Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Collaborative Governance Model on Agricultural Business in Banten, Indonesia Hikmawan, M Dian; Hamid, Abdul; Nurrohman, Bayu; Ramadhan, Gilang; Mayrudin, Yeby Ma’asan
Jurnal Transformative Vol 6, No 2 (2020): September
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.transformative.2020.006.02.3

Abstract

One of the problems that become a threat to food security in Indonesia is agricultural degeneration. Recently, to perceive the food security issues is how collaborative governance works and how many actors engage to create food security. the problematic issue is the function of agricultural land occurs in the form of changes in the use of agricultural land into commercial lands such as housing, industrial areas, business, and trade centers. This research tries to elaborate on farming in Banten-Indonesia. Jawara Farm is one of the agriculture business models in Banten who drove by young people of Banten. This model business very interesting for alternatives in regeneration and business model in farming especially in Banten. Using qualitative methods and Collaborative governance approach, this research looking forward to the model of young farmers in Banten as a model in collaborative governance. This research found several challenges about the collaboration model between the young farmers, the government, and the private sector.
Kepemimpinan Perempuan dan Ketahanan Pangan: Upaya Bupati Irna Narulita dalam Penguatan Pangan Lokal di Pandeglang Nurrohman, Bayu; Mayrudin, Yeby Ma'asan
Administratio Vol 12 No 2 (2021): Administratio: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the efforts of woman local leader, namely Pandeglang Regent Irna Narulita in preparing food security in her region. This research is important because in the midst of the issue of gender mainstreaming and woman leadership, it is necessary to continue to work on it as a dedication to the central role of women. The researchers also wanted to analyze the leadership of woman local leader who are currently serving in building food strengthening. This research will provide another perspective in research because it will focus more on women's leadership in strengthening food, while other research on women's leadership sees more of women's representation. The locus of this research is in Pandeglang Regency, Banten Province, because seeing Pandeglang Regency is one of the areas led by woman. Furthermore, Pandeglang an area that still has a very wide potential of agricultural land in Banten. We use a qualitative method with a case study approach. The results of this research present the strengthening of food in Pandeglang Regency through the B2SA program and local food commodities (talas beneng and porang) that have been exported. Then the leadership of “Bupati” Irna was able to be more transformational than transactional. Because of its ability to encourage staff and stakeholders to work together to achieve common goals.
Kepemimpinan Perempuan di Masa Krisis: Studi Kasus Bupati Serang dalam Penanganan Covid-19 Nurrohman, Bayu; Ramadhan, Gilang
ijd-demos Volume 2 Issue 3 December 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i3.67

Abstract

This research tries to see how the female leader in handling Covid-19 in this case is the Regent of Serang, Hj. Ratu Tatu Chasanah in handling the Covid-19 crisis in Serang Regency. This research is important to do because in the midst of the increasing issue of gender pengarustamaan and women's leadership, researchers want to study the quality of elected female regional heads when facing a crisis that occurs in their region. This research offers another approach in research because it tries to see the quality of women regional heads in facing crises, while other research on women leaders tends to portray in quantity how women are represented in both the executive and legislative realms. While the focus of this research is in Serang Regency, Banten Province, because seeing Serang Regency is one of the areas led by women. Furthermore, Serang Regency is also the location where the new Untirta Campus is located. Researchers want to see further how the handling of Covid-19 in Serang Regency is one of the contributions to the scientific development and society of Serang Regency, especially as the object of receiving public policies from the local government. Riset ini mencoba melihat bagaimana pemimpin perempuan dalam penanganan Covid-19 dalam hal ini adalah Bupati Serang, Hj. Ratu Tatu Chasanah dalam penanganan krisis Covid-19 di Kabupaten Serang. Riset ini menjadi penting dilakukan karena ditengah isu pengarustamaan gender dan kepemimpinan perempuan yang semakin kencang, peneliti ingin mengkaji kualitas kepala daerah perempuan yang terpilih ketika menghadapi krisis yang terjadi di daerahnya. Riset ini menawarkan pendekatan lain dalam penelitian karena mencoba melihat kualitas kepala daerah perempuan dalam menghadapi krisis, sementara penelitian lainnya mengenai pemimpin perempuan lebih cenerung memotret secara kuantitas bagaimana keterwakilan perempuan baik dalam ranah eksekutif maupun legislative.Sementara focus dari riset ini adalah di Kabupaten Serang Provinsi Banten, Karena melihat Kabupaten Serang adalah salah satu daerah yanag dipimpin oleh perempuan. Lebih lanjut Kabupaten Serang juga merupakan lokasi dimana Kampus Untirta yang baru berada. Peneliti ingin melihat lebih jauh bagaimana penanganan Covid-19 di Kabupaten Serang sebagai salah satu sumbangsih bagi pengembangan keilmuan dan masyarakat Kabupaten Serang khususnya sebagai objek penerima kebijakan public dari pemerintah daerah.
Kepemimpinan Perempuan dan Ketahanan Pangan: Upaya Bupati Irna Narulita dalam Penguatan Pangan Lokal di Pandeglang Bayu Nurrohman; Yeby Ma'asan Mayrudin
Administratio Vol 12 No 2 (2021): Administratio: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administratio.v12i2.243

Abstract

This study examines the efforts of woman local leader, namely Pandeglang Regent Irna Narulita in preparing food security in her region. This research is important because in the midst of the issue of gender mainstreaming and woman leadership, it is necessary to continue to work on it as a dedication to the central role of women. The researchers also wanted to analyze the leadership of woman local leader who are currently serving in building food strengthening. This research will provide another perspective in research because it will focus more on women's leadership in strengthening food, while other research on women's leadership sees more of women's representation. The locus of this research is in Pandeglang Regency, Banten Province, because seeing Pandeglang Regency is one of the areas led by woman. Furthermore, Pandeglang an area that still has a very wide potential of agricultural land in Banten. We use a qualitative method with a case study approach. The results of this research present the strengthening of food in Pandeglang Regency through the B2SA program and local food commodities (talas beneng and porang) that have been exported. Then the leadership of “Bupati” Irna was able to be more transformational than transactional. Because of its ability to encourage staff and stakeholders to work together to achieve common goals.
Penguatan Kolaborasi dan Sinergi di Level Desa Dalam Menangani Penyebaran Covid-19 Bayu Nurrohman; Yeby Ma’asan Mayrudin; M Dian Hikmawan
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.951 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11661

Abstract

AbstrakPandemi Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) belum menunjukkan angka penurunan yang signifikan, bahkan angka kematian terus meningkat baik secara global, nasional maupun lokal. Hal ini menjadi sangat krusial dan problematik di tengah penyebaran wabah Covid-19 yang massif diperlukan upaya kreatif dari para pemangku kepentingan khususnya pimpinan daerah dan pemerintahan lokal di desa. Sayangnya peran aktor formal dilihat belum optimal dikarenakan tersandung hambatan struktural dan keterbatasan sumberdaya. Meski demikian, aktivisme peran aktor non-pemeritahan baik secara individu maupun komunitas terlihat menunjukkan empati dan solidaritasnya terhadap warga yang terdampak wabah ini. Oleh sebab itu diperlukan suatu rancangan kolaborasi yang efektif untuk mendorong kerja sama antara aktor pemerintahan desa dengan warganya. Program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menggalang sinergi aparatur desa, pemangku kepentingan (unsur TNI dan Polri), aktor swasta, tokoh agama, tokoh adat dan utamanya pelibatan warga secara massif dalam pengelolaan mitigasi atas pandemi Covid-19. Program ini secara praktik akan pelaksanaan forum kolaborasi antar segenap elemen yang ada di level desa untuk mengajukan program taktis pencegahan dan pemetaan wabah Covid-19. Adapun kegiatannya di antaranya adalah pengadaan tenda untuk check point bagi warga yang hendak masuk dan keluar dari/ke Desa Pasir Karag dan Desa Sindangsari. Di samping itu, tim juga akan memfasilitasi pengadaan perangkat pendukung yang standar bagi operasi check point ini seperti masker, disinfektan, hand sanitizer, dan termometer pengecek suhu badan. Kata kunci : Kolaborasi, sinergi, covid-19  AbstractThe Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) pandemic has not shown a significant decrease, in fact, the mortality rate continues to increase both globally, nationally and locally. This has become very crucial and problematic in the midst of the spread of the Covid-19 outbreak which is needed by the masses, which requires creative efforts from regional leadership and local government stakeholders in the village. Formal actors are seen as not optimal because they stumble upon structural obstacles and limited resources. However, the activism of the role of non-government actors, both individually and in the community, shows their empathy and solidarity with the residents affected by this epidemic. Therefore, an effective collaborative design is needed to encourage cooperation between village government actors and their citizens. This community service program aims to build synergy among village officials, TNI and Polri stakeholders, private actors, traditional leaders and the main involvement of massive citizens in mitigating management of the Covid-19 pandemic. In practice, this program will implement a collaborative forum between all elements at the village level to propose a tactical program for prevention and mapping of the Covid-19 outbreak. Activities include the provision of tents to check points for residents who enter and leave Pasir Karag and Sindangsari Villages. In addition, the team will also provide standard support equipment for check point operations such as masks, disinfectants, hand sanitizers, and thermometers for checking body temperature. Keywords : Collaborative, synergy, covid-19
E-GOVERNMENT SEBAGAI UPAYA INOVASI DALAM PELAYANAN PAJAK DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG Bayu Nurrohman
JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.314 KB) | DOI: 10.52447/polinter.v5i2.4055

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Pandeglang dari sector pajak. Salah satu hal yang peling berpengaruh adalah tingkat kepatuhan masyarakat yang masih rendah dalam membayar pajak. Hal ini juga disebabkan karena system pengelolaan dan pemungutan pajak masih belum transparan. E-Government dalam Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Pandeglang ini adalah program untuk memperbaiki kuallitas pelayanan public dari sector pajak dengan menggunakan konsep pelayanan berbasis system teknologi informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendeketan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa program ini berjalan dengan baik karena didukung oleh pengembangan system yang baik dan juga pengembangan kualitas sumber daya manusia di level birokrasi sebagai pelaksana dari pelayanan public di Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Pandeglang. Rekomendasi dari penelitian ini adalah bahwa pemerintah Kabupaten Pandeglang harus juga memperhatikan kemampuan dan akses masyarakat wajib pajak sebagai penerima jasa layanan pajak untuk lebih memahami system yang dibangun dan dilaksanakan karena akan lebih membuat program ini berjalan dengan sangat baik.
DISKURSUS KEDAULATAN PANGAN PADA ORGANISASI PARTAI-PARTAI POLITIK DI INDONESIA Yeby Ma'asan Mayrudin; Bayu Nurrohman; Renata Maharani
JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/polinter.v7i2.5610

Abstract

Artikel ini memeriksa tentang bagaimana partai-partai politik dalam mengejawantahan mengenai diskursus kedaulatan pangan. Riset ini penting untuk dilakukan karena melihat Indonesia dengan segala potensi pangan yang dimiliki, namun masih banyak permasalahan pangan yang dihadapi. Permasalahan pangan memang tidak mungkin dapat ditangani sendiri oleh pemerintah. Maka perlu langkah kolaborasi dengan berbagai pihak yang punya peran strategis terhadap masyarakat salah satunya adalah partai politik. Maka riset ini akan memotret bagaimana peran partai politik dalam mendukung upaya negara untuk mencapai ketahanan pangan. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan bersandar pada dokumen tertulis seperti dokumen resmi partai (AD/ART), dan dokumen  lain yang mendukung seperti pemberitaan di media massa daring. Hasil penelusuran dan analisa menggambarkan bahwa hanya beberapa partai politik seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mencantumkan program pangan dalam AD/ART Partai. Meski di dalam AD/ART telah dijabarkan dalam berbagai program-program partai yang mendukung tercapainya kedaulatan pangan. Namun masih perlu peningkatan upaya yang lebih massif dan terstruktur ke daerah-daerah yang berpotensi mengalami kerawanan pangan sehingga Partai Politik bisa lebih menunjukkan political will secara tegas menyelenggarakan program di tempat yang membutuhkan bantuan penguatan pangan.
Galinesa (Gerakan Literasi Internet Desa) Dalam Mendorong Pemanfaatan Marketplace Untuk Pengembangan Usaha Bumdes Desa Cilayang Guha M Dian Hikmawan; Bayu Nurrohman
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 Issue 1 June 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v2i1.15690

Abstract

AbstrakKegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk Menyediakan akses internet di Desa Cilayang Guha agar bisa diakses oleh masyarakat dalam pemenuhan informasi digital sehingga mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan dan melek internet pada era digital saat ini. Pemanfaatan internet juga didorong oleh perkembangan zaman yang menuntut masyarakat meskipun di Desa untuk lebih kompetitif agar lebih bisa memanfaatkan internet dalam meningkatkan pemahaman dan kreativitas dalam upaya meningkatkan pemberdayaan diri. Pemanfaatan internet juga sebagai sarana untuk melakukan promosi, distribusi, bahkan pemasaran produk untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas, dengan memberikan pelatihan literasi digital dan pendampingan usaha berbasis online. Program pengabdian pada masyarakat akan memiliki luaran yaitu memberikan pelatihan literasi digital yang akan membuat masyarakat melek internet dan mampu menggunakan akses internet sebagai mana mestinya yang diperlukan dalam peningkatan daya saing dan ekonomi kreatif. Pengabdian masyarakat ini dalam jangka panjang juga ingin melakukan pendampingan kepada pelaku usaha dan BUMDes agar bisa memanfaatkan internet sebagai sarana untuk melakukan promosi, distribusi, bahkan pemasaran sehingga ke depan bisa memiliki pasar yang lebih luas dalam pegembangan bisnis ke depannya. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penentuan permasalahan prioritas mitra, pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan mitra, serta melibatkan partisipasi mitra dalam program. Kegiatan ini merupakan manifestasi Tridharma Perguruan Tinggi dan axiologi dari visi misi UNTIRTA untuk berperan sebagai supporting systems bersama-sama dengan masyarakat dalam mendukung secara massif dan efektif dalam pemberdayaan masyarakat desa untuk peningkatan kemandirian mereka dalam ekonomi ke depannya.Kata kunci: Literasi, Digital, Pengabdian Masyarakat   AbstactThis Community Service activity aims to provide internet access in Cilayang Guha Village so that it can be accessed by the community in fulfilling digital information so as to be able to provide understanding to the public about the importance of using and being literate on the internet in the current digital era. The use of the internet is also driven by the development of the era which requires the community even in the village to be more competitive so that they can better use the internet in increasing understanding and creativity in an effort to increase self-empowerment. Utilization of the internet is also a means to promote, distribute, and even market products to reach a wider market, by providing digital literacy training and online-based business assistance. The community service program will have an output, namely providing digital literacy training that will make people internet literate and able to use internet access as appropriate which is needed in increasing competitiveness and the creative economy. This community service in the long term also wants to provide assistance to business actors and BUMDes so that they can use the internet as a means for promotion, distribution, and even marketing so that in the future they can have a wider market in business development in the future. The method used is to determine partner priority problems, approach in solving partner problems, and involve partner participation in the program. This activity is a manifestation of the Tridharma of Higher Education and the axiology of UNTIRTA's vision and mission to act as a supporting system together with the community in supporting massively and effectively in empowering rural communities to increase their independence in the economy in the future.Keyword: literacy, digital, community dedication
Gerakan Literasi Internet Desa Dalam Mendorong Pemanfaatan Marketplace Untuk Pengembangan Usaha Bumdes Desa Teluk M Dian Hikmawan; Bayu Nurrohman
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 Issue 2, Desember 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v2i2.17839

Abstract

AbstrakPengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Desa Teluk ini memiliki tujuan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat desa tentang pentingnya literasi digital di desa.  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat penting dilakukan untuk mendorong masyarakat lebih bisa memanfaatkan teknologi yang telah tersedia. Ketika masyarakat sudah memiliki literasi digital yang tinggi, maka akan berdampak kepada banyak hal. Program Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga akan dilihat sebagai salah satu peran perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berkontribusi terhadap pengembangan dan permberdayaan masyarakat untuk mendorong masyarakat yang berdaya saing dengan memanfaatka teknologi informasi. Hal ini juga menunjukan bahwa kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan juga perguruan tinggi bisa dijadikan sebuah. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan identifikasi permasalahan yang ada di desa teluk. Observasi dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat langsung ke desa teluk untuk melihat seperti apa potensi yang dimiliki oleh desa teluk. model yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah masyarakat mendapatkan pemahaman dan edukasi yang lebih mendalam terkait dengan pemanfaatan teknologi dan informasi untuk mendorong usaha mikro menengah yang dimiliki oleh masyarakat dengan menggunakan media Pasar Desa yang merupakan Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh Desa Teluk.Kata kunci: literasi, digital, pengabdian masyarakat AbstactThis Community Service which was carried out in Teluk Village has the aim of educating the village community about the importance of digital literacy in the village. This community service activity is very important to do to encourage the community to be more able to take advantage of the available technology. When people already have high digital literacy, it will have an impact on many things. This community service activity program will also be seen as one of the roles of universities in this case Sultan Ageng Tirtayasa University which contributes to the development and empowerment of the community to encourage a competitive community by utilizing information technology. This also shows that the collaboration of the government, the community, and also universities can be used as a collaboration. The method used in carrying out this community service activity is to identify the problems that exist in the Teluk Village. Observations were made by the community service team directly to Teluk Village to see what kind of potential the Teluk Village had. a model that is able to encourage the improvement of the welfare of rural communities. The result of community service activities is that the community gets a deeper understanding and education related to the use of technology and information to encourage micro and medium enterprises owned by the community by using the Village Market media which is a Village-Owned Enterprise owned by Teluk Village.Keyword: literacy, digital, community dedication
Food Innovation and Local Social Movement: The Case of Juang Community of Lebak, Indonesia Riswanda Riswanda; M. Dian Hikmawan; Bayu Nurrohman; Ika Arinia Indriyany; Yeby Ma’asan Mayrudin
Journal of Asian Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Centre for Asian Social Science Research (CASSR), Faculty of Social and Political Sciences, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jassr.v4i2.65

Abstract

This article aims to describe how the movement carried out by the Juang Community of Lebak, Indonesia, encouraged and empowered the community to develop honey bee cultivation in Lebak Regency amidst the growing issue of local food innovation and diversification. This study contributes to the studies of the movement of honey bee cultivation, which are so far still understudied. Research on honey bees commonly focuses on collaboration with government or community empowerment. This study, however, tries to look at the social movements aimed at developing honey production in local contexts using a qualitative research method with a descriptive approach. The results show that the Juang Community of Lebak was a driving force for the community in Kampung Buana in cultivating honey bees. It attempted various activities such as building collaboration, strengthening and developing resources, and seeking wider networks for a more open market. However, the movement had difficulties in establishing good collaboration from various parties to jointly develop the potential of honey bees in Lebak Regency.