Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perbandingan Daya Tahan Kardiorespirasi Antara Petani dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Andi Rezki Handayani; Irfan Idris; Muzakkir Amir
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk228

Abstract

Background: Cardiorespiratory endurance is a body condition that allows for prolonged activity, without excessive tiredness after work and still has a power reserve for daily activities. The purpose of this study is to know the comparative cardiorespiratory endurance based on harvard test results on farmers and Satpol PP. Methods: The method of study was a cross-sectional study design with a total sample of 50 men, 25 from Satpol PP group, and 25 from farmers group. Cardiorespirated tolerance measurement with a harvard test. The test was done using a stool medium. The point of the test was to get up and down the bench for 5 minutes. The respondents rode the bench down for 5 minutes, then the pulse was measured at 1, 2 minutes and 3 minutes after the bench was lowered. Results: The average value of cardiorespiration of Satpol PP was 107.80(± 23.02), the average value of the cardiorespiration of farmers was 117.96(± 23.02). P-value was 0.159. Conclusion: There is no difference of cardiorespiratory endurance between farmer and Satpol PP. Keywords: cardiorespiratory endurance; Harvard test ABSTRAK Latar Belakang: Daya tahan kardiorespirasi adalah kondisi tubuh yang memungkinkan untuk beraktivitas dalam waktu lama, tanpa harus mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut dan masih memiliki cadangan tenaga untuk kegiatan rutin sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan daya tahan kardiorespirasi berdasarkan hasil tes harvard pada petani dan pada Satpol PP. Metode: Metode penelitian ini adalah desain penelitian cross sectional dengan total sampel 50 orang laki-laki, 25 orang dari kelompok responden Satpol PP dan 25 orang dari kelompok responden petani. Pengukuran daya tahan kardiorespirasi dengan tes harvard. Tes ini dilakukan dengan menggunakan media bangku dengan ukuran 45 cm. Inti dari pelaksanaan tes ini adalah dengan cara naik turun bangku selama 5 (lima) menit. Responden naik turun bangku selama 5 menit, kemudian denyut nadi diukur pada menit 1, menit ke 2 dan menit ke 3 setelah responden naik turun bangku. Hasil: Nilai rata-rata daya tahan kardiorespirasi Satpol PP adalah 107.80 (±26.97), nilai rata-rata daya tahan kardiorespirasi petani adalah 117.96 (±23.02). Nilai p 0.159>0,05. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan ketahanan kardiorespirasi antara petani dan Satpol PP. Kata kunci: daya tahan kardiorespirasi; tes Harvard
Pengaruh Cahaya LED Putih di Malam Hari Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) Otak dan Histopatologi Sel CA3 dan CA1 Hipokampus Pada Tikus Wistar Jantan Hilda Emma Mallisa; Aryadi Arsyad; Irfan Idris
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.452

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh cahaya LED putih di malam hari terhadap kadar malondialdehyde (MDA) otak dan histopatalogi sel CA3 dan CA1 hipokampus. Jenis penelitian true eksperimental dengan post-test only control group design yang dilakukan pada 24 ekor tikus. Kelompok terbagi berdasarkan waktu paparannya: 15 hari dan 30 hari, masing-masing memiliki kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol: terang-gelap normal (12L:12D) dan kelompok perlakuan: terang-terang (12L:12L) dengan pencahayaan berasal dari lampu LED putih 1500 lux saat malam hari. Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA otak pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dan signifikan (p=0,001). Hasil pemeriksaan histopatologi sel CA3 dan CA1 pada kelompok perlakuan 15 hari didapatkan mengalami kerusakan sedang (50%) hingga berat (50%) sedangkan pada kelompok kontrol 15 hari hanya dominan pada kerusakan ringan (83,3%) dengan hasil yang signifikan (p= 0,011). Pada kelompok perlakuan 30 hari dominan mengalami kerusakan berat (83,3%) sedangkan pada kelompok kontrol 30 hari berada diantara kerusakan ringan (33,3%) hingga sedang (66,7%) dan hasil yang diperoleh signifikan (p=0,012). Cahaya LED putih di malam hari bertindak sebagai stressor apabila intensitas, durasi paparan dan panjang gelombangnya sesuai. Stressor ini meningkatkan produksi ROS dan mengarahkan sel pada stress oksidatif yang ditandai dengan meningkatnya kadar MDA. Peningkatan kadar MDA bersifat neurotoksik pada otak khususnya hipokampus yang mengarahkan sel CA3 dan CA1 pada kerusakan maka perlu adanya pengurangan dalam penggunaan lampu LED pada malam hari
Pengaruh Kepatuhan Suplementasi Tablet Kalsium Modifikasi terhadap Kadar Kalsium dan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Dhany Dahniarti; Irfan Idris; Nasrudin Am
PALAPA Vol 6 No 1 (2018): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.33 KB) | DOI: 10.36088/palapa.v6i1.56

Abstract

A low intake of calcium leads to an increase in high blood pressure by stimulating the release of paratiroid and renin hormones that lead to increase in intracellular calcium concentration in the vasculer smooth muscle cells and result in vasocontriction. This study aims to determine the influence of compliance to supply modified calcium tablet toward calcium level and blood pressure in pregnant mothers. This research was conducted at RSIA Sitti Khadijah I Maternity Hospital Makassar with research design of quasy experiment with prepost test group control design. There were 30 pregnant mother sampels of prehypertension in gestational age> 20 weeks, 12 pregnant women were given normal calcium tablets and 18 pregnant women given modified calcium tablets for 8 weeks each. Data analysis use paired t test. The results indicate that there is a different changes of calcium level and blood pressure between pregnant mothers of intervention group and control group with the value of p = 0.000 (p<0.05). After intervention averagely the calcium level increase in intervention group 0.4 mg/dl while in control group 0.1 mg/dl, followed by the average decrease in blood pressure of systole and dyastole in the intervention group 15.4/9.6 mmHg while in the control group 3.5/4.5 mmHg.
Pengaruh Cahaya Light Emiting Diode (LED) di Malam Hari terhadap Kortisol Serum dan Parameter Hematologi pada Tikus Wistar Jantan Nila Ardilla Arief; Aryadi Arsyad; Irfan Idris
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 3 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i3.2670

Abstract

This modern era has changed the pattern of how humans do their daily activities in 24 hours. The pattern change includes time-shifting, most human activities now are performed at night. The consequences of the changes in human activities pattern and the increase of artificial lighting use in the night were assumed unhealthy, but how the mechanism worked was not identified yet. This was an experimental study conducted on male Wistar rats aged 12-16 weeks which were divided into 4 categories: 1 intervention group exposed for 15 days, 1 intervention group exposed for 30 days, and 2 control groups for each time exposure, light intensity 1200lux. At the end of exposures, the blood samples were taken from rats that had been anesthetized before by using ether. Then blood samples were taken to analyze their cortisol levels using the Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method and the hematology was examined through autoanalyzer Abaxis. The data were analyzed using an independent T-test and Mann-Whitney test and considered significant if p-value<0,05. Overall, the cortisol and hematology levels indicated, especially Red Blood Cell (RBC), Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC), and neutrophil specifically for the group which had been exposed by LED lighting for 30 days. 
Is There A Way to Prevent Aging? A Study Using Metformin in Blood Sugar Levels and Serum Levels of IGF-1 Arlina Wiyata Gama; Arief Santoso; Ika Yustisia; Nurpudji Astuti Taslim; Irfan Idris; Isra Wahid
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 13, Nomor 1, January-June 2021
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-sihah.v13i1.21694

Abstract

Aging is influenced by lifestyle, which one is by consuming excessive calories. In recent years there have been many studies on aging and age-related diseases, calorie restriction mimetic is one of them. Metformin is a calorie restriction mimetic that is attractive to gerontologists. This research analyzed the effect of metformin as a calorie restriction mimetic on fasting blood glucose and IGF-1 serum levels in old white male Wistar rats. This study conducted with an experimental study with a pre and post-test pattern with controlled group design on male rats (Rattus novergicus) Wistar strain which was divided into 3 groups, control group (K), the calorie restriction group (P1), and the metformin group (P2), 6 rats each group. Blood glucose levels were measured by a glucometer and serum IGF-1 levels were measured with an ELISA kit, where blood samples were taken from the tail of the rats. In general, the provision of metformin and calorie restriction tended to reduce blood glucose levels, but increased serum IGF-1 levels. There is a significant relationship between blood glucose levels and serum IGF-1 levels. It’s necessary to conduct further research to determine the effective dose and maximum dose of metformin to reduce blood glucose level and serum IG-1 levels which can be slow down the aging process.
Perbandingan Efektivitas BAE dengan Senam Kaki Terhadap Sirkulasi Darah Perifer dan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Saleha Salihun; Irfan Idris; Andi Ariyandy
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jkes.v10i1.317

Abstract

This study compared the..effectiveness..of..Buerger..Allen..exercise with foot exercise on peripheral blood circulation and..fasting..blood..glucose..levels..in..patients with..Type 2 Diabetes Mellitus. This comparative analytical research uses a pretest-posttest design of 2 groups in pairs. Thirty-two patients..with..Type..2 Diabetes..Mellitus..were..divided..into two groups, consisting of 16 people. The first and second groups were treated with the Buerger..Allen..and foot..exercises, respectively. The..Ankle..Brachial test for assessing peripheral blood circulation index (ABI) and blood glucose levels (GDP and 2 hours..Post..Pradinal) ..were measured pre treatment and after 24 treatments for eight weeks. The results based..on..the..Paired..t-test analysis showed that there was an increase..in the..ABI value and a decrease in fasting..blood..glucose.. (GDP) levels, and 2 hours Post Prandial (PP) in the treatment..group..that was given the Buerger Allen exercise and the treatment group who was given leg exercises (p). =0.001). Furthermore, from the Independent t-test, it was found that the Buerger Allen exercise had a difference in the increase in ABI values ​​that were higher than the foot exercise(p=0.001). However, the difference was the highest decrease with a decrease in fasting blood glucose (GDP) and 2 hours PP). namely in the foot exercise group (p = 0.004 and p = 0.037). This study concludes that the Buerger..Allen..exercise..is more effective than leg gymnastics to increase the ABI value. In contrast, foot exercise is more effective than the Buerger..Allen..exercise in reducing blood glucose levels
Kadar Human Leukocyte Antigen-G Serum Pada Abortus Spontan Dan Kehamilan Normal Sarjani Linggi Allo; Erni Yetti R; Zadrak Tombeg; Samrichard Rambulangi; Irfan Idris; Anto J. Hadi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 2 No. 2: MEI 2019 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1717.563 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v2i2.567

Abstract

Adanya penolakan terhadap janin oleh sistim imun ibu karena adanya antigen paternal, diduga menjadi salah satu penyebab abortus oleh karena itu adanya humanleukocyte antigen-g (HLA-G) memegang peran  toleransi imun semialogenik fetus untuk pemeliharaan kehamilan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar HLAG-G serum pada kehamilan normal dan Abortus dengan metode ELISA.Desain penelitian ini adalah cros-sectional dengan jumlah sampel 50 yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu25 abortus dan 25 kehamilan normal. Pengambilan sampel dilakukan secara concequtivesampling.Data dianalisis menggunakan uji Mann-whitneydan Independent-samples T test. Hasil uji statistik diperoleh rerata kadar HLA-G serum ibu abortus lebih rendah (276,08 ±69 ng/L) dibandingkan dengan hamil normal (345,30 ± 73,54ng/L) dengan nilai  p 0,001 <p 0,005. Pada usia ibu 20-35 tahun rerata kadar HLAG  pada kehamilan normal  357,57 ± 71,40 dan kelompok abortus  274,57±85,95 dengan nilai = p 0,015 sedangkan pada usia ibu  <20 dan >35 tahun rerata kadar HLA-G kehamilan normal 306,41±72,26 dan kelompok abortus 276,79±62,68 dengan nilai p=0,034. Umur kehamilan > 14 minggu  pada kelompok hamil normal rerata kadar HLAG  =353,43±78,17 dan kelompok abortus HLA-G = 243,60 +61,77 dengan nilaip =0,003 sedangkan  umur kehamilan 8-14 minggu pada kelompok hamil normal rerata kada HLA-G= 328,01±63,82 dan pada kelompok abortus  288,71±69,22 dengan nilai p=0,185. Paritas 2-3 pada kelompok hamil normal rerata HLA-G=342,87±73,42 dan kelompok abortus rerata HLA-G= 278,35±81,25 dengan nilai p=0,051 sedangkan paritas 1&> 3 pada kelompok hamilan normal rerata kadar HLA-G =350,46±78,57 dan kelompok abortus rerata kadar HLA-G = 274,80 ±64,14 dengan nilai p 0,043. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa kadar serum HLA-G pada kelompok abortus lebih rendah dibandingkan kelompok hamilan normal. 
Effect of Carbon Dioxide (CO2)-Rich Water Immersion on Changes of Peripheral Blood Flow in Patients with Kidney Disease Yammar Yammar; Annisa Suwahru; Andi Rizky Arbaim Hasyar; Irfan Idris; Irawan Yusuf; Haerani Rasyid
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.791 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v10i1.618

Abstract

Endothelial dysfunction is experienced in hemodialysis patients, characterized by stiffness in the blood vessel walls resulting in decreased peripheral blood flow. The research objective was to determine the effect of immersion in CO2 water on peripheral blood flow changes. Experimental design with 30 patients divided into two groups; 18 patients immersed their feet in CO2 water (1,300 ppm) at 37-38°C and 12 patients were immersed in fresh water at 36-37°C performed 2-3 times per week for four weeks, measurement of peripheral blood flow using Laser Doppler Flowmetry on day 1 and 28. Peripheral blood flow from the CO2 water immersion group decreased from 12,443 mL/minute to 11,677 mL/minute (decreased by 0.766 mL/minute), while the freshwater immersion group decreased from 8,471 mL/minute to 6,776 mL/minute (decreased by 1,695 mL/min). Immersion in CO2 water tends to reduce peripheral blood flow inhibition more than immersion in fresh water in hemodialysis patients.
Perbandingan Kadar Vitamin D pada Wanita Usia Subur (WUS), Ibu Hamil Trimester I dan Ibu Hamil Hipertensi Astri Faradillah Anka R; Irfan Idris; Sri Ramadhani; Mardiana Ahmad; Nilawati Usman; Farid Husin
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.702 KB)

Abstract

Prevalensi defisiensi vitamin D merupakan salah satu masalah nutrisi yang terkait dengan kesehatan wanita usia subur. Vitamin D penting untuk kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan dan perkembangan janin, rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh akan mempengaruhi kesehatan musculoskeletal dan juga masalah penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan peningkatan risiko kanker. Tujuan penelitian ini menganalisis perbandingan kadar vitamin D pada wanita usia subur (WUS), ibu hamil trimester I dan ibu hamil dengan hipertensi di Kelurahan Takatidung Wilayah Kerja Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel Purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 81 responden yang terdiri dari 3 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 27 responden. Pemerikasaan kadar 25(OH)D ELISA dari Diagnostics Biochem Canada (DBC) dilakukan di Laboratorium Penelitian Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini mendapatkan persetujuan etik dari komite etik FKM Universitas Hasanuddin Makassar. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik tekanan darah, indeks massa tubuh, gravida dan umur kehamilan ketiga  kelompok terdapat perbedaan (p<0.05) sedangkan karakteristik umur, pekerjaan dan pendapatan keluarga kurang lebih sama pada ketiga kelompok. Dari analisis perbandingan didapatkan hasil terdapat perbedaan bermakna rerata kadar vitamin D pada kelompok ibu hamil trimester I dan kelompok ibu hamil hipertensi dengan nilai p=0.00. Begitu pula pada kelompok WUS dan kelompok ibu hamil hipertensi dengan nilai p=0.00. Sedangkan pada kelompok WUS dan kelompok ibu hamil trimester I dengan nilai p=0.21 yang berarti tidak ada perbedaan bermakna.
Perbandingan Kadar Magnesium pada Wanita Usia Subur (WUS), Ibu Hamil Trimester 1 dan Ibu Hamil dengan Hipertensi Miranty S; Irfan Idris; Sri Ramadhani; Mardiana Ahmad; Andi Nilawati Usman; Farid Husin
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.832 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk membandingkan rata-rata nilai kadar magnesium pada wanita usia subur, ibu hamil trimester I dan ibu hamil dengan hipertensi. Penelitian ini dilakukan di puskesmas pekkabata kec takatidung kab polewali mandar pengambilan sampel darah dan di Laboratorium mikrobiologi rumah sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Makassar untuk pemeriksaan kadar magnesium menggunakan metode ELISA. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan menggunakan rancangan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 81 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok (masing-masing 27 responden) Wanita usia subur,ibu hamil trimester 1, ibu hamil dengan hiprtensi. Data di analisis menggunakan uji chi-square,uji oneway anova, Kruskal wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara masing masing kelompok terlihat dari nilai rerata kadar magnesium wanita usia subur dan ibu hamil trimester 1 (58,80 ± 029 dan 38,31 ± 0,14) dengan nilai p=0,00, wanita usia subur dan ibu hamil dengan hipertensi ( 58,80 ± 029 dan 25,89± 0,11) nilai p= 0,000 kemudian pada ibu trimester 1 dan ibu dengan hipertensi (58,80 ± 029 dan 25,89± 0,11). Rerata kadar magnesium terlihat pada wanita usia subur memang masih dalam batas normal namun pada saat hamil trimester 1 terjadi penurunan dan lebih menurun lagi pada ibu hamil dengan hipertensi