Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Lepasnya Sel Endotel Dan Vascular Endothelial Cadherin (Ve-Cadherin) Pada Huvecs Dengan Glukosa Tinggi Dan Fluid Shear Stress Yoyon Arif Martino; Erna Sulistyowati
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal
Publisher : Publikasi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jki.v8i2.8890

Abstract

Sel endotel melapisi lumen pembuluh darah sehingga menyebabkan paparan langsung aliran darah dan timbul gaya hemodinamik shear stress. Vascular Endothelial (VE) Cadherin merupakan salah satu struktur penghubung antar sel yang berperan mencegah terlepasnya sel endotel dari membran dasar. Paparan glukosa tinggi menyebabkan stress oksidatif sehingga sel endotel mengalami apoptosis dan nekrosis dan terlepas. Penelitian ini bertujuan mempelajari efek paparan glukosa tinggi dan fluid shear stress terhadap morfologi, struktur VE-Cadherin dan densitas sel endotel pada kultur sel endotel HUVECs (Human Vein Endothelial Cells Culture).Metode Penelitian eksperimental laboratorium dengan  metode HUVECs yang dipapar d-glukosa 22 mM selama 7 hari. Shear stress dibangkitkan dengan alat cone and plate 10 dyne/cm2 selama 5, 8, 12 dan 15 menit. Pulasan VE-Cadherin dengan imunohistokimia. Data dianalisis dengan metode statistik. Signifikan pada p<0,05.Hasil Shear stress selama 15 menit menyebabkan perubahan bentuk sel endotel  menjadi lebih panjang dan inti sel lebih pipih. Paparan glukosa tinggi dan fluid shear stress menyebabkan penurunan skor VE-Cadherin dan densitas sel endotel secara signifikan Penurunan skor VE-Cadherin berpengaruh langsung terhadap penurunan densitas sel endotel.Kesimpulan. Paparan glukosa tinggi dan fluid shear stress menyebabkan kerusakan struktur VE-Cadherin sehingga terjadi peningkatan apoptosis dan nekrosis sel endotel.
MEKANISME TEMPE KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) SEBAGAI ANTI KOLESTEROL MELALUI PENGHAMBATAN LIPASE PANKREAS DAN Fatty Acids Synthase (FAS) SECARA KOMPUTASI Ghina Rofifah Zhani; Yoyon Arif Martino; Dini Sri Damayanti
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.953 KB)

Abstract

ABSTRAK  Pendahuluan: Tempe merupakan makanan produk fermentasi yang memiliki kandungan probiotik. Kacang merah memiliki efek antihiperkolesterol dikarenakan dalam kacang merah mengandung proantosianidin dan isoflavon yaitu genestein, daidzein, biochanin A, glycitein, dan formononetin. Tujuan penelitian untuk memprediksi afinitas yang terbentuk antara senyawa aktif tempe kacang merah dengan enzim target serta memprediksi fisikokimia,  ADME, toksisitas senyawa aktif tempe kacang merah.Metode: Penelitian secara in silico dilakukan pada 10 senyawa aktif tempe kacang merah dengan metode molecular docking pada http://www.dockingserver.com. Struktur 3D senyawa aktif  tempe kacang merah dan orlistat diambil dari Pubchem, enzim Lipase pankreas dan Fatty Acid Synthase (FAS)  diambil dari RCSB dan Uniprot. Konversi format pdb menggunakan http://swissmodel.expasy.org. Analisa afinitas senyawa ligan terhadap enzim dengan membandingkan energi bebas, konstanta inhibisi, interaksi permukaan, dan residu asam amino dengan orlistat. Analisa fisikokimia, ADME, dan toksisitas senyawa aktif tempe kacang merah menggunakan pKCSMHasil: Hasil pKSCM online tool didapatkan seluruh senyawa aktif tempe kacang merah memiliki efektifitas yang baik untuk bekerja di intestinal dan tidak mempunyai  efek hepapatotoksik serta efek toksisitas lainnya, sementara catechin diprediksi bersifat karsinogenik. Hasil molecular docking didapatkan Kaempferol-O, Quercetin-O-acylhexoside dan Glisitein memiliki afinitas tinggi dalam menghambat enzim FAS. Genistein mempunyai afinitas rendah dalam menghambat lipase pankreas,namun  diprediksi memiliki potensi yang sama dengan kontrol.Kesimpulan: Seluruh senyawa aktif tempe kacang merah kecuali catechin, efektif bekerja di interstinal dan tidak bersifat toksik. Senyawa aktif tempe kacang merah yang memiliki afinitas terhadap FAS adalah  Kaempferol-O, Quercetin-O-acylhexoside dan Glisitein. Adapun yang memiliki afinitas terhadap lipase pankreas adalah Genistein.Kata Kunci: antikolesterol, tempe, senyawa aktif tempe kacang merah, in silico, pkCSM.
ANALISIS FAKTOR REGULASI BELAJAR MANDIRI TERKAIT DENGAN PENGARUH KELUARGA, TEMAN SEBAYA, DAN STAF PENGAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK Nirmala Bayuningtyas; Yoyon Arif Martino; Marindra Firmansyah
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Prestasi akademik dianggap sebagai indikator dan tolak ukur penting dalam keberhasilan pendidikan. Prestasi akademik mahasiswa kedokteran yang belum optimal, dibuktikan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang rendah. Teori menyatakan bahwa konsep diri biasanya direalisasikan dengan regulasi belajar mandiri yang berpengaruh terhadap prestasi akademik. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya regulasi belajar mandiri diantaranya adalah keluarga, teman sebaya, staf pengajar, dan faktor lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor regulasi belajar mandiri terkait dengan pengaruh keluarga, teman sebaya, dan staf pengajar terhadap prestasi akademik.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi deskriptif analitik kuantitatif. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner paten MSLQ (motivated strategies of learnings questionnaire) kepada 175 responden. Data sekunder berupa nilai ujian mingguan dan ujian akhir blok, yang kemudian dianalisis menggunakan aplikasi Smart PLS 3.0 (Partial Least Square). Penelitian ini dilakukan selama masa pandemi COVID-19.Hasil: Pengaruh keluarga, teman sebaya, dan staf pengajar terhadap regulasi belajar mandiri mempunyai nilai R-square=48,5%. Keluarga, teman sebaya, dan staf pengajar berpengaruh signifikan terhadap regulasi belajar mandiri (T=7.246, p=0.000; T=2.004, p=0.023; T=5,394, p=0.000), sedangkan regulasi belajar mandiri berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap prestasi akademik (R square=2,7%, T=0.335, p= 0.369). Nilai goodness of fit = 0,391 dan model fit = 81,4% yang berarti kesesuaian model kuat dan model yang dibuat fit.Kesimpulan: Keluarga, teman sebaya, dan staf pengajar berpengaruh positif dan signifikan membentuk regulasi belajar mandiri. Keluarga memiliki pengaruh paling tinggi dan teman sebaya memiliki pengaruh paling rendah terhadap terbentuknya regulasi belajar mandiri. Regulasi belajar mandiri tidak berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi akademik. Terdapat faktor regulasi belajar mandiri lainnya yang tidak diteliti.Kata kunci: Regulasi belajar mandiri, prestasi akademik, mahasiswa kedokteran
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW : PENGARUH DELIMA (Punica granatum L.) TERHADAP KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE-9 PADA KONDISI INFLAMASI Fidurroty Baidho; Yoyon Arif Martino; Doti Wahyuningsih
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.468 KB)

Abstract

Pendahuluan: Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) merupakan suatu enzim yang dilaporkan meningkat pada keadaan radang akut maupun kronis. Beberapa penelitian melaporkan, peningkatan kadar MMP-9 dalam tubuh akan menyebabkan komplikasi pada organ vital. Delima (Punica granatum L.) dilaporkan memiliki sifat anti inflamasi sehingga mampu menurunkan kadar MMP-9. Zat aktif ellagitannin, punicalagin, punicalin, ellagic acid, punicid acid dan luteolin dilaporkan mampu menurunkan kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi. Tinjauan ini melaporkan pengaruh delima terhadap kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi akibat infeksi dan non infeksi dalam penelitian in vivo dan in vitro.Metode: Systematic literature review mengenai pengaruh delima terhadap kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi dilakukan dengan melakukan pencarian data pada Google Scholar, PubMed Central, dan PubMed. Kata kunci yang digunakan adalah “punica granatum AND inflammation AND MMP-9”. Dari 953 jurnal, sebanyak 931 jurnal dikecualikan dan terpilih 22 jurnal sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan antara lain tahun terbit antara 2007-2020, original article, terindeks SCOPUS dan dapat diakses secara full text.Hasil: Zat aktif delima ellagitannins, punicalagin, punicalin, ellagic acid, punicid acid, dan luteolin dilaporkan mampu menurunkan kadar MMP-9 pada kondisi inflamasi. Mekanisme hambatannya yaitu hambatan pada jalur NF-kB, jalur TIMPs, jalur MAPK dan jalur PI3K, serta mampu menurunkan sekresi mediator inflamasi TNF-α dan memicu terjadinya autofagi dan apoptosis.Kata Kunci: Punica granatum, Inflammation, MMP-9
EFEK DEKOKTA DAUN PULUTAN (Urena lobata) TERHADAP KADAR Superoxide Dismutase (SOD) dan Malondialdehyde (MDA) HEPAR IKAN ZEBRA (Danio rerio) FASE JUVENILE YANG DIPAPAR MALATHION KRONIK Devi Indri Cahyani; Yoyon Arif Martino; Yudi Purnomo
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.463 KB)

Abstract

Pendahuluan: Malathion merupakan pestisida yang memiliki efek asetilkolinesterase inhibitor dan dimetabolisme menjadi malaoxon yang bersifat radikal bebas. Dekokta daun U. lobata pada beberapa studi menunjukan efek sebagai antioksidan, tetapi penghambatan terhadap efek negatif malathion belum banyak di laporkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dekokta daun U. lobata terhadap kadar superoxide dismutase (SOD) dan malondialdehyde (MDA) hepar Danio rerio yang dipapar malathion kronik.Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan desain control group post tes only. Ikan zebra dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan pemberian dekokta daun U. lobata dosis 125 mg/L, 250 mg/L, 500 mg/L. kadar SOD dan MDA hepar diukur menggunakan instrumen spektofotometer dengan panjang gelombang berturut turut 450 nm dan 532 nm. Analisa data menggunakan One way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD dengan tingkat signifikan (p<0,05).Hasil: Dekokta daun U. lobata pada dosis 125 mg/L, 250 mg/L, 500 mg/L menghambat penurunan kadar superoxide dismutasae (SOD) hepar berturut-turut 30%, 90% dan 70% dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Sedangkan kadar malondialdehyde (MDA) hepar diturunkan berturut-turut 40%, 60% dan 55% dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Pemberian malathion 2,5 mg/L akan meningkatkan kadar malondialdehyde (MDA) hepar dan menurunkan kadar superoxide dismutasae (SOD) hepar dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05).Kesimpulan: Pemberian dekokta daun Urena lobata menghambat penurunan kadar superoxide dismutasae (SOD) hepar dan menghambat peningkatan kadar malondialdehyde (MDA) hepar pada Danio rerio yang dipapar malathion kronik.Kata kunci : Malathion, Urena lobata, SOD, MDA, Danio rerio