Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tindakan Kekerasan Guru Terhadap Siswa dalam Interaksi Belajar Mengajar (Studi Kasus di SMAN Surabaya) Tamsil Muis
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p86-90

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah penjelasan teoritis tentang proses dan penyebab terjadinya tindakan kekerasan dengan menekankan pada dinamika interaksi belajar mengajar antara pelaku (guru) dan korban (siswa). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus, proses penelitian diawali dengan menggali informasi dari pejabat Diknas kota Surabaya (Pengawas Sekolah), penentuan sekolah terjadinya kekerasan di sekolah menurut rekomendasi Waslah kota Surabaya, penentuan guru-guru yang pernah melakukan kekerasan melalui angket dari siswa, kemudian wawancara dan observasi terhadap guru-guru yang sering melakukan kekerasan dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Diknas Surabaya belum memiliki suatu sistem monitoring/pemantauan tentang kekerasan dalam interaksi belajar mengajar (kibem) di sekolah; (2) Guru-guru yang melakukan kibem, lebih disebabkan oleh paradigma dan wawasan kependidikannya, bahwa untuk menegakkan disiplin harus dengan kekerasan; (3) Hasil penelitian menunjukkan bentuk kekerasan yang sering terjadi di sekolah adalah kekerasan verbal (mengucapkan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan), psikologis (mengabaikan, mengancam), dan fisik (menjewer, menendang, mencubit); (4) Siswa yang menjadi korban kekerasan menganggapnya sebagai sesuatu yang memang harus terjadi dan cenderung pasrah, hanya sebagian kecil siswa (10,6%) yang mengakibatkan rasa dendam dalam diri mereka  AbstractThe purpose of this research is to get description about reason and happening process of violence in teaching learning process between teacher as subject and student as victim. Method of this research is qualitative research with case study design. Begin finding information from Departemen Pendididikan Nasional (Diknas) Surabaya, especially from the supervisor of school (usually called Pengawas Sekolah), this research corned in interview process with the teacher who known as a subject. The result of this research is (1) Diknas Surabaya havent monitoring system which concentrated in violence action in teaching learning process, (2) the cause of violence action is focused on paradigm and knowledge of the teacher that to built students discipline attitude is with violence action, (3) The kind of violence which happen in teaching learning process is verbal violence, physic violence, dan psychology violence, and (4) the victim of this violence action just can defensiveness and 10% getting resentment.
EFEKTIVITAS COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN COPING PADA PELAJAR PECANDU NAPZA Hanif Kurniawati; Budi Purwoko; Tamsil Muis
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Number 2, September 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jbki.v6i2.2374

Abstract

Penelitian ini memberikan gambaran tentang pengaruh Terapi dengan Pendekatan Konsep Perilaku Kognitif untuk Mencegah Relaps pada Penyalahguna Narkoba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terapi dengan pendekatan konseptual perilaku kognitif dalam mencegah kekambuhan pada penyalahguna NAPZA. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksperimental dengan desain control group pretest and posttest. Analisis yang digunakan untuk melihat signifikansi perubahan sebelum dan sesudah intervensi adalah analisis non parametrik yaitu Two Independent Sample Test Mann Whitney U. Proses terapi dilakukan dalam 5 tahap, dengan total 8 kali pertemuan, menurut penelitian desain pertemuan di setiap tahap. Hasil terapi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
PENGEMBANGAN APLIKASI ANDROID BANTUAN DIRI (SELF HELP) DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN LANJUTAN SISWA Rizki Iswar Annas; Budi Purwoko; Tamsil Muis
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Number 2, September 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jbki.v6i2.2373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan dan kelayakan aplikasi android swadaya dalam perencanaan pendidikan lanjutan untuk siswa. Penggunaan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) terdiri dari sepuluh tahapan, yaitu pengumpulan informasi dan kajian penelitian dan permasalahan di lapangan, perencanaan, pengembangan produk awal atau bentuk media, validasi tahapan produk atau media awal, revisi tahapan produk atau media, pengujian produk, perbaikan produk operasional, tahap pengujian operasional, tahap perbaikan produk atau media akhir, distribusi dan pelaporan. Hasil penelitian pengembangan ini telah menghasilkan aplikasi android swadaya (self help) dalam perencanaan pendidikan lanjutan untuk siswa (kelas IX MTSN 8 Banyuwangi) dengan kelayakan menurut hasil penelitian ahli media memperoleh Sangat Baik. kualitas (SB) dengan skor 46 dan persentase 92%, penilaian dari ahli materi memperoleh kualitas Sangat Baik (SB) dengan skor 46 dan persentase 92%, penilaian guru (kelompok kecil) memperoleh Kualitas baik (SB) dengan skor rata-rata 64,67 dan persentase 92,3%, penilaian guru (kelompok besar) diperoleh kualitas sangat baik (SB) dengan skor rata-rata 64,4 dan persentase 92,28%. Jika diterapkan pada siswa dalam kelompok kecil, skor rata-rata adalah 35,8 dengan persentase 89,5%. Sedangkan hasil penilaian siswa dalam kelompok besar diperoleh nilai rata-rata 36,7 dengan persentase 91,75%. Dengan demikian, adanya aplikasi android swadaya (swadaya) dalam perencanaan pendidikan lanjutan siswa.
PELATIHAN KONSELING POST-MODERN BAGI GURU BK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA SURABAYA Bambang Dibyo Wiyono; Tamsil Muis; Budi Purwoko
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v3n1.p11-16

Abstract

Kota Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Kemajuan teknologi menimbulkan efek negatif yang kompleks melebihi manfaat dari teknologi itu sendiri terutama terkait pola hidup manusia dalam dimensi sosial budaya. Guru bimbingan dan konseling SMP Surabaya sebagai pendidik bisa mengambil peran untuk mengatasi kondisi tersebut. Salah satu layanan kuratif dalam bimbingan dan konseling adalah layanan konseling. Salah satu pendekatan konseling kekinian yakni pendekatan konseling post-modern yang terdiri dari konseling singkat berfokus solusi. Berdasarkan evaluasi proses dan hasil, peserta pelatihan konseling post-modern memberikan kesan positif dan mampu mempraktekkan konseling singkat berfokusi solusi di instansinya masing-masing.
Tindakan Kekerasan Guru Terhadap Siswa dalam Interaksi Belajar Mengajar (Studi Kasus di SMAN Surabaya) Tamsil Muis
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.872 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p86-90

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah penjelasan teoritis tentang proses dan penyebab terjadinya tindakan kekerasan dengan menekankan pada dinamika interaksi belajar mengajar antara pelaku (guru) dan korban (siswa). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus, proses penelitian diawali dengan menggali informasi dari pejabat Diknas kota Surabaya (Pengawas Sekolah), penentuan sekolah terjadinya kekerasan di sekolah menurut rekomendasi Waslah kota Surabaya, penentuan guru-guru yang pernah melakukan kekerasan melalui angket dari siswa, kemudian wawancara dan observasi terhadap guru-guru yang sering melakukan kekerasan dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Diknas Surabaya belum memiliki suatu sistem monitoring/pemantauan tentang kekerasan dalam interaksi belajar mengajar (kibem) di sekolah; (2) Guru-guru yang melakukan kibem, lebih disebabkan oleh paradigma dan wawasan kependidikannya, bahwa untuk menegakkan disiplin harus dengan kekerasan; (3) Hasil penelitian menunjukkan bentuk kekerasan yang sering terjadi di sekolah adalah kekerasan verbal (mengucapkan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan), psikologis (mengabaikan, mengancam), dan fisik (menjewer, menendang, mencubit); (4) Siswa yang menjadi korban kekerasan menganggapnya sebagai sesuatu yang memang harus terjadi dan cenderung pasrah, hanya sebagian kecil siswa (10,6%) yang mengakibatkan rasa dendam dalam diri mereka  AbstractThe purpose of this research is to get description about reason and happening process of violence in teaching learning process between teacher as subject and student as victim. Method of this research is qualitative research with case study design. Begin finding information from Departemen Pendididikan Nasional (Diknas) Surabaya, especially from the supervisor of school (usually called Pengawas Sekolah), this research corned in interview process with the teacher who known as a subject. The result of this research is (1) Diknas Surabaya havent monitoring system which concentrated in violence action in teaching learning process, (2) the cause of violence action is focused on paradigm and knowledge of the teacher that to built students discipline attitude is with violence action, (3) The kind of violence which happen in teaching learning process is verbal violence, physic violence, dan psychology violence, and (4) the victim of this violence action just can defensiveness and 10% getting resentment.