Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERSENTASE ORGAN DALAM ITIK CIHATEUP YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG KOMBINASI TEPUNG KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) DAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica V) Kusmayadi, Andri; Prayitno, Caribu Hadi; Rahayu, Novia
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.395 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v5i1.1630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji level yang tepat pemberian kombinasi tepung kulit buah manggis dan tepung kunyit pada ransum terhadap persentase organ dalam itik Cihateup. Penelitian menggunakan 84 ekor DOD itik Cihateup berjenis kelamin jantan yang dikelompokkan secara acak kedalam 7 kelompok perlakuan pakan sebagai berikut: ransum basal saja sebagai kontrol negative (R0); 0,5% TKBM+ 0,5% TK (R1); 1,0% TKBM+ 1,0% TK (R2); 1,5% TKBM+ 1,5% TK (R3); 2,0% TKBM+ 2,0% TK (R4); 2,5% TKBM + 2,5% TK (R5) dan kontrol positif yang mengandung basitrasin 50 ppm (R6). Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap, data dianalisis variansi dan apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan menggunakan metode DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level kombinasi tepung kulit buah manggis dan tepung kunyit berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap persentase organ dalam (hati, gizzard, limfa dan panjang usus) sementara pada parameter lainnya (proventrikulus, pancreas, bobot usus, ginjal dan jantung) tidak berpengaruh nyata (P>0.05). Penggunaan TKBM dan TK pada ransum itik Cihateup memiliki kecenderungan semakin meningkat seiring bertambahnya dosis. Meskipun demikian, penggunaan pada dosis tinggi perlu dibatasi karena dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi toksik pada organ pencernaan sehingga dapat mengurangi karakteristik organ pencernaan. Penggunaan kombinasi tepung kulit buah manggis dan tepung kunyit pada level sedang (1.5%) dapat direkomendasikan sebagai feed additive untuk memperbaiki karakteristik organ dalam itik Cihateup dan ternak unggas lainnya.
PELATIHAN CARA PENGOLAHAN PANGAN YANG BAIK DAN PENGOLAHAN CHIP UMBI PORANG DI DESA GONDANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Nofrida, Rini; Zaini, Abas; Rahayu, Novia
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 3, No 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v3i1.71

Abstract

Porang merupakan salah satu komoditas buah yang banyak ditanam masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU) pasca gempa bumi tahun 2018. Selama ini petani menjual langsung umbi porangnya ke pengepul. Margin keuntungan yang didapatkan petani lebih kecil. Petani belum mengetahui cara pengolahan pangan yang baik dan cara mengolah umbi porang menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan margin keuntungan penjualan umbi porang bagi petani dan juga pencegahan penumpukan dan kerusakan umbi porang setelah panen adalah dengan cara melakukan pengolahan umbi porang menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Salah satu roduk yang bisa di produksi sebagai alternatif pengolahan umbi porang adalah chip umbi porang. Prinsip pembuatan chip umbi porang sangat sederhana, yaitu dengan mencuci umbi porang hingga bersih dari getah, kemudian di slice dengan ketebalan 0.5 cm, kemudian dikeringkan. Teknologi yang sederhana dan proses yang relatif cepat dapat dengan mudah diadaptasi oleh petani. Chip umbi porang dirasa dapat menjadi solusi yang tepat karena selain meningkatkan umur simpan juga dapat memperluas pasar.
The Effect of Incorporating Ginger Extract (Zingiber officinale) to Cow Milk Kefir: An Analysis of Antioxidant and Microbiological and Physicochemical Characteristics Wulansari, Putri Dian; Rahayu, Novia; Frasiska, Nurul
ANIMAL PRODUCTION Vol. 22 No. 3 (2020)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jap.2020.22.3.67

Abstract

This study aimed to analyze the antioxidant activities and microbiological and physicochemical characteristics of cow milk kefir fortified with ginger extract (Zingiber officinale). The ginger extract was incorporated together with grain before the fermentation. The levels of ginger extract concentrate were 0, 0.5, 1.0, 1.5, and 2.0 % (w/w). The ginger used in this study is a thick ginger extract that is added before the kefir fermentation process. The result showed that a higher level of ginger extract added to the fermentation could improve the antioxidant activities of the cow milk kefir. The kefir sample fortified with 2.0% ginger extract produced the highest antioxidant activities, particularly DPPH IC50 (0.32%) and a total polyphenol of 0.72%. This study found that the higher the ginger extract level, the lower the total count, total LAB, and total yeast. The average value of physicochemical characteristics for free fatty acid, lactic acids, alcohol, and pH in the present study was 0.5503 mg/KOH, 1.0005%, 1.628 g/dL, and 4.42, respectively. In conclusion, the ginger extract was effective for producing kefir with high antioxidant activities (DPPH IC50) and total polyphenol.
PENGARUH PENAMBAHAN HIDROKOLOID IOTA KARAGINAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS, KEAMANAN DAN DAYA SIMPAN ROTI Mutia Devi Ariyana; Sri Widyastuti; Nazaruddin Nazaruddin; Baiq Rien Handayani; Wiharyani Werdiningsih; Novia Rahayu
Pro Food Vol. 3 No. 1 (2017): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.45 KB) | DOI: 10.29303/profood.v3i1.39

Abstract

Bread is made and eaten in most countries around the world. Nowadays, the use of additives has became a common practice in the baking process to improve the bread quality. Nevertheless, addition of excessive artificial food additives have been linked to various health risks. Increasing in awareness of healthy food was stimulate various researches to found the food additives that safely used in the baking process, include the hydrocolloid which extracted from seaweed as the main commodity of West Nusa Tenggara. The aim of this work was to analyse the effect of iota-carrageenan extracted from Euchema spinosumaddition to improve the bread quality, safety and shelf-life during the storage periode. Up to date, no systematic study has been reported on the effect of iota-carrageenan as a natural food additive in the baking process. Based on the observation and experimental data, generally the addition ofiota-carrageenan was significantly affect the bread volume, elasticity, water content, crumb structure and texture, gas cell diameter and sensory parameter compared to the control. Iota-carrageenan at 0.4% concentration increased the bread volume by reduced the gas cell diameter that created the uniform matrix to prevent the gas lose during the baking process, same as the effect of bread improver addition. This level of consentration could also delayed the staling process by retarded the moisture migration to the surface that prevent the reduction of water content and elasticity during 96 hours storage of a bread. Sensory evaluation by a costumer panel gave the higher score for overall acceptability to the bread formulation added with iota-carrageenan compared to the control. The overall results showed that the iota-carrageenan potentially used as a natural bread improver to substituted the artificial food additives that widely used in baking process. Keywords: bread, improver, iota carrageenan, shelf-life, food safety ABSTRAK Roti merupakan bahan makanan yang sangat banyak dikonsumsi di dunia. Saat ini, penambahan berbagai Bahan Tambahan Makanan (BTM) umum dilakukan untuk meningkatkan kualitas roti. Akan tetapi, penambahan BTMsintetis secara berlebihan dapat membawa berbagai konsekuensi kesehatan. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya makanan sehat mengakibatkan semakin berkembangnya pencarian BTM yang aman pada proses pembuatan roti, salah satunya adalah hidrokoloid hasilekstraksi dari rumpul laut yang merupakan komoditas unggulan di provinsi NTB. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahaniota karaginan yang diekstraksi dari Euchema spinosumdalam meningkatkan kualitas, keamanan dan memperpanjang masa simpan roti. Saat ini belum ada laporan mengenai penggunaan iota karaginan sebagai BTM pada proses pembuatan roti. Berdasarkan hasil pengamatan dan data parameter yang diuji, penambahan iota karaginan pada adonan roti memberikan pengaruh yang signifikan pada volume pengembangan, elastisitas, kadar air, struktur dan tekstur crumb, diameter pori dan parameter sensoris roti.Iota karaginan dapat meningkatkan persentase volume pengembanganterutama pada konsentrasi 0,4% dengan memperkecil diameter pori roti yang dihasilkan sehingga menciptakan suatu matriks yang seragam dan dapat bertindak sebagai perangkap untuk mencegah gas CO2 terlepas selama proses pemanggangan, serupa dengan pengaruhbread improver.Penambahan iota karaginan 0,4% juga memperlambat migrasi kelembaban menuju permukaan sehingga menghambat penurunan kadar air dan elastisitas roti hingga 96 jam masa simpan. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan bahwa roti dengan penambahan iota karaginan lebih disukai. Peningkatan kualitas dan daya simpan roti dengan penambahan iota karaginan menunjukkan bahwa hidrokoloid jenis ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bread improver yang lebih terjamin keamanannya dibandingkan dengan bread improver sintetis yang saat ini digunakan dalam proses pembuatan roti. Kata kunci: roti, pengembang, iota karaginan, daya simpan, keamanan pangan
Composition of Cow Milk Kefir Enriched with Ginger Extract (Zingiber officinale) Putri Dian Wulansari; Novia Rahayu
Journal of Livestock Science and Production Vol 3, No 2 (2019): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v3i2.2036

Abstract

This study aims to analyze the addition of ginger extract (Zingiber officinale) to the composition of cow's milk kefir. Kefir is made from cow's milk with 10% (w/w) kefir grains and ginger extract at intervals of 0, 0.5, 1.0, 1.5 and 2.0% (w/w), all treatments are incubated at room temperature for 24 hours. Kefir composition that was observed was water content, ash content, protein content, and fat content. The results showed that the addition of ginger extract did not affect the composition (water content, ash content, protein content, and fat content) of cow's milk kefir. The average water content, ash content, protein content, and fat content in this study were 90.51%, 5.4%, 3.24%, and 3.18%. The conclusion of this research is the addition of ginger extract to 2% does not affect the composition of cow's milk kefir, but the quality of cow's milk kefir produced meets the standard of kefir composition according to Codex Standard 234-2003. Keywords: Ginger Extract, Kefir, Chemical Composition, Cow Milk
The Performance of Cihateup Ducks Liver Given Natural Isotonic in Dry Maintenance Systems Nurul Frasiska; Putri Dian Wulansari; Novia Rahayu
Journal of Livestock Science and Production Vol 3, No 2 (2019): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v3i2.2038

Abstract

This study aims to observe the condition of serum glutamate pyruvate transaminase and serum oxaloacetate transaminase as an illustration of the liver performance of Cihateup Ducks that were given natural isotonic through drinking  water in a dry maintenance system. The animals used were Cihateup ducks, kept for 8 weeks with 48 animals and divided into four treatments, namely T0 (Control with drinking water without isotonic), T1 (7% sugar + 2% lime juice + 25 mg celery extract + 0.8 salt g), T2 (7% sugar + 3% lime juice + 50 mg celery extract + 0.9 g salt), T3 (7% sugar + 4% lime juice + 75 mg celery extract + 1 g salt). Each treatment was repeated 4 times, 3 ducks for one treatment plot. This study used a Completely Randomized Design (CRD). Data were tested using analysis of variance and continued with Duncan's further test at 5% level. The results showed that the treatment of T2 (7% Sugar + 3% Lime juice + celery extract 50 mg + 0.9 g salt) significantly produced the lowest SGPT levels and seen a tendency for SGOT to decrease but not significantly. The use of natural isotonic solutions can be given to Cihateup ducks on dry system maintenance.Keywords: Cihateup’s duck, Dry system, Natural isotonic, SGOT, SGPT
PENGOLAHAN TOMAT MENJADI SAOS TOMAT Satrijo Saloko; Dody Handito; Novia Rahayu; Suburi Rahman; Afe Dwiani
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.893 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1104

Abstract

Saos tomat merupakan produk olahan tomat yang paling banyak diproduksi secara komersil. Salah satu daerah yang banyak menjual bahan makanan (seperti bakso bakar, sosis bakar, bakso kuah, telur gulung dan sebagainya) yang memerlukan saos tomat adalah di Kebun Duren Selagalas. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya di Kebun Duren dalam mengolah tomat menjadi saos tomat sehingga dapat menghasilkan saos yang bermutu dan baik bagi kesehatan dan dapat pula meningkatkan perekonomian masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat Peserta sosialisai sangat antusias mengikuti kegiatan dan dibuktikan dengan aktifnya peserta saat diskusi dan serius dalam mengikuti jalannya proses pemberian materi yang disampaikan tim dosen. Peserta mengerti dan memahami proses pengolahan saos tomat yang baik dan benar serta diharapkan dapat menerapkan proses tersebut di kelurahan Kebun Duren baik untuk produk dagangan seperti cilok, roti goreng, maupun produk-produk makanan lainnya.