperimen. Hasil mean posttest sebesar 78,60 untuk kelompok kontrol, dan sebesar 37.60 untuk kelompok eksperimen, sedangkan nilai effect size yang diperoleh adalah sebesar 0.62 (large effect). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol memiliki skor kecemasan yang jauh lebih tinggi daripada kelompok eksperimen serta pelatihan relaksasi memberikan efek yang besar terhadap kecemasan. Hasil ini memperlihatkan bahwa teknik relaksasi pernafasan efektif untuk menurunkan kecemasan sebelum bertanding pada atlet bulutangkis
MENUMBUH-KEMBANGKAN WAWASAN MASYARAKAT TENTANG DINAMIKA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MELALUI MEDIA FILM Y.G. Harto Pramono; Inge Wattimena; Nurlaila Effendy; Michael Seno Rahardanto; Finsensius Yuli Purnama
Magister Scientiae No 42 (2017)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.098 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v2i42.1721

Abstract

This paper describes the process and the result of educational film media development research aimed to develop the understandings of the society at Kecamatan Tambaksari, Surabaya about the dynamics of Diabetes Mellitus disease. To produce an optimum and pedagogically interesting film media, this media was designed and developed based on the film educational media concepts and its effective principles. Besides, the media was developed based on the needs assessment and the evaluation by experts and a series of tryouts by target users, and revised in stages based on the input and the result of the evaluation. After it had been validated to fit with the expected standard, the quasi experiment was conducted to find out the influence of the media on the learners’ knowledge of Diabetes Mellitus disease. The research design used was the matching only pretest-post test control group design with 40 participants for each group. The data was calculated with the t-Test. There search finding shows that the film media as an educational media has a significant influence on the increase of the society’s knowledge of Diabetes Mellitus disease.
From Acute Pain to Intense Elation: The Psychological Dynamics of Five Individuals Who Experienced Spirit Possession Michael Seno Rahardanto; - Subandi
Jurnal Psikologi Vol 39, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.238 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.6965

Abstract

Kesurupan merupakan fenomena yang terjadi di berbagai kebudayaan di dunia, namun relatif jarang diteliti. Belum ada konsensus tentang etiologi kesurupan. Tokoh-tokoh psikodinamika menyebutnya ‘histeria’; para pendukung teori disosiatif menyebutnya proses disosiatif; para pakar antropologi menyebutnya fenomena yang dibentuk budaya. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan gagasan bahwa kesurupan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori yang berbeda, yakni kesurupan patologis, kesurupan relijius, kesurupan kuratif, dan kesurupan hiburan. Penulis menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi pengalaman dan dinamika psikologis lima individu yang mengalami kesurupan. Penulis menggunakan tes proyektif (BAUM, DAP, HTP) untuk menunjang eksplorasi dinamika psikologis kelima partisipan. Data penelitian dan hasil kajian literatur menunjukkan bahwa kesurupan patologis, relijius, kuratif, dan hiburan merupakan jenis kesurupan yang berbeda. Partisipan yang mengalami kesurupan patologis melaporkan rasa sakit psikologis yang akut saat kesurupan. Eksplorasi riwayat keluarga menunjukkan tipe chaotic-disengaged. Partisipan yang mengalami kesurupan relijius (dikuasai Roh Kudus) melaporkan ekstase spiritual, yang dicirikan oleh sukacita yang sangat intens. Partisipan yang mengalami kesurupan hiburan melaporkan episode kesurupan yang dipicu oleh musik dan ritual, yang penyebabnya diatribusikan ke makhluk supernatural. Secara umum, hasil penelitian mendukung perspektif bahwa kesurupan adalah mekanisme untuk mengekspresikan kebutuhan dan hasrat psikologis yang terpendam dan tidak terpenuhi dalam kehidupan nyata. Penjelasan berdasarkan perspektif tunggal—misalnya hanya menggunakan perspektif fisiologis atau satu perspektif teoretik—akan menimbulkan “materialisme medis”, yang dikhawatirkan William James. Hasil penelitian ini mendukung suatu perspektif yang holistik, yang menyatakan bahwa kesurupan merupakan interaksi dinamis antara kebutuhan psikologis yang terpendam, frustrasi, hasrat, dan representasi keyakinan sosioreligiuspara partisipan. Kata kunci: kesurupan patologis, kesurupan relijius, kesurupan kuratif, kesurupan hiburan, fenomena disosiatif, perubahan kesadaran
HEALTH BELIEF MODEL PADA PASIEN YANG BEROBAT KE PENGOBATAN ALTERNATIF Orin Veronika Damayanti; Michael Seno Rahardanto
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v6i2.2721

Abstract

Alternative medicine is a treatment that uses supernatural powers. This alternative treatment is often used to treat diseases caused by sorcery. Witchcraft or so-called witchcraft is the result of black magicians who aim to satisfy hatred, anger or aggression against someone. There are two medical systems, namely personalistic medical systems and naturalistic systems. This study focuses more on alternative treatments that belong to a personalistic system, a medical system that uses supernatural knowledge with the help of ancestral spirits or jinns to heal its patients. This research uses qualitative research method of case study by using semi-structured interview data retrieval technique. Participants in this study were patients from alternative medicine and those around the participants. The results of this study were the fulfillment of aspects of the health belief model in participants who gave an idea of the reasons of the participants to seek treatment for alternative medicine. The researchers also found some motives that made participants encouraged to go to alternative medicine, namely because of cultural and religious influences believed by participants who later caused a person to experience cognitive dissonance of alternative treatments he has done.
Dinamika Kesurupan Patologis: Studi Kasus di Jawa Tengah Anna Maria Anjaryani; Michael Seno Rahardanto
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.104 KB) | DOI: 10.33508/exp.v4i1.907

Abstract

Fenomena kesurupan telah diidentifikasi dalam berbagai budaya yang ada di dunia. Sepanjang sejarah, kesurupan dikaitkan dengan hal gaib, mistik, budaya, dan juga gangguan kejiwaan. Fenomena kesurupan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, salah satunya adalah kesurupan patologis. Kesurupan patologis memiliki karateristik yang serupa dengan gangguan identitas disosiatif, gangguan depersonalisasi, atau gangguan derealisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dinamika kesurupan patologis. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengambilan data wawancara dan observasi. Tes grafis diberikan untuk menunjang analisis data. Partisipan penelitian adalah individu yang pernah mengalami kesurupan patologis dan significant others. Hasil penelitian mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesurupan, simtom-simtom kesurupan, dan proses kesembuhan.
MENGKAJI SEJUMLAH KEMUNGKINAN PENYEBAB TINDAK TERORISME: KAJIAN SOSIO-KLINIS Michael Seno Rahardanto
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.327 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.54

Abstract

“Terorisme” merupakan sebuah fenomena yang selama satu dekade terakhir ini berulangkali terjadi di Indonesia. Acapkali, tindak terorisme dikaitkan dengan unsur radikalisme dalam pemaknaan terhadap ajaran agama. Pemberantasan terorisme dipersulit karena adanya sejumlah faktor yang melatarbelakangi munculnya aksi terorisme, seperti persepsi ketidakadilan distributif, prosedural, interaksional; pemaknaan terhadap ayat-ayat kitab suci yang dipersepsikan mendukung radikalisme; polarisasi ingroup-outgroup yang semakin besar; adanya bias heuristik yang dialami para pelaku tindak terorisme; indoktrinasi dari lingkungan, dan kekecewaan terhadap praktik sistem demokrasi di Indonesia. Faktor-faktor ini saling jalin-menjalin sehingga menjadikan tindak terorisme seolah memiliki banyak ranting dan cabang yang menyulitkan pemberantasan tindak tersebut. Pemberantasan terorisme dengan cara inkapasitasi langsung terhadap para pelaku terorisme tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan tindakan diplomatis-humanistis, yakni menyasar akar sosiokultural yang melatarbelakangi terorisme. Psikologi, sebagai suatu ilmu, memiliki tanggungjawab untuk mengeksplorasi asal-muasal terorisme dan mencari solusi yang aplikatif dan relevan.